KONSEP DASAR
KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA
02
FIKOM Ilmu Komunikasi W051700004 Drs. Nono Sungkono, M.M.
Abstract Kompetensi
Konsep Dasar Komunikasi Diharapkan Mahasiswa dapat mampu
Antar Budaya memahami dan menjelaskan tentang
konsep dasar KAB
Deskripsi
1. Ilmu Komunikasi, definisi menurut para ahli;
a. Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua
orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
(pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
b. Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak
terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal
20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
Dari penjelasan beberapa ahli tentang budaya organisasi, kita dapat mengetahui
beberapa ciri / karakteristik budaya organisasi, diantaranya:
2. Attention to Detail
3. Outcome Orientation
Orientasi pada manfaat artinya manajemen berorientasi/ fokus pada hasil/ manfaat
dan tidak hanya pada proses untuk mendapatkan hasil tersebut.
5. Team Orientation
Orientasi pada tim adalah tindakan memprioritaskan aktivitas kerja dalam organisasi
berdasarkan tim, bukan pada individu.
6. Aggresiveness
7. Stability
1. Komunikasi antar budaya dimulai dengan anggapan dasar bahwa ada perbedaan
persepsi antara komunikator dan komunikan
2. Dalam komuniksi antarbudaya terkandung isi dan relasi antar pribadi
3. Gaya personal mempengaruhi komunikasi antar budaya
4. Komunikasi antar budaya bertujuan mengurangi tingkat ketidakpastian
5. Komunikasi berpusat pada kebudayaan
6. Efektifitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya
1. Fisik (Physical)
Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan,
kebutuhan diri, dan juga media fisik.
2. Budaya (Cultural)
Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial
yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya.
3. Persepsi (Perceptual)
Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang
Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok
orang serta berlangsung dari generasi ke generasi. Jadi sudah pasti adanya dua
fenomena unik, yaitu Enkulturasi dan Akulturasi.
Sehingga, komunikasi antarbudaya inilah yang akan berperan sebagai alat untuk
mengurangi tingkat keidakpastian logika maupun definisi dari topik yang sedang
dibicarakan. Bahkan, komunikasi antarbudaya pun juga bertujuan sebagai alat efektifitas
komunikasi. Agar informasi yang disampaikan itu dapat dimengerti secara efektif, maka
diperlukan adanya komunikasi antarbudaya ini.
Peranan bahasa saat ini merupakan alat yang sangat berperan penting dalam
komunikasi antarbudaya. Contohnya, orang pesisir yang memiliki pola hidup keras kerap kali
berbicara dengan kencang, sehingga dapat membuat orang salah mengartikan. Dikiranya
orang tersebut sedang marah-marah, padahal sebenarnya tidak. Sehingga, keberadaan
bahasa di sinilah diperlukan.
Berbeda halnya dengan komunikasi antar budaya yang terletak pada pola hidup atau
cara hidup seseorang yang berbeda-beda dan membuat kesalahpahaman antar individu
ketika berkomunikasi. Sehingga, perlu adanya mempelajari komunikasi antarbudaya ini.
Kemudian, Manfaat lain juga dapat dirasakan disaat kita sebagai orang ketiga yang
melihat kedua orang sedang bertikai karena komunikasi mereka saling salah paham. Maka,
di sanalah kita dapat menjadi jembatan di antara keduanya.
– Antarpribadi/interpersonal/person-person,
– Media massa.
Dalam rangka memahami kajian komunikasi antarbudaya maka kita mengenal beberapa
asumsi, yaitu :
Enam asumsi atau pernyataan teoritis diatas merupakan bagian dari teori – teori komunikasi
diantaranya adalah :
Daftar Pustaka
Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar;2013
Hovland, Carl L. (2011). Definisi Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Katt Soff Louis. O, 1992, Pengantar Filsafat Alih Bahasa Soejono Soemargono, Tiara
Wacana, Yogyakarta.
Mulyana Deddy dan Jalaluddin Rakhmat [Ed]. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Remaja Rosdakarya:
Bandung.
Sumarno, Kismiyati El Kariman, Ninis Agustini Damayani, 2004, Filsafat dan Etika
Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.