Integrasi Teknologi
Integrasi Teknologi
Herry Fitriyadi
SMK Negeri 2 Amuntai
!
ZQ¡!ZZZ
ABSTRACT
3
3
2
'%2
$
%
"
3
%
&
6
"3&
1
%
"'
&
?*+.
&
3
'
&
7
7$
&
$
'#7$
$
7
1
2
&
&'
*0.
1
#
'
&
%2$
&
2
$%
3
$#%
3
%7
'
'
$
3
%
*/.
1
3
&
&%
$
$
$
22&
2
2
&
2'
'
%&
2
2
%
*(.
%
$
3
$
"
&$'?
&
%
2
"
%
%
$3< 2
%?2<
23
2
U&
'$'
Keywords?3
2
%
ABSTRAK
Integrasi TIK dalam kehidupan saat ini mengubah hubungan kita dengan informasi dan pengetahuan tak
terkecuali di bidang pendidikan. Penggunaan TIK menawarkan peluang yang begitu banyak jumlahnya, sehingga
dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih baik dan lebih menarik. Hal ini menjadi tantangan yang
G!
ZZ
G
dari makalah ini sebagai berikut. 1) Beberapa potensi manfaat TIK untuk pendidikan, yaitu: berfungsi sebagai
& untuk pembelajaran seumur hidup; membawa perubahan peran guru dalam mengajar dan peran siswa
dalam belajar; menyediakan akses terbuka terhadap materi dan informasi interaktif melalui jaringan; menghilangkan
kendala waktu dan ruang dalam lingkungan belajar; mendukung organisasi dan manajemen pembelajaran dan
pendidikan; dan membuka peluang kolaborasi antar-guru dan antar-siswa. 2) Untuk mewujudkan masyarakat
berbasis pengetahuan diperlukan upaya-upaya, yaitu: memastikan bahwa setiap orang mampu memperoleh
kompetensi TIK dan mengembangkan kompetensi kunci lain melalui TIK untuk berpartisipasi dalam masyarakat;
menetapkan tujuan pembelajaran bagi emansipasi dan pemberdayaan; dan meningkatkan literasi TIK sebagai
bagian berkelanjutan dari pembelajaran seumur hidup. 3) Proses internalisasi nilai dalam pembelajaran TIK dapat
ditranformasikan dengan melakukan pembudayaan di lingkungan sekolah dengan mengintegrasikan pendidikan
nilai dalam bahan ajar sehingga pembiasaan, penugasan, dan keteladanan menjadi bagian yang integral, holistik,
yang secara terus menerus menjadi bagian yang dipelajari, dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 4)
Strategi impelementasi dan pengembangan profesional di bidang TIK harus mengacu pada kegiatan belajar dan
mengajar. Indikator-indikator yang harus dikembangkan adalah: indikator akses, indikator output, dan indikator
dampak. Kebijakan yang terarah dan sistematis dapat mengacu pada level Sekolah Berbasis TIK, yaitu: Perintis,
Dasar, Menengah, dan Mapan, dimana pada masing-masing level ditinjau dari faktor: infrastruktur, sumber daya
manusia, konten, pembelajaran, serta kebijakan dan program.
269
270 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, VVolume 21, Nomor 3, Mei 2013
Pada konsesus UNESCO (2011a: 4) ter- Yves Punie and Marcelino Cabrera
dapat konsensus tentang manfaat bagi pendi- (2006: 27) menjelaskan terdapat dua perspektif
dikan melalui penggunaan yang tepat dari per- utama tentang peran TIK, yaitu: (1) TIK untuk
kembanganTIK. Masalah mendasar adalah apakah pembelajaran dan (2) belajar dengan menggunakan
guru tahu bagaimana menggunakan TIK secara TIK. Sementara Anderson (2010: 6) menge-
efektif dalam pengajaran mereka. Bagaimana mukakan bahwa penggunaan TIK di kelas, ruang
TIK digunakan akan tergantung pada subjek kuliah dan laboratorium pengajaran diseluruh
yang diajarkan, tujuan pembelajaran dan sifat dari z! Y ! Gz
G!
siswa. TIK menawarkan lingkungan belajar yang dalam cara guru mengajar dan bagaimana siswa
cepat berkembang dan menarik, mengaburkan belajar, mengutip pendapat yang dikemukakan
batas-batas antara pendidikan formal dan informal oleh Resta dan Patru (2010), digambarkan
dan mengajak guru untuk mengembangkan cara- bagaimana peran guru berubah sebagai hasil dari
cara mengajar baru dan memungkinkan siswa penerapan TIK di kelas, seperti disajikan dalam
untuk belajar. Tabel 1 berikut:
Sejalan dengan perubahan peran guru, penerapan TIK di kelas, seperti disajikan dalam
maka peran siswa juga berubah sebagai hasil dari Tabel 2 berikut:
272 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, VVolume 21, Nomor 3, Mei 2013
Menurut UNDP (2005: 121-123) Potensi dan eksplorasi, dan mempersiapkan individu
peluang dan manfaat terkait dengan penggunaan terhadap dorongan dunia teknologi. Dari sisi
TIK dalam pendidikan banyak ragamnya. pengajaran, TIK meningkatkan kualitas karena
Kapasitas TIK untuk mencapai siswa di mana saja dapat digunakan sebagai alat untuk pelatihan dan
dan kapan saja membawa perubahan revolusioner
G
Z
dalam paradigma pendidikan tradisional dengan mereka. Bahkan penelitian telah menunjukkan
menghilangkan premis bahwa waktu belajar bahwa pengenalan TIK untuk tujuan pendidikan
sama dengan waktu di dalam kelas. Dengan memiliki efek positif pada praktek pengajaran.
G
G
Y Manfaat lain bagi penyedia pendidikan termasuk
aktif serta akses dimana dan kapan saja, TIK
G
G
memberikan materi yang siswa butuhkan kapan dengan biaya lebih rendah seperti disajikan pada
dan di mana saja mereka menginginkannya. TIK Tabel 3, manfaat hasil dari berbagi sumber daya
memungkinkan mereka untuk berinteraksi tanpa dan lingkungan belajar, membuka ruang kelas
batasan ruang dan waktu dengan para guru dan serta mempromosikan pembelajaran kolaboratif
kelompoknya. Guru dapat mengambil keuntungan dan langkah umum terhadap otonomi siswa yang
dari sistem interaktif yang membantu siswa lebih besar.
memahami kebutuhan pembelajar dan kinerja Sementara TIK sendiri tidak memiliki sifat
yang lebih akurat, serta membuat penilaian yang khusus atau kekuasaan yang dapat merevolusi
lebih efektif. pendidikan. Para aktor utama dalam proses
Dengan sistem berbasis TIK akan mening- belajar dan mengajar adalah guru dan siswa,
katkan kualitas pendidikan bagi siswa dalam me- dan jika kedua belah pihak berkomitmen untuk
ningkatkan motivasi, memfasilitasi perolehan menggunakan alat yang ampuh ini, perbaikan
keterampilan dasar, mempromosikan penyelidikan pembelajaran dimungkinkan akan terjadi.
Peluang Manfaat
Akses terhadap materi pembelajaran berkualitas tinggi Materi belajar dikembangkan di mana saja dan dapat
dari lokasi terpencil diakses oleh siswa di mana saja
Membuka konektivitas antar siswa Arus informasi gratis di dalam dan antar kelompok
siswa
Pembelajaran interaktif melampaui keterbatasan akses Jaringan TIK memungkinkan interaksi antar siswa,
sederhana terhadap informasi dengan guru, dan pengembangan program pembelajaran
Q G
G z Menghilangkan kendala waktu pada pembelajaran
memungkinkan tingkat kemajuan yang berbeda
Menghilangkan kendala ruang pada lingkungan belajar
G
&
meminimalkan biaya perjalanan dan hidup, dan jarak
tidak lagi menjadi penentu marjinalisasi
Pengembangan jasa perantara untuk mendukung Penggunaan jaringan guru dan penasihat untuk
pembelajaran menyusun proses dan mendistribusikan ide-ide dan
bahan untuk khalayak yang lebih luas
Pengelolaan pembelajaran dapat menampilkan Sistem interaktif dapat menghasilkan data formatif
kekayaan data pada data tentang kemajuan belajar dan pada kemajuan pembelajaran dan menghubungkan ke
kinerja siswa pembelajaran adaptif yang sesuai dengan kebutuhan
siswa
Fitriyadi, Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi dalam Pendidikan 273
Peluang Manfaat
menggunakan TIK online dengan kemungkinan untuk mengurangi biaya,
meningkatkan keamanan dan standarisasi tugas
penilaian
Penyedia layanan pendidikan dapat menggunakan TIK Sistem manajemen keuangan, administrasi dan sumber
& & daya dapat menggunakan data yang dihasilkan TIK di
dan mengurangi biaya berbagai tingkat analisis untuk meningkatkan pelayanan
Kolaborasi kegiatan belajar antar siswa Siswa dari lokasi yang berbeda dapat belajar dan
berbagi sumber belajar bersama-sama
Kolaborasi kegiatan mengajar antar guru Guru dari tempat yang berbeda dan dengan perspektif
yang bervariasi dapat berbagi pengalaman dan bersama-
sama mengembangkan sumber-sumber belajar
berkaitan dengan penyelenggara pendidikan; output, adalah nilai yang diharapkan yang dapat
(2) nilai proses, adalah nilai yang diharapkan dimanfaatkan oleh pengguna. Nilai-nilai tersebut
selalu diwujudkan dalam mengelola pendidikan seperti disajikan pada Gambar 2 berikut.
untuk mencapai tonggak tujuan; dan (3) nilai
Nilai Input
Ä
Nilai Proses Nilai Output
@ terpercaya @ visi dan persepsi yang baik @
@ profesional @ model yag baik @ layanan prima
@ antusias dan motivasi tinggi @ memotivasi @ terpercaya
@ bertanggung jawab @ menginspirasi @ resposif dan aspiratif
@ kreatif @ memberdayakan @ antisipatif dan inovatif
@ disiplin @ membentuk budaya @ demokratis, adil/jujur dan
@ penuh perhatian @ loyal inklusif
@ belajar seumur hidup @ koordinatif dan sinergi
@ akuntabel
Ali Muhtadi (2011: 7-8) menjelaskan ter dalam bahan ajar sehingga pembiasaan, pe-
bahwa alasan mengapa pendidikan karakter (nilai) nugasan, keteladanan menjadi bagian yang inte-
penting untuk diberikan dalam proses pendidikan gral, holistik, yang secara terus menerus menjadi
adalah berdasarkan hasil penelitian Heckman, bagian yang dipelajari, dipahami, diamalkan
James dan Pedro Carneiro yang dikutip oleh Ratna dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi
Megawangi yang menunjukkan bahwa kecerdasan sangat mungkin dilakukan mengingat pendidikan
intelektual seseorang hanya memberikan karakter merupakan bagian dari tiga aspek
kontribusi 20% saja dari keberhasilan seseorang pendidikan (kognitif, psikomotor, afektif)
di masyarakat, sedangkan 80% lebih banyak Suwarsih Madya (2011) menjelaskan pe-
ditentukan oleh kecerdasan emosi seseorang manfaatan TIK harus dijaga agar tetap mem-
tersebut. Kecerdasan emosi merujuk pada karakter G
Z
G
!
Y
atau akhlak mulia. Penelitian tersebut sesuai bangan peserta didik menjadi manusia berkarakter
dengan hasil penelitian George Boggs, yang juga dan berkecerdasan intelektual dan pemberdayaan
dikutip oleh Ratna Megawangi yang menunjukkan pendidik dan tenaga kependidikan terkait.
bahwa dari 13 faktor penunjang keberhasilan Sementara menurut Siti Irene Astuti D. (2011:
seseorang di dunia kerja, 10 di antaranya (hampir 16) menerangkan sekolah masih memainkan
80%) adalah kualitas karakter seseorang, dan peran penting dalam proses pendidikan karakter,
sisanya (tiga) berkaitan dengan faktor kecerdasan pada saat yang sama dengan penggunaan TIK
intelektual. di sekolah tanpa mengabaikan maknanya dalam
Menurut St. Nurbaya (2012: 590) me- proses pembelajaran, yaitu menumbuhkan nilai-
ngutip pendapat Mulyana bahwa proses nilai karakter yang dibutuhkan dalam kehidupan,
internalisasi karakter dalam pembelajaran dapat dimana penggunaan TIK yang dirancang secara
ditranformasikan dengan melakukan pembudayaan rinci dapat meminimalkan dampak negatifnya.
di lingkungan tingkat satuan pendidikan melalui: Menurut UNESCO (2011b: 17) memberikan
(1) penugasan, (2) pembiasaan, (3) pelatihan, (4) arah bahwa selain berdampak terhadap prestasi
pembelajaran, (5) pengarahan, serta (6) ketelada- mata pelajaran, sejumlah studi tentang TIK telah
naan. Internalisasi dalam pembelajaran dilakukan menemukan bahwa komputer dapat memiliki efek
dengan mengintegrasikan nilai pendidikan karak- positif pada motivasi siswa, seperti sikap mereka
Fitriyadi, Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi dalam Pendidikan 275
terhadap teknologi, pengajaran, atau materi dasar lainnya, belum memulai memperkenalkan
pelajaran. TIK di sekolah. Di sisi lain, ada sekolah yang
telah mengintegrasi TIK ke dalam kurikulum di
4. Strategi Implementasi dan Pengembangan semua bidang pelajaran sedemikian rupa sehingga
Profesional merubah proses belajar mengajar, ruang kelas dan
Menurut Anderson (2010: 30-33) mema- administrasi sekolah, dan etos seluruh organisasi.
Y
z Y Untuk mengukur tahap integrasi TIK
sangat berbeda dalam hal berbagai indikator dicapai oleh negara, kabupaten, sekolah, atau
Z
&
bahkan kelas dalam sekolah, sebuah model seperti
menyebabkan perbedaan luas dalam mengim- disajikan pada Gambar 3, yang berfungsi sebagai
plementasikan TIK dalam pendidikan. Di satu sisi, kerangka representasi dari integrasi TIK dalam
ada sekolah di daerah terpencil, karena sumber pendidikan dan untuk mengetahui pada tingkat/
daya keuangan yang terbatas, tidak teratur atau level apa keberadaan sekolah dalam integrasi TIK
tidak pasokan listrik, atau kurangnya infrastruktur pada seluruh kurikulum.
Model pada Gambar 3 memiliki dua Fokus di kelas sering pada pembelajaran
dimensi, yaitu: (1) teknologi dan (2) pedagogi.
|
Teknologi mengacu pada semua cakupan TIK, komponen-komponen TIK. Guru sering meng-
dan pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar. gunakan peralatan yang tersedia untuk tujuan
Dimensi teknologi adalah sebuah kontinum profesionalnya, seperti '
untuk
yang mewakili meningkatnya jumlah dan variasi menyiapkan lembar tugas, spreadsheets untuk
penggunaan TIK. Dimensi pedagogi juga sebuah mengelola daftar kelas, dan jika internet juga
kontinum dan mewakili perubahan praktek- tersedia digunakan untuk mencari informasi atau
praktek pengajaran yang dihasilkan dari penerapan berkomunikasi lewat e-mail. Guru mengem-
TIK. Dalam dua dimensi tersebut terdapat empat bangkan literasi TIK dan belajar bagaimana
tingkat/level yang dilewati kelas atau sekolah menerapkan TIK untuk tugas pribadi dan pro-
dalam mengintegrasikan TIK. Ada konsensus fesional, lebih menekankan pada mempelajari
umum bahwa integrasi TIK dalam pendidikan penggunaan peralatan dan aplikasi, menjadi
berlangsung secara progresif dalam serangkaian peduli terhadap potensi TIK untuk pengajaran di
tingkatan sebagai berikut. masa yang akan datang. Praktek pengajaran di
kelas masih sangat berpusat pada guru (teacher-
Emerging (Muncul) centered).
Pada tahap ini sekolah baru saja mulai
memperkenalkan komputer, dimana pada awalnya !%
(Menerapkan)
mungkin hanya memiliki satu atau dua komputer Pada tingkat ini sekolah telah mem-
dan printer, baik hasil sumbangan atau dibeli peroleh tambahan peralatan TIK. Administrator
oleh dinas pendidikan. Pada awal tingkat ini, sekolah menggunakan TIK untuk tugas-tugas
administrator dan satu atau lebih guru perintis manajemen yang lebih terorganisir, sementara
mulai menggali potensi TIK untuk manajemen guru mulai mengadaptasi kurikulum dalam
sekolah dan untuk pengajaran di kelas. rangka meningkatkan penggunaan TIK pada mata
pelajaran yang berbeda, menerapkan perangkat
276 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, VVolume 21, Nomor 3, Mei 2013
UNDP-APDIP (2004: 157) memberikan data sesuai tujuan; memastikan bahwa data dapat
arahan bahwa sifat TIK mengharuskan masya- diakses dan dibagi dengan mudah; mengem-
rakat untuk membuat perubahan yang cepat dan bangkan peralatan informasi manajemen secara
kompleks, untuk membuat transisi dari: penge- bertahap; dan mendukung penggunaan data pada
nalan - adopsi - pemanfaatan TIK. Jika suatu sekolah dan masyarakat. 4) Menyertakan semua
negara berhasil membuat transisi ini, berikutnya biaya jangka pendek dan jangka panjang dalam
adalah harus memprioritaskan pengembangan perencanaan anggaran, dengan strategi antara
sumber daya manusia. Terdapat empat alasan lain: anggaran program berdasarkan total biaya
mengapa integrasi TIK dilakukan, mengutip dari teknologi yang akan digunakan; menjamin
pendapat yang dikemukakan oleh Byron dan kapasitas untuk melakukan pengadaan yang
Gagliarki (2002), yaitu alasan: (1) sosial, (2) efektif; dan mencari ' dan '
kejuruan, (3) pedagogis dan (4) katalis. Alasan alternatif yang mengurangi biaya. 5) Mencari
sosial berkaitan dengan meresapkan penggunaan alternatif teknologi untuk menemukan solusi yang
TIK dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan tepat, dengan strategi antara lain: menggunakan
TIK di kelas tidak hanya pembiasaan, tetapi teknologi yang sesuai dengan infrastruktur yang
juga mengembangkan keterampilan siswa dalam tersedia; menggunakan teknologi yang sesuai
penggunaan TIK sebagai alat yang lazim. Alasan dengan keahlian dan kemampuan guru; me-
kejuruan mengacu pada TIK yang berbasis manfaatkan apa yang sudah familiar dan apa
kesempatan kerja dan keterampilan yang diper- yang sudah digunakan; menggunakan teknologi
lukan untuk pasar kerja. Alasan pedagogis yang sesuai dengan tujuan pendidikan; dan
mencakup dampak positif pada keefektifan berhati-hati dalam mengandalkan teknologi
pengajaran dan pembelajaran terkait integrasi TIK baru atau yang belum terbukti. 6) Fokus pada
dalam kurikulum. Alasan katalis mengacu pada pengembangan guru, pelatihan, dan dukungan
G!z |
yang berkelanjutan, dengan strategi antara lain:
keseluruhan penyelenggaraan pendidikan, tidak mendesain pengembangan profesional untuk
hanya di sekolah tetapi juga di lembaga manajemen memenuhi kebutuhan guru dan tujuan program;
pendidikan, di tingkat nasional/provinsi dan menghubungkan pengembangan profesional guru
komunitas, dimana TIK adalah katalis untuk dengan standar yang diakui untuk penggunaan
reformasi kelembagaan di bidang infrastruktur, teknologi; melengkapi pengembangan profesi
pengiriman, administrasi dan manajemen. guru dengan pelatihan bagi para pemimpin
USAID (2011: 7-39) memberikan pe- sekolah; membangun pengembangan profesional
tunjuk dalam merancang program pendidikan teknologi yang berfokus pada metode praktek;
yang efektif dalam menggunakan TIK terdapat pengembangan profesional dilakukan dalam
sepuluh prinsip kunci sebagai berikut. 1) Meng- lingkungan duplikasi kondisi sekolah; sinkronisasi
gunakan TIK untuk mencapai tujuan pen- pengembangan profesional dengan teknologi yang
didikan dan pengembangan, dengan strategi bergulir untuk sekolah; dan menggunakan TIK
antara lain: menangani bidang dengan kebutuhan untuk menyediakan tindak lanjut dan dukungan
tinggi; konsep teknologi sebagai infrastruktur untuk pengembangan profesional. 7) Mencari
pendidikan; dan TIK untuk mendukung perubahan dan mengkoordinasikan keterlibatan pemangku
yang konfrehensif. 2) Menggunakan TIK untuk kepentingan yang berbeda, dengan strategi
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan antara lain: mencari LSM lokal yang dapat
siswa, dengan strategi antara lain: membantu berkontribusi bagi keberhasilan program; mencari
siswa membangun keterampilan membaca dan perusahaan teknologi swasta lokal yang potensial;
keterampilan dasar dalam semua mata pela- melibatkan perusahaan swasta nasional dan
jaran; membantu siswa membangun kehidupan internasional; mempertimbangkan manfaat dan
abad ke-21 dan keterampilan belajar; dan mem- risiko dari kontribusi sektor swasta dari produk
perluas penggunaan komputer dan internet di dan jasa; dan membangun mekanisme yang tepat
luar “kurikulum IT” dan keterampilan TIK atau untuk mengkoordinasikan upaya pemangku
instruksi guru. 3) Menggunakan TIK untuk men- kepentingan. 8) Mengembangkan lingkungan
dukung data pengambilan keputusan, dengan kebijakan yang mendukung, dengan strategi
strategi antara lain: menggunakan peralatan antara lain: memfasilitasi pengembangan kebija-
sederhana pada tingkat sekolah; mengumpulkan kan pendidikan teknologi dan pencapaian
278 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, VVolume 21, Nomor 3, Mei 2013
rencana yang sejalan dengan tujuan nasional; Indikator-indikator yang harus dikem-
dukungan kebijakan pengembangan terkait bangkan dalam kaitannya dengan rancangan
tujuan pendidikan; mencari keterlibatan lembaga program dan tujuan, lingkungan pendidikan yang
pusat teknologi pendidikan; dan mengarahkan sudah ada sebelumnya, dan faktor lainnya, adalah:
pengembangan kebijakan dan perencanaan ke 1) Indikator Akses Akses ke teknologi di sekolah
arah tujuan yang lebih luas dan jangka panjang. G
& G
9) Mengintegrasikan monitoring dan evaluasi dampak proyek dalam kaitannya dengan belajar
ke dalam perencanaan proyek, dengan strategi siswa dan hasil penting lainnya. Indikator akses
antara lain: dukungan evaluasi berbasis hasil tersebut antara lain: - ketersediaan daya listrik -
serta matrik kinerja; menghubungkan indikator ke ketersediaan tenaga listrik alternatif - jumlah
tujuan proyek dan sasaran kebijakan; melakukan dan jenis perangkat TIK, jumlah perangkat yang
evaluasi proses partisipatif; melakukan penilaian berfungsi, dan jumlah pengguna per perangkat
formatif; menggunakan hasil evaluasi dalam - tipe koneksi internet, &
'
, dan jumlah
pengambilan keputusan; dan berbagi temuan perangkat yang terhubung - prosentase siswa
secara luas dan transparan. 10) Penguatan sis- menggunakan komputer sekolah per minggu,
tem mendahului transformasi sistem, dengan dan jumlah jam penggunaan komputer 2)
strategi antara lain: mengadakan peralatan TIK; Indikator Output Indikator output dapat dinilai
menopang pendekatan untuk integrasi teknologi; dari perubahan dalam praktek pengajaran dan
dan mengembangkan infrastruktur TIK untuk perilaku belajar yang mengandalkan teknologi
meningkatkan kapasitas sistem yang lebih luas. atau yang memenuhi tujuan teknologi dan
Menurut Harry Firman dan Burhanuddin didukung pengembangan profesional. Indikator
Tola (2008: 77) ada beberapa kendala dalam output tersebut antara lain: - siswa menggunakan
implementasi e-learning di tingkat sekolah, antara sumber daya perangkat lunak pendidikan - siswa
lain kurangnya peralatan dan infrastruktur TIK terlibat dalam teknologi, didukung oleh kegiatan
(termasuk jaringan telepon dan pasokan listrik kolaboratif dengan siswa lain di kelasnya, dengan
yang dapat diandalkan) serta tidak tersedianya siswa di kelas lain, dan dengan siswa di sekolah
tenaga terampil untuk mengelola peralatan TIK atau negara lain - siswa melakukan penelitian
di banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan. independen, menulis laporan, dan membuat
Mahalnya biaya akses internet dan keterbatasan presentasi - guru menampilkan kurikulum yang ber-
sumber belajar digitalisasi ditulis dalam bahasa hubungan dengan sumber daya (misalnya, video,
Indonesia adalah masalah lain dalam pemanfaatan simulasi) untuk kelas - guru mencari, menemukan,
pendidikan berbasis TIK. Hasil penelitian oleh dan menggunakan rencana pelajaran atau sumber
Herry Fitriyadi (2012: 231) ditemukan kendala- daya lainnya di DVD, server sekolah, atau internet
kendala implementasi TIK dalam pembelajaran - guru menggunakan teknologi (misalnya, email,
produktif SMK di Kabupaten Hulu Sungai Utara blog, SMS) untuk berkomunikasi dengan guru
berkaitan dengan: (1) kebijakan pemerintah lain. 3) Indikator Dampak; Indikator dampak
daerah dalam bidang TIK, (2) pendanaan pro- (hasil) di bidang proyek teknologi pendidikan
gram, (3) pengembangan profesional di bidang seringkali sama dengan indikator dampak yang
TIK, (4) ketersediaan sumber daya TIK, dan (5) digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek
penggunaan TIK di sekolah. Sementara menurut pendidikan yang tidak menggunakan teknologi.
GesCI (2011: 23) program pengembangan profe- Teknologi telah terbukti memiliki dampak positif
sional cenderung masih berfokus pada upaya pada motivasi siswa dan motivasi guru, dengan
untuk mengajar para pendidik untuk menggunakan dampak tidak langsung terhadap kehadiran
teknologi. dan penyelesaian sekolah. Dalam konteks
Lebih lanjut USAID (2011: 40-44) me- Indonesia, langkah strategis yang lebih rinci
ngemukakan adanya tantangan dan keterbatasan dikemukakan oleh Kwarta Adimphrana (2011:
pada dampak TIK di sekolah, yaitu: (1) teknologi 5-22) bahwa kebijakan Kementerian Pendidikan
meningkatkan kompleksitas dalam sistem dan Kebudayaan berupa Sekolah Berbasis TIK
pendidikan; (2) proyek teknologi pendidikan diharapkan dapat menunjang inovasi pembelajaran
tunduk pada tekanan politik dan pasar; (3) dampak yang menghasilkan peningkatan mutu proses
teknologi dibatasi oleh banyak faktor; dan (4) pembelajaran dan bermuara pada peningkatan
peningkatan pendidikan membutuhkan waktu. mutu lulusan. Terdapat empat level Sekolah
Fitriyadi, Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi dalam Pendidikan 279
Berbasis TIK, yaitu: (1) Perintis, (2) Dasar, (3) Konten, (4) Pembelajaran, dan (5) Kebijakan dan
Menengah, dan (4) Mapan, dimana keempat
Z
Z
Q
Z
G
level tersebut ditentukan oleh lima faktor, yaitu: seperti pada Tabel 4 sampai dengan Tabel 8
(1) Infrastruktur, (2) sumber daya manusia, (3) berikut.
Tabel 8. Level Sekolah Berbasis TIK Ditinjau dari Kebijakan dan Program
Kebijakan dan Level Sekolah Berbasis TIK
Program Perintis Dasar Menengah Mapan
a. e-learning ¢
¢
Z
¢
Z
¢
Z
ZQ
(action plan) pengadaan, pelatihan e-pembelajaran
pendayagunaan TIK pengembangan pengembangan media sekolah
untuk pembelajaran dan pemeliharaan pembelajaran berbasis
aplikasi dan konten TIK untuk guru
pembelajaran
282 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, VVolume 21, Nomor 3, Mei 2013