NIM : F1319031
Kelas / Fakultas : A / Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian I
BAB 3
Proses Penelitian: Luas Area Masalah dan the Pernyataan Masalah
Data yang diperoleh melaui sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh
peneliti merupakan data sekunder. Sedangkan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari
tempat aktual terjadinya peristiwa melaui pengamatan atau penyebaran kuisioner merupakan data
primer.
Survei Literatur
Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu bagi peneliti maka langkah berikutnya,
yaitu melakukan survei literatur yang merupakan satu cara untuk meringkaskan data sekunder
dan adalah langkah penting dalam proses penelitian untuk mendefinisikan masalah penelitian.
Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan
non-publikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti untuk memastikan
bahwa tidak ada variabel penting dimasa lalu yang ditemukan berulang kali pada proses
mendefinisikan masalah.
Oleh karena itu, survei literatur yang baik menyediakan dasar untuk menyusun kerangka teoritis
yang komprehensif dimana hipotesis dapat dibuat untuk diuji. Dari survei literatur yang
dilakukan dapat dipastikan bahwa :
a. Variabel penting yang kemudian besar memengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan
dalam suatu studi.
b. Gagasan yang lebih jelas muncul, misalnya saja variabel apa yang lebih penting untuk
dipertimbangkan mengapa variabel tersebut dianggap penting dan bagaimana variabel
tersebut diinvestigasi untuk memecahkan masalah.
c. Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
d. Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat.
e. Peneliti tidak mengalami resiko yang memboroskan usaha dengan mencoba menemukan
kembali sesuatu yang sudah diketahui.
f. Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan signifikan.
a. Buku Teks, dapat menampulkan suatu topik yang lingkupnya sangat luas. Buku teks
memberikan poin umum yang baik untuk mencari sumber yang lebih detail, akan tetapi
buku teks tidak up to date dari jurnal.
b. Jurnal, menjadi sumber yang penting dari sebuah informasi yang up to date. Jurnal
akademik telah di riview sebelumnya, yang menandakan bahwa artikel tersebut telah
diamati oleh ahli sebelum dipublikasikan.
c. Tesis, umunya mencakup review lengkap dari literatur pada area yang spesifik.
Kebanyakan tesis doktoral mencakup bebrapa bab empiris.
d. Catatan konferensi, digunakan untuk menunjukkan penelitian terakhir atau penelitian
yang belum dipublikasi.
e. Manuskrip non-publikasi, merupakan sumber informasi yang tidak secara resmi diberikan
oleh individu, penerbit, atau perusahaan lain.
f. Laporan-laporan, departemen pemerintrahan dan komisi perusahaan melakukan banyak
penelitian. Penemuan tersebut yang telah dipublikasikan memberikan sumber informasi
yang spesifik tentang pasar, industri, atau informasi perusahaan.
g. Surat kabar, memberikan informasi bisnis terkini dan sumber informasi yang spesifik
tentang pasar, industri, atau informasi perusahaan. Dalam surat kabar, tidak semua opini
yang ada bersifat objektif.
h. Internet, peneliti bisa mencari buku, jurnal, artikel jurnal, catatan konfernsi, dan juga
tentang publikasi perusahaan serta laporan-laporan.
Mencari Literatur
Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian
diperpustakaan maupun aksesnya ke sumber online. Hampir disemua perpustakaan saat ini
mempunyai sistem online untuk mencari artikel yang perlu ditelaah lebih dalam, bahkan dapat
mencetak publikasi informasi mengenai beragam topik yang diinginkan. Sumber-sumber
elektronik yang kebanyakan dimiliki perpustakaan, yaitu :
Definisi Masalah
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan literatur yang dilakukan,
proses selanjutnya adalah mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan menekan
persoalan dengan lebih jelas. Definisi masalah adalah pernyataan dari pernyataan yang jelas,
tepat dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasikan untuk menemukan solusi. Permasalahan
penelitian merupakan dasar mengapa penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang
penelitian, dan latar belakangnya dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke
permasalahan yang lebih spesifik. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan
hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya.
Proposal Penelitian
Hal yang pertama yang harus dilakukan dalam proses penelitian adalah menyiapkan
proposal penelitian yakni persetujuan antara orang yang mengesahkan dan peneliti agar tidak ada
kesalahpahaman dalam penelitian yang akan dilakukan.
Proposal penelitian yang disiapkan oleh investigator adalah hasil dari usaha yang direncanakan,
terorganisasi dan hati-hati yang secara mendasar mengandung bagian-bagian sebagai berikut:
3. Cakupan penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang batasan atau bagian yang diliputi oleh penelitian yang
dilakukan.
8. Bibliografi
Memberikan informasi mengenai rujukan atau referensi informasi yang digunakan selama
penelitian.
Implikasi Manajerial
Sebuah proposal penelitian yang dikembangkan dengan baik memperbolehkan manajer
untuk menilai relevansi dari penelitian yang diusulkan. Untuk itu, perlu ada keterlibatan aktif
dari manajer dalam proses penelitian. Hal ini akan mendukung arus informasi yang baik antara
manajer dan peneliti sehingga secara jelas akan meningkatkan relevansi dan kualitas dari
penelitian.
Isu-Isu Etis
Informasi pendahuluan memegang peranan penting dalam proses penelitian karena akan
membantu menyempitkan area masalah dan membatasi masalah secara spesifik. Ketika suatu
masalah telah spesifik dan dapat dibatasi, seorang peneliti harus melihat kembali kemampuannya
untuk melakukan penelitian, jika tidak mampu harus dengan jujur mengatakan bahwa tidak
mampu karena jika memaksakan diri akan menghasilkan informasi yang kurang. Jika mampu,
peneliti harus menyampaikan informasi ini kepada semua pihak yang dibutuhkan dalam proses
penelitian agar dapat dibangun kerja sama. Seorang peneliti harus mampu menjaga kerahasiaan
respon informan dan demikian juga dengan informan untuk tidak membocorkan hasil penelitian
sebelum diterbitkan oleh manajemen.