Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PELAYANAN PASIEN DIARE


PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman :
DINAS KESEHATAN
Jl. Abudi Ilahude.Kel.Kayubulan Kec. Limboto. Telp: (0435)881431 SPO/DIKES-KAB.GTLO/013 1-2
Bagian Pengesahan Oleh :
KEPALA DINAS KESEHATAN Tanggal Terbit : Kepala Bidang Pembinaan
KABUPATEN GORONTALO Dan Pelayanan Kesehatan
23 Februari 2015

Dr. Roni Sampir, S.Kep. M.Kes dr.Hi. Moh. Natsir M. Abdul, M.Kes
PEMBINA TINGKAT I PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19660320 198802 1 002 NIP. 19670304 199803 1 011
2. TUJUAN Sebagai pedoman didalam memberikan pelayanan pasien dengan diare dan
mencegah komplikasinya.

3. RUANG LINGKUP Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pelayanan pasien
diare di Puskesmas

4. REFERENSI Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi Ketiga , Jakarta : Balai
Penerbit FKUI. Waspaji S, Rachman AM.

5. DEFINISI Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal : 100-200 ml/jam tinja dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair dapat pula disertai frekuensi defekasi
yang meningkat ( lebih dari 3x / hari)

6. TANGGUNG JAWAB a. Kepala Unit Poli Umum bertanggung jawab dalam pemantauan
pelaksanaan SPO
b. Tenaga Medis dan Paramedis di Puskesmas bertanggung jawab
dalam SPO

7. KETENTUAN UMUM a. Dievaluasi setiap tahun


b. Apabila direvisi dilaporkan ke kepala Seksi Pelayanan Kesehatan dan
Akreditasi Sarkes
c. Dikendalikan dengan daftar tilik

8. PROSEDUR KERJA a. Perawat melakukan anmnesa pasien mengenai keluhan diare, berapa
lama frekuensi waktunya, konsistensi warna, adanya darah dan lender,
usia (waspadai bayi dan lansia), riwayat diet (makanan yang habis
dimakan), Riwayat Gizi (gizi baik / buruk), Riwayat travelling
(perjalanan ke daerah endemic), adanya gejal lain : demam, mual
muntah, perut mulas, tidak bias kencing dll.
b. Dokter melakukan pemeriksaan fisik memeriksa keadaan umum
pasien : tanda tanda dehidrasi (gelisah kadang disertai penurunan
kesadaran, turgor kulit menurun, sianosis ekstremitas, mukosa kering,
nadi lemah), hipokalemi, lemas, tonus otot menurun, bising usus
menurun hingga ileus paralitik), asidosis (sesak nafas, cepat dan
dalam/ kussmaul). Memeriksa abdomen : nyeri tekan ada tidaknya
massa intra abdomen, bising usus meningkat, bila terjadi hipokalemi
maka akan didapatkan penurunan bising usus dan lain-lain.
c. Medis memberikan terapi
Terapi
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan. Jumlah cairan yang
diberikan disesuaikan dengan tingkat dehidrasi (pada dewasa) :

 Dehidrasi ringan : 5 % x BB x 1 L
 Dehidrasi sedang : 8 % x BB x 1 L
 Dehidrasi berat : 10%x BB x 1 L (BB : Berat Badan, 1L : 1
Liter)
Dapat digunakan rumus Watten Morgan untuk mengetahui
defisit cairan secara matematis, yaitu dengan menggunakan
rumus:
( Bj Plasma pasien – 1,025 ) x 4 x BB pasien
------------------------------------------------------------ = ……cc
0,001

2. Terapi adsorben, misalnya norit, kaolin, attapulgit (hindari


pemberiannya bila diare yang terjadi tipe inflamasi, misalnya
terdapat demam, tenesmus, dan darah dalam tinja ).
3. Terapi antibiotika ( jika dicurigai terdapat kecurigaan infeksi
bakterial / parasit ).
Antibiotika yang digunakan :
 Tetrasiklin 4 x 500 mg
 Kloramfenikol 4 x 500 mg
 Kotrimoxasol 2 x 2 tab (2 x 960 mg)
 Metronidazol : 3 x 250 mg
4. Terapi simtomatik
 Antimotolitas dan sekresi usus, misalnya : Loperamid,
difenoksilat, kodein, dll. ( Terapi ini sebaiknya tidak diberikan
pada anak dibawah usia 5 tahun )
 Antiemetik, misalnya : metoklopramid dan prometazin
d. Medis memberikan pengantar laboratorium bila diperlukan
e. Medis memberikan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
f. Medis mengingatkan pasien untuk control kembali sesuai waktu yang
telah disepakati.
g. Setelah mendapatkan terapi maka Pasien mengambil obat di apotek.

9. ARSIP TERKAIT 1. Rekam Medis.


2. Buku Register
3. Formulir Inform Concern
4. Formulir Resep obat Dalam dan Luar
5. Formulir Rujukan (JKN dan Umum).
6. Formulir Surat Keterangan Sakit.
7. Formulir Laboratorium
8. Formulir Konseling
10. UNIT TERKAIT 1. Unit Pendaftaran dan rekam Medis
2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
4. Apotek
5. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai