Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN IV

MEJELASKAN AGAMA DAN PENDEKATAN FUNGSIONALISME

A. AGAMA DALAM PEDEKATAN FUNGSIONALISME

Teori fungsionalisme struktural adalah suatu bangunan teori yang


paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang. Tokoh-tokoh
yang pertama kali mencetuskan fungsional yaitu August Comte, Emile
Durkheim dan Herbet Spencer. Pemikiran structural fungsional sangat
dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai
organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling
ketergantungan, ketergantungan tersebut merupakan hasil atau
konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Sama
halnya dengan pendekatan lainnya pendekatan structural fungsional ini
juga bertujuan untuk mencapai keteraturan sosial. Teori struktural
fungsional ini awalnya berangkat dari pemikiran Emile Durkheim, dimana
pemikiran Durkheim ini dipengaruhi oleh Auguste Comte dan Herbert
Spencer. Comte dengan pemikirannya mengenai analogi organismik
kemudian dikembangkan lagi oleh Herbert Spencer dengan
membandingkan dan mencari kesamaan antara masyarakat dengan
organisme, hingga akhirnya berkembang menjadi apa yang disebut dengan
requisite functionalism, dimana ini menjadi panduan bagi analisa
substantif Spencer dan penggerak analisa fungsional. Dipengaruhi oleh
kedua orang ini, studi Durkheim tertanam kuat terminology organismik
tersebut. Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah
kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian – bagian yang dibedakan.
Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing – masing
yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian tersebut saling
interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga jika ada yang
tidak berfungsi maka akan merusak keseimbangan sistem. Pemikiran inilah
yang menjadi sumbangsih Durkheim dalam teori Parsons dan Merton
mengenai struktural fungsional. Selain itu, antropologis fungsional-
Malinowski dan Radcliffe Brown juga membantu membentuk berbagai
perspektif fungsional modern.
a. Definisi Fungsional
Teori fungsionalisme disebut juga teori strukturalisme fungsional.
Fungsionalisme merupakan teori yang menekankan bahwa unsur-unsur
di dalam suatu masyarakat atau kebudayaan itu saling bergantung dan
menjadi kesatuan yang berfungsi sebagai doktrin atau ajaran yang
menekankan manfaat kepraktisan atau hubungan fungsional.
Istilah “fungsi” disini menunjuk kepada sumbangan yang
diberikan agama atau lembaga sosial yang lain untuk mempertahankan
(keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan
terus-menerus. Dengan demikian perhatian kita adalah peranan yang
telah, sedang dan masih dimainkan oleh aliran keagamaan dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat-masyarakat
tersebut.
Emile Durkheim (1858-1917), sosiolog Perancis yang pikirannya
sangat dipengaruhi oleh Auguste Comte, merupakan sosiolog yang
sangat mendambakan pendekatan ilmiah dalam memahami fenomena
sosial. Teorinya berawal dari pemahaman bahwa kelompok manusia
memiliki sifat yang lebih dari atau sama dengan jumlah dari sifat-sifat
individual yang menyusun kelompok tersebut. Dari sini ia menerangkan
banyak hal, bahwa sistem sosial seimbang oleh karena adanya nilai-
nilai yang dianut bersama oleh individu, seperti nilai moral dan agama.
Inilah yang mengikat individu dalam kelompok masyarakat. Rusaknya
nilai-nilai ini berarti rusaknya kesetimbangan sosial; melalui
ketidaknyamanan pada individu-individu masyarakatnya. Contohnya
yang terkenal adalah kasus bunuh diri. Menurutnya, orang bunuh diri
karena hilangnya rasa memiliki dan dimiliki orang tersebut dalam
masyarakat.
Secara ekstrim, fungsionalis berfikir bahwa masyarakat pada
awalnya disusun oleh individu yang ingin memenuhi kebutuhan
biologisnya secara bersama, namun pada akhirnya berkembang
menjadi kebutuhan-kebutuhan sosial. Kelanggengan kolektif ini
membentuk nilai masyarakat, dan nilai inilah yang membuat
masyarakat tetap seimbang.
Dalam hal ini ditegaskan bahwa menurut teori fungsional,
masyarakat sebagai suatu sistem struktur yang terdiri dari banyak
lembaga, dimana masing-masing lembaga memilki fungsi sendiri-
sendiri, contoh lembaga keagamaan berfungsi membimbing
pemeluknya menjadi anggota masyarakat yang baik dan penuh
pengabdian untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. serta
sadar akan kesinambungan berbagai macan aliran keagamaan. Namun
jika tidak maka prediksi yang sangat jelas sesuai dengan teori
fungsional bahwa aliran keagamaan nantinya akan ditinggalkan oleh
para pengikutnya dan bukan dipandang sebagai sebuah stabilitas
masyarakat.

b. Definisi Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama"
berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".[1].
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Émile Durkheim
mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal
yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha
untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah,
mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan
pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada
sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu
berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa
itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri.
Misal Tuhan, Dewa,God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya
menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng
Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri
kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu:
 menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan
yakin berasal dari Tuhan
 menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal
dari Tuhan
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama
itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama
terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan danTuhan. Maka suatu
paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian
tersebut dapat disebut agama.

c. Agama dalam Pedekatan Fungsional

Secra keseluruhan, teori fungsional memandang agama dalam kaitan


dengan aspek pengalaman yang mentransendensikan sejumlah peristiwa
sehari-hari yakni yang melibatkan kepercayaan dan tanggapan pada
sesuatu diluar jangkauan manusia. Dari sudut pandang teori funsional,
agama menjadi penting sehubungan dengan unsur pengalaman manusia
yang diperoleh dari ketidakpastian ketidak berdayaan. Dalam hal ini,
fungsia agama menyediakan dua hal:
1). Sebagai cakrawala pandang tentang dunia luar yang tidak terjangkau
oleh manusia (beyond), dalam arti dimana deprivasi dan frustasi dapat
dialami sebagai suatu yang memiliki makna.
2). Sarana ritual yang memungkinkan hubungan manusia dengan hal
diluar jangkauannya, yang memberikan jaminan dan keselamatan bagi
manusia mempertahankan moralnya.

B. PENGERTIAN FUNGSIONALISME

Fungsionalisme adalah teori filsafat yang menganggap fenomena


mental dalam kesatuan dinamis sebagai suatu sistem dari fungsi untuk
pemuasan kebutuhan yang sifatnya biologis. Fungsionalisme adalah
sebuah pemikiran yang tidak menolak substansi imaterial, tetapi
menyatakan bahwa pada akhirnya semua substansi bersifat material.
Fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sebuah sistem dari
beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Satu
bagian tidak bisa dipahami terpisah dari keseluruhan Dengan demikian,
dalam perspektif fungsionalisme ada beberapa persyaratan atau
kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi agar sebuah sistem sosial bisa
bertahan.

TUGAS
1. BAGAIMANA CARANYA SESEORANG MELAKUKAN
PENDEKATAN DG ORANG LAIN MELALUI AGAMA,
JELASKAN
2. JELASKAN RELASI-RELASI AGAMA DENGAN KEBUDAYAAN
DAN BERIKAN CONTOH
3. SEBUTKAN DAN JELASKAN APA PENYEBAB TERJADINYA
KONFLIK ANTAR AGAMA
4. Apakah benar agama itu sebagai Sistim Kepercayaan (Iman),
jelaskan
5. Secara jujur di dalam hati manusia masing-masing sebarnya untuk
apa itu agama,, karenaadanya agama sering terjadi konflik politik,
tolong jelaskan dari pendapat sdr masing-masing

Anda mungkin juga menyukai