Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN TEGANGAN-REGANGAN BATA

BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN MINERAL ALAMI ZEOLIT


ALAM BERGRADASI TERTENTU DENGAN DAN TANPA PERAWATAN
KHUSUS

Yetty Oktavianita, Ristinah Syamsudin, Achfas Zacoeb.


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang, Indonesia. 65145
E-mail: yettyoktavianita@gmail.com

ABSTRAK
Bata beton ringan merupakan salah satu bahan bangunan penyusun dinding yang semakin dibutuhkan di
Indonesia. Untuk meningkatkan karakteristik bata beton ringan dalam hal ini kuat tekan dan tegangan-regangan, bata
beton ringan diberikan bahan tambah berupa mineral alami zeolit alam. Zeolit memiliki sifat menahan air di dalam
pori-porinya dan melepasnya secara perlahan. Hal ini akan bermanfaat untuk proses pengerasan bata-beton ringan.
Pengujian dilakukan pada enam variasi benda uji yaitu tiga variasi kadar penambahan zeolit dan dua variasi
perlakuan selama proses perawatan. Variasi kadar penambahan zeolit adalah 0%, 10%, dan 20%. Sedangkan variasi
perawatan adalah dengan perawatan (DP) dan tanpa perawatan (TP). Pengujian kuat tekan dilakukan berdasarkan
peraturan SNI 03-0349-1989 tentang bata beton untuk pasangan dinding. Sedangkan deformasi dapat dilihat
menggunakan dial gauge. Hasil uji tekan pada masing-masing variasi penambahan 0% DP, 0%TP, 10% DP, 10%TP,
20%DP, dan 20%TP di 28 hari berturut-turut adalah 4.06 kg/cm2, 4.17 kg/cm2, 3.39 kg/cm2, 3.56 kg/cm2, 5.78
kg/cm2, dan 5.67 kg/cm2. Pada penambahan 10% zeolit alam terjadi penurunan kuat tekan dikarenakan kadar
foaming agent yang berlebihan. Sedangkan pada penambahan 20% zeolit alam terjadi peningkatan kuat tekan dari
benda uji normal. Namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perbedaan perlakuan bata beton ringan selama
proses perawatan terhadap kuat tekan bata beton ringan sesuai dengan uji statistik ANOVA 1 arah tabel fisher.
Perbedaan perlakuan bata beton ringan mempengaruhi sifat fisik dari bata beton ringan normal di mana bata beton
riingan yang tidak diberi perawatan lebih getas dibandingkan dengan yang diberi perawatan. Namun hal ini tidak
berlaku untuk bata beton ringan dengan penambahan zeolit alam di mana regangan yang terjadi tidak berbeda jauh.

Kata kunci : bata beton ringan, perawatan, kuat tekan, tegangan-regangan, zeolit.

1. Pendahuluan ringan tanpa menambahkan berat dari bata


Seperti yang kita ketahui, Indonesia ringan itu sendiri.
sebagai salah satu negara berkembang di Kelebihan bata beton ringan
Indonesia sedang melakukan berbagai dibandingkan dengan bata merah dan batako
pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah hemat biaya, hemat waktu, mudah
adalah pembangunan gedung-gedung dikerjakan, tahan panas, tahan rembesan,
bertingkat. Seiring dengan banyaknya kedap suara, serta ringan sehingga tidak
pembangunan gedung bertingkat maka terlalu membebani struktur di bawahnya.
kebutuhan bata sebagai penyusun dinding Indonesia sebagai salah satu negara
juga terus meningkat. Dalam hal ini, bata kepulauan tentu memiliki sumber daya alam
ringan kerap kali digunakan untuk bahan yang melimpah salah satunya di bidang
pengganti bata merah sebagai penyusun pertambangan. Salah satu mineral yang
dinding. Bata ringan tersusun atas semen, melimpah di Indonesia yang masih belum
pasir, air, serta “foaming agent”. Yang dimanfaatkan secara intensif adalah zeolit
dimaksud dengan “foaming agent” adalah alam. Zeolit alam adalah senyawa alumino-
zat yang mampu memperbesar volume bata silikat yang memiliki sifat-sifat fisik yang

1
unik, di antaranya adalah dehidrasi, Keduanya didasarkan pada gagasan yang
absorben, dan penyaring molekul. Salah satu sama yaitu menambahkan gelembung udara
sifat yang berperan penting dalam penelitian ke dalam mortar akan mengurangi berat
saya kali ini adalah absorben. Kemampuan beton yang dihasilkan secara drastis.
zeolit untuk menahan air di dalam pori-
porinya dan melepaskannya secara 2.1 Bahan bata beton ringan
terkontrol akan sangat bermanfaat pada a. Semen
proses pengerasan bata beton ringan. Semen (cement) adalah hasil industri dari
Semakin lama proses pengerasan bata beton bahan baku batu kapur/gamping sebagai
ringan, maka kekuatan yang dihasilkan akan bahan utama dan lempung/tanah liat atau
semakin besar. bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir
Di dalam bata beton ringan pastinya berupa padatan berbentuk bubuk (bulk),
masih terdapat rongga yang kosong akibat tanpa memandang proses pembuatannya,
adanya foaming agent. Di sinilah zeolit juga yang mengeras pada pencampuran dengan
berfungsi, yaitu sebagai bahan tambah atau air.
pengisi rongga- rongga kosong. Semen yang digunakan dalam penelitian
Pada penelitian ini, akan diketahui ini adalah semen PPC (Portland Pozzolana
bagaimana pengaruh penambahan zeolit Cement) yang memenuhi standart :
dengan gradasi tertentu sebagai bahan  Indonesian Standard : SNI 15-0302-2004
tambah pada karakteristik bata beton ringan  American Standard : ASTM C 595-08
selama proses pengerasan hingga 28 hari. Semen Portland Pozzolan adalah
Karakteristik bata beton ringan yang akan semen hidrolis yang terdiri dari campuran
diuji adalah kuat tekan serta tegangan- homogen antara semen Portland dan
regangan. Benda uji diperlakukan berbeda Pozzolan halus. Semen ini diproduksi
dimana sebagian benda uji diberi perawatan dengan mencampurkan klinker semen
khusus (ditutup oleh karung goni basah) dan Portland dan pozzolan. Kadar dari pozzolan
sebagian lainnya tidak diberi perawatan atau adalah 15 s.d 40% massa Semen Portland
dibiarkan mengering alami. Pozzolan. (www.semenpadang.co.id)
b. Pasir
2. Bahan dan Metode
Pasir merupakan agregat halus yang
Bata berpori atau biasa disebut bata
lolos saringan no 4 (4,75mm). Pasir
beton ringan dapat dibuat dengan berbagai
berfungsi sebagai pengisi rongga-rongga
cara antara lain dengan menggunakan
kecil dari campuran beton ataupun material
agregat ringan (fly ash, batu apung,
lainnya. Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi
expanded polystyrene/EPS dan lain–lain),
mudah untuk dibentuk. Hal ini membuat
campuran antara semen, silika, pozzolan dan
jenis batuan ini merupakan bahan umum
lain – lain yang dikenal dengan nama aerated
untuk bangunan dan jalan. Karena kekerasan
concrete atau semen dengan cairan kimia
dan kesamaan ukuran butirannya, batu pasir
penghasil gelembung udara (dikenal dengan
menjadi bahan yang sangat baik untuk
nama foamed concrete atau cellular
dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang
concrete).
digunakan untuk menajamkan pisau dan
Bata beton ringan dikenal ada 2 (dua)
berbagai kegunaan lainnya. Pasir yang
jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC)
digunakan pada penelitian ini berasal dari
dan Cellular Lightweight Concrete (CLC).
2
Lumajang, Jawa Timur dengan gradasi pada - zeolit dapat memisahkan molekul -
zona 3. molekul berdasarkan ukuran dan bentuk
c. Air struktur kristal zeolit
Air diperlukan pada pembuatan bata Jika beberapa molekul memasuki sistem
berpori untuk memicu proses kimia semen, pori zeolit salah satu molekul tersebut akan
membasahi agregat dan memberikan tertahan yang berdasarkan pada kepolaran
kemudahan dalam pekerjaan bata. Air yang atau efek interaksi molekul tersebut dengan
dapat diminum umumnya dapat digunakan zeolit. Zeolit yang terdehidrasi akan
sebagai campuran bata. Air yang mempunyai struktur pori terbuka dengan
mengandung senyawa-senyawa yang internal surface area besar.
berbahaya, yang tercemar garam, minyak, Zeolit yang digunakan pada penelitian
gula atau bahan kimia lainnya, bila dipakai ini adalah zeolit dengan jenis mordenit.
dalam campuran bata akan menurunkan Besar penyerapan pada zeolit ini adalah
kualitas bata, bahkan dapat mengubah sifat- 3.58% dengan gradasi pada zona 3 agregat
sifat bata yang dihasilkan. halus.
d. Foaming agent
Yang dimaksud dengan “foaming agent”
adalah zat yang mampu memperbesar
volume bata beton ringan tanpa
menambahkan berat dari bata beton ringan
itu sendiri. “Foaming agent” terdiri dari
dua macam yaitu buatan dan alami.
“Foaming agent” alami yang biasa
digunakan adalah busa lerak, namun Gambar 2.1 Hasil analisa gradasi zeolit
penelitian ini akan menggunakan “Foaming pada zona 3.
agent” buatan.
e. Zeolit alam 2.2 Komposisi campuran
Mineral zeolit adalah senyawa alumina Pembuatan benda uji untuk penelitian ini
silikat hidrat dengan logam alkali. Zeolit ini merupakan proses pencampuran bahan-
merupakan kelompok mineral yang terdiri bahan tersebut menjadi suatu adonan bahan
atas beberapa jenis mineral. Pada saat ini pembuat bata beton ringan. Zeolit
dikenal sekitar 40 jenis zeolit alam, ditambahkan kedalam campuran setelah
meskipun yang mempunyai nilai komersial menakar dan menimbang persen (%) zeolit
ada sekitar 12 jenis, diantaranya klinoptilolit, terhadap berat semen untuk satu benda uji.
mordernit, filipsit, kabasit dan erionit. Zeolit Bata beton ringan yang digunakan berukuran
yang digunakan untuk penelitian ini adalah cm Pembuatan benda uji
zeolit jenis mordenit. Yang berasal dari dilakukan di pabrik pembuatan bata beton
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. ringan PT Banon Con di Sidoarjo Jawa
Penggunaan zeolit sebagai bahan Timur. Dengan perbandingan bahan yang
penyerap karena (Badan Penelitian dan digunakan disajikan pada Tabel 2.1
Pengembangan Propinsi Sumatera Utara,
2006):
- zeolit bersifat selektif dan mempunyai
kapasitas tukar kation cukup tinggi
3
Tabel 2.1. Komposisi pembuatan benda
uji tiap variasi
Jumlah Per m³ 60 cm
No Bahan
0% + 10% + 20% Satuan
1 Semen 225 kg
2 Pasir 562.5 kg 20 cm

3 Foaming Agent 0.8 * 0.8 liter


0.8 10 cm

4 Zeolit 0 22.5 45 kg
Air Fas Normal 160 kg
5 Air Untuk Zeolit 0 0.8 1.6 kg
Air Total 160 160.8 161.6 kg

Sumber : Firmaninda W., 2013


*
foaming agent yang diberikan 1.2 liter Gambar 2.2 Skema pengujian
dikarenakan gangguan pada mesin foam tegangan-regangan
generator. Seperti tampak pada Gambar 2.2 benda
uji diletakkan pada compressometer seperti
pada uji tekan. Setelah itu dial dipasangkan
2.3 Uji kuat tekan pada sisi depan dan belakang benda uji.
Cara pengujian kuat tekan pada bata Kemudian dial pada compressometer dan
beton ringan ini masih belum banyak extensometer diatur sedemikian rupa hingga
digunakan dalam peraturan tetapi pengujian menunjukkan angka 0 (nol).
bata beton ringan ini disamakan dengan Ketika penekanan dilakukan, lendutan
metode pengujian kuat tekan untuk batako benda uji dicatat setiap kenaikan P = 2kN
berdasarkan SNI-03-0348-1989-7. dan dihentikan saat mencapai beban
Dari hasil uji dibuat grafik hubungan maksimum (Pmax). Dari hasil uji tersebut
antara umur dan kuat tekan rata rata. dibuat grafik hubungan tegangan-regangan.
Tegangan biasanya disimbolkan dengan Regangan normal diartikan sebagai
dengan menganggap bahwa tegangan pertambahan dan pengurangan panjang
terdistribusi dengan merata dalam satuan persatuan panjang yang dinyatakan dengan
penampang dan disebutkan pengertian dari simbol dan diberikan
tegangan adalah gaya persatuan luas, maka persamaan:
rumus dari tegangan dapat digambarkan
sebagai berikut:
… (2.2)
f= . ...Persamaan (2.1)
… (2.1)
dengan:
dengan: = Regangan
f = Tegangan (kg/cm2) = Penurunan/Pertambahan (mm)
P = Beban Maksmimum (kg) L = Panjang Penekan Benda Uji (mm)
A = Luas Penampang Tekan (cm2)
Hukum Hooke menyatakan bahwa
regangan (ε) yang terjadi pada suatu benda
2.4 Uji tegangan-regangan
Langkah-langkah pengujian tegangan- berbanding lurus dengan tegangannya (σ)
regangan pada bata beton ringan dapat dan berbanding terbalik terhadap ke
dilihat pada Gambar 2.2 elastisitasannya. Ini dinyatakan dengan
rumus :
… (2.3)
4
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Uji kuat tekan
Setelah perhitungan data kuat tekan,
didapatkan hasil tegangan dapat dilihat pada
Tabel 3.1. Untuk grafik hubungan antara
tegangan dan umur benda uji dapat dilihat
pada Gambar 3.1.

Tabel 3.1. Kuat tekan rata-rata tiap variasi


benda uji
Umur
Dengan Perawatan Gambar 3.2. Prosentase perubahan kuat
0% 10% 20% tekan pada umur 28 hari
kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2
7 3.00 2.44 4.44
14 3.50 2.67 4.78 a. Uji signifikansi perlakuan terhadap
21 3.61 3.06 5.56 bata beton ringan selama perawatan
28 4.06 3.39 5.78
Tanpa Perawatan terhadap kuat tekan.
Umur
0% 10% 20% Hipotesis :
kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2 H0A : Tidak terdapat pengaruh yang
7 2.22 2.22 4.33
14 3.39 2.56 4.61 signifikan
21 3.72 2.83 5.44 H1A : Terdapat pengaruh yang
28 4.17 3.56 5.67
signifikan
Dari perhitungan ANOVA 1 arah dengan
tabel Fisher didapatkan kesimpulan bahwa :
Fhitung 0% < Ftabel
0.16 < 7.71
Fhitung 10% < Ftabel
0.257 < 7.71
Fhitung 20% < Ftabel
0.143 < 7.71
Gambar 3.1 Kuat tekan rata-rata tiap variasi Maka H0A diterima dan H1A ditolak dengan
benda uji penjelasan bahwa tidak terdapat pengaruh
Hasil perbandingan kuat tekan antara yang signifikan dari perlakuan bata beton
bata beton ringan tanpa tambahan zeolit ringan selama proses perawatan terhadap
dengan bata beton ringan dengan kuat tekan bata beton ringan.
penambahan zeolit serta perbedaan kuat
tekan antara beton ringan dengan perawatan b. Uji signifikansi kadar penambahan
dan tanpa perawatan pada umur 28 hari zeolit terhadap kuat tekan.
disajikan pada Gambar 3.2, Kuat tekan Hipotesis :
masing-masing variasi benda uji H0B : Tidak terdapat pengaruh yang
dibandingkan dengan bata beton ringan signifikan
tanpa zeolit tanpa perawatan (0%TP) H1B : Terdapat pengaruh yang
signifikan
Dari perhitungan ANOVA 1 arah dengan
tabel Fisher didapatkan kesimpulan bahwa :
5
Fhitung DP > Ftabel kuat tekan bata beton ringan hingga 38,67%
41.028 > 5.14 dari kuat tekan bata beton ringan normal.
Fhitung TP > Ftabel Keanehan data pada bata beton ringan
22.058 > 5.14 dengan penambahan 10% mineral zeolit
Maka H0B ditolak dan H1B diterima alam ini dikarenakan adanya kesalahan
dengan penjelasan bahwa terdapat pengaruh teknis di saat pembuatan benda uji. Kadar
yang signifikan dari kadar penambahan foaming agent yang tidak akurat atau
zeolit terhadap kuat tekan bata beton ringan berlebihan menyebabkan rongga udara pada
baik dengan diberi perawatan maupun tanpa bata beton ringan tersebut membesar. Hal ini
perawatan. menyebabkan penurunan pada kuat tekan
bata beton ringan bersamaan dengan
Pengujian kuat tekan dari bata beton mengecilnya berat volume dari bata beton
ringan yang telah dilakukan oleh PT. ringan itu sendiri. Namun karena dengan
Banoncon Indonesia menghasilkan tegangan penambahan mineral zeolit alam sebesar
sebesar 13,5kg/cm2 dengan luas penampang 20% kuat tekan bata beton ringan masih
benda uji adalah cm. Namun setelah meningkat, maka dapat diambil kesimpulan
kami uji kembali, didapatkan kuat tekan bahwa belum didapatkan nilai optimum
sebesar 4.17 kg/cm2 dengan luas permukaan prosentase penambahan zeolit alam terhadap
cm. Perbedaan besar kuat tekan ini bata beton ringan. Oleh karena itu dengan
dipengaruhi oleh luas penampang tekan pada penambahan zeolit alam lebih dari 20%
saat benda diuji. masih terdapat kemungkinan meningkatnya
Uji statistik atau uji hipotesa yang telah kuat tekan bata beton ringan.
kami lakukan terhadap data hasil uji kuat Hasil dari penelitian ini adalah
tekan menyatakan bahwa tidak terdapat penambahan zeolit alam pada bata beton
pengaruh yang signifikan dari perbedaan ringan akan meningkatkan kuat tekan dari
perlakuan bata beton ringan selama proses bata beton ringan tersebut. Dengan
perawatan terhadap kuat tekan bata beton penambahan zeolit alam, peningkatan kuat
ringan itu sendiri. Maka dapat disimpulkan tekan bata beton ringan di setiap 7 hari lebih
bahwa perawatan pada bata beton ringan teratur dibandingkan dengan bata beton
terutama dengan menutupinya menggunakan ringan normal.
karung goni basah tidaklah diperlukan. Hal
ini berlaku baik untuk bata beton ringan 3.2 Uji tegangan-regangan
normal maupun bata beton ringan dengan Pengujian tegangan-regangan ini
tambahan mineral zeolit alam. berhubungan dengan uji kuat tekan.
Sedangkan untuk pengaruh prosentase Pengujiannya pun bersamaan dengan
mineral zeolit alam yang ditambahkan pengujian kuat tekan. Penurunan pada bata
terhadap kuat tekan bata beton ringan, beton ringan yang sedang diuji tekan dicatat
terlihat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari setiap beban kelipatan 2 kN. Dengan
hasil uji di atas. untuk prosentase didapatkannya data penurunan dari dial,
penambahan zeolit alam sebesar 10%, kuat maka dapat dihitung regangan dari bata
tekan pada bata beton ringan justru beton ringan tersebut dengan Pers. (2.2).
mengalami penurunan. Tidak sama halnya Setelah pengolahan data, didapatkan
dengan prosentase penambahan zeolit alam diagram tegangan-regangan dari masing-
sebesar 20% yang mampu meningkatkan masing benda uji seperti pada Gambar 3.3.
6
Gambar 3.3. Diagram tegangan-regangan rata-rata tiap variasi benda uji

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Maka sekali lagi dapat dibuktikan bahwa
dengan penambahan zeolit alam terdapat dengan penambahan zeolit alam, bata beton
pengaruh pada kuat tekan bata beton ringan. ringan tidak peru diberi perawatan khusus.
Semakin besar kadar zeolit yang
ditambahkan pada bata beton ringan, 3.3 Modulus elastisitas
semakin meningkat pula kuat tekan bata Untuk menentukan elastisitas benda uji,
beton ringan tersebut. Begitu pula dengan perlu dihitung modulus elastisitas seperti
tegangan dari bata beton ringan yang Pers. (2.3). Untuk hasil perhitungan modulus
berangsur-angsur meningkat seiring dengan elastisitas (E) benda uji dapat dilihat pada
bertambahnya kadar penambahan zeolit. tabel 3.2.
Untuk regangan sendiri, justru Tabel 3.2 Modulus elastisitas tiap variasi
berbanding terbalik dengan kadar benda uji
penambahan zeolit alam. Semakin besar
kadar penambahan zeolit alam pada bata
beton ringan maka regangan yang terjadi
akan semakin kecil. Dapat dilihat dari
regangan yang terjadi pada bata beton ringan
Tampak pada Tabel 3.2 bahwa semakin
dengan 0%DP, 0%TP, 10%DP, 10%TP,
besar prosentase zeolit yang ditambahkan
20%DP, dan 20%TP zeolit saat beban
pada bata beton ringan, maka semakin getas
maksimum secara berurutan adalah sebesar
atau kaku bata beton ringan tersebut.
0.04682; 0.0389; 0.0373; 0.0381; 0.0365;
Sedangkan perbedaan perlakuan perawatan
dan 0.039. Regangan terkecil terdapat pada
pada bata beton ringan tidak berpengaruh
bata beton ringan dengan penambahan 20%
pada elastisitas bata beton ringan dengan
zeolit alam dengan perawatan.
zeolit 10% maupun 20%. Perbedaan
Perbedaan mencolok terlihat pada
perlakuan perawatan ini hanya berpengaruh
regangan bata beton ringan normal di mana
pada bata beton ringan normal. Hal ini dapat
bata beton ringan normal yang tidak diberi
dilihat dari angka modulus elastisitas pada
perawatan lebih getas dibandingkan yang
tabel 2.4 di mana E pada bata beton ringan
diberi perawatan. Namun hal ini tidak
10%DP dan 10%TP serta 20%DP dan
tampak pada bata beton ringan dengan
20%TP tidak berbeda jauh.
penambahan zeolit baik 10% maupun 20%.
7
4. Penutup Daftar Pustaka
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Anonim. 2006. Kajian Bahan Galian Zeolit
dari perbedaan perlakuan bata beton ringan untuk Dimanfaatkan sebagai Bahan
selama proses perawatan terhadap kuat tekan Baku Pupuk. Medan : Badan Penelitian
bata beton ringan sesuai dengan uji statistik dan Pengembangan Propinsi Sumatera
ANOVA 1 arah tabel Fisher. Nilai kuat Utara.
tekan pada masing-masing variasi ASTM C595. 2008. Standard Specification
penambahan 0% DP, 0%TP, 10% DP, for Blended Hydraulic Cements. USA :
10%TP, 20%DP, dan 20%TP di 28 hari ASTM International.
berturut-turut adalah 4.06 kg/cm2, 4.17 Firmaninda, W. 2013. Pengaruh Variasi
kg/cm2, 3.39 kg/cm2, 3.56 kg/cm2, 5.78 Penambahan Piropilit terhadap
kg/cm2, dan 5.67 kg/cm2. Dari hasil uji Porositas dan Modulus Elastisitas
tersebut pada penambahan 10% zeolit alam Bata Beton Ringan. Malang : Jurusan
terjadi penurunan kuat tekan karena Sipil Fakultas Teknik Universitas
kesalahan pada pembuatan benda uji. Brawijaya.
Sedangkan pada penambahan 20% zeolit http://www.semenpadang.co.id/?mod=produ
alam terjadi peningkatan kuat tekan dari k&kat=&id=13. Diakses pada 8
benda uji normal. September 2014.
Perbedaan perlakuan bata beton ringan Poerwadi, M. R. 2014. Pengaruh
mempengaruhi regangan dari bata beton Penggunaan Mineral Lokal Zeolit
ringan normal di mana bata beton ringan Alam terhadap Karakteristik Self
0%TP memiliki regangan lebih kecil Compacting Concrete (SCC). Malang :
dibandingkan 0%DP. Namun hal ini tidak Jurusan Sipil Fakultas Teknik
berlaku untuk bata beton ringan dengan Universitas Brawijaya.
penambahan zeolit alam di mana regangan SNI-03-3449-1994. Tata cara pembuatan
yang terjadi tidak berbeda jauh. Semakin campuran dengan agregat ringan.
besar kadar penambahan zeolit yang Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.
ditambahkan, semakin kecil pula regangan SNI-15-0302-2004. Semen Portland
pada bata beton ringan tersebut. Pozolan. Jakarta : Badan Standarisasi
Dalam penelitian kali ini terdapat Nasional.
beberapa hal yang untuk selanjutnya masih
perlu diperhatikan. Variasi untuk kadar
penambahan zeolit alam perlu diperbanyak
dengan perilaku yang berbeda. Perlu
dilakukan capping menggunakan belerang
pada permukaan bata beton ringan yang
akan ditekan sehingga penyebaran beban
merata. Pengangkutan untuk bata beton
ringan berumur kurang dari 7 hari
diperlukan penanganan khusus. Pemberian
foaming agent pada bata beton ringan harus
dilakukan secara teliti dan berhati-hati.

Anda mungkin juga menyukai