Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Destilasi

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan:

- Merangkai alat yang digunakan dalam destilasi sederhana serta memahami prinsip kerjanya.
- Mampu menggunakan alat pemurnian suatu zat dengan metode destilasi sederhana.

Latar Belakang

Destilasi sering disebut dengan penyulingan dan merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan
bahan kimia. Pemisahan zat kimia tersebut didasarkan pada volatilitas (kemudahan penguapan) atau
perbedaan kecepatan. Destilasi juga dapat didefinisikan sebagai teknik pemurnian zat kimia yang
berdasarkan pada perbedaan titik didih.

Prinsip utama yang digunakan oleh metode ini ialah pengembunan uap air serta penguapan cairan pada
suatu suhu tertentu. Apabila tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, maka cairan akan mencapai
pada titik didihnya. Cairan disebut dengan destilat ketika diembunkan.

Destilasi dilakukan dengan tujuan untuk memurnikan suatu zat cair serta memisahkan cairan dari berbagai
zat lainnya. Pada destilasi, biasanya tekanan uap yang berada di atas cairan merupakan titik didih normal
(tekanan atmosfer). Suhu senyawa murni pada proses destilasi sama dengan titik didih destilat.

Pemisahan minyak yang mentah menjadi bagian tertentu merupakan salah satu penerapan dari destilasi.
Minyak mentah dipisahkan menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus diantaranya ialah pemanas,
bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, dan lain sebagainya. Komponen-komponen pada destilasi
dapat berupa udara yang bisa dimanfaatkan juga.

Contoh komponen udara pada proses destilasi ialah helium untuk mengisi balon dan oksigen untuk
penggunaan medis. Metode destilasi juga sering digunakan untuk pemekatan alkohol. Cara yang ditempuh
ialah dengan pemanasan pada larutan fermentasi, sehingga dihasilkan minuman suling.

Untuk lebih memahami dan mengetahui prinsip kerja destilasi, maka dilakukanlah percobaan ini. Pada
praktikum ini digunakan destilasi sederhana dalam pemisahan bahan kimia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Destilasi
Proses destilasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan berbagai komponen
dalam larutan, baik dalam bentuk gas maupun cair. Proses ini didasarkan pada perbedaan titik
didih beberapa komponen yang terkandung di dalam larutan. Dasar pemisahan destilasi ialah
ketika campuran komponen menguap maka komposisi fase cair dengan fase uap akan jauh
berbeda.
Komposisi pada fase uap akan cenderung lebih besar ketika komponennya mempunyai titik didih
yang lebih rendah. Uap tersebut akan diembunkan serta dididihkan lagi secara bertingkat,
sehingga diperoleh komposisi yang semakin murni. Akan tetapi ada beberapa kondisi yang
berbeda, salah satunya ialah azeotrope.
Azeotrop merupakan kondisi dimana campuran komponen yang dididihkan maka kompisisi fase
uapnya akan sama dengan fase cairnya. Kondisi tersebut menyebabkan campuran tidak bisa
dipisahkan melalui destilasi sederhana (Abassato, 2007).
Destilasi air adalah cara yang digunakan untuk memisahkan jenis minyak atsiri dari bahan-bahan
lainnya. Pada teknik ini, bahan yang akan didestilasi mengalami kontak langsung dengan air yang
mendidih. Destilasi menjadi metode yang sangat populer, paling efektif, dan digunakan secara luas
untuk memproduksi minyak esensial.
Adapun pengertian destilasi sederhana adalah metode yang digunakan untuk memisahkan
beberapa komponen yang mempunyai perbedaan titik didih. Tujuan dilakukan destilasi sederhana
ialah untuk memurnikan senyawa. Senyawa yang terkandung dalam suatu campuran akan
menguap ketika telah mencapai titik didihnya (Walangare, 2013).

B. Metode Destilasi
Terdapat beberapa metode destilasi yang dapat digunakan sebagai pemisahan kimia. Destilasi
uap-air dan destilasi air merupakan metode destilasi yang biasa digunakan untuk memproduksi
minyak atsiri. Penggunaan metode tersebut dikarenakan metodenya cenderung sederhana dan
tidak membutuhkan biaya yang besar.
Metode destilasi uap lebih rumit dan membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan
metode air. Minyak atsiri pada tanaman aromatic dikelilingi oleh pembuluh-pembuluh, kelenjar
minyak, dan kantung minyak. Sebelum melakukan proses destilasi sebaiknya bahan yang akan
digunakan dipotong-potong terlebih dahulu.
Pada umumnya, ukuran bahan yang digunakan dalam proses destilasi sederhana tidak seragam.
Hal ini dikarenakan proses pengecilan ukuran hanya melalui proses pemotongan sederhana (Tri,
2012).

C. Madu
Madu dihasilkan oleh binatang lebah dengan bantuan bunga tanaman. Ada banyak jenis madu
yang dihasilkan oleh lebah, tergantung pada jenis tanaman yang tumbuh. Setiap jenis madu
mempunyai aroma, rasa, dan warna yang berbeda-beda.
Beberapa contoh madu yang sering dijumpai di Indonesia ialah madu manga (rasanya cenderung
asam), madu randu (rasanya manis), madu bunga timun (rasanya sangat manis), dan lain
sebagainya. Jenis gula yang bertindak untuk mereduksi pada madu tidak hanya fruktosa dan
glukosa, namun ada juga yang terdapat maltose (Ratnayani, 2008).

BAB II METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum destilasi ini dilakukan pada:
- Hari :
- Tanggal :
- Tempat :

B. Alat dan Bahan


Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum destilasi:
Alat (satu set alat destilasi):
- Labu alas bulat
- Kondensor
- Thermometer
- Erlenmeyer
- Penghubung
- Selang pendingin
- Statif dan klem
- Gelas ukur
- Gelas kimia 500 ml
- Electromantle

Bahan:

- Madu
C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja
Berikut langkah dalam praktikum destilasi:
1. Memasang rangkaian alat destilasi
2. Memasukkan madu ke dalam labu destilasi sebanyak 100 ml.
3. Mengalirkan air yang bertujuan sebagai pendingin melalui kondensor.
4. Memanaskan labu destilasi hingga temperature menjadi kurang lebih 100 ºC.
5. Menampung destilat yang keluar atau dihasilkan dari Erlenmeyer.
6. Melakukan destilasi hingga destilat tidak bisa keluar pada temperatur kurang lebih 100 ºC.
7. Mengukur volume destilat serta menentukan persentase madu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan

No. Perlakuan Pengamatan

1 Memasukan madu ke dalam labu destilasi Warna madu ialah coklat


atau labu alat bulat sebanyak 100 ml.

2 Melakukan destilasi hingga mencapai suhu Destilasi dihentikan


maksimal 100 ºC.

3 Menampung destilat yang keluar dari Diperoleh volume destilat sebanyak 4 ml


Erlenmeyer dan mengukur volumenya

Analisis data:
Volume madu (sampel) = 100 ml
Volume destilat = 4 ml
= 4%
% sisa destilat = 100% - 4%
= 96%

B. Pembahasan
Destilasi atau lebih dikenal dengan penyulingan adalah suatu teknik pemisahan bahan kimia yang
didasarkan pada perbedaan volatilitas (kemudahan menguap) bahan. Dalam proses destilasi,
sebuah campuran zat dipanaskan atau dididihkan hingga menguap. Uap campuran zat tersebut
akan kembali ke dalam bentuk cairan lagi.
Zat yang menguap terlebih dahulu ialah zat yang titik didihnya lebih rendah. Cara ini tergolong
sebagai perpindahan massa pada unit operasi kimia. Proses destilasi didasarkan pada teori yang
menyatakan bahwa suatu komponen dan larutan akan menguap ketika mencapai titik didih. Yang
menjadi dasar model ideal destilasi adalah Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan uap komponen murni yang dikalikan dengan fraksi mol
komponen sama dengan tekanan uap suatu komponen yang mengalami penguapan. Jika pada
suatu larutan terdiri dari komponen zat A yang tekanan uapnya murni (P 0A) maka tekanan uapnya
ialah PA = P0A XA.
Aplikasi Hukum Roult tersebut merupakan destilasi sederhana. Metode tersebut berguna untuk
memisahkan larutan dengan pelarut lainnya, sehingga didapatkan pelarut murni. Salah satu contoh
pelarut murni yang dihasilkan dari destilasi sederhana adalah destilasi alkohol.
Tujuan utama destilasi adalah memurnikan zat cair ketika mencapai titik didih. Selain itu, destilasi
bertujuan memisahkan cairan dari zat cair lainnya atau dari zat padat. Cara kerja destilasi dimulai
dengan merangkai satu set alat destilasi. Masing-masing alat pada rangkaian destilasi mempunyai
fungsi yang berbeda-beda.
Labu destilasi atau labu alas bulat memiliki fungsi untuk menjadi wadah suatu larutan atau
campuran zat cair yang ingin didestilasi. Steel head berguna untuk menyalurkan gas atau uap yang
masuk ke dalam kondensor (pendingin). Pada umumnya, labu alat bulat sudah dilengkapi dengan
steel head.
Kondensor mempunyai kegunaan untuk mendinginkan yang ada di dalam pipa destilasi. Terdapat
2 macam celah pada kondensor, yakni celah masuk dan celah keluar. Celah masuk bermanfaat
untuk mengalirkan air keran, sedangkan celah keluar berguna untuk mengalirkan uap yang
dihasilkan oleh reaksi.
Adapun termometer yang memiliki manfaat untuk mengukur suhu larutan zat yang sedang
didestilasi. Adaptor berguna untuk mendistribusikan hasil dari destilasi yang sudah siap untuk
dikirim ke penampung. Eketromanter berfungsi sebagai pemanas suatu bahan yang ada di labu
destilasi.
Sedangkan erlenmeyer memiliki kegunaan untuk menampung destilat yang dihasilkan dari proses.
Tahap selanjutnya setelah alat destilasi berhasil dirangkai adalah mengalirkan air pada kondensor.
Aliran air tersebut arahnya dari atas ke bawah. Kemudian memasukkan madu sebanyak 100 ml ke
dalam labu alas bulat.
Madu yang dimasukkan ke dalam labu alas bulat memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih,
coklat, hingga hitam. Semakin tajam aroma madu maka warnanya akan semakin gelap. Di dalam
madu terdapat kandungan glukosa sebesar 75% dan sekitar 2$ sukrosa. Penting sekali untuk
melakukan pengontrolan panasnya suhu supaya diperoleh madu yang benar-benar murni.
Pada saat suhu sudah mencapai sekitar 30 – 40 derajat celcius, maka hasil pemanasan akan
dialirkan ke kondensor. Terjadi proses pendinginan campuran zat yang didestilasi pada kondensor
atau pendingin. Setelah itu, di kondensor akan terjadi perubahan uap menjadi embun.
Embun yang terbentuk akan terkumpul di dalam Erlenmeyer dan disebut sebagai destilat. Selama
proses berlangsung distilat akan terus mengalami pertambahan hingga tercapai titik didih azeotrop.
Titik azeotrop merupakan titik maksimum dalam proses destilasi.
Komposisi, tekanan, dan suhu pada campuran komponen dapat memenuhi kecenderungannya
apabila campuran dididihkan secara terus-menerus. Pencampuran tersebut harus melewati titik
didihnya sehingga komposisi fase cairnya akan sama dengan komposisi fase uapnya.
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini diketahui bahwa destilat madu yang dihasilkan ialah
sebesar 4%. Sedangkan % rendemennya ialah sebesar 96% pada suhu kurang lebih 100%. Hal
tersebut menunjukan bahwa madu yang dijadikan sampel pada percobaan ini mengandung 4%
destilat.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan destilasi yang telah dilakukan ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Praktikum destilasi sederhana membutuhkan satu set alat destilasi yang terdiri dari labu alas bulat,
thermometer, erlenmeyer, penghubung, penyumbat gabus, statif, klem, kondensor, dan selang.
2. Destilasi sederhana merupakan pemisahan atau pemurnian suatu campuran zat yang didasarkan
pada perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang ingin dipisahkan. Dalam hal ini
merupakan filtrasi air dan madu dengan 4% rendemen yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai