BAB 2
UU 36/2014 tentang TENAGA KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN
adalah Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali Tenaga Medis
Ps. 44 ayat(1)
Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Ps. 44 ayat(2)
STR diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan setelah memenuhi persyaratan
Permenkes 889/2011:
• STR (ada STRA dan STRTTK) diberikan oleh Menkes.
• Menkesmendelegasikanpemberian:
a.STRA kepada Komite Farmasi Nasional; dan
b.STRTTK kepadaKepalaDinasKesehatanProvinsi.
Pemberian obat oleh dokter pada dasarnya mempunyai hubungan sangat erat dengan Pekerjaan
Kefarmasian di mana obat pada dasarnya mempunyai fungsi mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, oleh karena itu perlu dijaga kerahasiaannya
dan agar tidak menimbulkan dampak negatif kepada pasien.
KUHP
MEMBUKA RAHASIA
Pasal 322
(1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau
pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
(2) Bila kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang, maka perbuatan itu dapat dituntut hanya atas
pengaduan orang itu.
Pasal 323.
(1) Barangsiapa dengan sengaja memberitahukan hal-hal khusus tentang suatu perusahaan dagang,
kerajinan atau pertanian, di mana ia bekerja atau dulu bekerja, sedangkan ia harus merahasiakannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan butan atau pidana denda paling banyak
sembilan ribu rupiah.
(2) Kejahatan ini dituntut hanya atas pengaduan pengurus perusahaan itu.
BAB 4
UU No. 23/1992 ( Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh UU 36/2009 )
Pasal 63
• Pekerjaan kefarmasiaan dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
• Ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
UU No. 36/2009
Pasal 198
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
PEKERJAAN KEFARMASIAN
adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
PRAKTIK KEFARMASIAAN
yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.