Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA

PERENDAMAN KOLKISIN PADA BENIH SEMANGKA


(Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. et Nankai) TERHADAP
KERAGAAN TANAMAN

Rosmaiti dan Julian Dani

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman
kolkisin pada benih semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. et Nankai) terhadap
keragaan tanaman, serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Penelitian dilaksanakan di
Desa Cot Keh Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur, yang berlangsung dari bulan
November 2014 sampai bulan Februari 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
konsentrasi Kolkhisin 0,2% dan perendaman selama 24 jam memberikan pengaruh yang
nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman semangka.

Kata Kunci : kolkhisin, lama perendaman dan keragaan tanaman.

PENDAHULUAN kemampuan untuk mengendurkan saluran


Semangka (Citrullus lanatus pembuluh darah, seperti efek viagra (New
Thunb. Matsum. et Nankai) merupakan Scientist, 2009) dalam (Siregar dan Sobir,
salah satu buah yang sangat digemari 2012). Menurut Putri (2008), keragaan
masyarakat Indonesia karena rasanya tanaman semangka akhir-akhir
yang manis, renyah dan kandungan airnya ditimbulkan akibat dari penggunaan
yang banyak. Semangka termasuk teknologi pengolahan genetik yang
tanaman tropis, maka dalam dilakukan dengan berbagi macam metode,
pembudidayaannya memerlukan sinar sehingga munculnya semangka dengan
matahari penuh agar produksi optimal. berbagai raga seperti rasa yang manis dan
Semangka termasuk ke dalam keluarga lezat, warna semangka yang tidak hanya
Cucurbitaceae, satu keluarga dengan merah, maupun ukuran dan bentuk buah
melon, mentimun, dan labu. Semangka yang kian beragam. Salah satu cara yang
merupakan tanaman semusim, tumbuh dapat dilakukan guna meningkatkan
merambat hingga panjangnya mencapai keragaan tanaman semangka ialah dengan
3-5 meter (Cahyono, 1996) dalam (Putri, perendaman larutan kolkisin. Kolkisin
2008). Disamping rasanya yang enak, merupakan alkaloid yang terdapat pada
semangka juga digemari orang karena benih dan umbi Colchicem autumnale.
banyak mengandung vitamin A dan C Senyawa ini hanya berpengaruh terhadap
serta Kalium yang baik bagi kesehatan sel yang sedang membelah. Jadi, agar
tubuh. Semangka juga memiliki proses poliploidisasi dapat berhasil baik,
kandungan kalori yang rendah, tidak kolisisin harus diberikan pada bagian
mengandung lemak maupun kolesterol, tanaman yang sedang giat melakukan
serta sedikit mengandung Natrium. pembelahan sel, yakni pada titik-titik
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa tumbuh vegetatif dan pada benih maupun
selain mengandung antioksidan, perkecambahan (Samadi, 2007) dalam
semangka juga mengandung citrulline, (Sunarlim, dkk, 2011). Konsentrasi dan
yaitu asam amino yang memiliki waktu/lamanya perendaman juga harus
10
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
diperhatikan, pemberian yang tidak tepat buah rata-rata per plot serta produksi per
menyebabkan kolkisin dapat menjadi hektar.
racun bagi benih. Hasil penelitian Kalie
(2004) dalam Putri (2008) menyatakan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa konsentrasi efektif untuk
menghasilkan semangka 4x (tripolid) Pengaruh Konsentrasi Kolkisin pada
adalah 0,02% dan 0,04% dengan benih Semangka terhadap Keragaan
perendaman dalam larutan kolkisin Tanaman.
selama 24 jam. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tanaman semangka Panjang Tanaman
tripolid memiliki warna hijau lebih gelap, Hasil analisis sidik ragam
ukuran tubuh lebih besar, daun menunjukkan bahwa konsentrasi
mengandung lilin lebih banyak, daun perendaman dalam kolkisin berpengaruh
lebih tebal dan membulat, dan stomata sangat nyata terhadap pertumbuhan
lebih besar. Berdasarkan pembahasan di panjang tanaman pada umur 15 dan 45
atas maka penulis ingin melakukan hari setelah tanam (HST), serta
penelitian tentang “Pengaruh Konsentrasi berpengaruh nyata pada umur 30 HST.
dan Lama Perendaman Kolkisin Pada Tabel 1. Rata - rata Panjang Tanaman
Benih Semangka (Citrullus lanatus Semangka pada Umur 15, 30,
(Thunb.) Matsum. et Nankai) terhadap dan 45 HST Akibat Pengaruh
Keragaan Tanaman”. Konsentrasi Perendaman dalam
Kolkisin.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Konsentrasi Panjang Tanaman
Bahan yang digunakan dalam Kolkisin 15 HST 30 HST 45 HST
penelitian ini ;benih semangka varietas (K) ------------cm-------------
153,00 a 182,91 a
Baginda F1, pupuk TSP, Urea, KCL, K0 17,96 a
167,75 190,54
pupuk kandang sapi, kantung plastik, K1 18,94 a
ab ab
kolkisin, Insektisida Sevin 85 S dan K2 23,09 c
179,34 b 205,66 c
K3 20,09 b
Fungisida Dithane M-45 80 WP. Alat 169,41 b 192,81 b
yang digunakan cangkul, gergaji, parang BNT 5% 1,56 15,01
babat, meteran, tali rafia, triplek, paku, Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang
sama pada kolom yang sama berbeda tidak
cat, martil, handsprayer, timbangan, nyata pada uji BNT taraf 5 %.
gembor, alat tulis, gunting pangkas daun
dan alat pendukung penelitian lainya. Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel
Penelitian ini menggunakan 2) menunjukkan bahwa panjang tanaman
Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola semangka tertinggi pada umur 15 HST
faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu dijumpai pada perlakuan konsentrasi
: Faktor konsentrasi kolkisin (K) yang perendaman 0,4 % larutan kolkisin (K2)
terdiri dari 4 (empat) taraf : yang berbeda nyata dengan perlakuan
K0 = 0 % (kontrol), K1 = 0,2 % , K2 = 0,4 konsentrasi perendaman 0 % larutan
%, K3 = 0,6 % larutan kolkisin dan Faktor kolkisin (K0), 0,2 % larutan kolkisin (K1),
lama perendaman (L) yang terdiri terdiri dan 0,6 % larutan kolkisin (K3). Pada
dari 4 (empat) taraf yaitu :L0 = 0 jam umur 30 HST perlakuan terbaik dijumpai
(kontrol), L1 = 12 jam, L2 = 24 jam, L3 = pada konsentrasi perendaman 0,4 %
36 jam. Pelaksanaan penelitian meliputi larutan kolkisin (K2) yang berbeda nyata
pembersihan lahan, perlakuan benih dengan perlakuan konsentrasi
dengan Kolkhisin, persemaian, perendaman 0 % larutan kolkisin (K0),
penanaman, pemupukan dan namun berbeda tidak nyata dengan 0,2 %
pemeliharaan tanaman serta panen. larutan kolkisin (K1), dan 0,6 % larutan
Pengamatan meliputi panjang tanaman, kolkisin (K3). Sedangkan pada umur 45
berat buah per plot, lingkaran buah, berat HST perlakuan terbaik ditemukan pada
11
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
perlakuan konsentrasi perendaman 0,4 % perlakuan konsentrasi perendaman 0 %
larutan kolkisin (K2) yang berbeda nyata (K0), namun berbeda tidak nyata dengan
dengan semua perlakuan lainnya. perlakuan konsentrasi 0,2 % (K1), dan
Hal ini diduga pemberian kolkisin konsentrasi perendaman 0,6 % (K3). Hal
pada konsentrasi larutan 0,4 % ini diduga dengan konsentrasi 0,4 %
merupakan konsentrasi terbaik guna maka proses pembentukkan sel pada
meningkatkan pertumbuhan panjang bagian tanaman dan pembentukkan
tanaman semangka. Kolkisin merupakan poliploidi pada buah berjalan lebih cepat,
hormon tumbuh yang didalamnya sehingga ukuran buah yang dihasilkan
mengandung senyawa yang dapat menjadi lebih besar dari pada tanaman
berfungsi dalam pembentukkan keragaan yang tidak diberi kolkisin. Ini
genetik tanaman. Sehingga dengan dikarenakan sifat kolkisin yang berfungsi
pemberian kolkisin pada konsentrasi yang dalam menghambat pemisahan
tepat dapat merangsang perkembangan sel kromosom, sehingga mengakibatkan
pada bagian batang tanaman, sehingga penambahan kromosom pada sel,
panjang tanaman yang dihasilkan menjadi sehingga tanaman akan menghasilkan
lebih besar dan panjang. Hal ini sesuai buah dengan ukuran dan berat yang lebih
dengan pendapat Suryo (1995) dalam baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Arianto dan Supriadi (2009) menyatakan Brewbaker (1983) dalam Dariyono dan
bahwa, pemberian kolkisin pada Rahmadani (2009) menyatakan bahwa,
konsentrasi yang tepat dapat kolkisin berpengaruh menghentikan
meningkatkan poliploidi pada tanaman, aktivitas benang-benang pengikat
sehingga tanaman akan menghasilkan kromosom (spindel) sehingga kromosom
bentuk yang lebih besar dan kekar dari yang telah membelah tidak memisahkan
pada tanaman diploidnya. diri dalam anafase pada pembelahan sel.
Dengan terhentinya proses pemisahan
Berat Buah per Plot kromosom pada metafase mengakibatkan
Hasil analisis sidik ragam penambahan jumlah kromosom dalam sel
menunjukkan bahwa konsentrasi sehingga tanaman poliploid lebih kekar
perendaman dalam kolkisin berpengaruh dan memiliki akar, batang, daun, bunga
nyata terhadap berat buah per plot. dan buah lebih besar dibandingkan
Tabel 2. Rata - rata Berat Buah per Plot tanaman diploid.
Tanaman Semangka Pada Saat
Panen Lingkaran Buah
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
Konsentrasi Berat Buah Per bahwa konsentrasi kolkisin tidak
Kolkisin (K) Plot berpengaruh nyata terhadap lingkaran
-----------------------kg------------ buah tanaman semangka.
K0 17,98 Tabel 3. Rata - rata Lingkaran Buah
K1 24,40 Tanaman Semangka akibat
K2 27,31 Pengaruh Perlakuan
K3 26,35 Konsentrasi Perendaman
BNT 5% 6,72 Dalam Kolkisin
Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang
sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata
pada uji BNT taraf 5 %.

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel


2) menunjukkan bahwa berat buah per Konsentrasi Lingkar
tanaman semangka tertinggi dijumpai Kolkisin (K) Buah
pada perlakuan konsentrasi perendaman ------------cm---------------
0,4 % (K2) yang berbeda nyata dengan K0 43,10
12
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
K1 46,68 K0 3,07 a
K2 49,13 K1 3,49 ab
K3 47,99 K2 3,91 b
K3 3,52 ab
Hasil penelitian (Tabel 3) BNT 5% 0,54
menunjukkan bahwa konsentrasi Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang
kolkisin tidak menunjukkan adanya sama pada kolom yang sama berbeda tidak
nyata pada uji BNT taraf 5 %.
pengaruh nyata terhadap lingkaran buah
yang dihasilkan. Hal ini diduga ada faktor Hal ini diduga konsentrasi 4 %
lain yang lebih berpengaruh dalam merupakan konsentrasi paling ideal dalam
menentukan keragaan lingkaran buah meningkatkan keragaan berat buah per
yang dihasilkan. plot yang dihasilkan. Pemberian kolkisin
Faktor tersebut kemungkinan ialah faktor dengan larutan 0,4 % mampu mencegah
genetik tanaman semangka itu sendiri, terjadinya pemisahan kromosom,
diduga ukuran morfologi lingkaran buah sehingga tanaman menjadi poliploidi dan
tanaman semangka secara genetik menghasilkan buah dengan ukuran berat
mempunyai ukuran yang relatif sama, yang lebih besar. Sesuai dengan pendapat
sehingga pemberian konsentrasi kolkisin Daisy dan Wijayani (2008) dalam
tidak dapat merubah keragaan lingkar Sunarlim (2012) menyatakan bahwa,
buah yang dihasilkan. pemberian kolkisin mampu meningkatkan
Hal ini sesuai dengan pendapat Petersen, pembelahan sel pada bagian tanaman,
dkk (2003) dalam Ariyanto dan Supriyadi sehingga terciptanya tanaman dengan
(2009) menyatakan bahwa, setiap species sifat keunggulan yang lebih besar. Daniel
atau varietas dari suatu tanaman (2010) menambahkan, pemberian kolkisin
mempunyai respon yang berbeda-beda pada tanaman semangka akan berdampak
terhadap pemberian kolkisin. Ini pada hasil buah yang diperoleh.
tergantung pada kemampuan dan sifat Umumnya untuk mendapatkan hasil yang
genetik tanaman tersebut. Gardner (1991), maksimal, maka konsentasi yang
menambahkan sifat genetik dari suatu dianjurkan yaitu 0,2 - 0,4 %.
tanaman sukar untuk dipengaruhi/diubah.
Produksi per Hektar
Bobot Buah Rata-Rata Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
Hasil analisis sidik ragam bahwa perlakuan konsentrasi kolkisin
menunjukkan bahwa konsentrasi kolkisin berpengaruh nyata terhadap produksi per
berpengaruh sangat nyata terhadap bobot hektar.
buah rata rata tanaman semangka. Tabel 5. Rata - rata Produksi Per Hektar
Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 5) Tanaman Semangka Pada Saat
menunjukkan bahwa bobot buah rata rata Panen
tanaman semangka tertinggi dijumpai Konsentrasi Berat Produksi
pada perlakuan konsentrasi 0,4 % (K2) Kolkisin (K) Per hektar
yang berbeda nyata dengan perlakuan ------------ton---------------
konsentrasi perendaman 0 % (K0), namun K0 154,34 a
berbeda tidak nyata dengan perlakuan K1 170,74 ab
konsentrasi 0,2 % (K1), dan konsentrasi K2 212,41 b
K3 143,32 a
perendaman 0,6 % (K3).
BNT 5% 46,64
Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang
Tabel 4. Rata - rata Bobot Buah Rata-rata sama pada kolom yang sama berbeda tidak
Tanaman nyata pada uji BNT taraf 5 %.
Konsentrasi Bobot
Kolkisin (K) Buah Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel
------------ton--------------- 5) menunjukkan bahwa berat produksi per
13
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
hektar tanaman semangka tertinggi 45 HST, serta berpengaruh nyata pada
dijumpai pada perlakuan konsentrasi umur 15 dan 30 HST.
perendaman 0,4 % (K2) yang berbeda
nyata dengan perlakuan konsentrasi Tabel 6. Rata - rata Panjang Tanaman
perendaman 0 % (K0), namun berbeda Semangka Pada Umur 15, 30,
tidak nyata dengan perlakuan konsentrasi dan 45 HST
0,2 % (K1), dan konsentrasi perendaman
0,6 % (K3). Konsentrasi Panjang Tanaman
Hal ini diduga berkaitan erat Kolkisin 15 HST 30 HST 45 HST
(K) ------------cm-------------
dengan peningkatan pertumbuhan dan
L0 19,24 a 159,38 a 188,88 ab
berat buah yang dihasilkan per plot, L1 19,93 ab 157,88 a 183,92 a
sehingga dengan demikian maka akan L2 21,46 b 180,06 b 203,94 c
berdampak pada kenaikan berat produksi L3 19,25 a 172,19 ab 195,19 bc
per hektar dalam satuan luas. Dari data BNT 5% 1,56 15,01 9,12
diatas terlihat bahwa semakin tinggi Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang
sama pada kolom yang sama berbeda tidak
pemberian kolkisin menyebabkan nyata pada uji BNT taraf 5 %.
menurunnya produksi yang dihasilkan. Ini
membuktikan bahwa pemberian kolkisin Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel
melebihi konsentrasi optimum 6) menunjukkan bahwa panjang tanaman
menyebabkan menurunnya produksi yang semangka tertinggi pada umur 15 HST
dihasilkan. Hal ini sesuai dengan dijumpai pada perlakuan lama
pendapat Eigsti dan Dustin (1997) dalam perendaman 24 jam (L2) yang berbeda
Rafina (2012) menyatakan kepekaan nyata dengan perlakuan tanpa
terhadap perlakuan kolkisin berbeda perendaman (L0), dan perendaman 36 jam
diantara spesies tanaman, oleh karena itu (L3), namun berbeda tidak nyata dengan
baik konsentrasi maupun waktu perlakuan perlakuan 12 jam (L1). Pada umur 30 dan
akan berbeda untuk setiap jenis, bahkan 45 HST perlakuan terbaik ditemukan
untuk bagian tanaman yang berbeda, pada lama perendaman 24 jam (L2) yang
konsentrasi dan waktu perlakuan akan berbeda nyata dengan perlakuan tanpa
berbeda pula. Konsentrasi kolkisin yang perendaman (L0) dan 12 jam (L1), namun
digunakan bersifat sangat kritis, sehingga berbeda tidak nyata dengan perlakuan
konsentrasi yang beragam ini perendaman 36 jam (L3). Hal ini diduga
menyebabkan pengaruh yang beragam perendaman benih semangka dengan
juga. Pemberian konsentrasi yang rendah larutan kolkisin selama 24 jam mampu
akan menyebabkan tidak optimalnya meningkatkan proses pembelahan sel
pertumbuhan tanaman, sebaliknya poliploidi pada batang tanaman
pemberian yang melebihi dosis optimum semangka, sehingga batang menjadi lebih
menyebabkan menurunnya produksi yang besar dan tinggi. Sesuai dengan pendapat
dihasilkan. Kalie (2002) dalam Sofia (2007) yang
menyatakan bahwa, perendaman benih
Pengaruh Lama Perendaman Kolkisin semangka pada larutan kolkisin selama 24
pada benih Semangka terhadap jam sangat efektif dalam meningkatkan
Keragaan Tanaman pembentukkan tanaman poliploidi,
sehingga tanaman menjadi tampak lebih
besar dan kekar.
Panjang Tanaman Berat Buah per Plot
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan Hasil analisis sidik ragam
bahwa lama perendaman dalam kolkisin menunjukkan bahwa lama perendaman
berpengaruh sangat nyata terhadap dalam kolkisin berpengaruh nyata
pertumbuhan panjang tanaman pada umur

14
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
terhadap berat buah per plot yang karbohidrat, protein, vitamin atau
dihasilkan. alkaloid. Karakter vegetatif yang
diperlihatkan diantaranya pelebaran dan
Tabel 7. Rata - rata Berat Buah per Plot penebalan daun, serta pelebaran dan
Tanaman Semangka Pada Saat penebalan daun mahkota bunga, sehingga
Panen dengan pelebaran daun mahkota bunga
tersebut diharapkan diameter bunga
Lama Berat Buah menjadi lebih besar, sedangkan untuk
Perendaman (L) Per Plot penebalan daun mahkota bunga
------------kg--------------- diharapkan dapat mempertinggi
L0 22,23 a ketahanan bunga terhadap kelayuan yang
L1 24,59 ab pada akhirnya dapat meningkatkan bobot
L2 30,59 b buah yang dihasilkan.
L3 20,64 a
BNT 5% 2,72 Lingkaran Buah
Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang Hasil analisis sidik ragam
sama pada kolom yang sama berbeda tidak
nyata pada uji BNT taraf 5 %.
menunjukkan bahwa lama perendaman
dalam kolkisin tidak berpengaruh nyata
Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel terhadap lingkaran buah tanaman
7) menunjukkan bahwa berat buah per semangka.
semangka tertinggi dijumpai pada Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan L2 yang berbeda nyata dengan bahwa lingkaran buah yang dihasilkan
perlakuan L0 dan L3, namun berbeda tidak oleh tanaman semangka akibat lama
nyata dengan pelakuan L1. Hal ini diduga perendaman relatif sama. Hal ini diduga
perendaman dalam kolkisn selama 24 jam ukuran lingkaran buah tanaman semangka
merupakan waktu yang paling optimal lebih dipengaruhi oleh sifat genetiknya
guna meningkatkan proses metabolisme sehingga perlakuan yang diujikan tidak
dalam sel menunjukkan pengaruh yang nyata.
benih, masuknya larutan kolkisin dengan Tabel 8. Rata - rata Lingkaran Buah
perendaman 24 jam menjadikan tanaman Tanaman Semangka akibat
menjadi poliploidi. Sehingga tanaman Pengaruh Perlakuan Lama
akan mengalami perubahan pada bentuk Perendaman Dalam Kolkisin
morfologinya seperti meningkatnya Lama
Lingkar buah
ukuran tinggi dan lebar daun, hal ini jelas Perendaman (L)
akan berdampak pada proses fotosintesis ------------cm---------------
hingga muncullah tanaman yang memiliki L0 46,30
L1 47,05
ukuran buah yang optimal dari pada
L2 48,11
tanaman lainnya. 45,43
L3
Hal ini sesuai dengan pendapat eigsti dan
dustin (1985) dalam Rafina menyatakan
Bobot Buah Rata-Rata
bahwa, Kolkisin dapat digunakan untuk
menginduksi poliploid. Poliploid adalah
Hasil analisis sidik ragam
organisme yang mempunyai lebih dari
menunjukkan bahwa lama perendaman
dua set kromosom atau genom dalam sel
dalam kolkisin berpengaruh nyata
somatisnya. Beberapa ciri tumbuhan
terhadap bobot buah rata-rata tanaman
poliploid antara lain inti dan isi sel lebih
semangka.
besar, daun dan bunga bertambah besar,
Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel
dan dapat terjadi perubahan senyawa
9) menunjukkan bahwa bobot buah rata-
kimia termasuk peningkatan atau
rata tanaman semangka tertinggi dijumpai
perubahan pada jenis atau proporsi
pada perlakuan L2 yang berbeda nyata
15
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
dengan perlakuan L0, namun berbeda pembungaan lebih cepat. Batang yang
tidak nyata dengan perlakuan L1, dan L3. besar dan kokoh pada tanaman memiliki
nilai positif yaitu mampu menopang
bunga dan buah sehingga tidak mudah
Tabel 9. Rata - rata Bobot Buah Tanaman rusak oleh pengaruh lingkungan seperti
Semangka akibat Pengaruh angin dan hujan. Sedangkan tanaman
Perlakuan Lama Perendaman yang lebih tinggi memiliki nilai positif
Dalam Kolkisin yaitu mampu berkompetisi untuk
Lama Bobot Buah memperoleh cahaya matahari untuk
Perendaman (L) Per Plot keperluan fotosintesis yang sangat
------------kg--------------- berperan di dalam kehidupan tumbuhan.
L0 3,07 a
L1 3,49 ab Produksi per Hektar
L2 3,91 b Hasil analisis sidik ragam
L3 3,52 ab menunjukkan bahwa lama perendaman
BNT 5% 0,54 dalam kolkisin berpengaruh nyata
Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang terhadap berat produksi per hektar.
sama pada kolom yang sama berbeda tidak
nyata pada uji BNT taraf 5 %.
Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel
10) menunjukkan bahwa produksi per
Hal ini diduga perendaman benih hektar tanaman semangka tertinggi
semangka dalam larutan kolkisin selama dijumpai pada perlakuan L2 yang berbeda
24 jam mampu meningkatkan nyata dengan perlakuan L0, dan L3),
pertumbuhan panjang tanaman menjadi namun berbeda tidak nyata dengan
lebih besar dan kekar. Dari hasil perlakuan L1.
pengamatan secara visual di lapangan
terlihat bahwa tanaman yang direndam Tabel 10. Rata-Rata Berat Produksi Per
dalam larutan kolkisin selama 24 jam Hektar Tanaman Semangka
memiliki batang dan daun yang lebih Pada Saat Panen akibat
besar. Hal ini jelas sangat penting dalam Pengaruh Perlakuan
meningkatkan laju fotosintesis, konsentrasi Perendaman Dalam
meningkatnya laju fotosintesis akan Kolkisin
berdampak pada peningkatan bobot buah Lama Berat Produksi
yang dihasilkan. Perendaman (L) Per Hektar
Hal ini sesuai dengan pendapat ---------------------------
Schlegel (2006) dalam Wiendra (2011) L0 154,34 a
L1 170,74 ab
menyatakan bahwa perendaman benih 212,41 b
L2
dalam larutan kolkisin selama waktu 143,32 a
L3
tertentu (12-24 jam) akan meningkatkan
BNT 5% 46,64
perubahan bentuk morfologi tanman. Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang
Secara morfologi menunjukkan sama pada kolom yang sama berbeda tidak
peningkatan diameter batang yang lebih nyata pada uji BNT taraf 5 %.
besar . Hal ini mengindikasikan bahwa
berkas pengangkut xylem dan phloem Hal ini diduga berkaitan erat
akan membesar akibat dari membesarnya dengan peningkatan pertumbuhan dan
sel. Berkas pengangkut yang membesar berat buah yang dihasilkan per plot,
akibat membesarnya sel tanaman tentu sehingga dengan demikian maka akan
sangat berpengaruh pada pengangkutan berdampak pada kenaikan berat produksi
hasil asimilasi dan air yang lebih baik per hektar dalam satuan luas. selain dari
sehingga tanaman tumbuh lebih tinggi, pada itu pemberian lama perendaman
batang lebih besar, dan waktu selama 24 jam merupakan pelakuan

16
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
terbaik dan paling optimal untuk pada lama perendaman selama 24 jam
meningkatkan proses pembentukkan (L2).
tanaman poliploidi. Sesuai dengan 3. Interaksi antara perlakuan konsentrasi
pendapat Daniel (2010) menyatakan dan lama perendaman berpengaruh
bahwa, pemberian larutan kolkisin selama tidak nyata terhadap seluruh parameter
12-24 jam merupakan waktu terbaik pengamatan.
untuk mendapatkan hasil buah semangka
tanpa biji dengan ukuran yang lebih DAFTAR PUSTAKA
besar.
Ariyanto Shodiq Eko, dan Parjanto
Pengaruh Interaksi Konsentrasi dan Supriyadi, 2009. Pengaruh
Lama Perendaman Kolkisin pada Kolkisin terhadap Fenotipe dan
benih Semangka terhadap Keragaan Jumlah Kromosom Jahe
Tanaman (Zingiber officinale Rosc.). UNS,
Surakarta.
Hasil penelitian menunjukkan
tidak terjadinya interaksi yang nyata Arya Widura, 2011. Kolkisin _ arya
antara konsentrasi dan lama perendaman widura's blog.htm. Diakses Pada
dalam meningkatkan keragaan tanaman Tanggal 10 Oktober 2014.
semangka, hal ini diduga antara satu
faktor dan faktor lainnya tidak saling Daniel Andri, 2010. Bertanam Semangka
mempengaruhi sehingga tidak munculnya Tanpa Biji, Pustaka Baru
interaksi yang nyata diantara keduanya. Press,Yogyakarta.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Syaifuddin (1990) dalam Rafina (2012) Daryono dan Rahmadani, 2009. Karakter
menyatakan bahwa, apabila salah satu Fenotipe Tanaman Krisan
faktor penguji lebih bersifat dominan dari (Dendranthema
faktor penguji lainnya maka interaksi grandiflorum) Kultivar Big
yang dimunculkan menjadi tertutupi Yellow Hasil Perlakuan Kolkisin.
akibat sifat tersebut. UGM, Yogyakarta

Junaidi Imam, Sartono Joko Santosa dan


KESIMPULAN
Endang Sri Sudalmi, 2013.
1. Konsentrasi larutan kolkisin
Pengaruh Macam Mulsa Dan
berpengaruh sangat nyata terhadap
Pemangkasan Terhadap
panjang tanaman umur 15 dan 45 HST,
Pertumbuhan Dan Hasil
bobot buah rata-rata per plot, serta
Tanaman Semangka (Citrullus
berpengaruh nyata terhadap panjang
vulgaris schard). UNISRI,
tanaman umur 30 HST, berat buah per
Surakarta. Jurnal Inovasi
plot, serta berat produksi per hektar.
Penelitian.
Perlakuan terbaik ditemukan pada
konsentrasi 0,2 % larutan kolkisin Kemas Ali, 2010. Rancangan Percobaan.
(K2). PT. Raja Grafindo Persada.
2. Lama Perendaman dalam konsentrasi Jakarta.
larutan kolkisin berpengaruh sangat
nyata terhadap panjang tanaman umur Putri Secondary Sejati, 2008. Pengaruh
45 HST, serta berpengaruh nyata Perlakuan Kolkisin Pada Benih
terhadap panjang tanaman umur 15 Semangka (Citrullus lanatus
dan 30 HST, berat buah per plot, bobot (Thunberg) Matsum & Nakai)
buah rata-rata, dan berat produksi per terhadap Keragaan Tanaman
hektar. Perlakuan terbaik ditemukan Skripsi. Institusi Pertanian
Bogor, Bogor.
17
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015
Rafina, 2012. Perlakuan Konsentrasi
Colchicine Pada Kultur In Vitro
Biji Jelutung (Dyera costulata
(Hook. f.). Skripsi. Institusi
Pertanian Bogor, Bogor.

Raslon, 2000. Pengaruh Penutup Tanah,


Mulsa Jerami, Terhadap
Beberapa Fisik Tanah, Aliran
Permukaan dan Erosi Pada Dua
Tingkat Kemiringan Lereng
Ultisol Tambunan. Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Sastrayani I Made, Pharmawati I Made,


dan Adriani Astiti, 2011.
Pemberian Kolkhisin Dengan
Lama Perendaman Berbeda
Pada Induksi Poliploidi
Tanaman Pacar Air (Impatiens
balsamina L.). Jurnal Penelitian.
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA,
Universitas Udayana Kampus
Bukit Jimbaran, Bali.

Siregar Firmansyah dan Sobir, 2012.


Budidaya Semangka Panen 60
Hari. Penebar Swadaya, Bogor.

Sunarjono Hendro, 2010. Berkebun 21


Jenis Tanaman Buah, Penebar
Swadaya, Bogor.

Sunarlim Novianti, Syukria Ikhsan, dan


Joko Purwanto, 2011. Pelukaan
Benih dan Perendaman Dengan
Atonik pada Perkecambahan
Benih dan Pertumbuhan
Tanaman Semangka Non Biji
(Citrullus vulgaris Schard L.)
Fakultas Pertanian dan
Peternakan UIN Sultan Syarif
Kasim Riau, Pekanbaru.

Wiendra, Pharmawati, dan Astiti, 2011.


Pemberian Kolkhisin Dengan
Lama Perendaman Berbeda
Pada Induksi Poliploidi
Tanaman Pacar Air (Impatiens
balsamina L.). Udayana, Bali.

18
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No. 2 Juli– Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai