Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA AJAR

COMPLEX MEDICAL SURGICAL NURSING (CMSN)


 CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT “CABG“

Disusun Oleh :
MEGAWINTHA WULANDARI
011921023
Pogram B 2019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA
2020
Pertanyaan Berpikir Kritis :

1. Jelaskan secara singkat patofisiologi perkembangan CABG pada pasien ini.


2. Manifestasi klinis CABG apa yang ditunjukkan pasien ini?
3. Kebutuhan pendidikan apa yang harus dipenuhi sebelum pasien keluar?
4. Berdasarkan data penilaian yang disajikan, tulis satu atau lebih diagnosis
keperawatan yang sesuai.Apakah ada masalah kolaboratif?

Jawab:
1. Patofisiologi pada pasien CABG :

Angina (sakit dada apabila kepenatan) terjadi akibat berlakunya


aterosklerosis yang menyebabkan saluran yang mengalirkan darah ke otot-
otot jantung menyempit dan pengaliran darah terhalang.serangan sakit
jantung terjadi apabila darah membeku di kawasan aterosklerosis dan
menghalang sepenuhnya pengaliran darah ke otot –otot jantung.keadaan
ini menyebabkan sel jantung mati akibat tidak mendapat oksigen.Tanda-
tanda penyakit jantung adalah termasuk kesakitan di bagian
jantung,berkeringat,lemas,dan kesulitan untuk bernafas.penyakit jantung
koroner dan miocardial infark merupakan respon iskemik dari miokardium
yang disebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau
tidak permanen.oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial,untuk
metabolisme aerob dimana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk
energi jantung pada saat istirahat membutuhkan 70 % oksigen.banyaknya
oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung disebut sebagai Myocardial
Oxygen Cunsumption (MV02), yang dinyatakan oleh percepatan
jantung,kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung.

Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap


peningkatan tuntutan tekanan oksigen dengan menambah percepatan dan
kontraksi untuk menekan volume darah ke sekat-sekat jantung.pada
jantung yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial,suplai darah
tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi.keadaan adanya
obstruksi letal maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu
kondisi menyerupai glikolisis aerobic berupaya memenuhi kebutuhan
oksigen.

Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik


yang dapat sebagai presdisposisi terjadinya distrimia dan kegagalan
jantung.Hipokromia dan asidosis laktat mengganggu fungsi ventrikel.
Menjadi hipokinetik.kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan
stroke volume ,pengurangan cardiac output ,peningkatan ventrikel kiri
pada saat tekanan akhir diastol dan tekanan desakan pada arteri
pulmonalis, serta tanda-tanda kegagalan jantung.
Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri
koronaria ,(permanen atau sementara),lokasi serta ukurannya.tiga
manifestasi dari iskemik miocardial adalah angina pektoris,penyempitan
arteri koronarius sementara,preinfarsi angina, dan miocardial infark atau
obstruksi permanen pada arteri koronari.

2. manisfestasi klinis CABG:

 Nyeri dada
 Sesak Nafas
 Kelelahan atau kepenatan.
 Palpitasi (Jantung berdebar-debar)
 Pusing maupun pingsan

Sesuai dengan kasus CABG pasien ini adalah:

pasien mengalami nyeri pada dada sejak september 2009 dan pada
mei 2010 setelah bekerja berat pasien mengalami lagi nyeri dada:nyerinya
seperti tertindih benda berat pada bagian tengah dada dan biasanya di
sertai sesak di rasakan sampai 10 menit dan hilang dengan istirahat dan
minum obat (ISDN 5 mg SL).

pasien tampak tegang ,pasien tidak bisa tidur sehingga terjadi


kelelahan dengan hasil TTV: BP :130/ 85 mmhg, Hr:95 x/mnt,RR:23
X/mnt.data penunjang hasil EKG 29/06/10: ST depresi di lead 1;Avl:T
inverted di V1-V5,RBBB (+) dan HR:69 X/Mnt.Hasil ECHO 29/06/10:EF
45 %,hipokinetik anteroseptal dan apical. dan dari hasil pemeriksaan
kateterisasi dengan hasil LM:20 95%, LAD:ostial stenosis 95 %,distal
stenosis 40 %,setelah D2 RCA:proximal subtotal oklusi,midstenosis
multiple 80 %,LCX:midstenosis setelah OM2.kesimpulan :CAD 3 VD di
disarankan untuk operasi CABG

3. pendidikan yang harus di penuhi ketika pasien keluar RS:

Edukasi pasca operasi yaitu pantau tamponade jantung 24 jam dan


latihan nafas agar paru-paru bisa berkembang dan latihan meniup .post
operasi pasien dipantau urine dan perdarahan drain,biasanya dirawat di icu 3
hari,bila tidak ada komplikasi dan drain sudah di lepas pasien pindah ruang
rawat biasa biasanya pasien di rawat selama 10 hari.Sedangkan edukasi
perawat sebelum pasien keluar RS yaitu:

a. perawat memberikan arahan tertulis tentang komsumsi obat di


rumah (dosis,waktu minum obat,dan lama nya penggunaan obat
tersebut).
b. perawat memberitahukan obat-obat emergency dan harus tersedia
serta obat-obat yang mendukung penyembuhan pasca bedah
CABG:

-Obat antiplatelet (aspirin,aspilet)

-Obat Beta Bloker

-Nitrat

-ACE Inhibitor (Captopril)

c. perawat menganjurkan untuk melakukan perawatan luka seperti


yang di kerjakan di RS.Ajarkan dan libatkan perawatan luka
terakhir sebelum pulang dari RS.Bila keluarga merasa belum
mampu melakukan perawatan luka seperti di RS maka sebaiknya
untuk mencari tenaga ahli/terlatih untuk melakukan perawatan luka
bisa di puskesmas/klinik terdekat.

d. perawat menganjurkan agar pasien untuk mengikuti rehabilitasi


lanjutan sesuai dengan tahap kemampuan yang disesuaikan dengan
kondisi pasien.dan anjurkan pasien kontrol secara teratur dan
meminta pemeriksaan penunjang yang mendukung (MSCT:untuk
mengecek patensi graft,treadmill test:untuk mengetahui
kemampuan jantung dan echo:untuk mengetahui curah jantung)
dan tetap memonitor resiko serangan jantung koroner dengan
memperhatikan tanda-tanda vital secara rutin,berolahraga
teratur,mengurangi gaya hidup agar tidak terjadi
hiperkolesterol,stop merokok dan istirahat cukup.

e. perawat memberitahu pasien untuk mengurangi gerakan yang


menggunakan bahu berlebih (main tenis,baseball, golf) dan pasien
tidak boleh merentangkan tangan secara terbuka selama 1 tahun
yaitu untuk mendukung penyembuhan sternum

f. perawat mengajarkan kapan waktunya mencari bantuan seperti:

1. demam lebih dari 380C


2. adanya nyeri baru atau nyeri yang lebih parah pada
daerah insisi( sternum dan kaki).
3. luka kemerahan,nyeri dan bernanah
g. kolaborasi dan diskusikan tentang diit di rumah yang menunjang
kesehatan jantung.

h. perawat memberikan rasa aman dan hindarkan hal-hal yang


membuat cemas dan gelisah.

i. perawat menganjurkan untuk berkonsultasi dengan psikologist


berhubungan dengan penurunan kualitas seksual post operasi
CABG.

4.Diagnosa keperawatan yang timbul:

a) Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan miokardium(


preload ,afterload,kontraktilitas)

b) Risiko Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan trauma


pembedahan.

c) Risiko keseimbangan volume cairan dan elektrolit berhubungan


dengan gangguan volume darah.

d) Nyeri berhubungan dengan trauma operasi dan iritasi pleura akibat


selang dada

e) Risiko pola nafas inefektif berhubungan dengan ketidakadekuatan


ventilasi

f) Risiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

A. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan


miokardium( preload ,afterload,kontraktilitas)

Tujuan : Mengembalikan curah jantung untuk menjaga/mencapai gaya hidup


yang diinginkan.

Kriteria evaluasi:

 Parameter hemodinamik dalam batas normal


 Drainase dada melalui selang pada 4-6 jam pertama kurang dari 300
ml/jam
 Tanda-tanda vital stabil
 Nyeri terbatas pada luka operasi
 EKG negative terhadap perubahan iskemik

Intervensi:

 Pantau status kardiovaskuler ,pembacaan parameter hemodinamik


Rasional : Efektifitas curah jantung di tentukan oleh pemantauan
hemodinamik.

a. Lakukan observasi tekanan arteri setiap 15 menit sampai stabil


b. Lakukan auskultasi suara dan irama jantung
c. Lakukan observasi denyut nadi perifer
d. Lakukan pengukuran tekanan atrium kiri,tekanan diastolic arteri pulmonal
dan PCWP untuk mengkaji curah jantung.
e. Lakukan pemantauan PCWP,CO/CI,tekanan atrium kiri dan CVP untuk
mengkaji volume darah,tonus vaskular dan efektifitas pemompaan
jantung
f. Pantau hasil EKG
g. Lakukan pengukuran haluaran urine
h. Lakukan observasi mukosa pipi,dasar kuku,dasar ,cuping telinga dan
ekstremitas
i. Lakukan pengkajian kulit,perhatikan suhu dan warnanya

 Observasi adanya perdarahan persisten drainase darah yang terus-menerus


dan menetap,hipotensi, CVP rendah,takikardi.persiapkan pemberian
komponen darah dan larutan vena.Rasional: perdarahan dapat terjadi akibat
insisi jantung, kerapuhan jaringan, trauma jaringan dan gangguan faktor
pembekuan.

 Observasi adanya tamponade jantung:hipotensi,peningkatan


PCWP,tekanan atrium kiri, CVP, bunyi jantung lemah ,denyut nadi lemah
,distensi vena jugularis,penurunan haluran urine ,lakukan pengecekan
berkurangnya darah pada selang drainase .kaji adanya pulsus
paradoksus.Rasional:tamponade jantung karena adanya perdarahan di
kantung percardium yang akan menekan jantung dan menghambat pengisian
ventrikel secara adekuat.penurunan drainase menunjukan bahwa darah cairan
terkumpul di kantung pericardium.

 Observasi gagal jantung :hipotensi,peninggian PCWP.CVP,tekanan atrium


kiri,takikardi,gelisah,asinosis,agitasi,distensi vena,dispneu,ascites.persiapkan
pemberian diuretic dan digitalis.Rasional:Gagal jantung yang terjadi akibat
penurunan aksi pemompaan jantung ,dapat mengakibatkan berkurangnya
perfusi ke organ vital.
 Observasi adanya infark miokardium .lakukan pemeriksaan EKG dan
enzim berkala.Bedakan nyeri bekas luka operasi dengan nyeri
angina.Rasional:Gejala bisa tertutup oleh tingkat kesadaran pasien dan obat
anti nyeri.

Apakah ada masalah kolaboratif ? ada ,kolaborasi nya adalah:

1. Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan kepada pasien dan keluarga


prosedur tindakan CABG,puntuk pengaturan diemberian obat–obatan anti
gagal jantung,analgesik,pemberian oksigen,pemberian cairan,pemberian
antibiotik post operasi dan pemeriksaan penunjang pro CABG dan bedah
jantung untuk tindakan CABG
2. Kolaborasi Ahli gizi untuk pengaturan diit pre dan post CABG
3. Kolaborasi rehab medik untuk rehabilitasi pre dan post CABG

Anda mungkin juga menyukai