Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI UUK

BAB 2
UU 36/2014 tentang TENAGA KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN
adalah Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali Tenaga Medis

ASISTEN TENAGA KESEHATAN


adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga
Harus memiliki kualifikasi minimum pendidikan menengah di bidang kesehatan. Hanya dapat
bekerja di bawah supervisi Tenaga Kesehatan.
REGISTRASI TENAGA KESEHATANUU 36/2014
REGISTRASI
adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi
atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan
secara hukum untuk menjalankan praktik.
SURAT TANDA REGISTRASI
disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing -masing Tenaga Kesehatan
kepada Tenaga Kesehatan yang telah di registrasi.

Ps. 44 ayat(1)
Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Ps. 44 ayat(2)
STR diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan setelah memenuhi persyaratan

Permenkes 889/2011:
• STR (ada STRA dan STRTTK) diberikan oleh Menkes.
• Menkesmendelegasikanpemberian:
a.STRA kepada Komite Farmasi Nasional; dan
b.STRTTK kepadaKepalaDinasKesehatanProvinsi.

Persyaratan Registrasi Tenaga Kesehatan


- memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan
- memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
- memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
- memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
- membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
BAB 3
PP No. 51/2009 ttg PEKERJAAN KEFARMASIAN
- Rahasia Kedokteran
adalah sesuatu yang berkaitan dengan praktek kedokteran yang tidak boleh diketahui oleh umum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Rahasia Kefarmasian
adalah Pekerjaan Kefarmasian yang menyangkut proses produksi, proses penyaluran dan proses
pelayanan dari Sediaan Farmasi yang tidak boleh diketahui oleh umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.

Rahasia Kedokteran Dan Rahasia Kefarmasian Pasal 30


(1) Setiap Tenaga Kefarmasian dalam menjalankan Pekerjaan Kefarmasian wajib menyimpan
Rahasia Kedokteran dan Rahasia Kefarmasian.
(2) Rahasia Kedokteran dan Rahasia Kefarmasian hanya dapat dibuka untuk kepentingan pasien,
memenuhi permintaan hakim dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri dan/atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rahasia Kedokteran dan Rahasia Kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pemberian obat oleh dokter pada dasarnya mempunyai hubungan sangat erat dengan Pekerjaan
Kefarmasian di mana obat pada dasarnya mempunyai fungsi mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, oleh karena itu perlu dijaga kerahasiaannya
dan agar tidak menimbulkan dampak negatif kepada pasien.

KUHP
MEMBUKA RAHASIA

Pasal 322
(1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau
pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(2) Bila kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang, maka perbuatan itu dapat dituntut hanya atas
pengaduan orang itu.

Pasal 323.
(1) Barangsiapa dengan sengaja memberitahukan hal-hal khusus tentang suatu perusahaan dagang,
kerajinan atau pertanian, di mana ia bekerja atau dulu bekerja, sedangkan ia harus merahasiakannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan butan atau pidana denda paling banyak
sembilan ribu rupiah.
(2) Kejahatan ini dituntut hanya atas pengaduan pengurus perusahaan itu.
BAB 4
UU No. 23/1992 ( Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh UU 36/2009 )
Pasal 63
• Pekerjaan kefarmasiaan dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
• Ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

UU No. 36/2009
Pasal 198
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

PEKERJAAN KEFARMASIAN
adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

PRAKTIK KEFARMASIAAN
yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Anda mungkin juga menyukai