‘Imprisoned’
Paulus sedang dipenjara saat ia menulis surat untuk jemaat di Filipi
Goal : Sukacita akan Kristus adalah satu satunya harapan yang membuat kita bebas dari
penjara apapun.
Breakdown :
1. Penjara seperti apa
2. Bagaimana Paulus tetap bersukacita (pola pikir Paulus)
Prolog :
Dewasa ini :
- Ketika kita lagi di dalam masalah,our mind think gimana caranya bisa kasih
semangat, minta orang tetap bersyukur, tetap sukacita, kita sendiri lagi dalam
masalah?
- Our mind think, udah dulu stop mikir orang lain, mikir diri sendiri
- Our mind think, self love dulu self love, baru orang lain.
Which is secara logic ya betul, gimana caranya kita bisa kasih semangat, ask people to be
happy padahal kita ada di dalam masalah?
Tapi how come? Paulus lagi ada dalam masalah besar, big big trouble, its not about
homework, atau about dimarahin papa mama, or about di ghosting cowo, or about pelakor.
It’s about life and death, bahkan not commonly dead, bisa aja Paulus mati dalam keadaan
yang ngga banget. Dan dia masih sempat2nya kirim surat ke jemaat filipi, Rejoice in the lord
always! I will say it again: Rejoice! (Filipi 4 : 4-5)
Hari ini kita belajar dari apa yang Paulus alam, yang sebenernya begitu dekat sama
kehidupan kita.
Kenapa?
- Disconnected
- Life by the rules (food, cloth, makan)
- No privacy(?)
- Limited activity (besok ancurin batu, besok bebersih, besok di kantin, gitu terus)
Kakak ga bilang gab oleh bersedih, bukan, akan jadi orang aneh kalo kita ga pernah sedih,
yang salah itu adalah ketika kita berlarut larut dalam kesedihan.
Sukacita lah yang membebaskan kita dari segala penjara yang ada.