Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tetanus merupakan penyakit infeksi saraf yang berlangsungannya akut dengan

karateristik spasme tonik persisten dan eksaserbasi singkat. Tetanus atau Lockjaw merupakan

penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh racun

tetanospasmin yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani. Penyakit ini timbul jika kuman

tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka, gigitan serangga, infeksi gigi, infeksi telinga,

bekas suntikan dan pemotongan tali pusat. Dalam tubuh kuman ini akan berkembang biak

dan menghasilkan eksotoksin antara lain tetanospasmin yang secara umum menyebabkan

kekakuan, dan spasme. (TETANUS-EDITED PDF 42496353)

Pada negara yang telah maju seperti Amerika Serikat, tetanus sudah sangat jarang

dijumpai, karena imunisasi aktif telah dilaksanakan dengan baik di samping sanitasi

lingkungan yang bersih, akan tetapi di negara sedang berkembang termasuk Indonesia

penyakit ini masih banyak dijumpai, hal ini disebabkan karena tingkat kebersihan masih

sangat kurang, mudah terjadi kontaminasi, perawatan luka kurang diperhatikan, kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kekebalan terhadap tetanus. Didunia,

tetanus diperkirakan menyebabkan lebih dari setengah juta kematian setiap tahun, terutama

pada neonatus dan anak-anak muda, namun penyakit ini sangat jarang dilaporkan bahwa

semua angka hanya perkiraan kasar. Insiden penyakit secara langsung berkaitan dengan

tingkat imunisasi dalam sebuah populasi, membuktikan efektivitas upaya pencegahan.

Pada negara belum berkembang, tetanus sering dijumpai pada neonatus, bakteri

masuk melalui tali pusat sewaktu persalinan yang tidak baik, tetanus ini dikenal dengan nama

tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian perinatal dan 20%
kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran

hidup di pedesaan. (TETANUS-1 PDF)

Tetanus disebabkan oleh Cloastridium tetani, yaitu bakteri gram positif berbentuk

batang yang langsing dengan ukuran panjang 2–5 um dan lebar 0,3–0,5 um, dan bersifat

anaerob. Bakteri ini berspora, dijumpai pada tinja binatang terutama kuda, juga bisa pada

manusia dan juga pada tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang tersebut. Spora ini

bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun. (TETANUS PDF dr KIKING Ritarwan)

Chlostridium Tetani dalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka yang

terkontaminasi dengan debu, tanah, tinja binatang, pupuk. Cara masuknya spora ini melalui

luka yang terkontaminasi antara lain luka tusuk (oleh besi: kaleng), luka bakar, luka lecet,

otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang kronis, abortus, tali pusat, kadang–kadang luka

tersebut hampir tak terlihat. Pada keadaan anaerobik, dinding sel kuman akan mudah lisis

sehingga akan melepaskan eksotoksin, yaitu tetanospasmin dan tetanolisin. Tetanospasmin

sangat mudah mudah diikat oleh saraf dan akan menyebabkan gangguan pada sistem saraf

yang terinfeksi. (TETANUS-EDITED PDF 42496353)

Komplikasi pada tetanus yaang sering dijumpai: laringospasm, kekakuan otot-otot

pematasan atau terjadinya akumulasi sekresi berupa pneumonia dan atelektase serta kompresi

fraktur vertebra dan laserasi lidah akibat kejang. Selain itu bisa terjadi rhabdomyolisis dan

renal failure. (TETANUS-EDITED PDF 42496353)

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang definisi,

etiologi, epidemiologi, patofisisologi, gejala klinis, diagnosis, terapi dan komplikasi serta

prognosis dari tetanus.

Anda mungkin juga menyukai