Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PERSEDIAAN TRADISIONAL

Mengelola tingkat persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan


keunggulan kompetitif jangka panjang. Mutu, rekayasa produk, harga, lembur,
kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja yang kurang baik,
waktu tenggang (lead time), dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang
dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Secara umum, perusahaan dengan tingkat
persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi
kompetitif yang lemah. Persediaan dan bagaimana mengelolanya berkaitan erat
dengankemampuan perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif untuk
menghasilkan unag sekrang dan dimasa mendatang. Kebijakan manajemen
persediaan telah menjadi sebuah senjata kompetitif.
bagaimana kebijakan persediaan dapat digunakan untuk membantu
mendapatkan keunggulan kompetetif merupakan fokus bab ini. pertama, mari kita
lihat model manajemen persediaan tradisional- model telah yang digunakan
perusahaan manufaktur AS, selama beberapa dekade. Mempelajari model ini dan
dasar konseptualya akan membantu kita memahami kapan metode tersebut masih
tepat untuk diterapkan. memahami manajemen persediaan tradisional juga
menyediakan latar belakang yang diperlukan untuk meraih keunggulan metode
manajemen persediaan yang digunakan dalam lingkungan manufaktur yang canggih
seperti JIT dan teori kendala.

BIAYA PERSEDIAAN
Dalam dunia yang pasti-dunia dimana permintaan akan produk atau bahan diketahui
dengan pasti untuk periode waktu tertentu (biasanya satu tahun)-terdapat dua biaya
utama yang terkait dengan persediaan. jika persediaan berupa bahan atau barang yang
dibeli dari sumber luar, maka biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut
sebagai biaya pemesanan dan biaya penyimpanan; dan jika bahan atau barang
diproduksi secara internal, maka biayanya disebut biaya persiapan dan biaya
penyimpanan.

Biaya pemesanan (ordering casts) adalah biaya melakukan pamesanan dan


menerima pesanan. Contoh-contohnya mencakup biaya pemrosesan pesanan (biaya
klerikal dan dokumen), biaya asuransi untuk pengiriman, dan biaya pembongkaran.

Biaya persiapan (setup casts) adalah biaya menyiapkan peralatan dan fasilitas
sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu.
Contohnya adalah upah pekerja bagian produksi yang menganggur (idle), biaya
fasilitas produksi yang menganggur (laba yang hilang), dan biaya uji coba produksi
(tenaga kerja, bahan, dan overhead).

Biaya penyimpanan (carrying costs) adalah biaya untuk menyimpan


persediaan. Contohnya adalah asuransi, pajak persediaan, keusangan, biaya
apotunitas dana yang terikat dalam persediaan, biaya penanganan dan ruang
penyimpanan.

Biaya pemesanan dan biaya persiapan mempunyai sifat yang sama-keduanya


merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan. Satu-satunya
perbedaan terletak pada aktivitas sebelum perolehan (mengisi formulir dan
melakukan pesanan versus menyiapkan peralatan dan fasilitas). jadi, dalam
pembahasan selanjutnya, setiap referensi ke biaya pemesanan dapat dipandang
sebagai referensi ke biaya persiapan.

jika permintaan tidak diketahui dengan pasti, maka akan timbul kategori
ketiga dari biaya persediaan-biaya kehabisan persediaan. Biaya kehabisan persediaan
(stockout cost) adalah biaya yang terjadi karena perusahaan tidak dapat menyediakan
produk yang diminta pelanggan. Contohnya adalah penjualan yang hilang (baik saat
ini maupun masa datang), biaya ekspedisi (meningkatnya beban transportasi, lembur,
dan lainnya), serta biaya akibat produksi yang terputus.

Alas an tradisional memiliki persediaan

Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang


berkaitan dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai
dengan memesan atau memproduksi dalam ukurm lot yang kecil, sedangkan untuk
meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pesanan yang besar
dan jarang (meminimalkan biaya penyiapan dengan melaksanakan produksi yang
lama dan sedikit). Jadi, meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah
persediaan yang sedikit atau bahkan tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya
pemesanan atau persiapan mendorong jumlah persediaan yang besar. Kebutuhan
untuk menyeimbangkan dua kelompok biaya tersebut sehingga total biaya
penyimpanan dan pemesanan dapat diminimalkan adalah salah satu alasan mengapa
perusahaan memilih menyimpan persediaan.
Masalah ketidakpastian permintaan adalah alasan utama yang kedua untuk
memiliki persediaan. Meskipun biaya pemesanan atau penyiapan jumlahnya tidak
berarti, namun perusahaan masih akan menyimpan persediaan karena biaya stock-out.
jika permintaan akan bahan atau produk lebih besar dari yang diharapkan, maka
persediaan dapat berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan
kemampuan untuk memenuhi tanggal penyerahan (sehingga membuat pelanggan
puas). Selain kedua alasan yang paling sering dikemukakan di atas, terdapat juga
alasan lainya.
Persediaan komponen dan bahan baku seringkali dipandang sebagai
kebutuhan karena ketidakpastian pasokan. Yaitu, penyangga persediaan komponen
dan bahan diperlukan untuk menjaga aliran produksi bila terjadi keterlambatan
pengiriman atau tidak ada pengiriman (pemogokan, cuaca yang buruk, dan
kebangkrutan adalah contoh-contoh kejadian yang tidalk pasti yang dapat
menyebabkan terputusnya pasokan). Proses produksi yang tidalk dapat diandalkan
juga dapat menciptakan permintaan akan persediaan ekstra. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk memproduksi lebih banyak unit dari yang
dibutuhkan guna memenuhi permintaan karena proses produksi biasanya
menghasilkan sejumlah besar produk yang tidak sesuai spesifikasi. Demikian juga,
penyangga persediaan mungkin juga diperlukan untuk terus memasok pelanggan atau
proses dengan baik bila memroses produksi terhenti karena kerusakan mesin.
Terakhir, perusahaan mungkin mengakuisisi persediaan yang lebih besar daripada
jumlah normal untuk mendapatkan keuntungan berupa diskon kuantitas atau untuk
menghindari kenaikan harga yang diantisipasi. Peraga 18-1 mengikhtisarkan alasan
yang biasanya digunakan untuk menyimpan persediaan. Di sini hal yang perlu
diperhatikan adalah alasan-alasan di atas dikemukakan untuk membenarkan
penyimpanan persediaan. Ada berbagai alasan lainnya untuk mendorong
penyimpanan persediaan. Misalnya, ukuran kinerja seperti ukuran efisiensi mesin dan
tenaga kerja mungkin mendorong penyimpanan persediaan.

Peraga alas an tradissional untuk menyimpan persediaan


1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya
penyimpanan
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan (misalnya menepati tanggal
pengiriman).
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat:
a. kerusakan mesin.
b. kerusakan komponen.
c. tidak tersedianya komponen.
d. pengirimm komponen yang terlambat
4. Untuk menyangga proses produksi yang tidak bisa diandalkan
5. Untuk memanfaatkan diskon
6. Untuk menghadapi kenaikan harga dimasa depan.
ECONOMIC ORDER QUANTITY ( KUANTITAS PESANAN YANG EKONOMIS) MODEL
PERSEDIAAN TRADISIONAL
Dalam mengembangkan kebijakan persediaan, terdapat dua pertanyaan mendasar:
1. Berapa yang harus dipesan (atau diproduksi)?
2. Kapan pemesanan harus dilakukan (atau persiapan (setup) dilaksanakan)?
Pertanyaan pertama harus dijawab terlebih dahulu sebelum dapat menjawab
pertanyaan kedua.

Kuantitas pesanan dan total pemesanan serta biaya penyimpanan. Asumsikan


bahwa perintaan diketahui. Dalam menentukan kuantitas pesanan aau ukuran lot
produksi, manajer hanya perlu memberi perhatian pada biaya pemesanan (atau
penyiapan) dan penyimpanan. Total biaya pemesanan (atau persiapan) dan
penyiapan dapat diuraikan dengan persamaan berikut
PD CQ (18.1)
TC =Q + 2
= biaya pemesanan + biaya penyimpanan
Dimana TC = total biaya pemesanan (atau persiapan) dan penyimpanan
P = biaya melakukan pesanan dan penerimaan pesanan (atau biaya
pelaksanaan produksi)
D = jumlah permintaan tahunan diketahui
Q = jumlah unit yang dipesan setiap waktu pesanan dilakukan (atau
ukuran lot produksi)
C = biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun

Biaya penyimpanan persediaan dapat dihitung untuk setiap persediaan yang


memiliki persediaan, termasuk perusahaan ritel, jasa, dan manufaktur. Tentu saja,
modal biaya persediaan yang menggunakan biaya persiapan dan ukuran lot sebagai
input hanya berlaku untuk perusahaan yang memproduksi sendiri persediaanya
(komponen atau barang jadi). Untuk mengilustrasikan aplikasinya bagi organisasi
jasa, asumsikan bahwa nila-nilai berikut diterapkan untuk komponen yang
digunakan dalam reparasi lemari es (komponen itu dibeli dari pemasok eksternal).
D = 10.000 unit
Q = 1.000 unit
P = $25 per pesanan
C = $2 per unit
Pembagian D dengan Q menghasilkan jumlah pesanan per tahun, sebesar 10
10.000
( ). mengalikan jumlah pesanan per tahun dengan biaya pemesanan dan
1.000
D
penrimaan pesanan ( X P) menghasilkan total biaya pemesanan sebesar 250 (10 X
Q
$25)
CQ
Total biaya penyimpanan selama setahun adalah ; hal ini equivalen
2
Q
dengan perkalian persediaan rata-rata ( ) dengan biaya penyimpanan per unit (C).
2
untuk pesanan sebanyak 1.000 unit dengan biaya penyimpanan sebesar $2 per unit
1.000
persediaan rata-rata adalah 500 ( ) dan biaya penyimpanan untuk tahun
2
Q
tersebut adalah $1.000 ($2 X 500). (asumsikan persediaan rata-rata adalah
2
equivalen dengan asumsi bahwa persediaan dikonsumsi secara merata).
Jika persamaan 18.1 diterapkan, maka total biaya adalah $1.250 ($250 +
$1.000). namun, kuantitas sebanyak 1.000 dengan total biaya $1.250 mungkin
bukan merupakan pilihan terbaik. Beberapa kuantitas pesanan lainya mungkin
menghasilkan total biaya yang lebih rendah. Tujuanya disini adalah menentukan
kuantitas pesanan yang akan meminimalkan biaya. Kuantitas pesanan ini disebut
kuantitas pesanan yang ekonomis (economic order quantity = EOQ). Model EOQ
adalah contoh dari persediaan push (push inventory system). Dalam sistem ini,
akuisisis persedan diawali dengan antisipasi permintaan masa mendatang-bukan
reaksi dari permintaan saat ini. Hal yng mendasar atas analisis ini adlh penentuan
nilai D, yaitu permintaan masa mendatang.

Menghitung EOQ
Karena EOQ adalahkuantitas yang meminimalkan persamaan 18.1, maka rumus
untuk menghitung kuantitas ini dapat dengan mudah diturunkan :2 .

d (TC) C DP 2 2 DP
6.
dQ
= 2
- Q 2 = 0, yang menyiratkan bahwa Q =
C
dan Q = ¿

2 DP (18.2)

Q = EOQ =
C
Dengan menggunakan data daricotoh sebelumnya, EOq dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan 18.2

2 X 10.000 X 25
EOQ =
√ 2

= √ 250.000

= 500

Anda mungkin juga menyukai