Anda di halaman 1dari 59

SISTEM ENDOKRIN

ARIE J. PITONO
2018

http://www.jarikecil.com
PENDAHULUAN

• Aktivitas sel-sel di dalam tubuh dikendalikan dan dikoordinasikan oleh sistem


saraf dan sistem endokrin.
• Sistem saraf mengatur aktivitas otot dan kelenjar melalui impuls elektrokimia yang
dihantarkan oleh neuron, yang selanjutnya direspons oleh organ dalam milidetik.

© 2018 http://www.jarikecil.com 2
PENDAHULUAN

• Sistem endokrin mempengaruhi aktivitas metabolik melalui hormon, pembawa


pesan kimia yang dilepaskan ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
• Ikatan hormon ke reseptor selular mengawali respons khusus yang terjadi setelah
beberapa detik atau bahkan beberapa hari kemudian.
• Namun, sekali dimulai, respons tersebut cenderung untuk terjadi lebih lama
dibandingkan dengan respons yang dicetuskan oleh sistem saraf.

© 2018 http://www.jarikecil.com 3
• Target hormon meliputi sebagian besar sel tubuh, dan hormon memiliki efek yang
luas dan beragam.
• Proses utama yang dikendalikan oleh sistem hormon adalah :
– reproduksi
– pertumbuhan dan perkembangan
– mobilisasi pertahanan tubuh
– keseimbangan air, elektrolit, dan zat gizi
– metabolisme sel dan keseimbangan energi
• Ilmu yang mempelajari hormon dan organ-organ endokrin disebut endokrinologi.

© 2018 http://www.jarikecil.com 4
OVERVIEW SISTEM ENDOKRIN

• Organ-organ sistem endokrin berukuran kecil.


• Tidak seperti sistem organ yang lain yang secara anatomis berhubungan, organ-
organ endokrin tersebar secara luas di dalam tubuh.
• Terdapat dua jenis kelenjar :
– Kelenjar eksokrin, menghasilkan zat non-hormon, seperti keringat dan air liur, dan
memiliki saluran dimana zat ini diarahkan ke permukaan membran.
– Kelenjar endokrin, disebut juga kelenjar buntu, memproduksi hormon dan tidak
memiliki saluran. Hormon dilepaskan ke dalam cairan jaringan sekitarnya (endo =
dalam; crine = mensekresi), dan mereka biasanya memiliki pembuluh darah dan
drainase limfatik yang kaya yang menerima hormon mereka.

© 2018 http://www.jarikecil.com 5
• Termasuk kelenjar endokrin adalah : hipofisis (pituitary), tiroid, paratiroid,
adrenal, pineal, dan timus.
• Hipotalamus, bersama dengan fungsi sarafnya, menghasilkan dan melepaskan
hormon, sehingga dapat disebut sebagai organ neuroendokrin.
• Selain itu, beberapa organ memiliki jaringan endokrin pada area tertentu sehingga
memproduksi hormon selain produk eksokrin. Organ-organ tersebut adalah
pankreas dan gonad (ovarium dan testis), yang juga merupakan kelenjar endokrin
utama.

© 2018 http://www.jarikecil.com 6
© 2018 http://www.jarikecil.com 7
• Selain organ-organ endokrin utama, berbagai jaringan dan organ lainnya juga
menghasilkan hormon. Misalnya, sel-sel adiposa melepaskan leptin, dan kantong
sel penghasil hormon yang ditemukan di dinding usus kecil, lambung, ginjal, dan
jantung - organ yang fungsi utamanya tidak berkaitan dengan produksi hormon.
• Beberapa ahli memasukkan messenger kimia lokal - autokrin dan parakrin -
sebagai bagian dari sistem endokrin.
• Autokrin adalah zat kimia yang memberi efek kepada sel-sel yang sama yang
menghasilkan mereka. Contohnya, prostaglandin tertentu dilepaskan oleh sel-sel
otot polos dan menyebabkan sel-sel otot polos tersebut berkontraksi.
• Parakrin juga bertindak secara lokal tetapi mempengaruhi jenis sel selain yang
melepaskan zat kimia. Contohnya, somatostatin dilepaskan oleh sekelompok sel
pankreas dan menghambat pelepasan insulin oleh kelompok sel pankreas yang
berbeda.

© 2018 http://www.jarikecil.com 8
HORMON

• Hormon adalah zat kimia, yang disekresikan oleh sel-sel ke dalam cairan
ekstraseluler, yang mengatur fungsi metabolik sel-sel lain di dalam tubuh.
• Meskipun terdapat banyak jenis hormon yang diproduksi, namun hampir
seluruhnya dapat diklasifikasikan secara kimia sebagai berbasis asam amino atau
steroid.
• Sebagian besar hormon berbasis asam amino. Pada kelompok ini, ukuran molekul
sangat bervariasi - dari turunan asam amino sederhana (yang mencakup amina
dan tiroksin yang dibangun dari asam amino tirosin), sampai peptida (asam amino
rantai pendek), sampai protein (asam amino polimer panjang).
• Steroid disintesis dari kolesterol. Dari seluruh jenis hormon yang dihasilkan oleh
organ endokrin utama, hanya hormon gonad dan adrenokortikal yang merupakan
steroid.

© 2018 http://www.jarikecil.com 9
MEKANISME KERJA HORMON

• Meskipun semua jenis hormon utama beredar ke hampir seluruh jaringan, hormon
mempengaruhi aktivitas sel-sel jaringan tertentu saja, yang disebut sel target.
• Hormon menimbulkan efek pada sel target dengan mengubah aktivitas sel; yaitu,
mereka meningkatkan atau menurunkan tingkat proses seluler normal. Respon
yang tepat tergantung pada jenis sel target.
• Sebagai contoh, ketika hormon epinefrin terikat pada sel-sel otot polos tertentu di
dinding pembuluh darah, ia merangsang sel untuk berkontraksi. Namun ketika
epinefrin terikat pada sel selain sel otot, ia memiliki efek yang berbeda, tidak
menyebabkan sel untuk berkontraksi.

© 2018 http://www.jarikecil.com 10
PENGENDALIAN PELEPASAN HORMON

• Sintesis dan pelepasan sebagian besar hormon diatur oleh beberapa jenis sistem
umpan balik negatif.
• Pada sistem tersebut, sekresi hormon dipicu oleh stimulus internal atau eksternal.
• Kadar hormon yang meningkat menyebabkan efek pada target organ dan
menghambat pelepasan hormon lebih lanjut. Akibatnya, variasi kadar hormon di
dalam darah berada pada rentang yang sempit.
• Kelenjar endokrin dirangsang untuk memproduksi dan melepaskan hormon melalui
tiga jenis rangsangan: humoral, neural, dan hormonal.

© 2018 http://www.jarikecil.com 11
Stimulus Humoral

• Sekresi hormon beberapa kelenjar endokrin merupakan respon langsung terhadap


perubahan kadar kritis ion dan nutrisi tertentu di dalam darah.
• Sebagai contoh, sel-sel kelenjar paratiroid memantau kadar Ca2+ darah, dan ketika
terdeteksi penurunan dari nilai normal, hormon paratiroid (PTH) disekresikan. PTH
bekerja melalui beberapa cara, dan setelah kadar Ca2+ darah meningkat, sekresi
PTH dihentikan.
• Hormon-hormon lain yang disekresi sebagai respons terhadap rangsangan
humoral adalah insulin yang diproduksi oleh pankreas, dan aldosteron, salah satu
hormon korteks adrenal.

© 2018 http://www.jarikecil.com 12
• Kadar kalsium darah yang rendah memicu pelepasan
hormon paratiroid dari kelenjar paratiroid, yang
menyebabkan kadar Ca2+ darah meningkat dengan
merangsang pelepasan Ca2+ dari tulang.

© 2018 http://www.jarikecil.com 13
Stimulus Neural

• Dalam beberapa kasus, serabut saraf merangsang pelepasan hormon.


• Contoh klasik stimulus neural adalah stimulasi sistem saraf simpatik pada medula
adrenal untuk melepaskan katekolamin (norepinefrin dan epinefrin) selama periode
stres.

© 2018 http://www.jarikecil.com 14
• Stimulasi sel medula adrenal oleh serabut sistem
saraf simpatis memicu pelepasan katekolamin ke
dalam darah.

© 2018 http://www.jarikecil.com 15
Stimulus Hormonal

• Banyak kelenjar endokrin melepaskan hormon sebagai respons terhadap hormon


yang dihasilkan oleh organ endokrin lain.
• Contohnya, pelepasan hampir seluruh hormon hipofisis anterior diatur oleh hormon
pemicu dan penghambat yang diproduksi oleh hipotalamus, dan selanjutnya
hormon hipofisis anterior merangsang organ endokrin lain untuk melepaskan
hormon.
• Saat kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar target akhir dalam darah
meningkat, mereka menghambat pelepasan hormon hipofisis. Siklus umpan balik
hipotalamus – hipofisis – organ endokrin target ini adalah inti dari endokrinologi.
• Rangsangan hormonal meningkatkan pelepasan hormon secara berirama, dengan
kadar hormon dalam darah meningkat dan menurun dalam pola tertentu.

© 2018 http://www.jarikecil.com 16
• Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus
merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan
hormon yang merangsang organ endokrin lain untuk
mengeluarkan hormon.

© 2018 http://www.jarikecil.com 17
Modulasi Sistem Saraf

• Baik faktor pemicu (stimulus humoral, neural, dan hormonal) maupun faktor
penghambat (umpan balik penghambatan dan lain-lain) dapat dimodifikasi oleh
sistem saraf.
• Sistem saraf dapat membuat penyesuaian tertentu untuk mempertahankan
homeostasis dengan mengabaikan pengaturan endokrin normal.
• Misalnya, insulin dan beberapa hormon lain secara normal akan mempertahankan
kadar glukosa darah dalam rentang 90-110 mg / 100 ml darah. Namun, ketika
tubuh berada dalam keadaan stres berat, kadar glukosa darah akan meningkat
karena terjadi peningkatan aktivitas hipotalamus dan pusat-pusat sistem saraf
simpatik. Hal ini untuk memastikan agar sel-sel tubuh memiliki energi yang cukup
untuk aktivitas yang tinggi yang diperlukan selama periode tersebut.

© 2018 http://www.jarikecil.com 18
KELENJAR PITUITARI ( HIPOFISIS )

• Terletak di sela tursika os sphenoid.


• Berukuran dan berbentuk seperti kacang polong.
• Memiliki “tangkai” yang berbentuk seperti corong,
disebut infundibulum, yang menghubungkan dengan
hipotalamus.
• Memiliki dua lobus utama : lobus anterior dan lobus
posterior.

© 2018 http://www.jarikecil.com 19
Hipofisis Anterior

• Terdiri dari jaringan kelenjar, sehingga disebut juga adenohipofisis.


• Memproduksi dan melepaskan hormon-hormon :
– Growth hormone ( GH )
– Thyroid-stimulating hormone ( TSH )
– Adrenocorticotropic hormone ( ACTH )
– Folicle-stimulating hormone ( FSH )
– Luteinizing hormone ( LH )
– Prolactin ( PRL )
– Melanocyte-stimulating hormone ( MSH )

© 2018 http://www.jarikecil.com 20
Hipofisis Posterior

• Sebagian besar terdiri dari pituicytes (sel-sel pendukung seperti glia) dan serabut-
serabut saraf.
• Hipofisis posterior beserta infundibulum membentuk wilayah yang disebut
neurohipofisis.
• Melepaskan neurohormon (hormon yang disekresi oleh neuron) yang diterima dan
dibuat dari hipotalamus, yaitu :
– Oksitosin
– Antidiuretic hormone (ADH) = Vasopresin
• Dengan demikian, lobus ini adalah daerah penyimpanan hormon, bukan kelenjar
endokrin sejati.

© 2018 http://www.jarikecil.com 21
© 2018 http://www.jarikecil.com 22
Hormon-hormon Hipofisis

© 2018 http://www.jarikecil.com 23
KELENJAR TIROID

• Berbentuk seperti kupu-kupu,


terletak di leher anterior, pada
trakea sedikit di bawah laring.
• Dua lobus lateralnya
dihubungkan oleh massa
jaringan di median yang
disebut isthmus.
• Merupakan kelenjar endokrin
sejati terbesar di dalam tubuh.
• Suplai darah sangat banyak
(dari arteri tiroid superior dan
inferior).

© 2018 http://www.jarikecil.com 24
• Struktur internal, kelenjar terdiri dari folikel
berongga dan bulat .
• Dinding setiap folikel dibentuk sebagian besar
oleh sel-sel epitel kuboid atau skuamosa yang
disebut sel folikel, yang menghasilkan
tiroglobulin glikoprotein.
• Lumen folikel berisi koloid, suatu bahan yang
lengket dan berwarna kuning, terdiri dari
molekul tiroglobulin dengan atom yodium yang
melekat.
• Hormon tiroid berasal dari tiroglobulin yang
teriodinasi ini.

© 2018 http://www.jarikecil.com 25
• Sel-sel parafolikular (sering disebut sebagai
sel C), populasi lain sel endokrin pada kelenjar
tiroid, menghasilkan kalsitonin, hormon yang
sama sekali berbeda.
• Sel-sel parafolikular terletak pada epitel folikel
tapi menonjol ke dalam jaringan ikat lunak yang
memisahkan dan mengelilingi folikel tiroid.

© 2018 http://www.jarikecil.com 26
© 2018 http://www.jarikecil.com 27
Hormon Tiroid

• Sering disebut sebagai hormon metabolisme utama tubuh, hormon tiroid


sebenarnya adalah dua hormon amina yang mengandung iodine, yaitu tiroksin,
atau T4, dan triiodotironin, atau T3.
• T4 adalah hormon utama yang disekresi oleh folikel tiroid.
• Sebagian besar T3 dibentuk pada jaringan target dengan konversi T4 ke T3.
• Hormon dibentuk dari dua asam amino tirosin yang terkait.
• Perbedaan utama adalah bahwa T4 memiliki empat atom yodium terikat, dan T3
memiliki tiga atom yodium terikat.

© 2018 http://www.jarikecil.com 28
• Kecuali terhadap otak orang dewasa, limpa, testis, rahim, dan kelenjar tiroid itu
sendiri, hormon tiroid mempengaruhi hampir seluruh sel dalam tubuh.
• Dengan merangsang enzim yang terkait dengan oksidasi glukosa, akan
meningkatkan tingkat metabolisme basal dan produksi panas tubuh; hal ini dikenal
sebagai efek hormon kalorigenik (kalorigenik = memproduksi panas).
• Hormon tiroid memicu peningkatan jumlah reseptor adrenergik pada pembuluh
darah, sehingga memegang peran penting dalam menjaga tekanan darah.
• Hormon tiroid juga merupakan regulator penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan jaringan. Hal ini sangat penting untuk perkembangan dan
pematangan normal sistem skeletal dan saraf, dan untuk kemampuan reproduksi.

© 2018 http://www.jarikecil.com 29
© 2018 http://www.jarikecil.com 30
Kalsitonin

• Kalsitonin adalah hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel parafolikular atau sel
C kelenjar tiroid.
• Efeknya yang paling penting adalah untuk menurunkan kadar Ca2+ darah.
• Merupakan antagonis langsung dari hormon paratiroid, yang dihasilkan oleh
kelenjar paratiroid.

© 2018 http://www.jarikecil.com 31
Kalsitonin

• Kadar Ca2+ darah yang tinggi (sekitar 20% di atas normal) bertindak sebagai
stimulus humoral untuk pelepasan kalsitonin, sedangkan penurunan kadar Ca2+
darah menghambat aktivitas sekretori sel C.
• Pengaturan kalsitonin terhadap kadar Ca2+ darah berlangsung singkat tetapi
sangat cepat.
• Kalsitonin berperan penting pada masa kanak-kanak, ketika rangka tumbuh
dengan cepat dan tulang berubah secara drastis dalam massa, ukuran, dan
bentuk.
• Pada orang dewasa, kalsitonin merupakan agen hipokalsemik lemah.

© 2018 http://www.jarikecil.com 32
KELENJAR PARATIROID

• Berukuran sangat kecil, berwarna kuning-coklat,


terletak di posterior kelenjar tiroid.
• Biasanya terdapat empat kelenjar, namun
jumlahnya bervariasi pada setiap individu.
• Pernah dilaporkan terdapat delapan buah
kelenjar paratiroid, dan beberapa mungkin
terletak pada daerah lain di leher atau bahkan di
dada.

© 2018 http://www.jarikecil.com 33
KELENJAR PARATIROID

• Sel-sel kelenjar paratiroid tersusun dalam ikatan tebal dan bercabang yang
mengandung sel oxyphil yang tersebar dan sejumlah besar sel chief yang lebih
kecil.
• Sel-sel chief mensekresikan hormon paratiroid (parathyroid hormone = PTH).
• Fungsi sel oxyphil masih belum diketahui.

© 2018 http://www.jarikecil.com 34
© 2018 http://www.jarikecil.com 35
Hormon Paratiroid

• Disebut juga parathormon.


• Merupakan hormon yang paling penting dalam mengendalikan keseimbangan
kalsium darah.
• Pengeluaran PTH dipicu oleh menurunnya kadar Ca2+ darah dan dihambat oleh
hiperkalsemia.
• PTH meningkatkan kadar Ca2+ darah dengan merangsang tiga target organ :
rangka (yang mengandung sejumlah besar garam kalsium dalam matriks), ginjal,
dan usus.

© 2018 http://www.jarikecil.com 36
© 2018 http://www.jarikecil.com 37
• Karena keseimbangan ion kalsium plasma penting untuk begitu banyak fungsi,
termasuk transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah, maka
pengaturan kadar Ca2+ yang tepat sangatlah penting.

© 2018 http://www.jarikecil.com 38
KELENJAR ADRENAL ( SUPRARENAL )

• Organ berbentuk piramida yang terletak di atas ginjal (ad = dekat; renal = ginjal).
• Terdapat sepasang, dilapisi kapsul fibrosa dan bantalan lemak.
• Sering disebut sebagai kelenjar suprarenal (supra = atas).

© 2018 http://www.jarikecil.com 39
• Kelenjar adrenal secara struktural dan fungsional terdiri dari dua kelenjar endokrin.
• Bagian dalam (medulla), lebih seperti simpul jaringan saraf daripada kelenjar,
adalah bagian dari sistem saraf simpatik.
• Bagian luar (korteks), melingkupi bagian meduler dan membentuk sebagian besar
dari kelenjar, adalah jaringan kelenjar yang berasal dari mesoderm embrionik.
• Masing-masing bagian menghasilkan jenis hormon yang berbeda, tapi semua
hormon adrenal berperan dalam mengatasi keadaan stres.

© 2018 http://www.jarikecil.com 40
© 2018 http://www.jarikecil.com 41
© 2018 http://www.jarikecil.com 42
PANKREAS

• Terletak sebagian di belakang lambung di dalam abdomen.


• Berbentuk segitiga, konsistensi lunak.
• Merupakan kelenjar campuran yang terdiri dari sel kelenjar endokrin dan eksokrin.
• Serupa dengan tiroid dan paratiroid, pankreas berkembang sebagai “outpocketing”
dari lapisan epitel saluran pencernaan.

© 2018 http://www.jarikecil.com 43
• Sel-sel asinar yang membentuk sebagian besar kelenjar, menghasilkan getah
yang kaya enzim yang disalurkan ke dalam usus kecil selama proses pencernaan
makanan.
• Sekitar satu juta pulau pankreas (juga disebut pulau Langerhans), kelompok sel
kecil yang memproduksi hormon pankreas, tersebar di antara sel-sel asinar.
• Pulau tersebut mengandung dua populasi utama sel penghasil hormon, sel alfa )
penghasil glukagon dan sel beta ) penghasil insulin yang berjumlah lebih
banyak.
• Beberapa sel islet juga menghasilkan peptida lainnya dalam jumlah kecil, seperti :
somatostatin, polipeptida pankreas, dan lain-lain.

© 2018 http://www.jarikecil.com 44
© 2018 http://www.jarikecil.com 45
• Sel alfa dan sel beta bertindak sebagai “sensor bahan bakar”, mensekresi
glukagon dan insulin selama keadaan puasa dan saat makan.
• Insulin dan glukagon terlibat sangat erat namun independen dalam pengaturan
kadar glukosa darah.
• Efeknya antagonistik : insulin adalah hormon hipoglikemik, sedangkan glukagon
adalah hormon hiperglikemik.

© 2018 http://www.jarikecil.com 46
© 2018 http://www.jarikecil.com 47
Glukagon

• Glukagon adalah agen hiperglikemik yang sangat kuat.


• Satu molekul glukagon dapat menyebabkan pelepasan 100 juta molekul glukosa ke
dalam darah.
• Target utama glukagon adalah hati, di mana ia memicu terjadinya :
– Pemecahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis)
– Sintesis glukosa dari asam laktat dan dari molekul non-karbohidrat (glukoneogenesis)
– Pelepasan glukosa ke dalam darah oleh sel-sel hati, yang menyebabkan kadar glukosa
darah meningkat

© 2018 http://www.jarikecil.com 48
Insulin

• Insulin disintesis sebagai bagian dari rantai polipeptida yang lebih besar yang
disebut proinsulin.
• Bagian tengah rantai ini kemudian dipotong oleh enzim, dan melepaskan insulin
fungsional.
• Proses ini terjadi di vesikel sekretorik tepat sebelum insulin dilepaskan dari sel
beta.

© 2018 http://www.jarikecil.com 49
• Efek insulin yang paling jelas adalah ketika makan.
• Efek utamanya adalah menurunkan kadar glukosa darah, selain itu juga
mempengaruhi metabolisme protein dan lemak.
• Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan transportasi
membran glukosa (dan gula sederhana lainnya) ke dalam sel-sel tubuh, terutama
sel-sel otot dan lemak.
• Insulin tidak mempercepat masuknya glukosa ke dalam hati, ginjal, dan otak –
jaringan-jaringan yang dengan mudah memperoleh glukosa darah terlepas dari
kadar insulin.
• Insulin menghambat pemecahan glikogen menjadi glukosa dan konversi asam
amino atau lemak menjadi glukosa ; dengan demikian, insulin mencegah setiap
aktivitas metabolik yang akan meningkatkan kadar glukosa plasma.

© 2018 http://www.jarikecil.com 50
• Pada tingkat sel, insulin mengaktifkan reseptornya (enzim tirosin kinase), yang
memfosforilasi protein spesifik, memulai proses menuju peningkatan penyerapan
glukosa dan efek-efek insulin lainnya.
• Setelah glukosa memasuki sel target, ikatan insulin memicu aktivitas enzimatik
untuk :
– Mengkatalisis oksidasi glukosa untuk produksi ATP
– Menggabungkan molekul glukosa untuk membentuk glikogen
– Mengubah glukosa menjadi lemak (terutama di jaringan adiposa)

© 2018 http://www.jarikecil.com 51
GONAD

• Gonad pria dan wanita memproduksi hormon seks steroid, identik dengan yang
dihasilkan oleh sel-sel korteks adrenal.
• Perbedaan utamanya adalah pada sumber dan jumlah relatif yang diproduksi.
• Gonad pada wanita berupa sepasang ovarium, organ kecil berbentuk oval yang
terletak di dalam rongga abdominopelvic.
• Selain memproduksi ovum, ovarium menghasilkan beberapa hormon, yang
terpenting adalah estrogen dan progesteron.
• Estrogen sendiri bertanggung jawab untuk pematangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda seks sekunder saat pubertas.
• Bersama dengan progesteron, estrogen meningkatkan perkembangan payudara
dan perubahan siklik pada mukosa uterus (siklus menstruasi).

© 2018 http://www.jarikecil.com 52
• Gonad pada pria berupa sepasang testis, terletak di dalam sebuah kantong kulit
ekstra-abdominal yang disebut skrotum
• Testis menghasilkan sperma dan hormon seks pria, terutama testosteron.
• Selama pubertas, testosteron memulai pematangan organ reproduksi, munculnya
tanda-tanda seks sekunder dan dorongan seks.
• Selain itu, testosteron diperlukan untuk menghasilkan sperma yang normal dan
mempertahankan organ reproduksi dalam keadaan fungsional yang matang pada
pria dewasa.
• Pelepasan hormon gonad diatur oleh gonadotropin.

© 2018 http://www.jarikecil.com 53
KELENJAR PINEAL

• Berukuran sangat kecil, berbentuk kerucut pohon cemara, tergantung pada atap
ventrikel ketiga diencephalon.

© 2018 http://www.jarikecil.com 54
KELENJAR PINEAL

• Sel sekretorinya disebut pinealocytes.


• Pada orang dewasa, di antara pinealocytes terdapat partikel padat yang
mengandung garam kalsium (“pasir otak" atau "pasir pineal").
• Garam-garam ini bersifat radiopak, sehingga kelenjar pineal dapat digunakan
sebagai petunjuk dalam menentukan orientasi otak pada pemeriksaan sinar X.
• Fungsi endokrin kelenjar pineal masih belum jelas.
• Menghasilkan melatonin, antioksidan kuat dan hormon amina yang berasal dari
serotonin.
• Konsentrasi melatonin dalam darah naik dan turun pada siklus diurnal (harian).
• Kadar puncak terjadi pada malam hari dan membuat kita mengantuk; kadar
terendah terjadi sekitar tengah hari.

© 2018 http://www.jarikecil.com 55
• Kelenjar pineal secara tidak langsung menerima input dari jalur visual (retina
nukleus suprachiasmatic hipotalamus ganglion cervical superior kelenjar
pineal) mengenai intensitas dan durasi siang hari.
• Pada beberapa hewan, perilaku kawin dan ukuran gonad berubah seiring dengan
perubahan panjang relatif periode terang dan gelap, dan melatonin berperan pada
efek ini.
• Pada anak-anak, melatonin mungkin memiliki efek antigonadotropik, yaitu dapat
menghambat kematangan seksual yang terlalu dini dan dengan demikian
mempengaruhi waktu pubertas.

© 2018 http://www.jarikecil.com 56
KELENJAR TIMUS

• Terletak pada sternum di dalam rongga dada.


• Pada bayi dan anak-anak ukurannya besar dan jelas.
• Pada masa dewasa, ukuran makin berkurang.
• Pada usia tua, sebagian besar terdiri dari lemak dan jaringan ikat fibrosa.
• Produk hormonal utama dari sel epitel thymus adalah keluarga hormon peptida,
termasuk thymopoietin, faktor thymus, dan thymosin, yang tampaknya penting
untuk perkembangan normal limfosit T dan respon imun.

© 2018 http://www.jarikecil.com 57
© 2018 http://www.jarikecil.com 58
KEPUSTAKAAN

• Marieb EN, Hoehn K. 2007. Human Anatomy & Physiology, 7th ed. Boston :
Benjamin Cummings.
• Saladin. 2009. Anatomy & Physiology : The Unity of Form and Function, 5th ed.
New York : McGraw-Hill.
• Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB. 2012. Human Anatomy, 7th ed. Boston :
Benjamin Cummings.

© 2018 http://www.jarikecil.com 59

Anda mungkin juga menyukai