DISUSUN OLEH:
NIM : 15.04.048
PRODI : NERS
CI INSTITUSI CI LAHAN
___________________ ______________________
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMBUH KEMBANG ANAK SEHAT (TUMBANG)
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan
tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
(Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak
hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup
dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
a. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat,
panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit.
b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk
terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis,
psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir
berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana
imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di
pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin
Polio.
Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap
penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya
adalah imunisasi BCG.
Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat
terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk
TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan
paru), atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung
kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1
kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 – 11 bulan, akan tetapi pada
umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3 bulan, kemudian cara pemberian imunisasi
BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah
suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.
3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya
serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual
anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi
anak diluar rumah.
b) Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak
mempersepsikan dan memahami kesehatan berprilaku hidup sehat.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
sosial ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbataan untuk
memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat
yang didapat dari makanan bergizi
4) Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5) Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial
anak.
6) Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak
bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam
keluarga
3. Periode Perkembangan
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
a. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi
pembentukan organ dan system organ anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu
memberi dampak pada pertumbuhannya.
b. Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada
periode ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek
kognitif, motorik dan social.
c. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6
tahun. Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia
pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap.
d. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki
sedikit lebih meningkat daripada perempuan dan perkembangan motorik lebih
sempurna.
e. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-
18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan
identitas seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian Identitas
Identitas Anak dan/atau Orang Tua
1) Nama
2) Alamat
3) Telepon
4) Tempat dan tanggal lahir
5) Ras/kelompok entries
6) Jenis kelamin
7) Agama
8) Tanggal wawancara
9) Informan
b. Keluhan Utama (KU)
Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat
jasmani dan rohani karena akan dipenetrasikan antigen dalam imunisasi yang akan
memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan kondisi anak yang rentan terhadap
kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup kemungkinan jika saat memasuki
jadwal imunisasi ia berada dalam kondisi sakit . Maka dari itu, perlu ditanyakan
apakah anak memiliki keluhan kesehatan baik secara langsung pada anak ataupun
orang tua/pengasuhnya beberapa saat sebelum diimunisasi. Keluhan ini dapat
dijadikan indikator apakah imunisasi harus dilanjutkan, ditunda sementara waktu,
atau tidak diberikan sama sekali.
c. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan
utama. Jika saat ini kesehatan anak baik, riwayat penyakit sekarang mungkin tidak
terlalu menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam kondisi tidak sehat, hal ini
dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui status kesehatan anak saat
ini, selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan
apakah anak harus mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan
sebelumnya yang pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk yang
berarti dalam pemberian imunisasi.
a) Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
b) Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.
c) Alergi.
d) Pengobatan terbaru.
e) Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi terhadap
imunisasi yang pernah didapat sebelumnya.
f) Pertumbuhan dan perkembangan anak (Sebelum melakukan imunisasi dapat
pula dikaji pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat
mengidentifikasikan indikasi imunisasi serta pendidikan kesehatan yang sesuai
dengan usia serta pola perilaku anak baik ditujukan secara langsung pada anak
ataupun keluarganya).
g) Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.
e. Tinjauan Sistem
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan
masalah kesehatan pada anak, walau tampak jarang dilakukan saat akan
diimunisasi, namun tinjauan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik selain
pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung hanya
berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan kemungkinan
terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh anak belum disadari olehnya dan
juga keluarga, sehingga alangkah baik jika sebelum diimunisasi anak
mendapatkan tindakan pemeriksaan fisik untuk peninjauan terhadap sistem
tubuhnya. Tinjauan sistem meliputi:
a) Menyeluruh/umum
b) Integument
c) Kepala
d) Mata
e) Telinga
f) Hidung
g) Mulut
h) Tenggorokan
i) Leher
j) Dada
k) Respirasi
l) Kardiovaskuler
m) Gastrointestinal
n) Genitourinaria
o) Ginekologik
p) Muskuluskeletal
q) Neurologik
r) Endokrin
f. Riwayat pengobatan keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang
memiliki kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan
terhadap penyakit menular pada anggota keluarga dan kebiasaan keluarga yang
dapat memengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan penggunaan bahan
kimia lain, serta tingkat kewaspadaan keluarga saat anak mengalami sakit.
g. Riwayat Psikososial
Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak, terutama terfokus
pada riwayat imunisasi yang pernah ia dapatkan, apabila riwayat sebelumnya
menyisakan kerisauan pada anak maka akan lebih baik jika saat imunisasi
berikutnya hal ini diperbaiki untuk mengubah konsep anak terrhadap imunisasi,
menanamkan padanya bahwa hal ini penting untuk mencegah penyakit yang
mungkin mendatanginya, serta diperlukan keterlibatan keluarga yang dapat
memberikan dukungan mental pada anaknya sehingga anak tidak risau dalam
menghadapi imunisasi.
h. Riwayat Keluarga
Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan
sebagai anggota keluarga dan komunitas. Pengkajian juga berfokus pada sejauh
mana keluarga memahami tentang imunisasi yang akan diberikan pada anak,
meliputi jenis imunisasi, alasan diimunisasi, manfaat imunisasi, dan efek
sampingnya. Hal ini akan sangat membantu jika keluarga telah memahami
pentingnya imunisasi sebagai langkah penting yang diperlukan untuk mencegah
penyakit pada anaknya. Untuk beberapa keluarga yang belum begitu memahami
imunisasi, hal ini dapat dijadikan patokan untuk memberikan pendidikan
kesehatan dalam pemahaman terhadap imunisasi.
i. Pengkajiaan Nutrisi
Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan
nutrisi anak dalam kaitannya dengan kesehatan anak saat ini sebelum ia
mendapatkan imunisasi dan dapat dijadikan bahan untuk pendidikan kesehatan
pasca imunisasi anak. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian terhadap asupan diet
dan pemeriksaan klinis.
a) Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak,
sehingga dengan data yang ada, dapat diketahui mengenai keadaan anak yang
dapat membantu proses imunisasi dan juga pendidikan kesehatan seputaran
imunisasi anak. Dalam melaksanaakan pengkajiaan atas pertumbuhan dan
perkembangan anak, hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana
mempersiapkan anak agar pemeriksaan berjalan lancar. Sebelum melakukan
pengkajiaan, prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dan dapat diterapkan di
lapangan adalah:
1) Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya
memberikan warna dinding netral, cukup ventilasi, menjauhkan peralatan
yang menakutkan bagi anak, dan menyediakan makanan.
2) Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar
anak menjadi kooperatif. Dalam hal ini, bukan berarti mengabaikan tugas
utama, tetapi untuk pendekatan agar anak tidak takut sehingga
memudahkan pemeriksaan.
3) Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak
menakutkan anak.
4) Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga
akan mengurangi rasa takut dari anak yang lain.
5) Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak
mengenai hal-hal yang perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin,
beri kesempatan anak untuk membantu proses pemeriksaan.
6) Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di
pangkuaan orang tua.
7) Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang
anak yang lain agar tidak takut untuk diperiksa.
8) Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui
nasehat petugas.
Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi
saat hamil, seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik,
preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau berkala.
Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat
mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal
maka keadaan anaknya dapat diperkirakan.
Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya,
apakah secara normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak
yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami
gangguan (cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama,
atau kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan
tumbuh kembang anak.
Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu
diperlakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.
Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran antropometri
yang sering digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh kembang
anak adalah TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan
lingkar dada baru digunakan bila dicurigai adanya gangguan pada anak.
Apabila petugas akan mengkaji pertubuhan fisik anak, maka petugas
tersebut cukup mengukur BB, TB, dan lingkar kepala. Meskipun tidak
semua ukuran antropometri digunakan, berikut ini akan dijelaskan cara
pengukuran dari masing-masing ukuran antropometri:
Berat Badan (BB)
Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu
diperhatikan adalaah sebagai berikut:
Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah
ditera (distandardisasi/dikalibrasi) secara berkala. Timbangan yang
digunakan dapat berupa dacin atau timbangan injak.
Untuk menimbang anak yang berusia kurang 1 tahun, maka hal
tersebut dilakukan dengan posisi berbaring. Untuk anak yang
berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk dengan
menggunakan dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun,
penimbangan berat badan dapat dilakukan dengan posisi berdiri.
Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran.
Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan
timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan
gendongan ke timbangan.
Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas
timbangan injak tanpa dipegangi.
Ketika menimbang berat badn bayi, tempatkan tangan petugas di
atas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat
ditimbang.
Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk
menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian anak digendong
oleh ibu dan ditimbang.
Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan
ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat rumus berikut.
Sedangkan cara pengukuran tinggi badan pada anak usia 2 tahun atau
lebih adalah sebagai berikut :
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang terjadi di lingkungan
b. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang peran sebagai orangtua baru
c. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
d. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh
kembangnya.
e. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
f. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi
3. INTERVENSI
a) Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang terjadi di lingkungan
1) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok
usia
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak
2) Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat
tidur anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang
3) Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut.
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan
4) KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak
b) Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang peran sebagai orangtua baru.
1) Jelaskan pada orang tua tentang perawatan anak seperti makanan yang baik
sesuai umur anak, cara menggendong, cara memberikan ASI yang baik dan
bagaimana menyendawakan bayi.
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perawatanan anak
2) Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua sangat penting sebagai role model
anaknya.
Rasional: memberi pemahaman orang tua supaya bias memberi contoh yang
baik bagi anaknya
3) Jelaskan pada orang tua tentang tahapan tumbuh kembang yang harus dilewati
anak sesuai dengan umurnya
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
c) Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
1) Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
Rasional: mengurangi risiko cedera pada saat anak beraktivitas
2) Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu
Rasional: mengurangi risiko cedera pada kaki anak
3) Beri makanan yang aman untuk usia anak
Rasional: mencegah risiko keracunan makanan
4) Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
Rasional: mengurangi risiko cedera yang diakibatkan oleh air mandi yang
terlalu panas
d) Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh
kembangnya.
1) Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi
Rasional: meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tumbang
2) Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang
yang dilewati anak dengan masa pertumbuhandan perkembangan
Rasional: agar orang tua mengetahui tentang tumbuh kembang anaknya
3) Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
Rasional: meningkatatkan pemahaman tentang perawatan anaknya
e) Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
1) Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini
sesuai umur
Rasional: agar ibu paham tentang tumbang anaknya
2) Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
Rasional: mengurangi kecemasan ibu
3) Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
4) Rasional: agar kesehatan anak tetap terjaga
f) Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d
1) Memberi penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh
anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus didapatkan
oleh anak
2) Memberi penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat diberikan kepada
anaknya selain imunisasi yang harusnya didapatkan
Rasional: memberikan pemahaman tentang imunisasi tambahan
3) Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan untuk mencegah
penyakit yang bisa diderita oleh anaknya
Rasional: mencegah penyakit yang mungkin diderita anak.
4. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan yang diberikan disesuaikan dengan rencana keperawatan.
5. EVALUASI
a. Dx 1 : Orang tua mengetahui tugas pekembangan anak yang sesuai dengan
kelompok usia.
b. Dx 2 : Orang tua mengerti bagaimana cara merawat anaknya
c. Dx 3 :Anak bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan
lingkungan rumah. Keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan
yang aman di rumah.
d. Dx 4 : Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada
anaknya dan informasi yang diberikan.
e. Dx 5 :Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan
anak
f. Dx 6 : ibu dapat memberikan imunisasi tambahan yang bisa didapat oleh anaknya
selain imunisasi yang harus didapat oleh anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
2. Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:
EGC
3. Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta. Salemba Medika.
4. Kriteria Hasil NOC. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
5. Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
6. Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
7. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
8. Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.
9. I Putu Juniartha Semara Putra