Getaran Teknik
04
Teknik Teknik Mesin D31135EL Subekti, ST., MT
Abstract Kompetensi
Uraian ini membahas tentang sepintas Setelah memahami materi yang disajikan
pengenalan getaran bebas satu derajat pada modul ini , para mahasiswa diharapkan
kebebasan tanpa rendaman yang meliputi mampu menghitung dan menganalisa
sistem masa-pegas, ayunan matematik. karakterik dan respons getaran bebas tanpa
Ayunan fisik, getaran torsi, getaran lentur, redaman
response umum persamaan gerak.
Gambar 4.1 (a) merupakan sistem getaran bebas terendam dengan konstanta redaman (c),
kekakuan pegas (k), dan massa (m). Degree of freedom (DBB) diperlihatkan pada Gambar 4.1 (b)
dengan massa simpangan pada sistem tersebut adalah x(t).
Dari DBB sistem tersebut maka dapat ditulis persamaan gerak sistem tersebut, adalah
𝑚𝑥+𝑐𝑥+𝑘𝑥 = 0 (4.1)
Persamaan (3.1) merupakan persamaan diferensial linear homogen orde dua. Untuk mempelajari
sifat umum persamaan tersebut, persamaan tersebut diubah menjadi persamaan dengan koefisien
tak-berdimensi, yaitu dengan menggunakan nilai frequensi pribadi sistem tanpa rendaman
𝑘
𝜔𝑛2 = (4.2)
𝑚
𝑥(𝑡) = 𝑒 𝜆𝑡 (4.3)
𝑚𝜆2 + 𝑐𝜆 + 𝑘 𝑒 𝜆𝑡 = 0 (4.5)
𝑚𝜆2 + 𝑐𝜆 + 𝑘 = 0 (4.5)
−𝑐± 𝑐 2 −4𝑚𝑘
𝜆1,2 = (4.6)
2𝑚
𝑐 𝑐 2 𝑘
𝜆1,2 = − ± − (4.7)
2𝑚 2𝑚 𝑚
𝑥(𝑡) = 𝐴𝑒 𝜆 1 𝑡 + 𝐵𝑒 𝜆 2 𝑡 (4.8)
Pada getaran bebas redaman terdapat tiga solusi untuk menyelesaikan persamaan
Untuk kondisi ini maka 1 − 𝜁2 akan mengakibat bernilai negatif, oleh sebeb itu maka
persamaan 4.9 menjadi
(4.12)
Untuk menyederhanakan persamaan tersebut diatas maka kita misalkan A+B sebagai C 1 dan A – B
sebagai C2, maka persamaan 4.12 menjadi
C1 dan C2, adalah sebuah konstanta yang dapat diketahui dengan cara mengetahui kondisi awal
sistem. Untuk kondisi awal tersebut adalah x0 (t = 0) = x0 dan pada saat 𝑥0 𝑡 = 0 = 𝑥0 .
𝐶1 = 𝑥0 (4.13)
𝑥 0 +𝜁𝜔 𝑛 𝑥 0
𝐶1 = (4.14)
1−𝜁 2 𝜔 𝑛
𝑥 0 +𝜁𝜔 𝑛 𝑥 0
𝑥(𝑡) = 𝑒 −𝜁𝜔 𝑛 𝑡 𝑥0 cos 1 − 𝜁 2 𝜔𝑛 𝑡 + 𝑗 sin 1 − 𝜁 2 𝜔𝑛 𝑡 (4.15)
1−𝜁 2 𝜔 𝑛
𝜔𝑑 = 1 − 𝜁2 (4.16)
Gambar 4.2 Respon getaran yang terjadi pada redaman sangat rendah (underdamped) <1
Sistem ini, merupakan sistem getaran redaman sangat kuat, untuk kondisi seperti ini persamaan 4.10
dapat ditulis menjadi
𝑗 1−𝜁 2 𝜔 𝑛 𝑡 𝑗 1−𝜁 2 𝜔 𝑛 𝑡
𝑥(𝑡) = 𝑒 −𝜁𝜔 𝑛 𝑡 𝐴𝑒 + 𝐵𝑒 (4.18)
A dan B, adalah sebuah konstanta yang dapat diketahui dengan cara mengetahui kondisi awal
sistem. Untuk kondisi awal tersebut adalah x0 (t = 0) = x0 dan pada saat 𝑥0 𝑡 = 0 = 𝑣0 .
𝑥 𝑜 𝜔 𝑛 𝜁+ 𝜁 2 −1 +𝑣0 −𝑥 𝑜 𝜔 𝑛 𝜁− 𝜁 2 −1 −𝑣0
𝐴= dan 𝐵=
2𝜔 𝑛 𝜁 2 −1 2𝜔 𝑛 𝜁 2 −1
Persamaan 4.19 dapat digambarkan kurvanya seperti tampak pada Gambar 4.3. gerakan ini
merupakan fungsi yang akan menurun secara exponensial terhadap waktu, dan disebut sebagai
fungsi aperiodik.
𝜆1 = 𝜆2 = −𝜁𝜔𝑛 (4.21)
dengan cara mengetahui kondisi awal sistem. Untuk kondisi awal tersebut adalah x0 (t = 0) = x0
dan pada saat 𝑥0 𝑡 = 0 = 𝑣0 , maka akan diperoleh
𝐴 = 𝑥0 dan 𝐵 = 𝑣𝑜 + 𝜔𝑛 𝑥𝑜
𝑥 𝑡 = 𝑥𝑜 + 𝑣𝑜 + 𝜔𝑛 𝑥𝑜 𝑡 𝑒 −𝜔 𝑛 𝑡 (4.22)
Pada persamaan 4.22 merupakan non-periodik dan 𝑒 −𝜔 𝑛 𝑡 akan menjadi nol pada saat t = . Dari
persamaan 4.22 tersebut maka akan dapat dibuat grafiknya seperti terlihat pada Gambar 4.3
Logarithmic Decrement
Pada sistem dengan Redaman sangat rendah (underdamped) < 1, akan terjadi peluluhan sinyal.
Peluluhan ini disebut dengan Logarithmic Decrement. Cara termudah untuk menentukan jumlah
redaman yang ada dalam suatu sistem adalah dengan mengukur laju peluruhan osilasi bebas. Makin
besar redamannya, makin besar pula laju peluruhan yang terjadi. Definis dari Logarithmic Decrement
adalah sebagai berikut:
𝑥 𝑡
𝛿 = ln (4.22)
𝑥 𝑡+𝑇
𝑒 −𝜁 𝜔 𝑛 𝑡 1
𝛿 = ln = ln 𝑒 −𝜁𝜔 𝑛 𝜏𝑑 = −𝜁𝜔𝑛 𝜏𝑑
𝑒 −𝜁 𝜔 𝑛 𝑡 1 +𝜏 𝑑
2𝜋𝜁
𝛿=
1−𝜁 2
𝛿 ≅ 2𝜋𝜁