Kajian Al Bidayah 74 (Kisah Isra' Mi'raj (Bagian 2) )
Kajian Al Bidayah 74 (Kisah Isra' Mi'raj (Bagian 2) )
اِ ْذ١٥ – ِع ْن َدهَا َجنَّةُ ْال َمأْ ٰو ۗى١٤ – ِع ْن َد ِس ْد َر ِة ْال ُم ْنتَ ٰهى١٣ – َولَقَ ْد َر ٰاهُ نَ ْزلَةً اُ ْخ ٰر ۙى
١٧ – ص ُر َو َما طَ ٰغى َ َ َما َزا َغ ْالب١٦ – ۙيَ ْغ َشى ال ِّس ْد َرةَ َما يَ ْغ ٰشى
“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli)
pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat
tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu
yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang
dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. “
Ini adalah salah satu keteguhan dan adab yang mulia dari Nabi
ﷺ, maksudnya Nabi ﷺmelihat malaikat Jibril dalam
bentuk aslinya untuk yang kedua kalinya, seperti yang disebutkan beberapa
sahabat, Abu Hurairah, Abu Dzar, Ibnu Mas’ud, Aisyah. Adapun di surat An Najm
ayat 5 sampai 10, disebutkan ketika Nabi ﷺmelihatnya pertama kali.
Inilah penafsiran yang benar dari ayat ini. Karena ada juga pendapat yang
disebutkan dari Annas bin Malik, bahwasanya yang mendekat disini adalah Allah,
maka yang dilihat oleh Nabi ﷺadalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kata Ibnu Katsir “bisa jadi ini pemahaman rawi hadits ini dan dimasukkan di
dalam hadits ini. Ataupun kalau ini benar maka ini bukanlah tafsir dari ayat
tersebut, atau ini adalah penafsiran lain”.