Anda di halaman 1dari 14

TEORI ARSITEKTUR I

ILHAM MAULADAN
(20200410600006)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA PUSAT
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi ta’ala wabarakatuh. Puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan study literature
pada mata kuliah Teori Arsitektur I dengan baik dan tepat waktu.
Tujuan penulis membuat study literature ini adalah untuk menjelaskan beberapa
pengertian dan contoh mengenai transformasi bentuk. Selain itu, penulisan study literature ini
diharapkan berguna bagi mahasiswa dan masyarakat, serta dapat menambah nilai pada mata
kuliah Teori Arsitektur I.
Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sepli Yandri, ST, M.Ars
selaku dosen Teori Arsitektur I, yang telah membantu dan membimbing penulis dalam proses
menyelesaikan study literature ini. Penulis ucapkan terima kasih juga kepada kedua orang tua
yang telah memfasilitasi dan membantu mengajari penulis dalam proses pembuatan karya
tulis ini. Dan penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman penulis yang telah
membantu penulis dalam proses penyelesaian study literature ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan study literature ini masih banyak
kekurangan dalam segala hal. Untuk itu, penulis mohon kepada para pembaca untuk memberi
kritik dan saran agar pada penulisan study literature selanjutnya penulis dapat menulis lebih
baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, wassalamu’alaikum warahmatullahi ta’ala
wabarakatuh.

Jakarta, 29 Oktober 2020

Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
1.2 Permasalahan....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
1.4 Metode Penulisan.............................................................................................................1
1.5 Kegunaan Penulisan.........................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Pengertian Transformasi Bentuk......................................................................................3
2.2 Kategori Transformasi Bentuk.........................................................................................3
2.3 Pengertian Transformasi Bentuk Aditif............................................................................3
2.4 Contoh Transformasi Bentuk Aditif.................................................................................3
2.5 Pengertian Transformasi Bentuk Substraktif....................................................................6
2.6 Contoh Transformasi Bentuk Substraktif.........................................................................6
2.7 Pengertian Gubahan Massa..............................................................................................6
2.8 Gambar Tampak Gubahan Massa....................................................................................7
BAB III. PENUTUP...............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Arsitektur atau yang biasa disebut dengan ilmu merancang bangunan memiliki arti
seni dalam merancang atau mendesain bangunan dengan menggunakan imajinasi kita untuk
membuat bangunan dengan berlandaskan segi perencanaan kontruksi (kekuatan) dan
keindahan suatu bentuk bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur dapat diartikan sebagai teknik perencanaan
perancangan dan pembangunan struktur suatu kontruksi banguna dengan mencakup dua
kriteria yaitu dilihat dari segi keunikan (keindahan) dan kekuatan (kontruksi). Arsitektur juga
dapat mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan sekitar, misalnya
perencanaan kota. Arsitektur juga bukan hanya dari aspek bangunan tetapi juga pelengkap
suatu bangunan, misalnya interior suatu bangunan.
Dari sini kita bisa tahu, bahwa arsitektur tidak hanya mementingkan kekuatan suatu
bangunan tersebut. Tetapi arsitektur juga mementingkan kebutuhan estetika dalam suatu
bangunan, karena mendesain itu berarti menggunakan suatu imajinasi untuk merancang
keindahan suatu bangunan yang akan dibuat. Dari imajinasi kita bisa mengaplikasikan
kedalam bentuk desain yang akan kita buat dan kita rancang dengan melihat aspek keindahan
suatu desain yang akan kita buat serta kekuatan dan perhitungan suatu kontruksi bangunan
tersebut.
Bangunan memiliki arti tersendiri yaitu stuktur buatan manusia yang terdiri atas
dinding dana tap yang didirikan permanen di suatu tempat.Bangunan juga bisa disebut
dengan rumah atau gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya.
Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran dan fungsi serta telah mengalami
penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan
bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah dan alasan estetika. Ada banyak macam bentuk
bangunan yang ada di dunia, seperti silinder, kerucut, bola, limas, prisma, balok dan juga
kubus
Berdasarkan hal-hal diatas, penulis akan menulis study literature dengan topik
transformasi bentuk pada bangunan dan juga contohnya.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan menulis study literature tentang transformasi
bentuk pada bangunan dan juga contohnya.

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan study literature ini bertujuan untuk menjelaskan transformasi bentuk pada
bangunan dan juga contohnya.

1.4 Metode Penulisan


Penulisan study literature ini menggunakan metode sumber dari website.

1
1.5 Kegunaan Penulisan
Penulisan study literature ini diharapkan berguna bagi mahasiswa dan masyarakat. Selain itu,
dapat menambah nilai pada mata kuliah Teori Arsitektur I.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan karya tulis ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama, pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah, permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan, kegunaan penulisan
dan sistematika penulisan. Bab kedua, pembahasan. Bab ketiga, penutup terdiri dari
kesimpulan dan saran.

2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transformasi Bentuk
Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga
sampai pada tahap ultimate, perubahan dilakukan dengan cara memberi respon terhadap
pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang
sudah dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan secara berulang-ulang atau
melipatgandakan. (Antoniades, 1990)
Dalam arsitektur, transformasi didefinisikan sebagai “Prinsip bahwa konsep,
bangunan atau organisasi arsitektur dapat diubah melalui serangkaian manipulasi dan
permutasi terpisah sebagai respon terhadap konteks atau serangkaian kondisi tertentu tanpa
kehilangan identitas atau konsep awal.” Prinsip transformasi memungkinkan seorang arsitek
atau perancang untuk memilih model arsitetur prototype yang formal dan urutan elemennya
mungkin sesuai dan masuk alat dan mengubahnya melalui serangkaian manipulasi diskrit
untuk menanggapi kondisi dan konteks desain tertentu.

2.2 Kategori Transformasi Bentuk


1. Transformasi bersifat Topologikal (geometri), bentuk geometri yang berubah dengan
komponen pembentuk dan fungsi ruang yang sama.
2. Transformasi bersifat Gramatika hiasa (ornamental), dilakukan dengan menggeser,
memutar, mencerminkan, menjungkirbalikkan, melipat, dll.
3. Transformasi bersifat Reversal (kebalikan), pembalikan citra pada figure objek yang
akan ditranformasikan dimana citra objek dirubah menjadi citra sebaliknya.
4. Transformasi bersifat Distortion (merancukan), kebebasan perancang dalam
beraktivitas.

2.3 Pengertian Transformasi Bentuk Aditif


Penambahan bentuk dasar masa tertentu dengan bentukan lain, sejenis maupun yang
berlainan, bisa juga menjadi KOMBINASI bentukan tertentu. Pada contoh bangunan di
bawah ini, transformasi diperlihatkan dengan tonjolan pada bangunan yang juga difungsikan
sebagai ruangan. Contohnya kubus, kerucut, bola, silinder, limas, prisma merupakan bentuk-
bentuk primer (dasar) yang luar biasa oleh cahaya ditunjukkanlah kehebatannya. Citra
mereka sangat nyata dan jelas di dalam diri kita tanpa ada keraguan sedikitpun.

2.4 Contoh Transformasi Bentuk Aditif


1. Menara Kembar Petronas
Bentuk dasar : 2 silinder (tabung)
Bentuk aditif : balok (pada bagian jembatan penghubung menara) dan kerucut (pada
bagian atas menara)
Menara Petronas atau Menara Kembar Petronas (bahasa Melayu: 'Menara Berkembar
Petronas') di Kuala Lumpur, Malaysia adalah sepasang menara kembar yang pernah
menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998—2004, sebelum dilampaui oleh
Burj Khalifa dan Taipei 101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar
langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20.

3
2. Masjid Istiqlal
Bentuk dasar : kubus
Bentuk aditif : kubus (pada bagian sisi samping masjid) dan setengah bola (pada
bagian kubah masjid)
Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara Republik
Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan
Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota
Jakarta. Masjid ini merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar kapasitasnya di dunia
yang dapat menampung lebih dari 200.000 jamaah. Di seberang Timur masjid ini
berdiri Gereja Katedral Jakarta. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan
dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan
utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang
besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan masjid.

3. Burj Khalifa
Bentuk dasar : kerucut
Bentuk aditif : tabung (pada bagian sisi kanan kiri bangunan)
Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia.
Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia
pada 21 Juli 2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati
ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan

4
pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang
berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil dilewati. Struktur
tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia.

4. Big Ben
Bentuk dasar : balok
Bentuk aditif : limas segi empat (pada bagian atas bangunan)
Big Ben adalah nama sebuah lonceng besar di tengah menara jam yang terletak di
sebelah utara Istana Westminster, London, Britania Raya. Tetapi nama tersebut sering
dipakai untuk menyebut menara jam itu secara menyeluruh. Secara resmi menara ini
diberi nama Elizabeth Tower, bertepatan dengan pesta 60 tahun Ratu Elizabeth II
memimpin Britania Raya dan Wilayah Persemakmuran. Big Ben selesai dibangun
pada tahun 1858, dan pada tanggal 31 Mei 2009 menara ini tepat berusia 150 tahun.

5. Chitchen Itza

Bentuk dasar : limas segi empat


Bentuk aditif : kubus (pada bagian atas bangunan)
Candi Chichen Itza merupakan peninggalan arkeologi suku Maya yang paling lengkap
serta masih terawat dengan baik. Situs peradaban Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli
2007, terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia hasil pilihan 100 juta
orang via email dan sms (layanan pesan singkat) yang diadakan oleh Swiss

5
Foundation. Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks candi ini
dibangun antara tahun 502-522 Masehi. Suku Maya hanya menempatinya selama 200
tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain
mengatakan, Chichen Itza dibangun
sekitar 800 tahun sebelum masehi.

2.5 Pengertian Transformasi Bentuk Substraktif


Pengurangan sebagian volume, tetap terlihat bentukan dasarnya maupun berubah dari
bentukan dasar masa tersebut.

2.6 Contoh Transformasi Bentuk


Substraktif

2.7 Pengertian Gubahan Massa


Gubahan massa adalah pengolahan komposisi beberapa bangunan dalam satu
tapak.Gubahan bentuk adalah pengolahan bentuk pada suatu bangunan melalui berbagai
pendekatan.Olahan biasanya memadukan komposisi bentuk, teksture dan warna.Skematik
gubahan massa dan bentuk adalah perwujudan awal dari massa dan bentuk berdasarkan
kondisi tapak dan konsep bangunannya. Pada tahap ini masih terbuka kemungkinan untuk
mengembangkannya. Sebaiknya ada beberapa alternatif yang dibuat.

6
2.8 Gambar Tampak
Gubahan Massa

Gambar Tampak
Atas

7
Gambar Tampak
Depan

Gambar Tampak
Belakang

8
Gambar Tampak
Samping Kanan

Gambar Tampak Samping Kiri

9
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyimpulkan bahwa bentuk dasar dan
transformasi bentuk suatau bangunan merupakan hal yang harus diketahui oleh semua arsitek.
Dengan mengetahui bentuk dasar dan tranformasi bentuk suatu bangunan dapat membuat
seorang arsitek menjadi lebih mudah untuk berkarya, berimajinasi dan lebih paham tentang
apa yang ingin dituangkan dalam idenya. Bentuk dasar dan tranformasi bentuk suatu
bangunan melatih seorang arsitek agar tetap berkarya sebaik mungkin dan berimajinasi
setinggi mungkin untuk menciptakan bentuk-bentuk bangunan baru dan beragam.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan penulis di atas, penulis menyarankan sebagai berikut :
1. Sebagai seorang arsitek kita harus rajin
2. Pahami segala bentuk bangunan yang sering kita lihat dan temukan
3. Cobalah berkarya dan berimajinasi dari bentuk yang kita lihat dan temukan
4. Tingkatkan kreativitas dan imajinasi dalam berkarya
5. Pilih dan pahami konsep suatu bangunan yang akan kita buat nantinya

10
DAFTAR PUSTAKA
“Bangunan Wikipedia” <https://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan
“Transformasi Bentuk” <http://kanvas-angan.blogspot.com/2013/04/transformasi-bentuk-
dalam-arsitektur.html
“Transformasi Bentuk Pada Arsitektur” <https://www.arsitur.com/2019/06/transformasi-
dalam-arsitektur.html#:~:text=Dalam%20Arsitektur%2C%20Transformasi%20didefinisikan
%20sebagai,kehilangan%20identitas%20atau%20konsep%20awal.%22
“Menara Kembar Petronas Wikipedia”
<https://id.m.wikipedia.org/wiki/Menara_Kembar_Petronas
“Masjid Istiqlal Wikipedia” <https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Istiqlal
“Burj Khalifa Wikipedia” <https://id.wikipedia.org/wiki/Burj_Khalifa
“Big Ben Wikipedia” <https://id.wikipedia.org/wiki/Big_Ben
“Chitchen Itza Wikipedia” <https://id.wikipedia.org/wiki/Chichén_Itzá
“Pengertian Gubahan Massa” <http://pricilia92-
architecture10.blogspot.com/2013/04/gubahan-masa.html#:~:text=Gubahan%20massa
%20adalah%20pengolahan%20komposisi,suatu%20bangunan%20melalui%20berbagai
%20pendekatan.&text=Skematik%20gubahan%20massa%20dan%20bentuk,kondisi
%20tapak%20dan%20konsep%20bangunannya.

11

Anda mungkin juga menyukai