Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN: 2301-7562 Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 02 (2) (2017) 121-129

e-ISSN: 2579-7964 DOI: 10.24042/tadris.v2i2.2177


Desember 2017

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class Berbantuan


Google Drive

Sohibun1, Filza Yulina Ade1


1
FKIP Universitas Pasir Pengaraian; email: bie.idsohib@gmail.com

Diterima: 12 Oktober 2017. Disetujui: 12 November 2017. Dipublikasikan: Desember 2017

Abstract
University students become the main target of marketing of information technology developers. Based on
the results of a survey with random sampling technique on users of wireless fidelity (wi-fi) service and
internet service providers on smartphones, there are 98% of physics students use it and 80% of them
actively use it to access various social media. Interactive learning media developed and accessible via
smartphone but it is not widely used by lecturers and students yet. There is only 14.3% of lecturers who use
e-learning. Virtual Class on e-learning is an online learning environment, in the form of web-based, portal
or software. Learning in the real world, every participant both lecturers and students must meet the rules
agreed upon during the college contract. One of the strategies to improve the independence of study of
physics student is through learning media based on Virtual Class assisted by Google drive. Therefore, it is
necessary to develop a lesson that can support conventional learning in the classroom.

Abstrak
Mahasiswa menjadi sasaran utama marketing para pengembang teknologi informasi. Berdasarkan hasil
survei yang dilakukan dengan teknik random sampling pada pengguna layanan wifi dan layanan internet
provider pada gawai, terdapat 98% mahasiswa fisika menggunakannya dan 80% diantaranya aktif
menggunakannya untuk mengakses berbagai media sosial. Media pembelajaran interaktif banyak
dikembangkan dan dapat diakses melalui gawai. Akan tetapi, belum banyak digunakan dosen dan
mahasiswa, hanya 14,3 % saja dosen yang menggunakan e-learning. Virtual Class pada e-learning
merupakan lingkungan belajar online, berupa berbasis web, portal atau software. Pembelajaran di dunia
nyata, setiap peserta baik dosen maupun mahasiswa harus memenuhi aturan yang disepakati saat kontrak
kuliah. Salah satu strategi untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa fisika adalah melalui media
pembelajaran berbasis Virtual Class berbantuan Google drive. Oleh karenanya, perlu dikembangkan
pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran konvensional di kelas.

Kata Kunci: Virtual Class, Google Drive, kemandirian belajar

© 2017 URPI, FTK UIN Raden Intan Lampung

PENDAHULUAN pembelajaran yang digunakan oleh guru


Peningkatan kemampuan dalam pada proses pembelajaran sangat kurang
rangka penyesuaian diri dengan tepat dan pengelolaan kegiatan
perubahan dan memasuki era globalisasi pembelajaran yang masih belum dapat
antara lain dapat dilakukan melalui membangkitkan motivasi belajar siswa
peningkatan kemampuan siswa dalam secara optimal (Gumrowi, 2016). Media
belajar fisika (Mihardi & Derlina, 2015). sendiri adalah sebagai alat komunikasi
Penyebab rendahnya hasil belajar yaitu guna lebih mengefektifkan proses belajar
pemilihan metode dan media mengajar (Mahbub, Kirana, &
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

Poedjiastoeti, 2016; Woodrich & Fan, penelitian tersebut sejalan dengan hasil
2017). Manfaat dari penggunaan media observasi yang dilakukan dengan
ini diharapkan mampu menarik perhatian menggunakan teknik random
siswa dan memudahkan siswa dalam sampling berdasarkan wawancara tak
memahami materi (Eko Purwanto, terstruktur.
Hendri, & Susanti, 2016). Internet dapat Padahal disisi lain, kompetensi
memberikan pengayaan dan komunikasi Abad 21 menuntut agar peserta didik
antara mahasiswa dengan dosen, sesama terlibat langsung dalam proses
mahasiswa, atau mahasiswa dengan pembelajaran yang memanfaatkan
narasumber lain (Asyhari & Diani, 2017). fasilitas internet, dimana peserta didik
Pembelajaran akan memberikan bukan hanya sebatas mencari informasi,
hasil yang lebih baik jika didesain sesuai tapi peserta didik juga melaksanakan
cara manusia belajar (Gunawan, Harjono, pembelajaran secara online (Wijayanti,
& Imran, 2016). Berdasarkan laporan Maharta, & Suana, 2017). Meluasnya
Simon Kemp dalam South East Asia pemanfaatan internet bisa menjadi
Digital in 2015, hingga November 2015 potensi besar dalam pengembangan
pengguna internet telah mencapai 88,1 pembelajaran dengan sistem online
juta orang atau sekitar 34 % dari total (Yuberti, 2015).
jumlah penduduk Indonesia (Irwandani, Kondisi tersebut potensial untuk
2016). Menurut hasil survey yang dilakukannya pembelajaran yang tidak
dilakukan Asosiasi Pengusaha Jasa menuntut waktu dan tempat.
Internet Indonesia (APJII) bersama Pembelajaran ini sering diistilahkan e-
PUSKAKO MUI tahun 2014 menunjukan learning. (Eliana, Senam, Wilujeng, &
bahwa banyaknya pengguna internet Jumaidi, 2016). Sisi baik dari
perwilayah seperti pada Gambar 1 berikut penggunaan e-Learning adalah
ini. mahasiswa dituntut menjadi lebih aktif
dibandingkan pengajaran secara
tradisional. Memberikan jalan menuju
sistem belajar mengajar yang berpusat
pada mahasiswa (Student Center
learning).
Perkembangan teknologi yang
sangat pesat ini, harus selaras dengan
peningkatan mutu SDM agar arah
perkembangan ilmu pengetahuan dan
Gambar 1. Sebaran Pengguna Internet.
teknologi dapat menuju sasaran yang
tepat (Mulyadi, 2015). Harapan adanya
Berdasarkan Gambar 1 di atas kemajuan ilmu pengetahuan dan
diketahui 88 juta masyarakat Indonesia teknologi yang sangat pesat, akan
aktif menggunakan jasa internet. Dari mampu terbentuknya karakter peserta
7.000 respon disurvei, terdapat 85% didik yang kuat dan kokoh yang diyakini
diataranya mengakses internet melalui merupakan hal penting dan mutlak
ponsel selulernya, mengungguli dimiliki anak didik untuk menghadapi
penggunaan internet melalui laptop, PC tantangan hidup masa depan (Rohmani,
maupun tablet. Sunarno, & Siti Amanah, 2015).
Akan tetapi, kemajuan teknologi Saat ini, virtual class sudah mulai
informasi tersebut tidak dibarengi dengan dijadikan alternatif pembelajaran. Hal ini
penggunaan yang optimal pada ranah dikarenakan pembelajaran ini tidak lagi
pendidikan (perkuliahan). Hasil terikat oleh ruang dan waktu. Akan

122 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

tetepi, virtual class tidak serta merta A. Model Pengembangan


menggantikan perkuliahan konvensional Penelitian ini diharapkan dapat
karena masing-masing mempunyai menghasilkan suatu produk yang dapat
kelebihan dan kekurangan. Namun, meningkatkan pemahaman konsep fisika
dalam hal ini virtual class diharapkan dan kemandirian belajar mahasiswa
menjadi penunjang proses pembelajaran diprogram studi pendidikan fisika UPP.
dikelas secara konvensional, apa yang Model pengembangan yang digunakan
tidak tersampaikan di kelas konvensional dalam penelitian ini adalah model yang
dapat disampaikan melalui virtual class. dikembangkan oleh Sugiyono (Sugiyono,
Berdasarkan uraian di atas, tujuan 2013).
penelitian ini yaitu mengembangkan
inovasi e-learning untuk menghasilkan
produk media pembelajaran Virtual
Class. Pembelajarn tersebut dipadukan
dengan bantuan Google Drive sebagai
sarana penunjang perkuliahan di Prodi
Pendidikan Fisika Universitas Pasir
Pengaraian (UPP). Capaian dari
penelitian ini adalah pembelajaran
Virtual Class berbantuan Google Drive
yang efektif sebagai sarana penunjang
perkuliahan mahasiswa Prodi Pendidikan
Fisika UPP. Gambar 2. Langkah-langkah Penggunaan
Metode Research and
Development
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ialah B. Langkah-langkah Pengembangan
penelitian pengembangan yang bertujuan Bahan ajar interaktif ini
untuk menghasilkan produk berupa dikembangkan dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis Virtual beberapa tahap. Tahap-tahap
Class. Metode penelitian dan pengembangannya diuraikan sebagai
pengembangan (Research and berikut.
Development) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan 1. Potensi dan Masalah
produk tertentu dan menguji keefektifan Penelitian berangkat dari adanya
produk tersebut (Sugiyono, 2013). potensi dan masalah yang ada di program
Sejalan dengan itu, menurut studi pendidikan fisika UPP. Potensi
Sukmadinata (2008) penelitian dan adalah segala sesuatu yang bila
pengembangan adalah suatu proses atau didayagunakan akan memiliki nilai
langkah-langkah untuk mengembangkan tambah, sedangkan masalah adalah
suatu produk baru atau menyempurnakan penyimpangan antara yang diharapkan
produk yang telah ada, yang dapat dengan yang terjadi (Sugiyono, 2013).
dipertanggungjawabkan. Jadi, dapat Potensi yang dapat dimanfaaatkan
disimpulkan bahwa penelitian melalui penelitian ini adalah
pengembangan adalah penelitian yang pemanfaatan teknologi informasi,
bertujuan menghasilkan suatu produk internet dan lain sebagainya.
yang harapannya akan efektif untuk Masalah yang ada pada
digunakan berdasarkan kebutuhan pembelajaran konvensional di ruang
pendidikan yang banyak berkembang kelas adalah waktu dan ruang gerak yang
pada saat ini. terbatas. Dengan memanfaatkan

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017 | 123


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

berbagai sumber belajar yang ada, b. Master Materi


didukung dengan adanya laboratorium c. Master Mahasiswa
komputer yang bisa didayagunakan d. Perkuliahan
untuk mendukung penggunaan Virtual e. Presensi
Class berbantuan Google Drive, f. Vchat
sehingga nantinya dapat membantu
dosen dan mahasiswa dalam proses 4. Validasi Desain
pembelajaran fisika pada era pendidikan Setelah tahap pembuatan desain
yang berlaku sekarang ini. Oleh karena dan produk bahan ajar interaktif,
itu, dalam pengembangan ini akan dilakukan tahap validasi baik validasi isi
dikembangkan media pembelajaran maupun konstruk. Tahap validasi desain
berbasis Virtual Class berbantuan ialah tahap penilaian apakah produk yang
Google Drive. telah dirancang sudah bersifat rasional
atau tidak. Validasi desain ini dilakukan
2. Pengumpulan Data dengan cara menghadirkan ahli bidang
Pada tahap pengumpulan data studi fisika komputasi, ahli pendidikan
dilakukan pengumpulan bahan-bahan dan ahli multimedia yang sudah
yang diperlukan pada saat proses berpengalaman. Kegiatan ini juga
pembuatan media pembelajaran berbasis bertujuan untuk menilai apakah bahan
Virtual Class berbantuan Google Drive. ajar interaktif tersebut sudah layak atau
Adapun pengumpulan bahan seperti tidak untuk uji coba produk.
materi pelajaran, gambar, foto, jenis a. Ahli Fisika Komputasi
huruf yang akan digunakan, dan lain-lain Beberapa dosen Jurusan
yang diperlukan untuk tahap berikutnya. Pendidikan Fisika sebagai ahli yang
harapannya dapat memberikan penilaian
3. Desain Produk awal dan masukan dari sudut pandang
Tahap ini dimaksudkan untuk materi (kesesuaian materi menggunakan
membuat spesifikasi secara rinci komputasi) atau konsep fisika mengenai
mengenai desain awal produk, gaya, dan media pembelajaran berbasis Virtual
kebutuhan material untuk produk Class berbantuan Google Drive yang
pengembangan media pembelajaran telah dikembangkan.
berbasis Virtual Class berbantuan b. Ahli Pendidikan
Google Drive yang disertai dengan Ahli pendidikan yang berperan
adanya video dan animasi multimedia. dalam penilaian ini berasal dari
Adapun rancangan awal produk adalah lingkungan dalam kampus UPP dan
sebagai berikut. Universitas Riau yang diharapkan bisa
Nama Produk : Media Pembelajaran memberikan penilaian awal dan masukan
berbasis Class berbantuan mengenai model pembelajaran dengan
Google Drive media pembelajaran berbasis Virtual
Mata Kuliah : Fisika Class berbantuan Google Drive.
Pengguna : Dosen dan Mahasiswa c. Ahli Multimedia
Isi Media Pembelajaran: Ahli multimedia ini berasal dari
1. Bagian Awal lingkungan luar dan lingkungan dalam
a. Home FKIP UPP. Dari ahli tersebut diharapkan
b. Login dapat memberikan penilaian awal dan
c. Search masukan mengenai media pembelajaran
d. Tentang Kami berbasis Virtual Class berbantuan
2. Bagian Isi Google Drive yang sudah dibuat.
a. Dashboard

124 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

5. Perbaikan (Revisi)
Tahap ini dilakukan setelah proses
validasi oleh para ahli fisika komputasi,
ahli pendidikan dan ahli multimedia
sehingga nantinya akan mendapatkan
hasil berupa masukan komentar, kritik
sampai dengan saran-saran demi
penyempurnaan bahan ajar interaktif.
Hasil validasi tersebut digunakan untuk
memperbaiki atau menyempurnakan
bahan ajar awal yang telah dibuat
sebelumnya agar bahan ajar interaktif
tersebut lebih relevan untuk digunakan
dan memenuhi kriteria kebutuhan standar
pendidik dan siswa dalam kegiatan
perkuliahan.

6. Uji Coba Produk


Setelah proses perbaikan produk
bahan ajar interaktif, dilakukan uji coba
produk. Menurut Borg dan Gall,
(Sukmadinata, 2008) menyatakan bahwa
uji coba lapangan awal yaitu uji coba
lapangan pada 1 sampai 3 sekolah
dengan 6 sampai dengan 12 subyek uji
coba. Uji coba produk dilakukan dalam
skala kecil, kemudian perbaikan produk
dilakukan apabila diperlukan.

7. Revisi Produk
Tahap berikutnya adalah revisi
produk. Revisi dilakukan apabila dalam Gambar 3. Alur Pembuatan Media
Pembelajaran.
uji skala produk terbatas terdapat
kekurangan dan kelemahan kemudian
berdasarkan masukan dan saran-saran D. Instrumen Penelitian
hasil uji coba. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini
C. Alur Pengembangan Media Berbasis berupa angket atau kuesioner. Angket
Virtual Class Berbantuan Google merupakan teknik pengumpulan data
Drive yang dilakukan dengan cara member
Untuk memperjelas proses seperangkat pertanyaan tertulis kepada
dalam metode pengembangan dalam responden untuk dijawabnya (Sugiono,
mewujudkan indikator keberhasilan, 2011).
maka disusun alur penelitian yang Instrumen penelitian yang
dimodifikasi terhadap pengembangan digunakan didasarkan pada variabel yang
Sugiyono, seperti pada Gambar 3 ingin diketahui, seperti instrumen tes
berikut. mengacu pada indikator pemahaman
konsep fisika, dan instrument angket
kemandirian didasarkan pada indikator

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017 | 125


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

kemandirian belajar (Yuberti, 2015). uji ahli tersebut merupakan angket


Sedangkan indikator angket media tertutup. Pengolahan data angket uji ahli
pembelajaran didasarkan pada aspek 7C pada penelitian ini menggunakan
(Context, Content, Community, numerical rating scale. Tahap numerical
Customization, Communication, rating scale adalah pernyataan tentang
Connection, dan Collaboration). Adapun kualitas tertentu dari sesuatu yang akan
yang dimaksud aspek 7C menurut Hanafi diukur, yang diikuti oleh angka yang
(2009) penjelasannya sebagai berikut: menunjukkan skor sesuatu yang diukur
1. Context adalah layout atau desain (Widoyoko, 2012). Selain angket untuk
tampilan suatu situs media sosial. uji ahli, terdapat dua angket untuk uji
Desain biasanya terdiri dari nilai terbatas (Rohmani et al., 2015)
estetika dan tampilan fungsional Setiap butir pernyataan angket
dengan paduan dari grafis, warna, dan memiliki skala pengukuran dari skor 1
fitur. sampai skor 4 dengan alternatif jawaban
2. Content adalah isi yang disajikan yang berbeda.
dalam suatu situs media sosial,
biasanya seperti: profil, pengaturan Tabel 1. Skor dan alternatif jawaban angket
yang berupa teks, gambar, maupun
Skor Alternative jawaban
video.
4 Sangat Setuju
3. Community merupakan sebuah
3 Setuju
jalinan hubungan yang dibangun
2 Tidak Setuju
berdasarkan kepentingan yang sama.
1 Sangat Tidak Setuju
Biasanya ditandai dengan fasilitas
daftar untuk login.
Setelah data terkumpul, lalu
4. Customization adalah fasilitas yang
diberikan bagi pengguna yang sudah menghitung skor rata-rata dengan rumus:
menjadi anggota untuk dapat
mengubah data dirinya pada fasilitas M = (∑fx) / N (1)
ubah profilnya.
5. Communication adalah merupakan Keterangan:
suatu hubungan dengan melakukan M = Rata-rata Skor
pertukaran, baik itu broadcast (antara ƩFx = Jumlah skor yang diperoleh
admin ke pengguna, antarpengguna) N = Jumlah komponen yang divalidasi
dan interaktif (perusahaan dan
pengguna). Dengan kriteria pengambilan keputusan
6. Connection merupakan link yang validasi dari nilai rata-rata validator pada
disediakan didalam situs media sosial Tabel 2 sebagai berikut.
untuk berhubungan dengan laman
Tabel 2. Kategori Validasi
yang lain.
7. Collaboration memungkinkan untuk
situasi dimana dua atau lebih orang Interval Rata-rata skor Kategori
belajar atau mencoba untuk belajar 3.25 ≤ x ≤ 4 Sangat Valid
sesuatu bersama-sama. 2.5 ≤ x < 3.25 Valid
1.75 ≤ x < 2.5 Kurang Valid
1 ≤ x < 1.75 Tidak Valid
E. Analisis Data
Terdapat tiga angket uji ahli
diantaranya yaitu angket uji ahli fisika F. Indikator Keberhasilan
komputasi, angket uji ahli pendidikan, Indikator keberhasilan dalam
dan angket uji multimedia. Ketiga angket penelitian ini yaitu terselesaikannya

126 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

produk berupa pengembangan media 2. Validasi Media


pembelajaran berbasis Virtual Class Berdasarkan hasil validitas para ahli
berbantuan Google Drive. Maksud dari terhadap media pembelajaran Virtual
terselesaikannya produk ialah produk Class berbasis Google Drive diperoleh
yang dibuat sudah melalui tahap data yang dirangkum dan disajikan dalam
penelitian pengembangan dan dengan Tabel 3 berikut.
kriteria ketercapaian bahan ajar sudah
mencapai 70% dari uji ahli (Sugiyono, Tabel 3. Hasil Validasi
2013).
Validator
No. Pernyataan
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 2 3 4
1. Tampilan Media Pembelajaran A. Aspek Didaktik
Virtual Class Media pembelajaran
Berikut disajikan tampilan produk virtual class
media pembelajaran Virtual Class yang berbantuan google
1 3 4 3 3
dikembangkan. drive ini dirancang
dengan desain
menarik.
Penyajian materi
dalam media
pembelajaran virtual
2 class berbantuan 3 3 4 4
google drive
disajikan dengan
menarik
Menu pada media
pembelajaran virtual
class berbantuan
3 4 3 4 4
Gambar 4. Tampilan Awal Website Virtual Class google drive
memudahkah untuk
proses perkuliahan
Media pembelajaran
virtual class
4 berbantuan google 3 3 3 4
drive mudah diakses
dan praktis
B. Aspek Isi dan
Tampilan
Materi pada media
pembelajaran virtual
class berbantuan
5 4 4 4 3
google drive ini
Gambar 5. Tampilan Website setelah Login disesuaikan dengan
kompetensi dasar
Tulisan yang
terdapat pada media
pembelajaran virtual
6 class berbantuan 3 4 4 4
google drive ini
dapat dibaca dan
dilihat dengan jelas

Gambar 6. Tampilan Website Virtual Class saat


Perkuliahan Berlangsung

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017 | 127


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

Gambar yang direkomendasikan untuk digunakan.


disajikan pada Validitas dilihat dari dua aspek yaitu
media pembelajaran
virtual class
aspek aspek isi dan tampilan dengan
berbantuan google memperhatikan kebahasaan dan ketepatan
7 drive ini memiliki 4 4 4 4 fungsi dari media tersebut.
kesesuaian dengan Implementasi produk sudah
materi dan diterapkan dan digunakan dalam
mendukung
mahasiswa untuk
perkuliahan matakuliah termodinamika
belajar mandiri. pada program studi pendidikan fisika
Penyajian materi FKIP Universitas Pasir Pengaraian.
dalam media Setelah menggunakan pembelajaran
pembelajaran virtual Virtual Class berbasis Google Drive,
8 3 3 4 4
class berbantuan
google drive ini
kemandirian belajar mahasiswa
singkat dan jelas meningkat. Hasil pengamatan
Menu dan aplikasi menunjukkan bahwa mahasiswa lebih
lain pada media ini banyak belajar melalui Virtual Class
9 memberikan daya 3 4 3 4 untuk menunjang pembelajaran mereka di
tarik dalam
penggunannya
kelas.
Desain background,
cover, intro, menu, SIMPULAN DAN SARAN
materi, kuis dalam Dari analisis validitas produk yang
media pembelajaran dihasilkan, maka media pembelajaran
10 3 3 3 4
virtual class
berbantuan google
virtual class berbantuan google drive bisa
drive ini disajikan dijadikan inovasi dalam pembelajaran saat
dengan menarik. proses perkuliahan, karena hasil dari
Tombol navigasi penelitian sudah dalam kategori sangat
11 dapat digunakan 4 4 4 3 valid. Adapun saran dalam penelitian ini
dengan efektif
Bentuk dan ukuran
adalah media yang dihasilkan ditambah
huruf yang dengan video demonstrasi perkuliahan
12 4 4 4 4
digunakan dapat secara online langsung saat perkuliahan
dilihat dengan jelas. dilaksanakan.
Link google drive
13 memudahkan untuk 3 3 4 4
mengakses tugas. DAFTAR PUSTAKA
Asyhari, A., & Diani, R. (2017).
Jumlah skor per validator 44 46 48 49
Pembelajaran Fisika Berbasis Web
Total skor 187
Enhanced Course: Mengembangkan
Rata Rata 3.60
Web-logs Pembelajaran Fisika Dasar
Kategori Sangat Valid 1. Jurnal Inovasi Teknologi
Pendidikan, 4(1), 13–25.
Eko Purwanto, A., Hendri, M., & Susanti,
3. Pembahasan
N. (2016). Studi Perbandingan Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan
Belajar Siswa Mengunakan Media
angket validasi ahli yang diberikan
Phet Simulations Dengan Alat
kepada ahli pembelajaran fisika, ahli
Peraga Pada Pokok Bahasan Listrik
materi fisika, dan ahli fisika komputasi
Magnet Di Kelas IX SMPN 12
didapatkan skor validitas sebesar 3,60
Kabupaten Tebo. Jurnal Pendidikan
dengan kategori “sangat valid”. Sehingga
Fisika, 1(1), 22–27.
secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
Eliana, E. D. ., Senam, Wilujeng, I., &
media pembelajaran Virtual Class
Jumaidi. (2016). The Effectiveness
berbasis Google Drive sangat
128 | Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class… Sohibun, Filza Yulina Ade

Of Project-Based E-learning to Meningkatkan Kinerja dan Prestasi


Improve ICT Literacy. Jurnal Belajar Fisika Siswa SMK. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 5(1), 51– Pendidikan Teknologi Dan
55. Kejuruan, 22(4), 385–395.
https://doi.org/10.15294/jpii.v5i1.57 Rohmani, S., Sunarno, W., & Siti
89 Amanah, N. (2015). Pembelajaran
Gumrowi, A. (2016). Meningkatkan hasil Fisika Menggunakan Model POE (
belajar listrik dinamik menggunakan Prediction , Observation , And
strategi pembelajaran team assisted Explanation) Melalui Metode
individualization melalui simulasi Eksperimen dan Proyek Ditinjau dari
crocodile physics. Jurnal Ilmiah Kreativitas Dan Sikap Ilmiah Siswa.
Pendidikan Fisika Al-Biruni, Jurnal Inkuiri, 4(4), 10–15.
5(April), 105–111. Sugiono. (2011). Metode Penelitian
https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni. Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
v5i1.110 Bandung: Alfabeta.
Gunawan, Harjono, A., & Imran. (2016). Sugiyono. (2013). Memahami penelitian
Pengaruh Multimedia Interaktif dan kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Gaya Belajar Terhadap Penguasaaan Sukmadinata. (2008). Metode Penelitian
Konsep Kalor Siswa. Jurnal Tindakan. Bandung: PT Remaja
Pendidikan Fisika Indonesia, 12(2), Rosdakarya.
118–125. widoyoko. (2012). Teknik Penyusunan
https://doi.org/10.15294/jpfi.v12i2.5 Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
018 Pustaka Belajar.
Hanafi. (2009). Pembelajaran Sejarah Wijayanti, W., Maharta, N., & Suana, W.
Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat: (2017). Pengembangan Perangkat
Departemen Agama RI. Blended Learning Berbasis Learning
Irwandani. (2016). Potensi media sosial Management System pada Materi
dalam mempopulerkan konten sains Listrik Dinamis. Jurnal Ilmiah
islam. Jurnal Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 1–
Tarbiyah, 1(2), 173–177. 12.
Mahbub, M. Z., Kirana, T., & https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
Poedjiastoeti, S. (2016). v6i1.581
Development Of STAD Cooperative Woodrich, M., & Fan, Y. (2017). Google
Baased Learning Set Assisted With Docs As A Tool For Collaborative
Animation Media To Enhanche Writing In The Middle School
Student’s Learning Outcome In Classroom. Journal Of Information
MTS. Jurnal Pendidikan IPA Technology Education Research, 16,
Indonesia, 5(2), 247–255. 391–410.
https://doi.org/10.15294/jpii.v5i2.60 Yuberti. (2015). Online Group Discussion
04 pada Mata Kuliah Teknologi
Mihardi, S., & Derlina. (2015). Pembelajaran Fisika. Jurnal Ilmiah
Implementation Of Inquiry Training Pendidikan Fisika Al-Biruni, 4(2),
Model In Learning Physics To 145–153.
Improve Student Formal Thinking https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
Ability. Jurnal Pendidikan Fisika v4i2.88
Indonesia, 11(2), 162–169.
https://doi.org/10.15294/jpfi
Mulyadi, E. (2015). Penerapan Model
Project Based Learning untuk

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.2/2/2017 | 129

Anda mungkin juga menyukai