Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
ALDEHID DAN KETON

OLEH :
NAMA : OLIVIA CANTIKA AGUSTAM
NIM : 15020200199
KELAS : C9

KELOMPOK : 2 ( DUA )
ASISTEN : APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
ALDEHID DAN KETON

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil


yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen.Sebagian besar
komponen-komponen flavor yang terbentuk melalui reaksi-reaksi Mailard
adalah dari golongan aldehida, keton, diketon dan asam-asam lemak
rantai pendek. Selain itu, senyawa-senyawa heterosiklik yang
mengandung nitrogen, sulfur atau kombinasi keduanya juga berkontribusi
dalam pembentukan flavor dari bahan organik yang mengalami reaksi-
reaksi pencoklatan. Namun, pembentukan flavor dari golongan aldehida,
keton, alkohol, ester dan asam-asam dari komponen lemak-minyak dalam
bahan organik tanaman, secara alami mungkin saja dapat terjadi terutama
selama penyimpanan, melalui reaksi hydroxyacid cleavage membentuk
senyawa-senyawa lakton, atau reaksi beta oksidasi dan/atau reaksi
oksidasi yang dikatalisis oleh lipoksigenase

Keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuah


gugus karbonil sebuah ikatan rangkap C=O. Keton termasuk senyawa
yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus
reaktif yang lain seperti –OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom
karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa ditemukan misalnya pada
asam-asam karboksilat yang mengandung gugus - COOH. Contoh-contoh
keton. Pada keton, gugus karbonil memiliki dua gugus hidrokarbo yang
terikat padanya. Sekali lagi, gugus tersebut bisa berupa gugus alkil atau
gugus yang mengandung cincin benzen. Disini kita hanya akan berfokus

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

pada keton yang mengandung gugus alkil untuk menyederhanakan


pembahasan.

Aldehida dan keton bereaksi dengan berbagai senyawa, tetapi pada


umumnya aldehida lebih reakstif dibandingkan dengan keton. Kimiawan
memanfaatkan kemudahan oksidasi aldehida dengan mengembangkan
beberapa uji untuk mendeteksi gugus fungsi ini. Hasilnya mudah dilihat.
Uji yang paling banyak digunakan untuk deteksi aldehida adalah uji
Tollens, Benedict, dan Fehling.

Aldehid dan keton merupakan kelompok senyawa yang memiliki gugus


karbonil. Identifikasi secara umum dapat dilakukan dengan test reaksi 2,4-
dinitrofenilhidrasin. Reaksi ini menunjukkan positif untuk gugus karbonil
senyawa aldehid maupun keton dengan terbentuknya senyawa 2,4-
dinitrofenihidrasin berupa endapan berwarna kuning/merah.
1.2 Maksud Praktikum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sifat-sifat senyawa golongan
aldehid dan keton.
2. Mahasiswa mampu membedakan senyawa golongan aldehid dan keton
1.3 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui dan memahami sifat-sifat senyawa golongan
aldehid dan keton.
2. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan senyawa golongan
aldehid dan keton berdasarkan reaktivitasnya menggunakan peraksi
Fehling, pereaksi Benedict dan pereaksi Schiff

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil C = O. Jika dua gugus ini
menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon, maka senyawa itu
dinamakan keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah
hidrogen, maka senyawa tersebut adalah golongan aldehid. Oksida
parsial dari alkohol menghasilkan aldehid. Oksidasi alkohol sekunder
menghaslkan keton. Oksidasi bertahap dari etanol menjadi asetaldehida
kemudian menjadi asam asetat yang diilustrasi dengan model molekul.
(Petrucci, 1987)
Walaupun reaksi adisi umum untuk aldehida, hanya sejumlah terbatas
dari keton yang dapat membentuk hasil bisulfit dalam jumlah yang berarti.
Aldehida yang lebih tinggi berlaku hampir sama, tergantung dari ukuran
gugusan yang melekat, karena semua zat-zat ini mempunyai lebih
kesamaan gugus formil, -CHO. Aseton bereaksi lebih lambat dan kurang
luas, tetapi perubahannya tetap melampaui dari keadaan yang dapat
diamati dari pencaran yang lebih tinggi. Dalam deret keton, yang
mempunyai satu gugusan metil, reaksi berkurang.
(Louis, 1964)
Lignin dapat dihidrolisa menggunakan nitrobensen atau kombinasi etanol
dan asam hidroklorat yang menghasilkan senyawa vanilin , vaniloil metil
keton atau hidroksibenzoil metil keton. Pada hasil penelitian ini hidrolisa
secara kimiawi menghasilkan kenaikan monosakarida sampai 88%
kandungan gula, tetapi proses ini merupakan kontrol positif dan
diharapkan tidak diterapkan secara luas karena menggunakan zat toksik
asam sulfat pekat dan encer
(Susilaningsih, 2008)

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

Senyawa aldehid, keton dan ester mengalami reaksi pada gugus


karbonil. Gugus karbonil bersifat polar dan memiliki orbital hibrida
sp2 sehingga ketiga atom yang terikat pada atom karbon terletak pada
bidang datar dengan sudut ikatan 120°. Ikatan rangkap karbon-oksigen
pada gugus karbon terdiri atas satu ikatan σ dan satu ikatan π. Ikatan σ
adalah hasil tumpang tindih satu orbital sp2 atom karbon dengan satu
orbital p atom oksigen. Sedangkan ikatan π adalah hasil tumpang tindih
orbital p atom karbon dengan orbital p yang lain dari oksigen. Dua orbital
sp2 lainnya dari atom karbon digunakan untuk mengikat atom lain.atom
oksigen gugus karbonil masih memiliki dua orbital dan terisi dua buah
elektron, kedua buah elektron ini adalah orbital 2s dan 2p.
(Katja, 2004)

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

2.2 Uraian Bahan


1. Aseton (Ditjen POM, 1995)
Nama Resmi : ACETONIUM
Nama Lain : Aseton
Rumus Molekul : CH3COCH3
Berat Molekul : 58,08
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau khas, mudah
terbakar
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etanol, dan eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Etanol (Farmakope Indonesia Edisi III : 65)
Namaresmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol ; Etanol
Rumusmolekul : C2H6OH
Beratmolekul : 46,068 g/mol
Rumusstruktur : CH3 – CH2 – OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap,
dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan
memberikannya labiru yang tidak berasap.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dalam kloroform P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

3. Perak Nitrat/AgNO3 (Ditjen POM, 2020 : 1373)


Nama Resmi : SILVER NITRATE
Nama Lain : Perak Nitrat
Rumus Molekul : AgNO3
Bobot Molekul : 169,87 g/mo
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau putih, bila
dibiarkan terpapar cahaya dengan adanya zat organik menjadi
berwarna abu-abu atau hitam keabu-abuan, pH larutan lebih kuran
5,5.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam air
mendidih, agak sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam etanol
mendidih, sukar larut dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus
cahaya.
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
4. NH4OH (Ditjen POM, FI III. 1979 : 86)
Nama resmi : AMMONIA
Nama lain : Amonia
RM / BM : NH4OH / 35,05
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas menusuk
kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air.
Kegunaan : Zat tambahan.
5. Formalin (Dirjen POM, FI III, 1979 : 259)
Nama Resmi : FORMALDEHIDA
Nama Lain : Formalin
RM : CH2O

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

Pemerian :Cairan jernih,tidak berwarna;bau menusuk,uap


merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan.Jika disimpan di
tempat dingin dapat menjadi keruh.
Kelarutan :Dapat dicampur dengan air dan dengan etanol
(95%) P.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik,terkindung dari
cahaya;sebaiknya pada suhu di atas 200.
Kegunaan : Sebagai sampel
6. Pereaksi Fehling A (Ditjen POM 2014)
Nama Resmi : FEHLING A
Kandungan : CuSO45H2O 34,63 gr, H2SO4 pekat 6,5 ml, dan
aquadest 500 ml
Pemerian : Cairan berwarna biru, tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Kegunaan : Sebagai oksidator
7. Pereaksi Fehling B ( Ditjen POM 2014)
Nama resmi :FEHLING B
Kandungan :K.Natertrat 176 gr, NaOH 77 gr, dan aquadest
500 ml
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak bebau
Kegunaan : sebagai oksidator.
8. Benedict (Ditjen POM, 1979 : 160)
Nama : BENEDICT
Rumus molekul : CuSO4. 5H2O
Kelarutan : Larut dalam air, lebih mudah atau cepat
larutdengan bantuan pemanasan atau pendidihan air
Kegunaan : Sebagai pereaksi

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

9. Pereaksi Schiff (Fuchsin.HCl + NaHSO3)


A. Fuchsin.HCl (Ditjen POM 1979)
Nama Resmi : Fuchsin : 4-[(4-Aminofenil)-(4-imono-sikloheksa-
2,5-dienilidena)] metilanilina hidroklorida
Nama Lain :Fuchsine.HCl
Berat Molekul : 337,86g/mol
Rumus Molekul : C20H20N3.HCl
Pemerian : Kristal hijau gelap, serbuk berupa padatan, tidak
berbau.
Kelarutan : Larut dalam alkohol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Disinfektan
10. Asam Kromat (FI edisi V 2014)
Nama resmi : ASAM KROMAT
Nama lain : Asam Kromat
Berat molekul : 118,01 g/mol
Rumus molekul : H2CrO4
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk, berwarna merah kecoklatan, jingga atau
kuning tergantung konsentrasi.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai oksidator

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

2.3 Prosedur Kerja

A. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin (uji Brady)


1. Alat
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, lampu spiritus.
2. Bahan
Aseton, formalin, etanol 96 %, 2,4-dinitrofenilhidrazin
3. Prosedur kerja (kerjakan di lemari asam) :
Siapkan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi pertama isi dengan 2 mL
formalin. Tabung reaksi kedua iisi dengan 2 mL aseton. Masing-
masing tabung reaksi tambahkan 2 mL etanol 96 % dan 2 mL
larutan 2,4- dinitrofenilhidrazin. Kocok kuat-kuat. Jika tidak
terbentuk endapan, panaskan campuran dengan pembakar
spiritus. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan kuning, jingga atau merah.
B. Uji fehling
1. Alat
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, lampu spiritus.
2. Bahan
Aseton, formalin, Fehling A, Fehling B
3. Prosedur kerja :
Siapkan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi pertama isi 2 mL
formalin. Tabung reaksi kedua isi 2 mL aseton. Masing-masing
tabung tambahkan 1 mL Fehling A dan 1 mL Fehling B.
Panaskan tabung reaksi di dalam penangas air selama sekitar 5
menit. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan merah bata.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

C. Uji Benedict
1. Alat
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, lampu spiritus.
2. Bahan
Aseton, formalin, pereaksi Benedict
3. Prosedur kerja :
Siapkan 2 buah tabung reaksi. Masing-masing diisi dengan 2 mL
pereaksi Benedict. Tabung pertama, tambahkan 2 mL formalin.
Tabung kedua tambahkan 2 mL aseton. Kedua tabung reaksi
dipanaskan. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika
terbentuk endapan merah bata.

D. Uji Tollen’s
1. Alat
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, lampu spiritus.
2. Bahan
Aseton, formalin, NH4OH, AgNO3
3. Prosedur kerja :
Siapkan 2 buah tabung reaksi. Masing-masing isi dengan 1 mL
pereaksi AgNO3, tambahkan beberapa tetes NH4OH hingga
terbentuk endapan, tambahkan lagi NH4OH berlebih hingga
endapan larut.Tabung reaksi pertama tambahkan 2 tetes formalin,
kocok dan amati endapan yang terbentuk. Tabung reaksi kedua
tambahkan 2 tetes aseton, kocok dan amati endapan yang
terbentuk. Panaskan kedua tabung reaksi dalam air mendidih, amati
perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk endapan cermin
perak.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

E. Uji Schiff
1. Alat
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, lampu spiritus.
2. Bahan
Aseton, formalin, pereaksi Schiff
3. Prosedur kerja :
Siapkan 2 buah tabung reaksi. Masing-masing diisi dengan 3 tetes
pereaksi Schiff. Tabung reaksi pertama tambahkan dengan 3 tetes
formalin.Tabung reaksi kedua tambahkan dengan 3 tetes aseton.
Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna
merah hingga merah ungu.
F. Uji asam kromat
1. Alat
Tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, lampu spiritus.
2. Bahan
Aseton, formalin, pereaksi asam kromat
3. Prosedur kerja :
Siapkan 2 buah tabung reaksi. Masing-masing diisi dengan 1 mL
pereaksi asam kromat. Tabung reaksi pertama isi dengan 1 tetes
formalin. Tabung reaksi kedua isi dengan 1 tetes aseton. Amati
perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna hijau.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Tabung Reaksi
Rak Tabung
Pipet Tetes
Lampu Spiritus
Penangas Digital
3.2 Bahan Praktikum
Aseton
Formalin
Fehling A
Fehling B
Etanol 96 %
2,4-dinitrofenilhidrazin
Pereaksi Benedict
NH4OH
AgNO3

Pereaksi Schiff
Pereaksi Asam Kromat
3.3 Cara Kerja
1. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin (Uji brady) adapun cara kerjanya yaitu
Siapkan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi pertama isi dengan 2 mL
formalin. Tabung reaksi kedua iisi dengan 2 mL aseton. Masing-
masing tabung reaksi tambahkan 2 mL etanol 96 % dan 2 mL larutan
2,4- dinitrofenilhidrazin lalu homogenkan. Jika tidak terbentuk

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

endapan, panaskan campuran dengan pembakar spiritus. Amati


perubahan yang terjadi.
2. Uji fehling adapun cara kerjanya yaitu Siapkan 2 tabung reaksi.
Tabung reaksi pertama isi 2 mL formalin. Tabung reaksi kedua isi 2 mL
aseton. Masing-masing tabung tambahkan 1 mL Fehling A dan 1 mL
Fehling B. Panaskan tabung reaksi di dalam penangas air selama
sekitar 5 menit. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika
terbentuk endapan merah bata.
3. Siapkan 2 buah tabung reaksi. Masing-masing diisi dengan 2 mL
pereaksi Benedict. Tabung pertama, tambahkan 2 mL formalin.
Tabung kedua tambahkan 2 mL aseton. Kedua tabung reaksi
dipanaskan. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan merah bata.
4. Uji benedict adapun cara kerjanya yaitu Siapkan 2 buah tabung
reaksi. Masing-masing diisi dengan 2 mL pereaksi Benedict. Tabung
pertama, tambahkan 2 mL formalin. Tabung kedua tambahkan 2 mL
aseton. Kedua tabung reaksi dipanaskan. Amati perubahan yang
terjadi. Hasil positif jika terbentuk endapan merah bata.
5. Uji Tollen’s adapun cara kerja dari uji ini yaitu Siapkan 2 buah tabung
reaksi. Masing-masing isi dengan 1 mL pereaksi AgNO 3, tambahkan
beberapa tetes NH4OH hingga terbentuk endapan, tambahkan lagi
NH4OH berlebih hingga endapan larut.Tabung reaksi pertama
tambahkan 2 tetes formalin, kocok dan amati endapan yang
terbentuk. Tabung reaksi kedua tambahkan 2 tetes aseton, kocok dan
amati endapan yang terbentuk. Panaskan kedua tabung reaksi dalam
air mendidih, amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
endapan cermin perak.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

6. Uji Schiff adapun cara kerjanya yaitu Siapkan 2 buah tabung reaksi.
Masing-masing diisi dengan 3 tetes pereaksi Schiff. Tabung reaksi
pertama tambahkan dengan 3 tetes formalin.Tabung reaksi kedua
tambahkan dengan 3 tetes aseton. Amati perubahan yang terjadi.
Hasil positif jika terbentuk warna merah hingga merah ungu.
7. Uji asam kromat yaitu Siapkan 2 buah tabung reaksi. Masing-masing
diisi dengan 1 mL pereaksi asam kromat. Tabung reaksi pertama isi
dengan 1 tetes formalin. Tabung reaksi kedua isi dengan 1 tetes
aseton. Amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk
warna hijau.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1 Hasil

Data – data perhitungan dan reaksi kimianya

NO UJI REAKSI SENYAWA WARNA SEBELUM HASIL


REAKSI

1 2,4- Formalin Warna jingga Membentuk


dinitrofenilhidrazin endapan
jingga

Aseton Warna jingga Membentuk


endapan
jingga

2 Fehling Formalin Warna biru tua Membentuk


endapan
merah bata

Aseton Warna biru tua Tidak


bereaksi
atau Tidak
membentuk
endapan
merah bata

3 Benedict Formalin Warna Biru Berwarna


merah bata
dan
membentuk
endapan
merah bata

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

Aseton Warna Biru Tidak


terjadi
perubahan
warna

4 Tollens Formalin Putih ( tidak Membentuk


berwarna ) endapan
cermin
perak atau

Aseton Putih ( tidak Tidak


berwarna ) terjadi
perubahan
warna

5 Schiff Formalin Putih ( tidak Berwarna


berwarna ) merah
ungu

Aseton Putih ( tidak Tidak


berwarna ) terjadi
perubahan
warna

6 Asam kromat Formalin Warna jingga Terjadi


perubahan
warna hijau

Aseton Warna jingga Tidak


terjadi
perubahan
warna

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

4.2 Pembahasaan

Pada uji reaksi 2,4-dinitrofenihidrazin atau uji brady dapat di simpulkan


bahwa ketika Kedua sampel di tetesi etanol 96 % dan di beri pereaksi
2,4-dinitrofenihidrazin lalu di homogenkan maka akan membentuk larutan
berwarna jingga. Selanjutnya kedua sampel yang telah di beri pereaksi
tersebut di panaskan di lampu spiritus maka akan membentuk endapan
jingga pada kedua tabung reaksi tersebut ( hasil positif akan membentuk
endapan kuning, jingga, atau merah ) tetapi tabung A lebih bereaksi atau
membnetuk endapan jingga di bandingkan tabung B.

Pada uji fehling dapat disimpulkan bahwa kedua tabung A dan B yang
berisikan sampel formaldehid dan aseton ketika di beri pereaksi fehling A
dan B pada masing-masing tabung dan dihomogenkan akan membentuk
larutan berwarna biru tua. Kemudian di panaskan menggunakan
penangas air selama 5-10 menit hasilnya yaitu pada tabung A
membentuk endapan merah bata ( hasil positif membentuk endapan
merah bata ). Sedangkan, tabung B tidak terjadi perubahan warna.

Pada uji benedict dapat kita simpulkan bahwa ketika kedua tabung A dan
B yang berisikan sampel formaldehid dan aseton ketika di tambahkan
pereaksi benedict dan di homogenkan akan membentuk larutan berwarna
biru. Kemudian, ketika di panaskan menggunakan penangas air tabung A
akan berubah warna menjadi warna merah bata dan akan membentuk
endapan merah bata. Sedangkan, pada tabung B tidak terjadi perubahan
warna dan tidak terbentuk endapan.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

Pada uji tollens dapat kita simpulkan bahwa tabung A dan B diberi
pereaksi AgNO3 dan NH4OH sampai membentuk endapan lalu di beri
lagi NH4OH sampai endapan tersebut larut kembali dan masukkan
sampel formaldehid pada tabung A dan Aseton pada Tabung B lalu
dihomogenkan dan di panaskan maka hasilnya pada tabung A
membentuk endapan cermin perak ( hasil positif akan membentuk
endapan cermin perak ). Sedangkan Tabung B tidak terjadi perubahan.

Pada uji schiff dapat kita simpulkan bahwa ketika tabung A dan Tabung B
di beri pereaksi schiff sebanyak 3 tetes dan di beri sampel formaldehid
pada tabung A dan aseton pada tabung B dan di homogenkan maka hasil
tersebut yaitu pada tabung A membentuk warna merah keunguan ( hasil
positif uji schiff jika terbentuk warna merah hingga merah keunguan).
Sedangkan, pada tabung B tidak terjadi perubahan warna.

Pada uji asam kromat dapat disimpulkan bahwa ketika di kedua tabung A
dan B deberi pereaksi H2CrO4 sebanyak 1 ml dan di tambahkan sampel
formaldehid pada tabung A dan Aseton pada tabung B dan di
homogenkan maka hasil tersebut yaitu tabung A terbentuk larutan
berwarna hijau sedangkan pada tabung B tidak terjadi perubahan warna.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum aldehid dan keton dapat kita simpulkan bahwa pada uji
brady aseton dan formalin diberi pereaksi 2,4-dinitrofenihidrazin maka
akan membentuk endapan jingga setelah di panaskan tetapi formaldehid
lebih cepat bereaksi di bandingkan aseton, pada uji fehling formaldehid
akan membentuk endapan merah bata, pada uji benedict formaldehid
akan membentuk larutan warna merah bata dan endapan merah bata
sedangkan aseton tidak bereaksi, formaldehid bereaksi pada uji tollens
dan menghasilkan endapan cermin perak sedangkan aseton tidak
bereaksi, Formaldehid bereaksi dengan pereaksi schiff dan membentuk
larutan berwarna merah keungunan sedangkan aseton tidak breaksi,
Formaldehid bereaksi dengan H2CrO4 dan membentuk larutan berwarna
merah keunguan sedangkan aseton tidak bereaksi.
5.2 Saran
Diperlukan ketelitian dan sangat disarankan untuk berhati-hati dalam
praktikum dan dalam mengamati perubahan sampel.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

DAFTAR PUSTAKA
Katja, 2004, Kimia Organik, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Louis, 1964, Kimia Organik I, Penerbit ITB, Bandung.
Anonim, 2020. Penuntuk Kimia Organik. Universitas Muslim Indonesia:
Makassar
Susilaningsih, 2008, Kimia Organik, Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Petrucci,R. H, 1999, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Erlangga,
Jakarta.
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III .Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV .Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Ditjen POM., 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Jakarta, Depertemen
Kesehatan RI

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

LAMPIRAN

Hasil praktikum diperoleh hasil uji reaksi yaitu :

NO UJI REAKSI SENYAWA WARNA SEBELUM HASIL


REAKSI

1 2,4- Formalin Warna jingga Membentuk


dinitrofenilhidrazin endapan
jingga

Aseton Warna jingga Membentuk


endapan
jingga

2 Fehling Formalin Warna biru tua Membentuk


endapan
merah bata

Aseton Warna biru tua Tidak


bereaksi
atau Tidak
membentuk
endapan
merah bata

3 Benedict Formalin Warna Biru Berwarna


merah bata
dan
membentuk
endapan
merah bata

Aseton Warna Biru Tidak


terjadi
perubahan

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

warna

4 Tollens Formalin Putih ( tidak Membentuk


berwarna ) endapan
cermin
perak atau

Aseton Putih ( tidak Tidak


berwarna ) terjadi
perubahan
warna

5 Schiff Formalin Putih ( tidak Berwarna


berwarna ) merah
ungu

Aseton Putih ( tidak Tidak


berwarna ) terjadi
perubahan
warna

6 Asam kromat Formalin Warna jingga Terjadi


perubahan
warna hijau

Aseton Warna jingga Tidak


terjadi
perubahan
warna

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

HASIL

1. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin

2. Uji Fehling

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

3. Uji benedic

4. Uji tollens

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199
ALDEHID DAN KETON

5. Uji Schiff

6. Uji Asam Kromat

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM APT. SUKMAWATI, S.FARM., M.KES.


15020200199

Anda mungkin juga menyukai