Anda di halaman 1dari 6

Nama : Irene Berliana Savitri

NIM : F1319031
Kelas / Fakultas : A / Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian I

BAB 3
Proses Penelitian: Luas Area Masalah dan the Pernyataan Masalah

Bidang Masalah yang Luas


Sebuah masalah tidak selalu berarti bahwa ada sesuatu yang benar-benar salah dengan
situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu
diselesaikan. Masalah tersebut juga dapat mengindikasikan sebuah ketertarikan pada suatu hal
tertentu yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan menemukan
jawaban dalam rangka meningkatkan atau memperbaiki situasi yang ada. Sehingga penting
untuk mendefenisikan masalah dalam berbagai situasi dimana terdapat celah antaral aktual dan
situasi ideal yang diinginkan.

Pengumpulan Informasi Awal

Sifat Data yang Dikumpulkan


Melalui suatu wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan penelitian
perpustakaan akan membantu peneliti untuk mengidentifikasikan maslaah secara lebih spesifik
dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh. Sifat informasi
yang diperlukan oleh penliti untuk tujuan tersebut dapat diklasifikasikan secara luas ke dalam
dua bagian, yaitu:
1. Informasi latar belakang mengenai organisasi, merupakan faktor kontekstual
2. Pengetahuan yang berlaku tentang topik, merupakan temuan yang relevan dari penelitian
sebelumnya.

Data yang diperoleh melaui sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh
peneliti merupakan data sekunder. Sedangkan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari
tempat aktual terjadinya peristiwa melaui pengamatan atau penyebaran kuisioner merupakan data
primer.
Survei Literatur
Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu bagi peneliti maka langkah berikutnya,
yaitu melakukan survei literatur yang merupakan satu cara untuk meringkaskan data sekunder
dan adalah langkah penting dalam proses penelitian untuk mendefinisikan masalah penelitian.
Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan
non-publikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti untuk memastikan
bahwa tidak ada variabel penting dimasa lalu yang ditemukan berulang kali pada proses
mendefinisikan masalah.
Oleh karena itu, survei literatur yang baik menyediakan dasar untuk menyusun kerangka teoritis
yang komprehensif dimana hipotesis dapat dibuat untuk diuji. Dari survei literatur yang
dilakukan dapat dipastikan bahwa :
a. Variabel penting yang kemudian besar memengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan
dalam suatu studi.
b. Gagasan yang lebih jelas muncul, misalnya saja variabel apa yang lebih penting untuk
dipertimbangkan mengapa variabel tersebut dianggap penting dan bagaimana variabel
tersebut diinvestigasi untuk memecahkan masalah.
c. Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
d. Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat.
e. Peneliti tidak mengalami resiko yang memboroskan usaha dengan mencoba menemukan
kembali sesuatu yang sudah diketahui.
f. Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan signifikan.

Melaksanakan Tinjauan Literatur


Langkah pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai bahan
publikasi dan nonpublikasi yang relevan. Kualitas suatu survei literatur terletak dari sumber data
yang dibaca dan diseleksi melalui buku, jurnal, tesis, catatan konferensi, manuskrip non-
publikasi, laporan, surat kabar, internet dan sumber lainnya. Secara umum, buku akademik dan
jurnal menjadi sumber yang paling berguna.

a. Buku Teks, dapat menampulkan suatu topik yang lingkupnya sangat luas. Buku teks
memberikan poin umum yang baik untuk mencari sumber yang lebih detail, akan tetapi
buku teks tidak up to date dari jurnal.
b. Jurnal, menjadi sumber yang penting dari sebuah informasi yang up to date. Jurnal
akademik telah di riview sebelumnya, yang menandakan bahwa artikel tersebut telah
diamati oleh ahli sebelum dipublikasikan.
c. Tesis, umunya mencakup review lengkap dari literatur pada area yang spesifik.
Kebanyakan tesis doktoral mencakup bebrapa bab empiris.
d. Catatan konferensi, digunakan untuk menunjukkan penelitian terakhir atau penelitian
yang belum dipublikasi.
e. Manuskrip non-publikasi, merupakan sumber informasi yang tidak secara resmi diberikan
oleh individu, penerbit, atau perusahaan lain.
f. Laporan-laporan, departemen pemerintrahan dan komisi perusahaan melakukan banyak
penelitian. Penemuan tersebut yang telah dipublikasikan memberikan sumber informasi
yang spesifik tentang pasar, industri, atau informasi perusahaan.
g. Surat kabar, memberikan informasi bisnis terkini dan sumber informasi yang spesifik
tentang pasar, industri, atau informasi perusahaan. Dalam surat kabar, tidak semua opini
yang ada bersifat objektif.
h. Internet, peneliti bisa mencari buku, jurnal, artikel jurnal, catatan konfernsi, dan juga
tentang publikasi perusahaan serta laporan-laporan.

Mencari Literatur
Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian
diperpustakaan maupun aksesnya ke sumber online. Hampir disemua perpustakaan saat ini
mempunyai sistem online untuk mencari artikel yang perlu ditelaah lebih dalam, bahkan dapat
mencetak publikasi informasi mengenai beragam topik yang diinginkan. Sumber-sumber
elektronik yang kebanyakan dimiliki perpustakaan, yaitu :

a. Jurnal elektronik, beberapa perpustakaan berlangganan jurnal yang dipublikasikan atau


yang disediakan secara online.
b. Basis data teks lengkap, yang menyediakan teks lengkap dari artikel.
c. Basis data bibliografi, yang hanya dapat menampilkan kutipan bibliografi tentang nama
penulis, judul artikel atau buku, sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah halaman.
d. Basis data abstrak, yang menjadi tambahan memuat abstrak atau rangkuman dari artikel.
Evaluasi Literatur
Langkah ketiga adalah mengevaluasi literatur. Pencarian literatur akan menghasilkan
ratusan, maka peneliti harus memilih buku atau jurnal yang relevan secara hati-hati. Judul dari
artikel atau buku akan mengidentifikasikan apakah artikel tersebut berhubungan dengan studi
yang sedang dilakukan. Beberapa kriterian untuk mengukur isi suatu artikel atau buku adalah
relevansi masalah yang sedang dikaji dengan artikel atau buku, tingkat perlunya pengutipan,
tahun publikasi buku atau artikel, dan kualitas umum dari artikel atau buku.

Mendokumentasikan tinjauan literatur


Langkah keempat adalah menulis tinjauan literatur. Dari survei literatur yang dilakukan
dapat didokumentasikan oleh peneliti untuk meyakinkan pembaca bahwa peneliti paham dan
menguasai pokok permasalahan dan telah melakukan tugasnya dengan benar sesuai yang
diperlukan untuk mengadakan penelitian serta kerangka teoritis akan disusun diatas penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya dan akan semakin memperkuat fondasi dari pengetahuan yang
sudah ada sebelumnya.

Definisi Masalah
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan literatur yang dilakukan,
proses selanjutnya adalah mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan menekan
persoalan dengan lebih jelas. Definisi masalah adalah pernyataan dari pernyataan yang jelas,
tepat dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasikan untuk menemukan solusi. Permasalahan
penelitian merupakan dasar mengapa penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang
penelitian, dan latar belakangnya dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke
permasalahan yang lebih spesifik. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan
hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya.

Proposal Penelitian
Hal yang pertama yang harus dilakukan dalam proses penelitian adalah menyiapkan
proposal penelitian yakni persetujuan antara orang yang mengesahkan dan peneliti agar tidak ada
kesalahpahaman dalam penelitian yang akan dilakukan.
Proposal penelitian yang disiapkan oleh investigator adalah hasil dari usaha yang direncanakan,
terorganisasi dan hati-hati yang secara mendasar mengandung bagian-bagian sebagai berikut:

1. Tujuan dari penelitian


Tujuan penelitian memuat uraian tentang apa yang akan dicapai atau yang hendak
diperoleh melalui penelitian yang dilakukan.

2. Masalah spesifik yang akan diteliti


Pada bagian ini dijelaskan mengenai masalah spesifik yang akan diteliti tidak secara
general sehingga penelitian dapat fokus hanya pada satu titik masalah yang dihadapi.

3. Cakupan penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang batasan atau bagian yang diliputi oleh penelitian yang
dilakukan.

4. Sangkut paut/relevansi penelitian


Bagian ini memberikan informasi keterkaitan masalah dengan bagian yang lain sehingga
dapat dihubungkan untuk kemudian menyediakan informasi kepada manajer.

5. Desain penelitian yang mengandung secara jelas


a. Desain sampling
Berisi tentang batas-batas yang akan dilakukan dalam penelitian dengan membuat
rencana pengambilan data sebagian dari populasi.
b. Metode pengumpulan data
Berisi tentang langkah atau cara pengumpulan data, hal-hal yang dilakukan untuk
memperoleh informasi yang memadai.
c. Analisis data
Berisi informasi atas analisis dari data yang dikumpulkan melalui pengumpulan data
yang telah dilaksanakan.
6. Jangka waktu penelitian termasuk informasi mengenai kapan laporan disampaikan
Memberikan informasi mengenai jangka waktu penelitian. Selama jangka waktu yang
telah ditetapkan, harus disiapkan laporan periodik.
7. Biaya, yang secara mendetail menginformasikan biaya dengan referensi untuk
menspesifikkan bagian-bagian pengeluaran
Memberikan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan secara detail dan jelas.

8. Bibliografi
Memberikan informasi mengenai rujukan atau referensi informasi yang digunakan selama
penelitian.

Implikasi Manajerial
Sebuah proposal penelitian yang dikembangkan dengan baik memperbolehkan manajer
untuk menilai relevansi dari penelitian yang diusulkan. Untuk itu, perlu ada keterlibatan aktif
dari manajer dalam proses penelitian. Hal ini akan mendukung arus informasi yang baik antara
manajer dan peneliti sehingga secara jelas akan meningkatkan relevansi dan kualitas dari
penelitian.

Isu-Isu Etis
Informasi pendahuluan memegang peranan penting dalam proses penelitian karena akan
membantu menyempitkan area masalah dan membatasi masalah secara spesifik. Ketika suatu
masalah telah spesifik dan dapat dibatasi, seorang peneliti harus melihat kembali kemampuannya
untuk melakukan penelitian, jika tidak mampu harus dengan jujur mengatakan bahwa tidak
mampu karena jika memaksakan diri akan menghasilkan informasi yang kurang. Jika mampu,
peneliti harus menyampaikan informasi ini kepada semua pihak yang dibutuhkan dalam proses
penelitian agar dapat dibangun kerja sama. Seorang peneliti harus mampu menjaga kerahasiaan
respon informan dan demikian juga dengan informan untuk tidak membocorkan hasil penelitian
sebelum diterbitkan oleh manajemen.

Anda mungkin juga menyukai