Anda di halaman 1dari 3

Filipi 4 : 2-5

‘Imprisoned’
Paulus sedang dipenjara saat ia menulis surat untuk jemaat di Filipi

Goal : Sukacita akan Kristus adalah satu satunya harapan yang membuat kita bebas dari
penjara apapun.

Penjara -> masalah hidup yang dialami saat ini

Pembelajaran : bagaimana Paulus bisa tetap bersukacita walaupun tengah menghadapi


keputusan hidup dan mati di penjara.

Breakdown :
1. Penjara seperti apa
2. Bagaimana Paulus tetap bersukacita (pola pikir Paulus)

Prolog :

- Kita berkunjung ke orang sakit, normalnya, kita yang memberikan semangat


- Kita berkunjung ke penjara, normalnya kita yang memberikan semangat

It’s just wow :


Paulus yang sedang dipenjara dan menghadapi putusan hukuman untuknya, malah
memberikan semangat dan ajakan untuk bersukacita pada jemaat di Filipi?
How Come?
Filipi 1 : 3-5. Dan Filipi 4 : 4-5

Dewasa ini :
- Ketika kita lagi di dalam masalah,our mind think gimana caranya bisa kasih
semangat, minta orang tetap bersyukur, tetap sukacita, kita sendiri lagi dalam
masalah?
- Our mind think, udah dulu stop mikir orang lain, mikir diri sendiri
- Our mind think, self love dulu self love, baru orang lain.

Which is secara logic ya betul, gimana caranya kita bisa kasih semangat, ask people to be
happy padahal kita ada di dalam masalah?

Tapi how come? Paulus lagi ada dalam masalah besar, big big trouble, its not about
homework, atau about dimarahin papa mama, or about di ghosting cowo, or about pelakor.
It’s about life and death, bahkan not commonly dead, bisa aja Paulus mati dalam keadaan
yang ngga banget. Dan dia masih sempat2nya kirim surat ke jemaat filipi, Rejoice in the lord
always! I will say it again: Rejoice! (Filipi 4 : 4-5)
Hari ini kita belajar dari apa yang Paulus alam, yang sebenernya begitu dekat sama
kehidupan kita.

So hari ini saya kasih judul ‘Imprisoned’ atau ‘dipenjarakan’

Berapa banyak dari temen temen yang pengen hidup di penjara?


- Semua gambaran film soal penjara (ga ada yang bagus)
- Penjara mewah pejabat indo (ada salon)
Semewah apapun penjara ga ada yang mau hidup di dalam penjara.

Kenapa?
- Disconnected
- Life by the rules (food, cloth, makan)
- No privacy(?)
- Limited activity (besok ancurin batu, besok bebersih, besok di kantin, gitu terus)

Prison is sad place.


Tapi sadarkah kita, kamu dan saya pun bahkan seringkali memenjarakan diri, ketika kita
ngga bersukacita, kita sedang memenjarakan diri kita, apapun itu penyebabnya, entah
masalah keluarga, masalah uang, masalah pertemanan, masalah yang ga henti hentinya.
Apabila ada sumber dimana kita kehilangan sukacita kita, we are already in prison.

Kakak ga bilang gab oleh bersedih, bukan, akan jadi orang aneh kalo kita ga pernah sedih,
yang salah itu adalah ketika kita berlarut larut dalam kesedihan.

- We make ourself imprisoned


Karena kita biarkan ketakutan menguasai diri kita
karena kita memutuskan untuk tidak bersukacita
karena pengharapan kita pada hal hal fana

Bagaimana Paulus bisa bersukacita dan seperti ‘bebas’?

- Paulus tau untuk apa dia hidup


Filipi 1 : 12-13 - > semua untuk injil
- Paulus punya pengharapan yang tidak pernah hilang
Filipi 1 : 19 -> setelah semua hal ini berlalu ada keselamatan dan pertolongan dari
Yesus Kristus
- Paulus tau apa yang paling berharga dalam hidupnya.
Filipi 1 : 20-21 -> bagi Paulus hidup dan amtinya adalah Kristus, kalua dia hidup,
hidupnya untuk Kristus, kalua mati pun tidak rugi, karena akan bertemu Kristus.

Jadi bagaimanakah kita bisa bersukacita sekalipun masalah menghimpit kita?


Sedih boleh, takut wajar, jangan sampai berlarut larut.
Ingat bahwa kita hidup untuk Kristus,
Pengharapan kita tidak hilang karena Kristus,
Yang paling berharga bukan apa yang kita miliki di dunia (gelar, jabatan, uang, keluarga)
tetapi Kristus.

Sukacita lah yang membebaskan kita dari segala penjara yang ada.

Anda mungkin juga menyukai