Anda di halaman 1dari 2

Topic 2

Sources of Knowledge

Research Enquiry

 Pengetahuan dapat dicari melalui berbagai aspek. Sumber utama pengetahuan dapat
dikategorikan dalam beberapa hal berikut:
1. Sumber pengetahuan yang pertama adalah pengalaman
 Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang otomatis menjawab beberapa
pertanyaan kita. Tapi tidak juga semua pertanyaan bisa terjawab.
 Dengan pengalaman pribadi, langkah kita kedepan tidak akan melakukan hal buruk
yang sama. Kebijaksaan generasi juga dipengaruhi oleh pengalaman.
 Jika kita tidak menghiraukan pengalaman, maka orang itu tidak bisa maju.
 Pengalaman memiliki keterbatasan sebagai sumber pengetahuan tepi. Tergantung
bagaimana pengalaman dapat berpengaruh dan tergantung pada siapa diri kita.
Setiap orang memiliki pengalaman yang jauh berbeda.
 Kita harus mengetahui bahwa terdapat hal-hal tertentu yang tidak bisa kita pelajari
dari pengalaman.

2. Sumber pengetahuan yang kedua adalah authority


 Mencari ilmu dari seseorang pernah mengalami masalah yang sama serta
mempunyai keahlian lain. Contoh: Bertanya ke pialang untuk menanyakan seputar
investasi (bertanya kepada orang yang sesuai dengan bidangnya)
 Pengetahuan memiliki ketergantungan pada otoritas.
 Posisi tertentu seseorang akan sangat mempengaruhi persepsi orang lain. Mereka
akan dianggap benar dan bisa diandalkan. Contoh: Presiden, dokter, ataupun imam
besar.
 Ototritas juga merupakan tradisi yang menjadi rujukan masyarakat untuk hal-hal
yang berkaitan dengan masalah professional sehari-hari.
 Jawaban dari orang yang memeang otoritas akan digunakan sebagai panduan untuk
bertindak lebih lanjut.
 Tidak juga semua tradisi dianggap benar. Banyak juga tradisi yang berlaku selama
bertahun-tahun kemudian ditemukan menjadi salah dan harus ditolak.
Contoh: Mempermalukan siswa yang membuat kesalahan.
 Kita harus berhati-hati dalam menerima sumber terpercaya serta bisa memilah adat
dan tradisi dengan bijaksana.
 Kekurangan dari Authority:
1. Otoritas bisa salah. Contoh: Orang yang bukan ahli tetapi mengaku sebagai
seorang ahli.
2. Otoritas sering dianggap opini pribadi daripada fakta.
3. Deductive Reasoning
 Penalaran ini dikenalkan oleh Aristoteles dan pengikutnya.
 Deductive reasoning adalah proses berpikir di mana seseorang melanjutkan dari
pengetahuan umum ke pengetahuan khusus melalui argument yang logis.
 Penalaran jenis deduktif utama adalah silogisme. Terdiri dari premis mayor dan
minor. Lalu premis diikuti dengan kesimpulan.
 JIka premis benar, maka kesimpulannya juga selalu benar.
 Penalaran deduktif memiliki keterbatasan. Agar kesimpulan yang dihasilkan benar,
kita harus memulai dengan premis yang juga sama-sama benar.
 Kesimpulan dari silogisme tidak bisa melebihi konten tempat. Karena kesimpulan
deduktif merupakan penjabaran atau perluasan dari pengetahuan sebelumnya yang
pernah ada.
 Melakukan penyelidikan ilmiah tidak dapat melalui penalaran deduktif saja.
Dikarenakan terlalu sulit ,emetapkan kebenaran umum dari banyak pernyataan
yang berhubungan dengan fenomena ilmiah.
 Penalaran deduktif dapat menunjukkan hubungannbaru saat kita melanjutkan dari
yang umum ke yang specific.
 Penalaran deduktif menghubungkan teori dan observasi. Oleh karena itu, penalaran
deduktif digunakan penuh dalam penelitian.

4. Inductive Reasoning
 Inductive reasoning adalah kebalikan dari Deductive reasoning
 Menurut Francis Bacon, para pemikir tidak boleh memperbudak diri mereka sendiri
dengan menerima premis yang diturunkan oleh otoritas sebagai kebenaran absolut.
 Penyidik harus menciptakan kesimpulan umum atas dasar fakta yang dikumpulkan
melalui pengamatan langsung. Hal itu dilakukan untuk membebaskan pikiran dari
prasangka dan gagasan yang terbentuk sebelumnya.
 Lebih baik mencari fakta daripada bergantung pada otoritas atau spekulasi saja.
Misalnya observasi dalam kelas.
 Induksi sempurna: Mengaruskan penyidik memeriksa setiap contoh fenomena.
 Induksi tidak sempurna: Sistem di mana kita mengamati sampel kelompok dan
menyimpulkan dari sampel apa karakteristik seluruh kelompok.

5. The Scientific Approach


 Penggunaan induksi secara eksklusif sering kali mengakibatkan akumulasi
pengetahuan dan informasi yang terisolisasi yang memberikan sedikit kontribusi
terhadap kemajuan pengetahuan.
 Penalaran deduktif dan induktif adalah karakteristik penyelidikan ilmiah modern.
 Penggunaan hipotesis merupakan perbedaan utama antara pendekatan ilmiah dan
penalaran induktif.

Anda mungkin juga menyukai