Anda di halaman 1dari 17

MODUL ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DM

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Keperawatan II - DM

DISUSUN OLEH:

FRIENDKY

PO.62.20.1.17.325

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

KELAS REGULER IV

TAHUN 2020
MODUL
ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK KASUS DM DI KOMUNITAS

Tujuan:
PERTEMUAN HARI I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri
2. Mampu mengidentifikasi hasil pengkajian keperawatan pada kasus diabetes melitus di
komunitas secara mandiri
3. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus
diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
4. Mampu mendiskusikan intervensi dan implementasi keperawatan berdasarkan hasil
analisa data pada kasus diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara
individu/mandiri
5. Mampu mendiskusikan evaluasi keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus
diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri

Kasus I
Di RT 1 RW 2 Kelurahan Suka Rukun terdapat penduduk yang menderita diabetes
melitus berjumlah 400 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 220 orang dan 45 % laki-laki
sebanyak 180 orang.
Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 50% usia dewasa
dan 30% usia lansia, serta 20% ibu hamil.
Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25%, NIDDM 35%, dan
DM dengan gangren 30%, serta DM gestasional.
Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali penderita DM yang rutin
memeriksakan kadar gula darahnya.

Soal 1
Identifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus di komunitas secara mandiri!

Kata kunci yang terdapat pada kasus diatas adalah sebagai berikut:

1. Kelurahan Suka Rukun terdapat penduduk yang menderita Diabetes Melitus berjumlah
400 orang, 55% wanita yaitu sebanyak 220 orang dan 45% laki-laki sebanyak 180 orang.
2. Penduduk yang menderita Diabetes Melitus berjumlah 400 orang terdapat sebanyak 50%
usia dewasa dan 30% usia lansia, serta 20% ibu hamil.
3. Diabetes Melitus tipe IDDM 25%, NIDDM 35%, dan DM dengan ganggren 30%, serta
DM gestasional.
4. Penduduk yang menderita Diabetes Melitus sangat sedikit sekali penderita DM yang rutin
untuk memeriksakan kadar gula darahnya.
Soal 2
Identifikasi hasil pengkajian keperawatan pada kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri! Bisa juga Anda tambahkan data hasil pengkajian yang mungkin bisa muncul di
komunitas.

Pengkajian keperawatan menggunakan pendekatan community as partner meliputi data


inti dan data sub sistem.

Data Inti Komunitas

1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas


a. Lokasi:
- Propinsi daerah : Jawa Barat
- Kabupaten/ kotamadya : Bekasi
- Kecamatan : Sukatani
- Kelurahan : Suka Rukun
- RW : 02
- RT : 01
2. Data demografi
a. Jumlah penderita DM : 400 orang
Berdasarkan jenis kelamin
a. Laki-laki : 180 orang (45 %)
b. Perempuan                   : 220 orang (55 %)
Berdasarkan kelompok penderita DM
a. Anak-anak :-
b. Remaja :-
c. Dewasa : 200 orang (50 %)
d. Lansia : 120 orang (30 %)
e. Ibu hamil : 80 orang (20%)
Berdasarkan jenis tipe DM
a. IDDM : 100 orang (25%)
b. NIDDM : 140 orang (35%)
c. DM dengan gangren : 120 orang (30%)
d. DM gestasional : 40 orang (10%)
Data Subsistem

1. Data lingkungan fisik


Dari data lingkungan fisik dapat dikaji bagian rumah yang meliputi luas lantai
bangunan rumah, jumlah kamar tidur, kebiasaan membuka jendela, kebiasaan untuk
menjemur kasur, jenis lantai rumah, tipe bangunan rumah, luas jendela dan lubang
angin, dan kebersihan dalam rumah dan pekarangan. Jika difokuskan kepada klien
dengan DM pengkajian lingkungan fisik bagian rumah ini tentunya berfokus kepada
stimulus dari luar yang dapat mengganggu misalnya suara bising pada saat klien
sedang beristirahat, kemudian permukaan lantai yang licin yang dapat membuat
klien terpelesat bahkan mengalami cedera atau luka yang tentunya akan
memperburuk keadaan klien lebih lanjut.
Data lingkungan fisik lainnya adalah kesehatan air yang meliputi sumber air untuk
masak dan minum, air untuk mandi dan mencuci, kebiasaan keluarga melakukan
pembersihan/pengurasan penampungan air, apakah ada penampungan air untuk
masak dan minum, jarak sumber air dengan penampung kotoran, keadaan fisik air,
dan penampungan air untuk masak dan minum. Jika difokuskan kepada klien dengan
DM pengkajian lingkungan fisik bagian kesehatan air ini berfungsi untuk
menghindari penyakit lainnya seperti diare akibat kurangnya kebersihan dan
kesehatan air untuk dikonsumsi yang akan menambah buruk kondisi klien.
Data lingkungan fisik lainnya adalah pembuangan sampah yang meliputi adakah
tempat penampungan sampah, pengolahan sampah selanjutnya, dan kondisi tempat
penampungan sampah dirumah. Jika difokuskan kepada klien dengan DM tentunya
dengan keadaan rumah dan lingkungan yang bersih maka akan mendukung faktor
kenyamanan pada klien karena berada dilingkungan rumah yang bersih, selain itu
dengan adanya kebersihan rumah dan lingkungan klien DM yang mengalami
neuropati akan terhindar dari benda-benda yang bersifat tajam atau bisa melukai
bagian kaki sehingga hal ini dapat dicegah melalui membuang sampah pada
tempatnya.
Data lingkungan fisik lainnya adalah kondisi jamban dan pembuangan air limbah
yang meliputi adakah tempat pembuang tinja dirumah, kondisi jamban keluarga
bersih atau tidak, apakah ada saluran air limbah, dan kondisi saluran air limbah. Jika
difokuskan kepada klien dengan DM tentunya kenyamanan ketika ingin BAB
mendukung proses pemulihan klien dengan DM. Walaupun tidak begitu signifikan
tentunya hal yang kecil dapat meningkatkan suasana hati klien yang positif. Selain
itu, kondisi saluran air limbah yang baik akan mencegah terjadinya tempat
bersarangnya nyamuk Aedes yang bisa mengakibatkan demam berdarah.
2. Komunikasi
Dari segi komunikasi hal yang dapat dikaji adalah adakah sarana untuk komunikasi,
jenis bahasa yang digunakan sehari-hari, bagaimana metode penyampaian informasi
kesehatan yang ibu/bapak harapkan seperti media elektronik, media cetak,
posyandu/kader, pertemuan antar masyarakat, dan alat atau benda yang digunakan
untuk sarana komunikasi dan informasi. Jika difokuskan kepada klien dengan DM
tentunya klien DM diharapkan lebih aktif untuk mencari dan memahami tentang
penyakit yang dialaminya. Jika media elektronik atau cetak dan lainnya dapat
terpenuhi tentunya hal ini akan menambah wawasan pengetahuan klien sehingga
penyakit klien dapat dimanajemen dengan baik secara mandiri dan komplikasi pun
dapat dicegah.
3. Ekonomi
Dari segi ekonomi hal yang dapat dikaji meliputi penghasilan keluarga setiap bulan,
karakteristik pekerjaan seperti status pekerjaan dan jenis pekerjaan, serta kesehatan
kerja. Jika difokuskan kepada klien dengan DM tentunya ada perbedaan biaya antara
seseorang yang tidak menderita DM, berisiko menderita DM (prediabetes), dan
seseorang yang mengalami DM. Biaya paling besar tentunya pada seseorang yang
mengalami DM karena dia harus membeli obatnya atau insulin dan apabila klien
mengalami mengalami ganggren dan komplikasi lainnya diperlukan perawatan yang
rutin di fasilitas kesehatan. Tentunya hal ini akan menambah biaya lebih banyak dan
sebaiknya klien mendaftarkan dirinya di jaminan kesehatan seperti BPJS untuk
meringankan beban biaya.
4. Transport dan keamanan
Dari segi transport dan keamanan hal yang dapat dikaji meliputi sarana transportasi
milik keluarga, adakah sarana pengamanan untuk rumah, observasi transportasi yang
digunakan keluarga, dan jenis transportasi yang digunakan. Jika difokuskan pada
klien dengan DM tentunya jika klien mengalami komplikasi berat dan harus dirujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih memadai maka diperlukan alat
transportasi yang mendukung seperti mobil tetapi tidak semua penduduk memiliki
mobil. Oleh sebab itu diperlukan adanya mobil ambulan dari fasilitas kesehatan
didaerah itu atau jika terdapat tetangga yang memiliki mobil tentunya akan lebih
bijak jika membantu untuk merujuk klien tersebut. Dalam hal keamanan tentunya
cenderung kepada penggunaan alas kaki pada klien yang mengalami neuropati,
kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur, dan kepatuhan klien terhadap diet.
5. Rekreasi
Dari segi rekreasi dapat dikaji meliputi waktu khusus yang disediakan keluarga
untuk rekreasi dan jenis rekreasi. Jika difokuskan kepada klien DM, rekreasi yang
sifatnya sederhana dan tidak memakan biaya yang besar seperti pergi memancing
bersama dengan warga sekitar dan berkebun bersama dengan warga sekitar untuk
meringkan beban pikiran dan stres terhadap penyakit yang sedang diderita.
6. Pendidikan
Dari segi pendidikan dapat dikaji meliputi jenis informasi apa yang dibutuhkan,
tingkatan pendidikan penduduk setempat, kemampuan klien untuk menerima dan
memahami informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan. Jika difokuskan pada
klien dengan DM diperlukan penyampaian informasi terkait pendidikan kesehatan
dengan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti pendengar,
menggunakan media yang sesuai dengan jumlah audiens sehingga pemberian
edukasi tidak sia-sia melainkan dapat didengar, dilihat dan dimengerti oleh audiens
yang berpartisipasi.
7. Pelayanan kesehatan dan sosial
Dari segi pelayanan kesehatan dan sosial dapat dikaji meliputi jenis sarana
pelayanan kesehatan yang paling dimanfaatkan untuk penanganan masalah
kesehatan, waktu yang baik untuk menerima penyuluhan kesehatan, tempat yang
baik untuk menerima penyuluhan kesehatan. Jika difokuskan pada klien dengan DM
maka pelayanan kesehatan dan edukasi dari tenaga kesehatan sangat diperlukan,
karena dengan adanya hal itu tentunya akan memenuhi kebutuhan klien akan
kesehatannya. Selain itu, pelayanan kesehatan yang prima dan pemberian edukasi
yang diperlukan klien akan menurunkan tingkat komplikasi DM dan meningkatkan
derajat kesehatan penduduk.
8. Politik dan pemerintahan
Dari segi politik dan pemerintahan dapat dikaji meliputi struktur organisasi,
kelompok layanan terhadap masyarakat, kebijakan pemerintah dalam pelayanan
kesehatan, kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM, dan peran serta partai
dalam pelayanan kesehatan. Jika difokuskan kepada klien dengan DM, maka menuju
pilkada ini tentunya partai-partai akan mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat seperti cek kesehatan secara gratis (cek gula darah, kolesterol, asam urat
dan lain-lain).
9. Perilaku hidup sehat
Dari segi perilaku hidup bersih dan sehat dapat dikaji meliputi frekuensi makan
dalam sehari, adakah anggota keluarga yang merokok, pentingnya olahraga,
mengkonsumsi buah dan sayur dalam sehari, memberantas jentik nyamuk dan
mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun. Jika difokuskan pada klien
dengan DM maka tentunya perilaku hidup bersih dan sehat ini dapat menunjang dan
meningkatkan derajat kesehatan bagi setiap orang dan khususnya pada penderita
DM. Dengan gaya hidup yang sehat maka tentunya akan berdampak positif bagi
klien DM yaitu meningkatnya sensitivitas terhadap insulin.

Soal 3
Diskusikan diagnosis keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus diabetes melitus
di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok!

Analisa Data

Diagnosa Pertama
Data Subjektif: Tim kesehatan mengatakan bahwa penduduk yang menderita DM sangat
sedikit sekali penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya.
Data Objektif:

- Tampak adanya tanda dan gejala penyakit atau masalah kesehatan yang masih ada
dan meningkat.
- Tampak adanya komplikasi penyakit DM yaitu luka ganggren sebesar 30% atau
sebanyak 120 orang.
- Tampak adanya perilaku yang tidak mengikuti program perawatan/pengobatan.
- Tampak adanya perilaku yang tidak menjalankan anjuran.

Masalah keperawatan yang dapat muncul adalah Ketidakpatuhan.

Diagnosa Kedua
Data Subjektif: Tim kesehatan mengatakan bahwa terdapat penduduk yang menderita
Diabetes Melitus sebanyak 400 orang.
Data Objektif:
- Penduduk kelurahan Suka Rukun kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku
sehat.
- Penduduk kelurahan Suka Rukun tidak mampu menjalankan perilaku sehat.
- Penduduk kelurahan Suka Rukun kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan
perilaku sehat.
- Penduduk kelurahan Suka Rukun kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap
perubahan lingkungan.

Masalah keperawatan yang dapat muncul adalah Pemeliharaan Kesehatan Tidak


Efektif.

Diagnosa Ketiga
Data Subjektif: Tim kesehatan mengatakan bahwa penduduk di Kelurahan Suka Rukun
banyak yang mengalami DM diberbagai usia baik muda maupun tua karena kurangnya
informasi tentang gaya hidup yang sehat.
Data Objektif:
- Kelurahan Suka Rukun tampak terjadi masalah kesehatan yang dialami komunitas
yaitu DM.
- Tidak tersedia program dan kurangnya informasi untuk mencegah masalah kesehatan
yaitu DM.
- Tidak tersedia program dan kurangnya informasi untuk mengurangi masalah
kesehatan yaitu DM.
- Tidak tersedia program dan kurangnya informasi untuk mengatasi masalah kesehatan
yaitu DM.
- Penduduk menunjukkan perilaku yang tidak sesuai anjuran.

Masalah keperawatan yang dapat muncul adalah Defisit Pengetahuan.

Penapisan Masalah Asuhan Keperawatan Komunitas

No. Diagnosa Tingkat Perubahan Peningkatan Prioritas Jumlah


positif bagi masalah
pentingnya masyarakat kualitas dari 1
masalah jika masalah hidup jika sampai
untuk diselesaikan: diselesaikan: 6:
Keperawatan
diselesaikan: 0= tidak 0=tidak ada, 1=
Komunitas
1=rendah, ada, 1=rendah, kurang
2=sedang, 1=rendah, 2=sedang, penting,
3=tinggi 2=sedang, 3=tinggi 6=sangat
3=tinggi penting
1. Ketidakpatuhan 3 3 3 6 15
2. Pemeliharaan
kesehatan tidak 3 3 2 5 13
efektif
3. Defisit
2 2 2 5 11
pengetahuan

Daftar Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas:

1. Ketidakpatuhan.
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif.
3. Defisit pengetahuan.

Soal 4
Diskusikan intervensi dan implementasi keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada
kasus diabetes melitus di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
NO TUJUAN EVALUASI
DX
KEPERAWATAN TUJUAN TUJUAN STANDAR KRITERIA INTERVENSI
UMUM KHUSUS
1. Ketidakpatuhan Setelah Setelah dilakukan 1. Penduduk/ 1. Diabetes 1. Identifikasi
dilakukan pendidikan keluarga Melitus kepatuhan
pendidikan kesehatan selama 1 mampu merupakan menjalani
kesehatan x 30 menit menyebutka penyakit program
selama 3 kali diharapkan: n definisi gangguan pengobatan.
pertemuan 1. Penduduk/keluar dari metabolik 2. Buat
diharapkan ga mampu Diabetes menahun komitmen
ketidakpatuhan mengenal Melitus. akibat menjalani
dapat teratasi. masalah 2. Penduduk/ pankreas program
kesehatan keluarga tidak pengobatan
tentang penyakit mampu memproduk dengan baik.
Diabetes Melitus menyebutka si cukup 3. Diskusikan
beserta cara n 2 dari 4 insulin atau hal-hal yang
mengatasi dan penyebab tubuh tidak dapat
pencegahannya. Diabetes menggunak mendukung
2. Penduduk/keluar Melitus. an insulin atau
ga mampu 3. Penduduk/ yang menghambat
memutuskan keluarga diproduksi berjalannya
tindakan yang mampu secara program
tepat seperti menyebutka efektif. pengobatan.
merubah gaya n 4 dari 6 2. Diabetes 4. Informasikan
hidup yang tidak tanda dan Melitus manfaat yang
sehat menjadi gejala disebabkan akan diperoleh
sehat. Diabetes oleh jika teratur
3. Penduduk/keluar Melitus. kurangnya menjalani
ga mampu 4. Penduduk/ fungsi sel program
merawat anggota keluarga beta yang pengobatan.
keluarga yang mampu progresif 5. Anjurkan
sakit dengan menyebutka akibat keluarga
menjauhkan n tindakan glukotoksis untuk
faktor-faktor penatalaksan itas, mendampingi
pencetus aan dari lipotoksisit dan merawat
penyebab Diabetes as, pasien selama
terjadinya Melitus. tumpukan menjalani
Diabetes amilod dan program
Melitus. faktor- pengobatan.
4. Penduduk/keluar faktor lain 6. Anjurkan
ga mampu untuk yang pasien dan
memodifikasi disebabkan keluarga
gaya hidup oleh melakukan
dengan rajin resistensi konsultasi ke
berolahraga dan insulin pelayanan
pengaturan disamping kesehatan
3J/pola makan faktor usia terdekat, jika
agar terhindar dan perlu.
dari kondisi genetik.
buruk dari suatu 3. Tanda dan
penyakit. gejala DM
5. Penduduk/keluar yaitu sering
ga dapat kencing,
memanfaatkan sering
fasilitas lapar,
pelayanan sering haus,
kesehatan malaise
terdekat. atau
kelelahan,
penurunan
berat badan
dan luka
sukar
sembuh.
4. Penatalaksa
naan DM
adalah diet,
olahraga,
pendidikan
kesehatan,
obat
hipoglikemi
k
oral/insulin
dan
pemantauan
gula darah.
2. Pemeliharaan Setelah Setelah dilakukan 1. Penduduk/ 1. Diabetes 1. Identifikasi
kesehatan tidak dilakukan pendidikan keluarga Melitus kesiapan dan
efektif pendidikan kesehatan selama 1 mampu merupakan kemampuan
kesehatan x 30 menit menyebutkan penyakit menerima
selama 3 kali diharapkan: definisi dari gangguan informasi.
pertemuan 1. Penduduk/keluar Diabetes metabolik 2. Sediakan
diharapkan ga mampu Melitus. menahun materi dan
pemeliharaan mengenal 2. Penduduk/ akibat media
kesehatan tidak masalah keluarga pankreas pendidikan
efektif dapat kesehatan tentang mampu tidak kesehatan.
teratasi. penyakit Diabetes menyebutkan memproduk 3. Jelaskan faktor
Melitus beserta 2 dari 4 si cukup risiko yang
cara mengatasi penyebab insulin atau dapat
dan Diabetes tubuh tidak mempengaruhi
pencegahannya. Melitus. menggunak kesehatan.
2. Penduduk/keluar 3. Penduduk/ an insulin 4. Ajarkan
ga mampu keluarga yang perilaku hidup
memutuskan mampu diproduksi bersih dan
tindakan yang menyebutkan secara sehat.
tepat seperti 4 dari 6 efektif.
merubah gaya tanda dan 2. Diabetes
hidup yang tidak gejala Melitus
sehat menjadi Diabetes disebabkan
sehat. Melitus. oleh
3. Penduduk/keluar 4. Penduduk/ kurangnya
ga mampu keluarga fungsi sel
merawat anggota mampu beta yang
keluarga yang menyebutkan progresif
sakit dengan tindakan akibat
menjauhkan penatalaksan glukotoksis
faktor-faktor aan dari itas,
pencetus Diabetes lipotoksisit
penyebab Melitus. as,
terjadinya tumpukan
Diabetes Melitus. amilod dan
4. Penduduk/keluar faktor-
ga mampu untuk faktor lain
memodifikasi yang
gaya hidup disebabkan
dengan rajin oleh
berolahraga dan resistensi
pengaturan insulin
3J/pola makan disamping
agar terhindar faktor usia
dari kondisi dan
buruk dari suatu genetik.
penyakit. 3. Tanda dan
5. Penduduk/keluar gejala DM
ga dapat yaitu sering
memanfaatkan kencing,
fasilitas sering
pelayanan lapar,
kesehatan sering haus,
terdekat. malaise
atau
kelelahan,
penurunan
berat badan
dan luka
sukar
sembuh.
4. Penatalaksa
naan DM
adalah diet,
olahraga,
pendidikan
kesehatan,
obat
hipoglikemi
k
oral/insulin
dan
pemantauan
gula darah.
3. Defisit Setelah Setelah dilakukan 1. Penduduk/ 1. Diabetes 1. Identifikasi
pengetahuan dilakukan pendidikan keluarga Melitus kesiapan dan
pendidikan kesehatan selama 1 mampu merupakan kemampuan
kesehatan x 30 menit menyebutk penyakit menerima
selama 3 kali diharapkan: an definisi gangguan informasi.
pertemuan 1. Penduduk/kelua dari metabolik 2. Sediakan
diharapkan rga mampu Diabetes menahun materi dan
defisit mengenal Melitus. akibat media
pengetahuan masalah 2. Penduduk/ pankreas pendidikan
dapat teratasi. kesehatan keluarga tidak kesehatan.
tentang penyakit mampu memproduk 3. Jadwalkan
Diabetes menyebutk si cukup pendidikan
Melitus beserta an 2 dari 4 insulin atau kesehatan
cara mengatasi penyebab tubuh tidak sesuai
dan Diabetes menggunak kesepakatan.
pencegahannya. Melitus. an insulin 4. Jelaskan
2. Penduduk/kelua 3. Penduduk/ yang faktor risiko
rga mampu keluarga diproduksi yang dapat
memutuskan mampu secara mempengaru
tindakan yang menyebutk efektif. hi kesehatan.
tepat seperti an 4 dari 6 2. Diabetes 5. Ajarkan
merubah gaya tanda dan Melitus perilaku
hidup yang gejala disebabkan hidup bersih
tidak sehat Diabetes oleh dan sehat.
menjadi sehat. Melitus. kurangnya
3. Penduduk/kelua 4. Penduduk/ fungsi sel
rga mampu keluarga beta yang
merawat mampu progresif
anggota menyebutk akibat
keluarga yang an tindakan glukotoksis
sakit dengan penatalaksa itas,
menjauhkan naan dari lipotoksisit
faktor-faktor Diabetes as,
pencetus Melitus. tumpukan
penyebab amilod dan
terjadinya faktor-
Diabetes faktor lain
Melitus. yang
4. Penduduk/kelua disebabkan
rga mampu oleh
untuk resistensi
memodifikasi insulin
gaya hidup disamping
dengan rajin faktor usia
berolahraga dan dan
pengaturan genetik.
3J/pola makan 3. Tanda dan
agar terhindar gejala DM
dari kondisi yaitu sering
buruk dari suatu kencing,
penyakit. sering
5. Penduduk/kelua lapar,
rga dapat sering haus,
memanfaatkan malaise
fasilitas atau
pelayanan kelelahan,
kesehatan penurunan
terdekat. berat badan
dan luka
sukar
sembuh.
4. Penatalaksa
naan DM
adalah diet,
olahraga,
pendidikan
kesehatan,
obat
hipoglikemi
k
oral/insulin
dan
pemantauan
gula darah.

Soal 5
Diskusikan evaluasi keperawatan berdasarkan hasil analisa data pada kasus diabetes melitus
di komunitas yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
1. Selasa, 29 September 2020 1. Mengidentifikasi kepatuhan S: Tim kesehatan mengatakan
pukul 09.00 WIB menjalani program bahwa penduduk yang menderita
pengobatan. DM mulai mengikuti anjuran
2. Membuat komitmen menjalani program kesehatan yaitu
program pengobatan dengan memeriksakan kadar gula
baik. darahnya.
3. Mendiskusikan hal-hal yang O:
dapat mendukung atau - Tampak adanya tanda dan
menghambat berjalannya gejala penyakit atau
program pengobatan. masalah kesehatan yang
4. Menginformasikan manfaat mulai menurun secara
yang akan diperoleh jika bertahap.
teratur menjalani program - Tampak adanya komplikasi
pengobatan. penyakit DM yaitu luka
5. Menganjurkan keluarga untuk ganggren sebesar 30% atau
mendampingi dan merawat sebanyak 120 orang.
pasien selama menjalani - Tampak adanya perilaku
program pengobatan. yang mulai mengikuti
6. Menganjurkan pasien dan program
keluarga melakukan konsultasi perawatan/pengobatan.
ke pelayanan kesehatan - Tampak adanya perilaku
terdekat, jika perlu. yang mulai menjalankan
anjuran.
A: Masalah ketidakpatuhan
teratasi sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan.
2. Selasa, 29 September 2020 1. Mengidentifikasi kesiapan S: Tim kesehatan mengatakan
pukul 09.30 WIB dan kemampuan menerima bahwa terdapat penduduk yang
informasi. menderita Diabetes Melitus
2. Menyediakan materi dan sebanyak 400 orang.
media pendidikan kesehatan. O:
3. Menjelaskan faktor risiko - Penduduk kelurahan Suka
yang dapat mempengaruhi Rukun mulai menunjukkan
kesehatan. pemahaman tentang
4. Mengajarkan perilaku hidup perilaku sehat.
bersih dan sehat. - Penduduk kelurahan Suka
Rukun mulai untuk
menjalankan perilaku sehat.
- Penduduk kelurahan Suka
Rukun mulai menunjukkan
minat untuk meningkatkan
perilaku sehat.
- Penduduk kelurahan Suka
Rukun mulai menunjukkan
perilaku adaptif terhadap
perubahan lingkungan.
A: Masalah pemeliharaan
kesehatan tidak efektif teratasi
sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan.
3. Selasa, 29 September 2020 1. Mengidentifikasi kesiapan S: Tim kesehatan mengatakan
pukul 10.00 WIB dan kemampuan menerima bahwa penduduk di Kelurahan
informasi. Suka Rukun mengetahui dan
2. Menyediakan materi dan mulai memahami pola gaya
media pendidikan kesehatan. hidup sehat untuk mengatasi dan
3. Menjadwalkan pendidikan mencegah penyakit DM.
kesehatan sesuai O:
kesepakatan. - Kelurahan Suka Rukun
4. Menjelaskan faktor risiko tampak terjadi masalah
yang dapat mempengaruhi kesehatan yang dialami
kesehatan. komunitas yaitu DM.
5. Mengajarkan perilaku hidup - Tersedianya program dan
bersih dan sehat. informasi/pendidikan
kesehatan untuk mencegah
masalah kesehatan yaitu
DM.
- Tersedianya program dan
informasi untuk
mengurangi masalah
kesehatan yaitu DM.
- Tersedia program dan
informasi untuk mengatasi
masalah kesehatan yaitu
DM.
- Penduduk di kelurahan
mulai menunjukkan
perilaku yang sesuai dengan
anjuran.
A: Masalah defisit pengetahuan
teratasi sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan.

Soal 6
Identifikasi materi belajar hari ini tentang kasus diabetes melitus di komunitas secara
mandiri!
Materi pembelajaran yang dapat diambil dari kasus diatas adalah:

1. Kepatuhan dalam melakukan pemantauan pengendalian Diabetes Melitus.


2. Prinsip pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat Hipoglikemik Oral.
3. Perawatan luka pada penderita Diabetes Melitus.
4. Penatalaksaan gizi pada penderita Diabetes Melitus.
5. Manfaat olahraga bagi penderita Diabetes Melitus.
6. Teknik penyuluhan bagi penderita Diabetes Melitus.
7. Pencegahan terhadap komplikasi bagi penderita Diabetes Melitus.
8. Sistem pelayanan rujukan khususnya di Puskesmas.
9. Penatalaksanaan Diabetes dengan pendekatan keluarga.
10. Prinsip dan strategi edukasi Diabetes.
11. Perawatan kaki Diabetik.
12. Konsep asuhan keperawatan komunitas pada klien dengan DM.

Anda mungkin juga menyukai