Anda di halaman 1dari 1

8 || The Tao of Bandarmology

Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan


mereka dan membeli semua monyet yang ada di kurungan.
Mereka ingin menjualnya kembali kepada si bos saat dia
kembali dari kota.

Setelah itu, mereka tidak pernah lagi melihat si bos ataupun


si asisten di desa itu! Monyet yang sudah dibeli kini kembali
menjadi hama tak berguna di desa, tanpa ada yang membeli.
Bahkan, monyet-monyet itu kembali menjadi hama pemakan
buah di desa tersebut.

Cerita selesai.

Oh iya, cerita ini sebenarnya sudah pernah saya post di web saya
wh-project.com. Sebagian mengatakan perumpamaan bisnis
monyet ini sangat cocok di pasar modal, namun masih banyak
juga yang tidak percaya. Saya tidak heran jika Anda pun mulai
tidak percaya, “Masak sih saham disamain sama monyet?” Begitu
yang di pikiran Anda, kan? Atau, “Kalau di pasar saham, gimana
caranya bikin saham itu jadi kayak monyet yang dikejar-kejar?”
Jika benar, mari kita toss dulu karena dulu saya juga pernah
bertanya demikian. Inilah alasan yang memperkuat saya menulis
buku ini, yaitu memberikan ilmu ngeselin tentang bagaimana kita
bisa dipermainkan bandar seolah saham yang sedang “dibandari”
itu sangat disayangkan jika tidak dibeli. Lalu, ketika kita ikut beli,
apakah kita ikut profit? Sayang sekali, tidak selalu begitu, malah
mungkin kenyataannya yang ikutan itu berakhir kalah.

isi_Tao Bandarmology.indd 8 11/2/2017 3:10:34 PM

Anda mungkin juga menyukai