Anda di halaman 1dari 3

Qory Amirulah

12100120518
STATUS DERMATOLOGIKUS

I. Identitas pasen
- Nama : Tn. A
- Umur : 25 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
-Statu Menikah : Belum menikah
- Pekerjaan : Manajer sebuah perusahaan
- Alamat : Bandung

II. Anamnesa:
a) Keluhan utama
Penis terasa gatal membengkak dan mengeluarkan cairan berupa nanah serta terasa
panas dan terbakar saat buang air kecil.
b) Anamnesa khusus
Tn. A datang ke poliklinik RS Al-Islam pada 10 april 2020 dengan keluhan Penis terasa
gatal membengkak dan mengeluarkan cairan berupa nanah serta terasa panas dan
terbakar saat buang air kecil, keluhan tersebut sudah terjadi sekitar 4 hari yang lalu.
c) Anamnesa tambahan
Tn. A seorang manajer perusahaan, dan aktif melakukan hubungan sexual dengan
berganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

III. Status generalis


a) Keadaan umum
﹣ Compos mentis
﹣ Tampak sakit sedang
﹣ Gizi baik
﹣ Tekanan darah : dalam batas normal
﹣ Nadi : dalam batas normal
﹣ Respirasi : dalam batas normal
﹣ Suhu : dalam batas normal
b) Thorax : dalam batas normal
c) Abdomen : dalam batas normal
d) Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran KGB

pemeriksaan venerologikus:
- duh tubuh keluar dari lubang penis.
- disuri
- polakisuri (bak sering, sedikit2 dan sakit)
- disparenia (sakit pada waktu hubungan seksual)
- orifisium uretra eksternum: eritem
dan edem.
- penis merah dan meradang.
IV. Pemeriksaan

-pemeriksaan laboratorium pemeriksaan sediaan apus diwarnai Gram, dan kultur serta tes
resistensi

- bahan pemeriksaan didapat dari uretra (dengan cara milking uretra)

- pada pemeriksaan gram didapat:

Diplokokus gram negatif, berbentuk biji kopi yang saling berhadapan, terletak intra atau
intra dan ekstra seluler.

V. Resume

Tn. A datang ke poliklinik RS Al-Islam pada 10 april 2020 dengan keluhan Penis terasa
gatal membengkak dan mengeluarkan cairan berupa nanah serta terasa panas dan
terbakar saat buang air kecil, keluhan tersebut sudah terjadi sekitar 4 hari yang lalu.
Tn. A seorang manajer perusahaan, dan aktif melakukan hubungan sexual dengan
berganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
VI. Diferensial diagnosa

Non Gonoccocal Uretritis

Protitis

Prostatitis

VII. Diagnosa klinis

Uretritis gonore akut

VIII. Terapi

Dosis tunggal:

- Cefixim 400mg

-Thiamfenikol 3-3,5gr

- Kanamisin 2g injeksi IM.

IX. Prognosis

Adbonam

X. Edukasi.

 Pasien dengan infeksi gonore seharusnya melibatkan pasangan seksualnya dalam evaluasi
dan pengobatan.
 Penggunaan kondom untuk proteksi.
 Pasien hendaknya diberikan edukasi mengenai resiko komplikasi dari infeksi gonore.
 Pasien menghindari kontak seksual sampai pengobatan selesai dan juga sampai pasangan
seksualnya selesai dievaluasi dan diobati.

Anda mungkin juga menyukai