Anda di halaman 1dari 8

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

1. Apa yang dimaksud dengan Agama Islam ? dan Jelaskan ruang lingkupnya!
(20) Ket: Agama Islam saat ini seperti apa dan sebatas mana ruang lingkupnya

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Islam ! (20)


Ket: Seperti apa pandangan terhadap Islam dalam kehidupan kita saat ini
3. Apa yang dimaksud dengan Al-qur‟an dan Hadits ? dan Bagaimana Fungsi dan
Keduduan Al-qur‟an dan hadits dalam agama Islam! (20)
Ket:seperti apa Al-qur’an dan hadits dalam kehidupan saat ini, serta fungsi dan
kedudukannya.
4. Hadits itu terdapat beberapa bagian, sebutkan bagian dari Hadits tersebut? Dan
Jelaskan salah satu bagian tersebut dan berikan contohnya (20)
Ket: untuk melihat sebuah Hadits terdapat beberapa bagian, dan bagian
tersebut sesorang dapat melihat atau menilai sebuah hadits itu apakah Shahih,
Hasan apa Dhaif
5. Jelaskan Manusia Bertuhan seperti apa ? (20)
Ket: seperti apa Manusia bertuhan, dan bagaimana melihat sesorang
mempunyai Tuhan
Nama : Adinda Putri Miranda ; Nim : 2012011054
Jurusan/Kelas: Agroteknologi, A ; UTS Pendidikan Agama Islam
20/10-2020, Selasa

Jawaban :

1) Penjelasan Agama Islam


Secara umum Agama Islam mengandung arti memerintahkan setiap orang yang beriman
agar melaksanakan seluruh ajaran agama Islam (seluruh ketentuan hukumnya) yang
didasari dengan penyerahan diri, ketundukan, dan keikhlasan kepada Allah SWT.
Menurut Terminologi, pengertian agama islam adalah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari
manusia. Islam juga memberikan keseluruhan jiwa raga seseorang kepada Allah
SWT. Arti agama Islam adalah agama yang mengajarkan kepada pemeluknya,
orang yang beragama Islam, untuk menyebarkan benih kedamaian, keamanan, dan
keselamatan untuk diri sendiri, sesama manusia (Muslim dan non Muslim) dan
kepada lingkungan sekitarnya (rahmatan lil „alamin). Perdamaian, keamanan dan
keselamatan ini hanya dapat diperoleh jika setiap umat Muslim taat dan patuh,
mengetahui dan mengamalkan aturan-aturan, menjalankan perintah dan menjauhi
larangan Allah SWT yang dijelaskan dalam sumber ajaran agama, yaitu kitab
Allah (al-Qur‟an) dan sunnah Rasul (al-Hadist).

Penjelasan Ruang Lingkup Agama Islam


Agama Islam sebagai agama dan objek kajian akademik memiliki cakupan dan
ruang lingkup yang luas. Secara garis besar, Agama Islam memiliki sejumlah
ruang lingkup yang saling terkait, yaitu:
 Lingkup keyakinan (aqidah)
Secara bahasa, pengertian akidah adalah ikatan dan janji. Sedangkan, secara
terminologi, Aqidah adalah kepercayaan yang dianut oleh orang-orang yang
beragama atau tali yang mengokohkan hubungan manusia dengan Tuhan. Ikatan
dalam pengertian ini merujuk pada makna dasar bahwa manusia sejak azali telah
terikat dengan satu perjanjian yang kuat untuk menerima dan mengakui adanya
Sang Pencipta yang mengatur dan menguasai dirinya, yaitu Allah SWT. Dalam
nada yang bersifat dialogis, al-Qur‟an menggambarkan adanya ikatan serah
terima pengakuan antara Allah dan manusia. Sistem kepercayaan Islam atau
aqidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang lazim disebut rukun Iman
yang meliputi keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab- kitab, para rasul, hari
kiamat, serta qadha dan qadar-Nya. Orang yang beriman kepada Allah adalah
orang yang rela mengorbankan 50 Ibid,. 43 jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapan atau kemauan yang dituntut Allah SWT kepadanya

 Lingkup norma (syariat)


Istilah syariah menurut bahasa berarti jalan, yakni jalan besar di sebuah kota.
Syari‟ah juga berarti apa yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya meliputi
aqidah dan hukum-hukum Islam. Dengan pengertian ini, syariat berarti mencakup
seluruh syariat samawi yang diturunkan bagi manusia lewat para Nabi yang hadir
ditengah-tengah mereka. Syariat didefinisikan sebagai kumpulan hukum yang
ditetapkan Allah SWT bagi seluruh umat manusia kepada Nabi Muhammad
SAW. melalui titah ilahi dan sunnah.

 perilaku (akhlak/ behavior)


Ihsan dalam arti khusus sering disamakan dengan akhlak, yaitu tingkah laku dan
budi pekerti yang baik menurut IslamAkhlak berasal dari kata khalaqa
(menjadikan, membuat). Dari kata dasar itu dijumpai kata khuluqun (bentuk
jamak), yang artinya perangai, tabiat, adat atau sistem perilaku yang dibuat. Ihsan
kepada Allah merupakan modal yang sangat berharga untuk berbuat ihsan kepada
sesama. Al-Quran memberi penghargaan yang tinggi terhadap perbuatan ihsan
yang dilakukan manusia terhadap sesama dan lingkungan hidupnya seperti tersirat
pada ayat-ayat al-Qur‟an. Maksudnya, lingkup ihsan meliputi ikhlas, kebaikan dan
kesempurnaan pekerjaan itu. Memang Nabi menjelaskan pula bahwa ihsan adalah
jiwa iman dan Islam; dan iman dan Islam itu diterima Allah jika berdasarkan
ikhlas. Dengan kata lain modal ihsan ialah ikhlas
2. Islam merupakan agama yang paling sempurna. Namun demikian, Islam tidak
kaku sebagai dogma (pedoman) dalam menghadapi zaman dan
perubahannya.Pandangan Islam dimasa yang akan datang menurut saya adalah
Islam berada di keadaan terpuruk/ berdampak negatif daripada di keadaan yang
berdampak positif. Walaupun pemeluk agama Islam tiap masa ke masa
bertambah. Hal tersebut dikarenakan syarat dan syariat masuk Islam yang mudah.
Begitu pula, hal yang paling menakutkan di masa yang akan datang adalah Islam
akan mengalami masa kemunduran moral (moral terkikis). Selain itu, di masa
modern ini aturan, nilai, bahkan norma sulit diterapkan kepada semua umat,
terutama umat Muslim sendiri. Dengan kata lain, mereka lebih suka melanggar
aturan karena godaan yang tidak bisa lagi dikendalikan, bahkan syaitanpun sudah
nyaman bersarang di hati masing-masing individu. Dengan meluasnya arus
globalisasi, menyebabkan segala aspek kehidupan Negara Indonesia berkembang
pesat. Hal ini dapat di lihat segi politik, ekonomi, pendidikan, budaya bahkan
teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kemajuan tersebut menyebabkan
tiap masa ke masa Islam mengalami kemunduran. Sayangnya bahwa Muslim-
Muslimah di masa sekarang bahkan dimasa mendatang tidak tahu menahu syariat
Islam yang sebenarnya. Mereka hanya menganut Islam karena faktor keturunan,
atau mengikuti mayoritas karena Negara Indonesia merupakan negara pemeluk
agama Islam yang tergolong besar, atau bahkan untuk imbalan sesuatu, seperti
untuk mencalonkan diri sebagai pejabat tinggi dan pekerjaan yang mengharuskan
identitas tersebut. Itu berarti Islam kedepannya akan tinggal nama/ status di KTP
saja. Dari segi politik, pandangan Islam kedepannya akan lebih terpuruk (rusak).
Hal ini dapat dilihat dari maraknya korupsi, poligami yang dilakukan oleh pejabat,
bahkan konsumsi narkotika yang dilakukan oleh pejabat tinggi. Walaupun mereka
muslim, sebagian besar kepribadiannya mereka bukan umat Muslim. Mereka
hanya mengatasnamakan Islam untuk kepentingannya
3. Al-Qur’an
Al-Qur‟an adalah wahyu Allah yang merupakan mu‟jizat yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah Al-Qur‟an seperti al-
Kitab yang berarti tulisan yang lengkap tentang sesuatu berarti pula peraturan dan
penetapan. Al Quran adalah firman Allah, bukan sabda Nabi, bukan perkataan
manusia dan juga bukan perkataan malaikat. Al Quran pada dasarnya
mengandung ajaran sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat manusia agar
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

- Hadist
Menurut bahasa, Hadist mempunyai beberapa arti yaitu yang baru, yang dekat,
berita dan berlaku, sedangkan menurut istilah, Hadits ialah segala sesuatu yang
bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, persetujuan
ataupun yang seapadannya. Kedudukan Hadits sebagai bayani atau menjalankan
fungsi yang menjelaskan hukum Al-Quran, tidak diragukan lagi dan dapat di
terima oleh semua pihak, karena memang untuk itulah Nabi di tugaskan Allah
SWT. Namun dalam kedudukan hadits sebagai dalil yang berdiri sendiri dan
sebagai sumber kedua setelah Al-Quran, menjadi bahan perbincangan dikalangan
ulama. Perbincangan ini muncul di sebabkan oleh keterangan Allah sendiri yang
menjelaskan bahwa Al-Quran atau ajaran Islam itu telah sempurna. Oleh
karenanya tidak perlu lagi ditambah oleh sumber lain.

Dengan demikian keterkaitan hadits dengan Al-Qur‟an yang utama adalah


berfungsi untuk menjelaskan Al-Qur‟an. Dengan demikian, bila Al-Qur‟an
disebut sebagai sumber asli bagi hukum fiqih, maka hadits disebut sebagai bayani.
Dalam kedudukannya sebagai bayani maka dalam hubungannya dengan Al-
Qur‟an,

 Hadits menjalankan fungsi sebagai berikut :


Menguatkan dan menegaskan hukum-hukum yang tersebut dalam Al-Qur‟an atau
disebut fungsi ta‟kid dan taqrir. Dalam bentuk ini Hadits hanya seperti
mengulangi apa-apa yang tersebut dalam Al-Qur‟an ; Memberikan penjelasan
terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur‟an dalam hal ; Menjelaskan arti yang
masih samar dalam Al-Qur‟an ; Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur‟an
disebutkan secara garis besar ; Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur‟an
disebutkan secara umum ; Memperluas maksud dari suatu yang tersebut dalam
Al-Qur‟an.

4. Bagian-bagian dari hadist, dan contohnya :


 Hadist Sanad
Sanad berfungsi untuk mengetahui derajat kesahihan suatu hadits. Apabila ada
cacat dalam sanadnya baik itu karena kefasikannya, lemahnya hafalan, tertuduh
dusta atau selainnya maka hadits tersebut tidak dapat mencapai derajat sahih,
Contohnya :
، : ، ، ، ،
: : ،

Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari), ia berkata
: Al-Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid), dari Yazid, dari Abu
Al-Khair, dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu „anhuma, bahwa seorang lelaki
bertanya pada Nabi shallallaahu „alaihi wasallam :
“Manakah islam yang paling baik?”
Beliau menjawab : “Memberikan makanan, dan membaca salam pada orang yang
engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.”(HR. Bukhari)
Dari contoh di atas yang disebut sanad adalah : Abul Khair, Umar bin Khalid,
Al-Laits, Yazid, Abul Khair, dan Abdullah bin ‘Amr.
Artinya Abdullah bin ‘Amr mendapatkan hadits dari Nabi shallallaahu „alaihi
wasallam. Lalu hadits itu disampaikan kepada Abul Khair lalu kepada Yazid lalu
kepada Al-Laits lalu kepada Umar bin Khalid lalu kepada penulis hadits yakni
imam Al-Bukhari.
 Hadist Matan
Contohnya :

، : ، : ،
، : ، ، :

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Musnadi dia


berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Rauh Al Harami bin Umarah
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu‟bah dari Waqid bin Muhammad
berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Ibnu Umar,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah
kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka
mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam
dan perhitungan mereka ada pada Allah”
(HR. Bukhari)

 Hadist Rawi
Contohnya :
Membaca Al-Qur‟an setelah sholat artinya: “Telah mengkhabarkan kepada kami
Abdullah bin Yusuf, dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth‟im dari bapaknya berkata: “aku
mendengar Rasulullah SAW membaca surat Thur ketika Shalat Maghrib”. (HR.
Bukhari).

5. Penjelasan Manusia Bertuhan


Manusia ber-Tuhan adalah manusia yang diliputi rasaperikemanusiaan rasa
keyakinan dan rasa persaudaraan. Kepercayaan kita terhadap Tuhan sangatlah
beragam, ada yang sangat mempercayai tentang adanya Tuhan hingga ke dasar
hatinya, sehingga apabila disebutkan nama-Nya hatinya akan bergetar. Ada juga
yang hanya sekedar percaya saja tentang Tuhan mereka, tanpa adanya pemahaman
yang benar tentang Tuhan mereka.

CIRI-CIRI MANUSIA BERTUHAN yaitu : Mengakui kebesaran dan


keagungan Tuhan yang diwujudkan dengan berbagai cara. ; Menyadari bahwa
dunia serta isinya adalah ciptaan Tuhan ; Manusia dianugerahi akal dan budi yang
dapat dikembangkan secara maksimal ; Manusia memiliki keterbatasan yang
kadang sukar dijelaskan.

Tuhan sebagai kebenaran sejati (al-ḫaqīqah). Karena adanya roh, manusia


mempunyai bakat untuk bertuhan, artinya roh-lah yang membuat manusia mampu
mengenal Tuhan sebagai potensi bawaan sejak lahir. Dengan adanya roh, manusia
mampu merasakan dan meyakini keberadaan Tuhan dan kehadiran-Nya dalam
setiap fenomena di alam semesta ini. Atas dasar itulah, sebenarnya manusia
memiliki fitrah sebagai manusia yang bertuhan

Anda mungkin juga menyukai