Anda di halaman 1dari 3

Sinkronisasi Rencana Tata Ruang

Provinsi dan Kabupaten/Kota

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sinkronisasi rencana pembangunan provinsi, kabupaten dan kota dalam Rencana
Tata Ruang perlu dilakukan. Sinkronisasi tersebut dapat menjamin pelaksanaan
program pada rencana-rencana yang telah ditetapkan agar dapat berjalan selaras
dan sinkron. Sehingga upaya pembangunan menjadi lebih efektif dan efisien.
Penataan Ruang penting sebagai basis dari pembangunan. Penataan ruang
hendaknya dapat menjadi basis matra spasial dari pengembangan wilayah dan
pembangunan.

Untuk itu, kegiatan sikronisasi RTRW Provinsi Kalimantan Tengah dan RTRW
Kabupaten / Kota di Provinsi Kalimantan Tengah perlu dilakukan agar dapat
diketahui apakah arahan-arahan yang ada dalam RTRW Provinsi Kalimantan
Tengah diterapkan / dipakai / dijabarkan dalam RTRW Kabupaten / Kota di
Lingkungan Provinsi Kalimantan Tengah.

1.2 TUJUAN
Buku ini merupakan buku laporan bulan ke-2. Tujuan yang akan dicapai dalam buku
bulan 2 ini adalah merumuskan Matrik Arahan Rencana yang ada di dalam
dukumen RTRW 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Kalimantan Tengah. Lingkup matrik
terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu :
1. Arahan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Tengah
2. Arahan Rencana Struktur Ruang Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Tengah
3. Arahan Rencana Pola Ruang Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah

LAPORAN ANTARA │Hal 1 - 1


Sinkronisasi Rencana Tata Ruang
Provinsi dan Kabupaten/Kota

4. Arahan Rencana Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota di Provinsi


Kalimantan Tengah

1.3 PENGERTIAN RTRW


Ruang merupakan sumber daya yang secara kuantitatif jumlahnya terbatas dan
memiliki karakteristik yang tidak seragam sehingga tidak semua jenis fungsi dapat
dikembangkan pada ruang yang tersedia. Keterbatasan ruang tersebut merupakan
dasar dibutuhkannya kegiatan penataan ruang yang terdiri atas perencanaan ruang
yang menghasilkan dokumen rencana tata ruang, pemanfaatan ruang yang
mengacu pada dokumen tata ruang yang berlaku, serta pengendalian pemanfaatan
ruang yang dilakukan untuk memastikan bahwa fungsi yang dikembangkan sesuai
peruntukan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen rencana tata ruang antara lain
dengan menggunakan instrumen perizinan pembangunan.

Dokumen tata ruang sebagai produk dari kegiatan perencanaan ruang, selain
berfungsi untuk mengefektifkan pemanfaatan ruang dan mencegah terjadinya
konflik antar-fungsi dalam proses pemanfaatan ruang, juga ditujukan untuk
melindungi masyarakat sebagai pengguna ruang dari bahaya-bahaya lingkungan
yang mungkin timbul akibat pengembangan fungsi ruang pada lokasi yang tidak
sesuai peruntukan. Sebagai contoh, dokumen rencana tata ruang menetapkan
ruang dengan fungsi perlindungan bencana pada lahan rawan longsor dengan
tujuan agar masyarakat dan aktivitas yang mereka kembangkan tidak menjadi
korban apabila bencana longsor terjadi.   

Dalam praktik penyusunan  ruang  di Indonesia, dokumen tata ruang bersifat
hirarkis. Mulai dari dokumen yang bersifat makro yang berlaku pada level nasional
hingga dokumen detil yang hanya berlaku pada kawasan tertentu saja. Dokumen
tata ruang tersebut adalah:

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ; merupakan dokumen rencana


ruang yang mengatur peruntukan fungsi pada seluruh wilayah negara Indonesia.

LAPORAN ANTARA │Hal 1 - 2


Sinkronisasi Rencana Tata Ruang
Provinsi dan Kabupaten/Kota

Dokumen ini berlaku secara nasional dan menjadi acuan dalam penyusunan
rencana tata ruang pada level provinsi dan kabupaten/kota.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) ; merupakan penjabaran RTRWN
pada masing-masing provinsi. Dokumen ini berlaku pada masing-masing provinsi
yang diaturnya, sebagai contoh RTRW Provinsi Aceh hanya berlaku pada wilayah
hukum Provinsi Aceh. Selanjutnya dokumen ini dijabarkan dalam bentuk dokumen
RTRW Kabupaten/Kota dan dokumen detil lainnya.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK) ; merupakan penjabaran


dari dokumen RTRWN dan RTRWP pada level kabupaten/kota. Dokumen ini
berlaku pada masing-masing wilayah administratif kabupaten/kota. Sebagai contoh,
RTRW Kabupaten Aceh Utara hanya berlaku pada wilayah hukum Kabupaten Aceh
Utara. RTRWK selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk dokumen detil ruang untuk
kawasan-kawasan tertentu. Dalam pelaksanaan pembangunan, dokumen RTRWK
merupakan acuan bagi pemerintah kabupaten/kota dalam menerbitkan Izin Prinsip
dan Izin Lokasi bagi investor/masyarakat pengguna ruang.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Dalam laporan bulan ke-2 ini, sistematikan penulisan terdisri atas 6 (enam) bab
yaitu :
1. Bab I. Pendahuluan
2. Bab II. Arahan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten/Kota di Provinsi Kateng
3. Bab III. Arahan Rencana Struktur Ruang Kabupaten/Kota di Provinsi Kateng
4. Bab IV. Arahan Rencana Pola Ruang Kabupaten/Kota di Provinsi Kateng
5. Bab V. Arahan Rencana Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota di
Provinsi Kateng
6. Bab VI. Kesimpulan : Matrik Arahan Rencana Penataan Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kateng

LAPORAN ANTARA │Hal 1 - 3

Anda mungkin juga menyukai