Nim : 200901502010
No.Urut : 26
Kelas :A
KEWIRASWASTAAN
1. Kewiraswastaan
Pengertian
Istilah kewiraswataan (entrepreneurship) berasal dari kata “wira” dan “swasta”.
Wira berarti sesuatu yang bersifat mulia/ luhur. Sedangkan “swasta” berarti
kemampuan untuk berdiri (sta) atas kekuatan sendiri (swas). Kewiraswastaan
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai
suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankaan,
yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam
bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.
Arti Penting Kewiraswastaan Wiraswasta memberikan beberapa manfaat:
a. Meningkatkan produktivitas: dengan menggunakan metode baru,
wiraswastawan dapat meningkatkan produktivitas
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan: wiraswasta
serta usaha kecil memberikan lapangan kerja yang cukup besar sehingga dapat
memberi kontrubusi terhadap pertumbuhan ekonomi
c. Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru: banyak
wiraswastawan yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan produk atau
jasa baru. Wiraswastawan juga banyak yang mengembangkan teknologi baru
untuk memproduksi barang
Variabel Lingkungan yang Mempengaruhi Kewiraswastaan
a. Variabel Ekonomi
kewirausahaan berhubungan erat dengan perubahan eonomi. faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan ekonomi juga akan mempengaruhi
perkembangan kewiraswastaan. Dua variabel yang penting dalam hal ini
yaitu: - insentif pasar: Insentif pasar memungkinkan wirasawtawan
memperoleh balasan yang adil, dan hal ini akan semakin menkorong
kewiraswastaan - besarnya modal suatu masyarakat: diperlukan untuk
menjalankan usaha.
b. Variabel Sosial
Beberapa faktor sosial yang dapat mendorong kewiraswastaan adalah sistem
hukum atau perundangan yang baik, budaya, mobilitas sosial juga dapat
mempengaruhi kewiraswastaa, masyakakat yang mempunyai mobilitas tinggi
mampu meningkatkan usaha kesiraswastaan.
Faktor Psikologis dan Sosiologis Kewiraswastaan
Karakteristik wiraswastawan barangkali sesuai dengan yang digambarkan David
Mc Cleland tentang teori motivasi, menurutnya manusia mempunyai tiga jenis
motivasi:
1. Motivasi untuk berprestasi (need-for-achievement atau n-ach)
2. Motivasi untuk berafiliasi (ned-for Affiliation atau n- Aff)
3. Motivasi untuk memperoleh kekuasaan (need-for- Power atau n-pow).
2. Proses Kewiraswastaan
Kesempatan dan Ide kewiraswastaan dimulai dari adanya kesempatan bisnis
yang dengan jeli dapat dilihat olwh wiraswasta. Kesempatan itu dapat datang
dari perubahan-perubahan dalam lingkungan atau dari kejelian wiraswasta
dalam melihat sutu peluang.
Rencana Bisnis Formal Formal Business Plan merupakan dokumen yang
disiapkan untuk mendirikan bisnis. Rencana bisnis semacam itu sudah biasa
dilakukan oleh organisasi bisnis yang besar.
Halangan untuk Masuk banyak halangan yang muncul karena:
a. Ide yang ada tidak cukup praktis (workable)
b. Masih terikat dengan perusahan atau organisasi saat ini
c. Pengetahuan pasar yang kurang
d. Cara memasarkan yang kurang
e. Jaringan kerja dan informasi kurang mendukung
f. Tidak menemukan tenaga kerja yang terampil
g. Tidak mempunyai modal yang cukup
h. Halangan buatan seperti peraturan pemerintah atau asosiasi (kartel) yang
membatasi jumlah anggota yang dapat terjun ke pasar
Strategi Memasuki Pasar Wiraswasta bisa memasuki pasar melalui tiga cara:
1. Membangun perusahaan keuntungan: memulai dari nol sehingga semangat
kerja masih tinggi, membangun jaringan dari nol sehingga terbebas dari
belenggu jaringan kerja yang ada. kelemahan: ketidakpastian yang tinggi,
informasi yang masih belum jelas, waktu yang lama untuk menyiapkan
bisnis, sulit memperoleh dana yang cukup murah dengan persyaratan yang
menguntungkan.
2. Membeli perusahaan yang sudah ada keuntungan: lebih cepat, bisa
memanfaatkan jaringan bisni yang sudah ada dan mapan, analisis sudah
ada sehingga dapat dilakukan dengan lebih mudah, dan dapat memperoleh
pendanaan yang menguntungkan. kelemahan: terbelenggu jaringan yang
sudah ada (jika jaringan tersebut tidak menguntungkan), kurangnya ide
segar, mewarisi permasalahan yang ada dari perusahaan yang dibeli.
3. Fanchising atau waralaba: ada dua pihak yang terlibat yaitu franchisor
adalah pemegang name/merek terntentu, sedang franchisee menjalankan
bisnis dengan menggunakan merek/nama tersebut. Perusahaan pusat
memberikan dukungan dalam beberapa hal: a. Pemilihan lokasi b. Rencana
dan desain bangunan c. Pembelian peralatan d. Proses produksi e.
Pemilihan karyawan f. Periklanan.
Setelah berjalan, perusahaan pusat dapat membantu dealer dalam hal: a.
akuntansi b. konsultasi c. inspeksi operasi d. promosi e. pengendalian kualitas f.
nasehat hukum g. riset h. perolehan bahan baku.
https://docplayer.info/52100856-Bab-5-kewiraswastaan-1-kewiraswastaan-2-
proses-kewiraswastaan.html diakses pada tanggal 03 November 2020 pukul
09.30 WITA