Tujuan Modul
• Memahami kategori masuk Ruang Tertutup.
• Memahami bahaya yang berkaitan dengan
memasuki Ruang Tertutup.
• Dapat melakukan pengamanan udara di dalam
Ruang Tertutup dan pelaksanaan memasuki Ruang
Tertutup.
• Memahami sistim ijin kerja memasuki Ruang
Tertutup
• Belajar dari kasus-kasus kecelakaan ketika
memasuki Ruang Tertutup
1
Pendahuluan
6 Pendahuluan
D
engan mengacu kepada OSHA General
Industry Definition (29CFR 1910.146), secara
umum, Ruang Tertutup adalah ruang yang cukup
besar dimana seorang pekerja dapat memasukinya
sebagian atau seluruh badannya ke dalam ruang
tersebut dan mengerjakan tugasnya disana. Ruang
Tertutup juga mempunyai keterbatasan dalam jalur
masuk maupun keluar, yang tidak dirancang untuk
tempat tinggal atau keadaan dimana satu atau lebih
tanda-tanda berikut ini:
2
Kategori
Ruang Tertutup
10 Kategori Ruang Tertutup
DANGER
PERMIT-REQUIRED
CONFINED SPACE
DO NOT ENTER
Ruang Tertutup
• Cukup besar dan berbentuk tertentu agar pekerja
dapat masuk dan bekerja didalamnya;
• Mempunyai keterbatasan dan hambatan
terhadap jalur masuk maupun keluar;
• Tidak dirancang untuk tempat tinggal orang
secara terus menerus.
16 Kategori Ruang Tertutup
17
3
Identifikasi
Potensi Bahaya
18 Identifikasi Potensi Bahaya
S
etelah dapat ditentukan bahwa suatu pekerjaan
termasuk kategori Ruang Tertutup, maka perlu
dilakukan identifikasi potensi bahaya. Bahaya-bahaya
yang mungkin terkait dengan pekerjaan anda dalam
Ruang Tertutup adalah:
4
Prosedur Masuk
Ruangan Tertutup
22 Prosedur Masuk Ruangan Tertutup
5
Isolasi Energi
untuk Ruang
Tertutup
32 Isolasi Energi Untuk Ruang Tertutup
6
Metode
Pembersihan Gas
dalam Ruang
Tertutup
40 Metode Pembersihan Gas dalam Ruang Tertutup
P
embersihan Ruang Tertutup dari segala bentuk
bahan-bahan berbahaya adalah persyaratan
selanjutnya setelah isolasi energi berbahaya yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
6.1. Penghembusan
Penghembusan (Purging) adalah menggantikan gas
dan uap yang berbahaya dengan memasukkan uap
atau suatu gas murni (biasanya menggunakan CO2,
N2 atau uap) ke dalam Ruang Tertutup.
Catatan:
Udara tidak bisa dimasukkan dalam Ruang Tertutup (Silinder,
Tanki, dan lain sebagainya) ketika gas di dalam Ruang
Tertutup tersebut masih berada di atas 40% LEL (2% vol untuk
gas metana) untuk mencegah terbentuknya campuran mudah
terbakar karena kecukupan jumlah oksigen (O2) dan bahan
bakar (metana).
Metode Pembersihan Gas dalam Ruang Tertutup 43
6.2. Ventilasi
Sisa gas yang masih ada didalam Ruang Tertutup
itu selanjutnya harus dibersihkan dengan cara
menghembus dengan udara, menghisap dengan
kipas hisap melalui bagian yang terbuka diatas dan
dibawah dari Ruang Tertutup itu.
Jenis Ventilasi :
• Ventilasi Alami
• Ventilasi Mekanis
Gambar 6.6 Aliran udara tidak dapat menjaga seluruh area tanah
7
Mengukur
Udara dalam
Ruang Tertutup
54 Mengukur Udara dalam Ruang Tertutup
S
etelah dilakukan pembersihan / pengosongan gas
dalam Ruang Tertutup, sebelum orang diizinkan
masuk, harus dilakukan pengujian mutu udara dalam
tangki. Uji seluruh tempat Ruang Tertutup (atas, tengah,
bawah) karena kemungkinan terperangkapnya gas
di bagian-bagian tertentu dalam Ruang Tertutup
mengingat:
Propana 1.50
Metana 0.47
• H2S: 0 ppm
• CO2: < 500 ppm
• CO: 0 ppm
Bahaya-bahaya lain:
8
Alat Pelindung
Diri
58 Alat Pelindung Diri
M
engacu kepada Occupational Safety & Health
Association (OSHA) General Industry Standards
tentang perlunya alat pelindung diri bilamana ada
kemungkinan cedera pada anggota badan. Tetapi,
alat pelindung diri baku seperti sarung tangan, topi
pelindung kepala, peralatan pernafasan, baju kerja
(coverall), penutup telinga, sepatu pelindung dan
kacamata keselamatan dan yang lain-lainnya tidak
bisa menghilangkan bahaya, peralatan itu hanya
berfungsi untuk mengurangi akibat dari bahaya yang
bisa menimpa pemakai alat pelindung diri tersebut.
9
Tim Kerja dalam
Ruang Tertutup,
Kompetensi dan
Tanggung Jawab
62 Tim Kerja dalam Ruang Tertutup, Kompetensi dan Tanggung Jawab
• Penanggung jawab:
Orang yang secara langsung bertanggung
jawab atas pekerjaan yang sedang dilaksanakan
di Ruang Tertutup. Pekerja ini bisa saja pemimpin
kelompok, pemimpin kerja, atau orang lain
yang mempunyai keahlian dari pelatihan dan
pengalaman.
Tim Kerja dalam Ruang Tertutup, Kompetensi dan Tanggung Jawab 63
−− Ruang Tertutup
−− Penghembusan udara (Purging) dan Ventilasi
−− Penguncian/pelabelan (Lockout/Tagout)
−− Penutupan dan Pembuntuan (Blinding dan
blanking)
• Petugas Penyelamat
10
Peralatan
Masuk Ruang
Tertutup
70 Peralatan Masuk Ruang Tertutup
P
eralatan yang dipakai untuk pekerjaan di Ruang
Tertutup adalah peralatan khusus yang harus
disediakan untuk para pekerja, dirawat seefektif
mungkin dan dipakai dengan cara yang benar.
Bermacam-macam peralatan khusus diperlukan dan
dipakai untuk mengevaluasi dan mengendalikan
bahaya-bahaya di dalam Ruang Tertutup.
11
Sistem Izin
Kerja Memasuki
Ruang Tertutup
78 Sistem Izin Kerja Memasuki Ruang Tertutup
b. Isolasi peralatan.
f. Gas Testing.
Pada Surat Izin Kerja Memasuki Ruang Tertutup
Seksi 2 No. 10, pengujian kadar gas diperlukan
sebelum memasuki Ruang Tertutup dan secara
periodik selama melakukan pekerjaan. Jika ada
potensi gas beracun atau jika akan melakukan
pekerjaan panas, pengujian gas harus dilakukan
secara terus menerus.
Sistem Izin Kerja Memasuki Ruang Tertutup 89
12
Pengawasan
Selama Kerja
dalam Ruang
Tertutup
92 Pengawasan Selama Kerja dalam Ruang Tertutup
S
elama pekerjaan berlangsung dalam Ruang
Tertutup, beberapa hal harus menjadi perhatian
dan pengawasan seperti:
13
Tanggap
Darurat
96 Tanggap Darurat
P
rogram kerja di Ruang Tertutup (Confined Space)
yang efektif selalu mencoba mengidentifikasi dan
mengendalikan seluruh bahaya-bahaya bagi para
pekerja yang akan masuk ke ruang. Apabila segala
sesuatu dapat berjalan seperti yang diharapkan,
pekerjaan berjalan dengan selamat dan tidak ada
seorang pun yang cedera, tetapi hal apapun bisa
menjadi salah, keadaan darurat bisa saja timbul.
Maka jelas bahwa perencanaan yang meliputi
penanganan masalah darurat di buat sebelum
kejadian bukan pada saat hal itu muncul.
Ingat:
1. Keluar/ menjauh.
2. Membunyikan alarm.
98 Tanggap Darurat
3. Mengamati keadaan.
4. Memakai peralatan pelindung diri (PPE).
5. Pertolongan.
6. Sadarkan, berikan pertolongan pertama.
7. Meminta bantuan kesehatan.
Peralatan.
Penugasan orang-orang.
Sandi yang disepakati.
Tempat yang aman.
1. Peralatan Komunikasi.
2. Peralatan Pertolongan Pertama.
3. Peralatan Pelindung Diri.
4. Peralatan pengangkutan.
5. Peralatan Tambahan
Tanggap Darurat 99
Petugas Penolong
14
Studi
Kasus
104 Studi Kasus
Kasus #1
Kasus #2
Daftar Pustaka
1. Pedoman Surat Izin Kerja (SIKA) No. 01/
E00400/2008-S0. PT Pertamina Persero,
Direktorat Pengolahan, November 2008.
2. OSHA, 29 CFR 1910.146, Permit Required
Confined Spaces
3. OSHA, 29 CFR 1910.146, App B.
Procedures for Atmospheric Testing
4. OSHA, 29 CFR 1910.146, App D. Confined
Space Pre-Entry Checklist
5. NFPA 326. Standard for the Safeguarding of
Tanks and Containers for Entry, Cleaning, or
Repair. 2010. Edition.
6. Accident Prevention Manual, Engineering and
Technology, 12th Edition, Philip E Hagan,
John F. Montgomery, James T O’Reilly,
National Safety Council.
108 Lampiran
SAFETY INSPECTOR
PENGAWAS JAGA
SUBJECT OF
CONTRACTOR
No
AHLI TEKNIK
TRAINING
GAS TESTER
Frequency
Standard
Duration
PEKERJA
Provider
TRAINING MATRIX
I Pengetahuan Dasar
1 Identifikasi Bahaya Y Y Y Y Y Y Y
6 Aspek Kebakaran Y Y Y Y Y AR AR
II Manajemen K3 Praktis
4 Tanggap Darurat
5 Keselamatan Penggalian Y AR Y Y Y AR AR
6 Bekerja di Ketinggian Y AR Y Y Y AR AR
7 Scaffolding Y AR AR Y AR AR AR
9 Operasi Pengangkatan Y AR Y Y AR AR
Y : Modul Wajib
: As Required
AR
(Sesuai kebutuhan)