Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya.Manusia atau
orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau
secara campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens artiya spesies
mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya,
selain itu dapat diartikan sebagai manusia berfikir. Manusia sebagai homo sapiens atau
manusia berfikir, akan menghasilkan buah fikir yang beragam, seperti sains, teknologi (homo
faber), dan seni (homo esteticus). Hal tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi.Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya.
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya
tersedia bebagai kemudahan.Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih
efektif dan efisien.Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya
dapat memanfaatkan dalam berbagai bidang.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu
memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia.Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.Ringkas
kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.Sumbangan
IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
        
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN  MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI.


1. Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia
dibekali akal sekaligus nafsu.Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling
berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama
antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat
banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa.
Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:
1.      Susunan kodrat
Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:
a.       Jasmani
Sebagai bodi/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
b.      Rohani
Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut.Di mana dalam dimensi rohani
manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.

2.      Sifat kodrat
Secara kodrati sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
a.       Makhluk individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan
kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap
individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing.
b.      Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri.Setiap
manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya.
3.      Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
a.       Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban.Dalam menjalankan hak
dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan
seimbang sebagaimana mestinya.
b.      Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta
segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain
mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:
1)      Sebagai makhluk yang berakal
2)      Sebagai makhluk yang berbahasa
3)      Sebagai makhluk yang beragama
            Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai
pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang
lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.  

2. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan
bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984)Sains(dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience,
syence, scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians.
Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu).Tetapi, tidak semua
ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil
dari pengamatan yang sesungguhnya) ) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem
dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga
pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang
dapat diuji atau buktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata
(missal:fisika, kimia, biologi)”.
Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan
sebagai salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-
fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi
peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses unruk mencari dan menemui sesuatu
kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk
menerangkan hokum-hukum alam.
Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara
sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan
teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting
untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.

3. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia.Kata Yunani kuno techne berarti
seni kerajinan.Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki
keterampilan tertentu.Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin
tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu
menjadi teknik.
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
• Proses yang meningkatkan nilai tambah
• Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin.
Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan
teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa
penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.Demikianlah teknologi adalah
segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.Secara lebih umum dapatlah bahwa
teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang tersedia untuk
mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

4. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social.Sedangkan menurut Kamus
B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya
sadar antara manusia dengan sesame secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi
yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni

5. Budaya
Budaya tidak dapat dilepaskan dan sangat terkait erat dengan pengertian ”The
Humanities” yang berasal dari akar kata dalam bahasa Latin ”Humanus” yang maknanya
secara etiologis ”manusiawi”, ”berbudaya”, dan ”halus” (refined). Jadi budaya adalah suatu
sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat, yang
berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan
berperilaku.
Secara garis besar budaya merupakan ”suatu” kekuatan yang tidak tampak (invisible
power), yang mampu menggiring dan mengarahkan manusia untuk bersikap dan berperilaku
sesuai dengan sistem pengetahuan dan gagasan dibalik kebudayaan masyarakat, baik di
bidang ekonomi, sosial, politik, kesenian, dan sebagainya.

B. PENGARUH SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA DAN BUDAYA


Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda
dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan, kekurangan dan
kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut
manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya dengan cara
menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-
potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains,
dan teknologi.
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek
kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia
dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif
1.      Pengaruh positif
a.  Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap
perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial
budaya.
b.      Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses
pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c.  Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu
kebudayaan yang ada di Indonesia. 
2.      Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat
memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya terutama
bagi generasi muda.Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur
kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan.
Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali menimbulkan
masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental
dan budaya bangsa, seperti:
a)      Menipisnya lapisan ozon
b)      Terjadi polusi udara, air dan tanah
c)      Terjadi pemanasan global
d)     Rusaknya ekosistem laut
e)      Pergaulan dan seks bebas
f)       dan penyakit moral.

Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang
positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu
mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan
dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai pohon
tanpa buah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar. Sains hanya
mengajarkan fakta dan non fakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa yang harus
atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi sains hanya mengkoordinasikan semua
pengalaman-pengalaman manusia dan menempatkannya kedalam suatu system yang logis,
sedangkan fungsi seni memberi semacam persepsi mengenai suatu keberaturan dalam hidup
dengan menempatkan suatu keberaturan padanya.Sedangkan tujuan sains dan teknologi
adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya.

Fenomena Pengaruh IPTEK


1.       Situasi tertekan.
Manusia mengalami ketegangan akibat penyerangan teknik-teknik mekanisme
teknik.Manusia melebur dengan mekanisme teknik, sehingga waktu manusia dan
pekerjaannya mengalami pergeseran.

2.       Perubahan ruang dan lingkungan manusia.


Teknik telah mengubah lingkungan dan hakekat manusia.Contoh yang sederhana manusia
dalam hal makan atau tidur tidak ditentukan lapar atau mengantuk, tetapi diatur oleh jam.

3.       Perubahan waktu dan gerak manusia


Akibat teknik manusia terlepas dari hakikat kehidupan.Sebelumnya waktu diatur dan diukur
sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia, sifatnya alamiah dan
kongkret.

4.       Terbentuknya masyarakat massa


Akibat teknik, manusia hanya membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan
sebagai masyarakat kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada perubahan norma dalam masyarakat
maka akan muncul kegoncangan.

5.       Teknik-teknik manusiawi dalam arti ketat.


Teknik-teknik manusiawi harus memberikan kepada manusia suatu kehidupan manusia yang
sehat dan seimbang, bebas dari tekanan-tekanan.

Pengaruh IPTEK pada tatanan kehidupan masyarakat


Perkembangan IPTEK yang sedemikian pesatnya mampu menciptakan perubahan-
perubahan yang mempengaruhi langsung pada tatanan kehidupan masyarakat, khususnya
dalam empat bidang berikut :
a)      Perubahan dibidang intelektual
b)      Perubahan dalam organisasi-organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik
c)     Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya
d)     Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.

Dengan semakin meningkatnya teknologi, tempat proses perubahan itu tidak dapat
dipandang normal lagi, dan tercapailah akselerasi ekstern maupun intern (psikologis) yang
merupakan kekuatan sosial yang kurang mendalam dipahami.

Dampak Penyalahgunaan Ipteks Bagi Kehidupan


Konsekwensi negative yang tidak diharapkan dari pembangunan ilmu pengetahuan
dan teknologi menghasilkan reaksi romantis yang mengajak kembali kea lam yang berbeda.
Sebuah restorasi atas kemurnian alam yang tidak terkontaminasi dan teralienasi oleh
intervensi manusia. Semua sikap terhadap ala mini mewakili pola dominasi hirarkis dan
penaklukan, dominasi melalui pemilikan dan control, ataupun melalui pencemaran nama
baik, eksploitasi serta identitas dengan memelihara alam sebagai surga untuk banyak orang.
·         Reduksionisme
Ilmu pengetahuan yang modern memiliki dasar pijakan pada reduksionisme.
Reduksionisme merupakan suatu keyakinan dalam ilmu pengetahuan yang mereduksi
kemampuan manusia yang menolak kemungkinan adanya cara produksi pengetahuan lain
maupun pengetahuan orang lain.
·         Rekayasa Teknologi
Penerapan IPTEK dalam rekayasa pertanian berupa revolusi hijau, rekayasa kelautan
berupa revolusi biru, industrialisasi, merupakan bukti kemampuan manusia dalam
mengembangkan daya dukung lingkungan alam.
·         Dilema determinisme.
Bagi para praktisi teknologi, fungsi teknologi tidak perlu dipertanyakan
lagi.Teknologi diciptakan untuk membantu mengatasi keterbatasan fisik manusia.Dia
berperan sebagai media untuk mencapai kepuasaan material.
·         Fenomenologi teknologi
Fenomenologi adalah kendaraan untuk mencari jawabannya.Studi fenomenologi
teknologi mengeksplorasi pengalaman manusia dan secara spesifik menjelaskan bagaimana
struktur pengalaman yang bersifat multidimensi tersebut tersusun.
·         Bentukan sosial teknologi
Prinsip-prinsip dalam fenomenologi teknologi tidak menjadi barang eksklusif dalam
studi filsafat.Jika kita menilik secara saksama, fenomenologi menjadi dasar metodologi studi
sosial teknologi, khususnya sosiologi teknologi dalam memahami relasi antara teknologi dan
masyarakat.
·         Kekuasaan dalam konfigurasi
Relasi kekuasaan dan teknologi adalah sebuah tema besar dalam studi sosial
teknologi. Setidaknya tiga kasus menarik bisa kita amati dalam domain ini untuk melihat
bagaimana kekuasaan dan teknologi saling bereproduksi satu sama lain.
·         Budaya dan teknologi
Mendekati kekuasaan melalui budaya dalam teknologi mengantarkan kita ke konsep
konstruksi budaya. Konstruksi budaya tersusun melalui proses interpretasi-reinterpretasi dan
produksi-reproduksi simbol, identitas, dan makna di dalam masyarakat. Aliran dari keluaran
proses ini lalu ditransformasikan ke dalam artefak teknologi
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan
umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga pengaruh
positif dan negatif terhadap peradapan umat manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1.      Pengaruh positif
a)      Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (dalam segala aspek kehidupan)
b)      Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang
sedang dihadapi manusia.
c)      Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat
d)     Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2.      Pengaruh negatif
a)      Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda
b)      Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul
c)      Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan tanah.

Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di dasari
dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh
negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri.
Dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.

B.     SARAN
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya tentang sains,
teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius, keagamaan untuk
menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi, dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan
hidup yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com dikutip dari wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia


Sastrapratedja, 1980,Teknologi dan Akibatnya Pada Manusia, Jakarta.
Bachtiar Rifai, Tb.H., 1975.“Ketahanan nasional dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”,
Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media
Group.
www.google.com penulis, dosen pendidikan biologi kopertis Wil.IV dpk FKIP Unpas,
Sekretaris HISPPIPAI, aktivis Paguyuban Pasundan Cabang Kota Bandung.
Alvin Toffler, Future Shock, Bantam Books.,New York, 1971
Zen MT., 1982.  Sains, Teknologi, dan hari depan manusia, PT Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai