Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah


SWT. atas segala` rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan
kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang penulis beri judul “Peningkatan penyediaan
makanan dan perbaikan gizi”.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Tahuna, Februari 2021


Penulis

Rahmania Nurdin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Peningkatan pnyediaan makanan dn perbaikan Gizi ................... 3
1. Pengertian Penyediaan Makanan .......................................... 3
2. Pengertian Gizi ....................................................................... 3
3. Pengertian Ilmu Gizi .............................................................. 4
4. Fungsi dari Gizi ...................................................................... 4
5. Cara Perbaikan Status Gizi .................................................... 5
6. Penanggulangan Masalah Gizi................................................ 6

B. Kesehatan ...................................................................................... 7
1. Definisi Kesehatan Masyarakat ............................................. 7
2. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat ................................. 7
C. Gizi Dalam Kesehatan Manusia .................................................... 9
D. Program Perbaikan Gizi Dan Kesehatan Masa Depan .................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11


A. Kesimpulan ................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keadaan gizi dan kesehatan manusia tergantung pada tingkat konsumsi,
Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan,
kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi),
kurangnya pengetahuan manusia tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan
adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh
kemajuan ekonomi pada lapisan manusia tertentu yang disertai dengan minimnya
pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian,
sebaiknya manusia meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah
terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi.
Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada
penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan
banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini
berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia sekolah,
remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan manusia, namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu
pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari
sumber penyakit (agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Hal itu
disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple causation of diseases)
sebagai lawan dari peiiyebab tunggal (single causation).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyediaan makanan, gizi dan kesehatan?
2. Apa fungsi dari gizi dan kesehatan tersebut!
3. Bagaimana cara perbaikan status gizi dan kesehatan?

C. Tujuan
Agar kita dapat memahami tentang peningkatan penyediaan makanan,
definisi gizi, memahami gizi dalam kesehatan manusia.

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiwa dapat memehami
apa dimaksud dengan peningkatan penyediaan makanan, definisi gizi, memahami
gizi dalam kesehatan manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENINGKATAN PENYEDIAAN MAKANAN DAN PERBAIKAN GIZI


1. Peningkatan penyediaan makanan
Penyediaan makanan merupakan salah satu hal penting dalam
peningkatan dan perbaikan status gizi pasien di rumah sakit sebagai bagian dari
penyembuhan penyakit. Pemberian makanan tersebut bukanlah hal yang
sederhana, mengingat resiko kurang gizi (hospital malnutrition) yang dapat
muncul secara klinis selama pasien mendapat perawatan di rumah sakit (Depkes RI,
2007).
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien merupakan salah satu dari
tiga standar pelayanan minimal rumah sakit untuk Instalasi Gizi. Mutu
pelayanan gizi dapat dilihat dari perubahan status gizi pasien dan banyaknya
makanan yang tersisa. Sisa makanan juga merupakan salah satu indikator
keberhasilan pelayanan gizi di ruang rawat inap. Selain nilai terapi, makanan
mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar dalam pembiayaan rumah sakit,
yaitu sekitar 20-40% dari belanja barang di rumah sakit (Djamaluddin et al.,
2005).
Depkes RI (2007) menyebutkan bahwa biaya makanandi institusi
mencapai ± 15% dari total biaya rumah sakit. Besarnya biaya ini harus dikelola
secara baik, sehingga dapat termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil
guna.

2. Pengertian Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang
berarti “makanan”. Menurut dialek Mesir, “ghidza” dibaca “ghizi”.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

3
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan.

3. Pengertian Ilmu Gizi


Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses
pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami
pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
sehat serta gigi yang sehat pula.

4. Fungsi dari Gizi


Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh
makhluk hidup, yaitu:
1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral
dan cairan tubuh yang lain
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
(protein).
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4
bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI
adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang
dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat

4
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran
ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan
salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi
serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung
lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang
aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

5. Cara Perbaikan Status Gizi


Pengaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi, antara
lain menambah berat badan dan meningkatkan kadar Hb. Berikut adalah pengaturan
makanan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi:
1. Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jenis
kelamin, dan aktivitas.
2. Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan,
vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan.
3. Menu disesuaikan dengan pola makan.

5
4. Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanan sumber zat
besi yang berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap
oleh tubuh daripada sumber makanan nabati.
5. Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu
menambah makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya,
jeruk, nanas, pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.

6. Penanggulangan Masalah Gizi


Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di
negara kita. Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaiki gizi
manusia Indonesia. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
gizi salah, baik gizi kurang maupun gizi lebih.
a. Penanggulangan Masalah Gizi Kurang
Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui
peningkatan produksi beraneka ragam pangan;
Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng diarahkan pada
pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat
rumah tangga;
Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari
tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga Puskesmas dan Rumah
Sakit;
Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG);
Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi
manusia;
Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk
pangan yang bermutu dan terjangkau oleh manusia luas;
Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan
(PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta
kapsul minyak beriodium;
Peningkatan kesehatan lingkungan;

6
Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan Zat Besi;
Upaya pengawasan makanan dan minuman;
Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.
b. Penangulangan Masalah Gizi Lebih
Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu,
contoh gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan
pengeluaran yodium dalam tubuh.

B. Kesehatan
1. Definisi Kesehatan Masyarakat
Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat.
Secara kronologis batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai dengan batasan
yang sangat sempit sampai batasan yang luas. Batasan yang paling tua, dikatakan
bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi
yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama
dengan sanitasi. Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan
merupakan kegiatan kesehatan masyarakat atau manusia. Kemudian pada akhir abad
ke-18 dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis
imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi
dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit
melalui imunisasi.

2. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat


Seperti disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni.
Oleh sebab itu, ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal
tersebut. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mulanya hanya mencakup 2
disiplin keilmuan, yakni ilmu bio- medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial.
Akan tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasri
ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang. Sehingga sampai pada saat ini disiplin
ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain, mencakup: ilmu biologi,

7
ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi,
psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya. Secara garis besar, disiplin ilmu yang
menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu
kesehatan masyarakat ini, antara lain:
a) Epidemiologi
b) Biostatistik/statistik kesehatan
c) Kesehatan lingkungan
d) Pendidikan kesehahtan dan ilmun perilaku
e) Administrasi kesehatan masyarakat
f) Gizi masyarakat
g) Kesehatan kerja.
Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktiknya
mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak
langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif),
terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif)
kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.Misalnya:
pembebrsihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan
gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja,
pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi tempat-tempat umum,
pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya. Secara garis besar,
upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehahtan
masyarakat antara lain:
a) Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
b) Perbaikan sanitasi lingkungan.
c) Perbaikan lingkungan pemukiman.
d) Pemberantasan vektor.
e) Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.
f) Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
g) Pembinaan gizi masyarakat.

8
C. Gizi Dalam Kesehatan Manusia
Terkait erat dengan ”gisi kesehatan manusia” adalah ”kesehatan gizi
manusia,” yang mengacu pada cabang populasi terfokus kesehatan manusia yang
memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan program pangan dan gizi, dan
memberikan peran kepemimpinan dalam menerapkan publik kesehatan prinsip-
prinsip untuk kegiatan yang mengarah pada promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit melalui pengembangan kebijakan dan perubahan lingkungan.
Definisi Gizi kesehatan manusia merupakan penyulingan kompetensi untuk
gizi kesehatan manusia yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan
internasional dilapangan.
Gizi istilah dalam kesehatan manusia mengacu pada gizi sebagai komponen
dari cabang kesehatan manusia , ”gizi dan kesehatan manusia” berkonotasi
koeksistensi gizi dan kesehatan manusia, dan gizi manusia mengacu pada cabang
kesehatan manusia yang berfokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan
manusia dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-program berbasis
manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas yang berbeda
dan populasi. Gizi manusia meliputi program promosi kesehatan, inisiatif kebijakan
dan legislatif, pencegahan primer dan sekunder, dan kesehatan di seluruh rentang
hidup.

D. Program Perbaikan Gizi Dan Kesehatan Masa Depan


Berangkat dari besarnya masalah gizi dan kesehatan serta bervariasinya
faktor penyebab masalah ini antar wilayah, maka diperlukan program yang
komprehensif dan terintegrasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Jelas sekali kerja sama antar sektor terkait menjadi penting, selain mengurangi
aktivitas yang tumpang tindih dan tidak terarah. Berikut ini merupakan pemikiran
untuk program yang akan datang, antara lain:
Banyak hal yang harus diperkuat untuk melaksanakan program perbaikan
gizi, mulai dari ketersediaan data dan informasi secara periodik untuk dapat
digunakan dalam perencanaan program yang benar dan efektif. Kajian

9
strategi program yang efisien untuk masa yang datang mutlak diperlukan,
mulai dari tingkat nasional sampai dengan kabupaten.
Melakukan penanggulangan program perbaikan gizi dan kesehatan yang
bersifat preventif untuk jangka panjang, sementara kuratif dapat diberikan
pada kelompok manusia yang benar-benar membutuhkan. Bentuk program
efektif seperti perbaikan perilaku kesehatan dan gizi tingkat keluarga
dilakukan secara professional mulai dipikirkan, dan tentunya dengan
ketentuan atau kriteria yang spesifik lokal.
elakukan strategi program khusus untuk penanggulangan kemiskinan, baik
di daerah perkotaan maupun perdesaan dalam bentuk strategi pemberdayaan
keluarga dan menciptakan kerja sama yang baik dengan swasta.
Secara bertahap melakukan peningkatan pendidikan, strategi ini merupakan
strategi jangka panjang yang dapat mengangkat Indonesia dari berbagai
masalah gizi dan kesehatan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.

B. Saran
Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan gizi, maka kita harus
menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan status gizi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmojo soekidjo.2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta


PT.RINEKA CIPTA 2.
http://perpustakaanpusdiklataparatur.net/index.php?option=com_content&view=
article&id=64:kurikulum-penguji-kompetensi-tenaga
kesehatan&catid=38:kurikulum&Itemid=87 selasa 04 Desember 2012.
http://husnhy.blogspot.com/2013/11/gizi-dalam-kesehatan-manusia.html
http://www.academia.edu/4311779/Konsep_Ilmu_Kesehatan_Manusia
http://ph.fk.ugm.ac.id/index.php?mod=pendidikan&sub=gk&act=view&typ=html
https://www.academia.edu/20295052/GIZI_DAN_KESEHATAN

https://studylibid.com/doc/830173/bab-i.-pendahuluan-a.-latar-belakang-penyediaan-
makanan#

12

Anda mungkin juga menyukai