Anda di halaman 1dari 2

Topik : Permasalahan Hara dan Tanah di Indonesia

Judul : Berkurangnya unsur hara pada tanah yang terkena erosi di Indonesia
Kelompok : Kelompok 3
Nama :
Ananda Sekar Ayuningtyas (4411418013)
Larasati Arum Abadi (4411418067)
Lailatul Faris Rosyidah (4411418029)
PERMASALAHAN :
Erosi merupakan peristiwa hilangnya lapisan tanah yang disebabkan oleh air maupun angin.
Dampak erosi di luar tempat kejadian erosi akan menyebabkan sedimentasi, sedangkan pada
tempat terjadinya erosi mengakibatkan kehilangan lapisan tanah dan unsur hara. Berdasarkan
Putra, (2020) dan Jaya, (2020) dapat diketahui bahwa erosi dapat menyebabkan
berkurangnya unsur hara pada tanah di lahan pertanaman kacang hijau. Berkurangnya unsur
hara ini terjadi karena tanah yang berada di lapisan atas/permukaan terbawa oleh erosi yang
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Lapisan tanah yang berada diatas biasanya
mengandung nutrisi yang penting bagi tanaman, kaya akan bahan organik dan unsur hara
sehingga membuatnya lebih subur. Sedimen hasil erosi biasanya lebih kaya usur hara dan
bahanorganik dibanding dengan tanah asalnya. Kondisi ini menyebabkan tanah yang
mengalami erosi akan menjadi miskin kandungan unsur hara dan bahan organiknya sehingga
tanah menjadi kurang subur. Kesuburan tanah menurun akibat terbawanya unsur hara
bersama tanah yang tererosi. Unsur hara yang berkurang saat terjadinya erosi biasanya adalah
N, P, K, dan C-Organik (Putra, R.A., Banuwa, I.S., Supriatin, S. and Utomo, M., 2020).
Banyaknya unsur hara yang hilang itu tergantung pada besarnya konsentrasi unsur hara yang
terbawa oleh erosi dan besarnya sedimen yang terjadi
SOLUSI :
Solusi untuk mengurangi erosi yaitu dengan menerapkan teknik-teknik konservasi
tanah dan air. Salah satu tindakan konservasi tanah yang dapat dilakukan adalah menutup
tanah dengan sisa-sisa tanaman (mulsa). Penutupan permukaan tanah dengan sisa-sisa
tanaman dapat mencegah terjadinya pukulan butiran hujan secara langsung sehingga
penghancuran agregat tanah yang merupakan tahap awal dari proses erosi dapat dihindarkan.
Selain itu, penggunaan sisa-sisa tanaman juga dapat melindungi tanah dari daya perusak
aliran permukaan dan memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah serta penahanan air yang
langsung mempengaruhi besarnya aliran permukaan.
Erosi juga dapat dicegah dengan menerapkan pengolahan tanah konservasi dimana
tanah diolah seperlunya saja, bahkan pada kondisi lahan tertentu tanah tidak diolah sama
sekali. Sistem olah tanah konservasi terdiri dari olah tanah minimum dan tanpa olah tanah.
Pada sistem olah tanah minimum, tanah diolah hanya pada barisan tanaman saja dan sisa
tanaman tidak dibuang tetapi dijadikan mulsa. Pada sistem tanpa olah tanah, tanah tidak
diolah dan benih tanaman langsung ditanam pada lubang tugal. Khusus pada lahan yang
berlereng, struktur tanah sebaiknya tidak dirusak oleh pengolahan tanah dan sisa tanaman
dijadikan mulsa dan pengolahan tanah dilakukan memotong lereng atau menurut kontur,
sehingga terbentuk jalur-jalur tumpukan tanah dan alur menurut kontur atau melintang lereng
sehingga aliran permukaan dan erosi dapat dicegah seminimal mungkin (Putra, R.A.,
Banuwa, I.S., Supriatin, S. and Utomo, M., 2020).
Pemberian mulsa organik yang berasal dari sisa – sisa tumbuhan merupakan sumber
energi yang akan meningkatkan energi yang akan meningkatkan kegiatan biologi tanah dan
dalam proses perombakannya akan terbentuk senyawa organik yang berperan dalam
pembentukan struktur tanah yang mantap, sehingga kemantapan struktur tanah akan
meningkat, aerasi menjadi lebih baik dan permeabilitas tanah yang tinggi terpelihara. Oleh
karena itu diperlukan olah tanah konservasi dan pemberian mulsa untuk menekan besarnya
aliran permukaan dan erosi (Jaya, A.S.K., Banuwa, I.S., Novpriansyah, H. and Utomo, M.,
2020).
DAFTAR PUSTAKA
Jaya, A.S.K., Banuwa, I.S., Novpriansyah, H. and Utomo, M., 2020. Pengaruh sistem olah
tanah dan pemberian mulsa organik terhadap aliran permukaan dan erosi pada pertanaman
kacang hijau (Vigna radiata) musim tanam ke empat di laboratorium lapang terpadu Fakultas
Pertanian Universitas Lampung. Jurnal Agrotek Tropika, 8(2), pp.263-269.
Putra, R.A., Banuwa, I.S., Supriatin, S. and Utomo, M., 2020. Pengaruh Sistem Olah Tanah
dan Pemberian Mulsa terhadap Kehilangan Unsur Hara (N, P, K) dan C-Organik akibat Erosi
pada Pertanaman Kacang Hijau Musim Tanam Ketiga. Jurnal Agrotek Tropika, 8(3), pp.537-
545.

Anda mungkin juga menyukai