Anda di halaman 1dari 10

Setelah membaca dan mempelajari bab ini anda diharapkan dapat Memahami

1. Memahami Pengertian Budaya


2. Memahami Pengertian Budaya Perusahaan
3. Memahami Unsur- Unsur Kebudayaan Dalam Etika Berbisnis
4. Memahami Kendala dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis yang Etis
5. Memahami Upaya Penciptaan Kultur Etis

BAB 13

BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI ETIKA PERUSAHAAN

A.    Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan
akal manusia.
Secara Umum, Pengertian Budaya adalah mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang
lain. Istilah Budaya berasal dari kata Culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama
artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin "colere" yang berarti mengolah atau
mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau petani.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dan tingkatan manajer terhadap
tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan.  Kemampuan seorang profesional untuk dapat
mengerti dan pekau terhadap adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia berada.  Budaya perusahaan memberikan
sumbangan yang sangat berartiu terhadap perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika
mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.
Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:

1. Intern,misalnya masalah perburuhan


2. Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
3. Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

Pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:

1. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.


2. Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda
3. Tidak lebih buruk dari yang lain

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada Visi Misi dan
Tujuan serta budaya organisasi

B. Pengertian Budaya Perusahaan

Corporate culture (budaya perusahaan) merupakan konsep yang berkembang dari ilmu
manajemen serta psikologi industri dan organisasi.Bidang-bidang ilmu tersebut mencoba lebih
dalam mengupas penggunaan konsep-konsep budaya dalam ilmu manajemen dan organisasi
dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi, yang dalam hal ini, adalah organisasi yang
berbentuk perusahaan.Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh
para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem
makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Robbins (2007), memberikan 7 karakteristik budaya sebagai berikut :
1.   Inovasi dan keberanian mengambil resiko yaitu sejauh mana karyawan diharapkan
didorong untuk bersikap inovtif dan berani mengambil resiko.
2.   Perhatian terhadap detail yaitu sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi,
analisis, dan perhatian pada hal-hal detil.
3.   Berorientasi pada hasil yaitu sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil
ketimbang teknik atau proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4.   Berorientasi kepada manusia yaitu sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
5.   Berorientasi pada tim yaitu sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim
ketimbang individu-individu.
6.   Agresivitas yaitu sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai
7.    Stabilitas yaitu sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
Adapun fungsi-fungsi budaya dalam perusahaan /organisasi :
1. Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan
atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi
lainnya.
2. Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
3. Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada
kepentingan individu.
4. Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang
membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang
sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.

Sedangkan Manfaat budaya organisasi adalah a. Mampu memecahkan masalah internb.


Mampu memecahkan masalah ekstern c. Mampu memiliki daya saing d. Mampu hidup dan
bertahan dalam jangka panjang

Proses Penciptaan Kultur Organisasi terjadi dalam tiga cara yaitu:

a) Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan
seperasaan dengan mereka
b) Kedua, mereka melakukan indoktrinasi dan sosialisasi cara pikir dan perilaku mereka
kepada karyawan
c) Ketiga, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk mengidentifikasi diri dan dengan demikian menginter-nalsisai
keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut

AdapunSumber Utama Kultur Organisasi


Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi

1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada secara fisik
2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau pemimpin yang
dominan.
3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment.
4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan pula budaya yang
cenderung birokratis.
5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi
6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun artefak.

C. Unsur- Unsur Kebudayaan Dalam Etika Berbisnis

            Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota- anggotanya


berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur
sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini
mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis dijalankan.
1.  Struktur sosial
Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu- individu dalam
masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat tertentu.
a.  Stratifikasi sosial
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas tertentu berdasarkan kelahiran,
pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam
menentukan bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain dalam dan diantara
kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
b. Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat ke strata
lainnya. Mobilitas social cenderung akan lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang
terstratifikasi.

2.    Bahasa
Bahasa adalah cerminan utama kelompok- kelompok budaya karena bahasa merupakan sarana
penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain.

3.    Komunikasi
Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu keahlian yang
sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun komunikasi sering dapat berlangsung
salah diantara orang- orang yang mempunyai kebudayaan yang sama, peluang miskomunikasi
akan sangat meningkat apabila orang- orang tersebut berasal dari budaya yang berbeda.

4.   Agama
Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana cara
anggota- anggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak luar. Agama
membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi, tanggung jawab
individu, dan perencanaan untuk masa depan.

Gambaran mengenai perusahaan, mencerminkan kepribadian para pimpinannya Budaya etika


adalah perilaku yang etis. Penerapan budaya etika dilakukan secara top-down.

Langkah-langkah penerapan budaya etika dituangkan dalam corporate credo yang merupakan
pernyataan ringkas mengenai nilai nilai yang ditegakkan perusahaan . tujuannya adalah untuk
menginformasikan pada orang orang atau organisasi baik didalam perusahaan atau luar
perusahaan tentang nilai nilai perusahaan

1.  Penerapan Budaya

Etika Corporate Credo : Pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang dianut dan ditegakkan
perusahaan.

1. Komitmen Internal :

a)          Untuk perusahaan terhadap karyawan


b)          Untuk karyawan terhadap perusahaan
c)          Untuk karyawan terhadap karyawan lain.
2. Komitmen Eksternal:

a)          Untuk perusahaan terhadap pelanggan


b)          Untuk perusahaan terhadap pemegang saham
c) Untuk perusahaan terhadap masyarakat

Tujuan pengembangan budaya etika adalah meningkatkan kualitas kecerdasan emosional,


spiritual dan budaya yang diperlukan oleh setiap orang dalam lingkungan bisnis sehingga dapat
memperlancar proses pengelolaan bisnis yang digeluti. Oleh karena itu mereka meyakini bahwa
hanya budaya etikalah yang dapat menyelamatkan bisnis mereka di masa depan.

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial,


bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan
berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan
tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis
ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.

Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan
hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika
dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan,
tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang
baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai moral.
.
D. Kendala dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis yang Etis

Mentalitas para pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehingga
berdampak pada seluruh kinerja Bisnis. Perilaku perusahaan yang etis biasanya banyak
bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan itu berjenjang dari
mulai atas ke tingkat bawah. Kendala dalam Mewujudkan Kinerja Bisnis yang Etis, yaitu :
1. Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis sebagai profesi yang
penuh dengan tipu muslihat dan keserakahan serta bekerja mencari untung.
2. Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan yang diterapkan oleh penguasa sehingga
menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari nilai-nilai moral. Hal ini dapat terlihat dalam
bentuk KKN.

E . Upaya Penciptaan Kultur Etis

Menemukan beberapa upaya unuk menciptakan kultur-kultur etis dalam bisnis seperti.

1. karyawan itu sendiri. Organisasi harus berhasil telah merekrut karyawan yang ramah dan
bersahabat.
2. tingkat formalisasi yang rendah. Aturan, prosedur dan ketentuan yang berlaku tidak
kaku.
3. penguatan tingkat formalisasi yang rendah melalui pemberdayaan karyawan untuk
memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk memuaskan pelanggan.
4. keterampilan mendengarkan yang baik.
5. kejelasan peran.

Ada beberapa tindakan manajer yang dapat diambil jika ingin membuat kulkturnya lebih
tanggap pelanggan.

1. Seleksi.

Merekrut orang-orang yang menunjukan keramahan, antusiasme dan sikap penuh perhatian.

2. Pelatihan dan sosialisasi.

Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus pada pelanggan.

3. Desain Struktur.

Manajemen membebaskan karyawan untuk menyesuaikan perilaku mereka dengan kebutuhan


dan permintaan pelanggan yang senantiasa berubah.

4. Pemberdayaan.
Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg
memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan,,

5. Kepemimpinan.

Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya terhadap kepuasan


pelanggan.

6. Evaluasi kinerja.

Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan
kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai.

7. Sistem imbalan.

Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan penghargaan, kenaikan
gaji, promosi berdasar-kan layanan pelanggan yang luar biasa.

F. Kesimpulan
1. Secara Umum, Pengertian Budaya adalah mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan
orang lain. Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berartiu terhadap
perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam
lingkungan perusahaannya.
2. Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah
Intern,misalnya masalah perburuhan .Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
Lingkungan, misalnya gangguan keamanan.
3. Robbins (2007), memberikan 7 karakteristik budaya sebagai berikut a.Inovasi dan
keberanian mengambil resiko b.Perhatian terhadap detail c.Berorientasi pada hasil
d.Berorientasi kepada manusia e. Berorientasi pada tim f. Agresivitas .g.Stabilitas
4. Adapun fungsi-fungsi budaya dalam perusahaan /organisas a Batas b.Identitas c.Komitmen
d Stabilitas
5. Manfaat budaya organisasi adalah a. Mampu memecahkan masalah intern b. Mampu
memecahkan masalah ekstern c. Mampu memiliki daya saing d. Mampu hidup dan
bertahan dalam jangka panjang
6. Proses Penciptaan Kultur Organisasi terjadi dalam tiga cara yaitu:Pertama, pendiri hanya
merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka
Kedua, mereka melakukan indoktrinasi dan sosialisasi cara pikir dan perilaku mereka kepada
karyawan Ketiga, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk mengidentifikasi diri dan dengan demikian menginter-nalsisai keyakinan,
nilai, dan asumsi pendiri tersebut
7. AdapunSumber Utama Kultur Organisasi 1 Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana
organisasi berada secara fisik 2.Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri
organisasi atau pemimpin yang dominan.3.Macam bisnis yang digeluti dan nature of
business environment.4 Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan
pula budaya yang cenderung birokratis.5 Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh
terhadap perilaku organisasi 6 Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun
artefak.
8. Budaya etika adalah perilaku yang etis. Penerapan budaya etika dilakukan secara top-down.
9. Etika Corporate Credo : Pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang dianut dan ditegakkan
perusahaan Beberapa tindakan manajer yang dapat diambil jika ingin membuat kulkturnya
lebih tanggap pelanggan..Seleksi. Pelatihan dan sosialisasi. Desain
Struktur.Pemberdayaan.Kepemimpinan. Evaluasi kinerja.Sistem imbalan.

G. Soal Diskusi

1. Jelaskan yang dimaksud dengan budaya perusahaan


2. Jelaskan dengan karakteristik budaya yang dikemukakan robbins (2007  inovasi dan
keberanian mengambil resiko dan   perhatian terhadap detail
3. Bagaimana proses penciptaan kultur organisasi
4. Apa saja kendala dalam mewujudkan kinerja bisnis yang etis
5. Penerapan budaya etika dilakukan secara top-down.(.jelaskan)
6. Apa yang dimaksud dengan Corporate Credo
Daftar Pustaka

Moelyono, Djokosantoso, 2005. Cultured, Budaya Organisasi dalam Tantangan, Jakarta, PT Elex
Media Komputindo.

Heskett, James L & Kotter, John P, 1997. Dampak Budaya Perusahaan Terhadap Kinerja, Alih
bahasa : Benyamin Molan. Jakarta, Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd.

Kotter, J.P. Heskett S.L. 1997, Corporate Culture and Performance, Alih bahasa Benyamin
Molan. Jakarta : PT Penhallindo Simon & Schuster (Asia) Pte Ltd.

Sudarsono, Hadjosoekarto. 1994. Beberapa Perspektif Pelayanan Prima, Bisnis and Birokrasi.
Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Tika, Moh. Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakrta,
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai