Irvan Sandi Manullang - Laporan Praktikum SKD
Irvan Sandi Manullang - Laporan Praktikum SKD
PRAKTIKUM KE - 1
PENDAHULUAN SISTEM KENDALI DIGITAL
Hari, Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
B. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menjelaskan perbedaan sistem kendali kontinyu dan sistem kendali digital
2. Mampu menjelaskan proses Analog to Digital Converter (ADC) dan mensimulasikannya
pada Matlab
2. Anda ulangi langkah pertama dengan cara me-run program anda dan masukkan nilai
untuk panjang gelombang dan panjang sekuen yang berbeda-beda yaitu L=40, P=15 ;
L=40, P=35. Plot hasil percobaan anda pada salah satu _gure, dan analisa apa yang
terjadi!
Panjang Gelombang = 40 ; Panjang Sekuen = 15
3. Selanjutnya buatlah program untuk membangkitkan sebuah sinyal diskrit sekuen pulsa.
ketikkan program berikut.
L=input("Panjang Gelombang(=40)=")
P=input("Posisi Pulsa(=5)=")
for n=1:L
if (n==P) step(n)=1; else
step(n)=0;
end
end
x=1:L;
stem(x,step)
axis([0 L -.1 1.2])
4. Anda ulangi langkah pertama dengan cara me-run program anda dan masukkan nilai
untuk panjang gelombang dan panjang sekuen yang berbeda-beda yaitu L=40, P=15 ;
L=40, P=25; L=40, P=35. Plot hasil percobaan anda pada salah satu figure, dan analisa
apa yang terjadi!
Panjang Gelombang = 40 ; Posisi Pulsa = 15
5. Selanjutnya buatlah program untuk membangkitkan sebuah sinyal sinus waktu diskrit.
ketikkan program berikut.
Fs=80;
t=(0:Fs-1)/Fs;
s1=sin(2*pi*t*2);
stem(t,s1)
axis([0 1 -1.2 1.2])
6. Lakukan perubahan pada nilai Fs, sehingga bernilai 40, 60, dan 80. Plot hasil percobaan
Anda pada satu figure, dan analisa apa yang terjadi?
Fs = 40
Fs = 60
Fs = 80
7. Selanjutnya buatlah program untuk membangkitkan sebuah sinyal waktu diskrit sekuen
konstan. ketikkan program berikut.
L=input("Panjang Gelombang(=20)=")
sekuen(1:L)=1; %Besar Amplitudo
stem(sekuen)
xlabel("Jumlah Sekuen(n)")
ylabel("Amplitudo sekuen")
title("Sinyal Sekuen Konstan")
E. Analisa :
Percobaan 1&2 : Membangkitkan sebuah sinyal diskrit
Analisa : Panjang gelombang pada percobaan ini menunjukkan banyaknya data diskrit
yang dihasilkan sedangkan panjang sekuen menunjukkan dimulainya
pengambilan data diskrit hingga akhir dari nilai panjang gelombang. Data yang
diambil tergantung panjang sekuen. Contoh gambar 1 panjang gelombang 40
dan panjang sekuen 15 dengan gambar 2 panjang gelombang 40 dan panjang
sekuen 35.Data yang diambil lebih banyak panjang sekuen 15 dibanding
dengan panjang sekuen 35. Hal ini membuat gambar 1 lebih akurat dibanding
gambar 2.
Analisa : Panjang gelombang pada percobaan ini menunjukkan banyaknya data diskrit
yang dihasilkan sedangkan posisi pulsa menunjukkan dimana sinyal diskrit
akan muncul. Percobaan ini sangat berguna apabila data yang muncul sangat
banyak sedangkan data yang diinginkan hanya beberapa. Kita bisa
memunculkan data- data tertentu dengan cara mengatur posisi pulsa.
Analisa : Fs digunakan untuk menunjukkan jumlah diskrit yang dihasilkan. Semakin tinggi
nilai Fs maka data diskrit yang dihasilkan akan semakin banyak dan semakin
tinggi juga akurasi program tersebut.
Analisa : Program ini membangkitkan sinyal diskrit dengan nilai yang konstan (tidak
berubah). Output yang dihasilkan memiliki nilai amplitudo yang sama yaitu 1.
Tidak ada jumlah sekuen yang bernilai 0.
F. Kesimpulan :
Dari praktikum yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak
jenis sinyal waktu diskrit. Sekuen pada sinyal diskrit berbeda dengan sinyal kontinyu yang
mana sinyal diskrit akan memiliki nilai pada setiap periode tertentu, sesuai dengan
periode sampling yang digunakan.Untuk menampilkan grafik sinyal waktu diskrit pada
Matlab digunakan perintah stem.