Anda di halaman 1dari 30

BIOETANOL

Konversi Biomassa Ke Biofuel


Bioetanol

• Merupakan bahan bakar yang dibuat dari


fermentasi tanaman yang mengandung jumlah
kandungan gula, pati atau selulosa yang tinggi
Etanol, C2H5OH

Etanol (etil alkohol) C2H5OH : zat kimia organik berwarna jernih


berberat molekul 46,07; berbau khas alkohol, berfasa cair pada suhu
kamar, mudah terbakar dan dapat dibuat dari biomassa maupun
fraksi minyak bumi

3
Etanol, C2H5OH
• Penggunaan :
 Bahan minuman. [dikenai cukai]
 Bahan bakar. [bebas cukai via denaturasi]
 Industrial. [bebas cukai via denaturasi/izin khusus]
• Kalor bakar netto = 21 MJ/liter (2/3 x bensin)
• Etanol kering/absolut/murni saling-larut dengan bensin pada
segala perbandingan (tetapi tidak dengan solar).
 Merupakan High Octane Mogas Component (HOMC)
untuk pembuatan gasohol; Angka oktan rata-rata : sendiri,
104; pada campuran dgn bensin, 118.
4
Skema Produksi Bioetanol

6
Karbohidrat
• Karbohidrat  zat organik yang mengandung karbon, hidrogen dan
oksigen dalam perbandingan Cn(H2O)m ( hidrat karbon) dengan n
sama dengan atau sedikit lebih besar dari m
• Karbohidrat berasal dari kata hidrat karbon yang berarti senyawa
antara karbon dan air, sehingga dehidrasi sukrosa (C12H22O12) oleh
asam sulfat menghasilkan karbon
• Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat digolongkan menjadi :
• monosakarida,
• disakarida, dan
• polisakarida

Berdasarkan jumlah atom C, monosakarida terdiri dari biosa (2 atom C), triosa (3 atom C),
Pentosa (5 atom C), dan heksosa *6 atom C)
monosakarida

Contoh aldosa  glukosa (C6H12O6)


Disakarida  gliko-
sida-glikosida yang
tersusun dari dua
unit monosakarida.

• Maltosa dan selobi-


osa tak terdapat be-
bas di alam; masing-
masing merupakan
produk antara hidro-
lisis pati dan selu-
losa.

11
• Laktosa ditemukan dalam susu.
• Sukrosa (gula pasir)  disakarida paling penting dalam perekonomian.
Juga komponen utama gula merah dan gula semut. Tumbuhan sumber
penting sukrosa adalah tebu (Saccharum officinarum), bit gula (Beta
vulgaris), sorgum manis (Sorghum bicolor), dan aneka tumbuhan
dalam famili Palmae : nipah (Nypa fruticans), aren (Arenga pinnata),
kelapa (Cocos nucifera), siwalan atau lontar (Borassus flabellifer),
langkap (Arenga obtusifolia), gebang (Corypha utan).
Polisakarida
• Terdiri atas > 10 unit
monosakarida
• Hidrolisis polisakarida akan
menghasilkan sejumlah
besar unit monosakarida
• Linier : amilosa, selulosa
• Bercabang : amilopektin,
glikogen
Reaksi Hidrolisis Disakarida
Indonesia kaya dengan bahan mentah bioetanol
A. Nira bergula: a.l. nira tebu, nira nipah, nira sorgum
manis, sari-buah mete. Sumber sukrosa (C12H22O11).
Tak memerlukan tahap hidrolisis (sakarifikasi) yang
khusus, karena ragi juga mampu menghidrolisis
sukrosa (disakarida)  monosakarida (C6H12O6,
glukosa + fruktosa).
B. Bahan berpati: a.l. tepung-tepung sorgum biji (jagung
cantel), sagu, singkong/gaplek, ubi jalar, ganyong,
garut, umbi dahlia.
C. Bahan berselulosa ( lignoselulosa): kayu, jerami,
batang pisang, bagas, dll.  Teknologi prosesnya
diperkirakan akan komersial pada dekade ini !
15
Sumber daya alam :
Tumbuhan penghasil nira gula !.

Tebu Sorgum manis Bit gula


(Saccharum officinarum) (Sorghum bicolor) (Beta vulgaris)
16
• Di Indonesia terda-
Indonesia masih memiliki tum- pat  700.000 ha
buhan alternatif sumber gula hutan nipah; berpo-
pasir : NIPAH (Nypa fruticans tensi menghasilkan
Wurmb). Famili Palmae. gula 2,1 juta ton/th.
• Dalam skala kecil-
menengah (kopera-
si), nipah dapat dija-
dikan sumber sirop-
gula (kinca).
• Hasil normal nira 
30.000 liter/ha/th,
tetapi dapat menca-
pai 78.000 liter/ha.

17
Proses Fermentasi Bioetanol Pada Bahan Yang
Mengandung Gula dan Pati
• Bahan yang mengandung gula
langsung di fermentasi dengan
menggunakan ragi roti
• Bahan yang mengandung pati perlu
dihidrolisis terlebih dahulu, untuk
memecah polisakarida menjadi
rantai yang lebih pendek
menghasilkan dekstrin
(C6H10O5)1000  100 (C6H10O5)10
Pati Dekstrin
• Sakarifikasi, proses ini merupakan tahap selanjutnya dalam proses
fermentasi dengan bahan yang mengandung pati
• Pada tahap sakarifikasi, merupakan tahap untuk mengubah dekstrin
menjadi maltosa dengan bantuan enzim  - Amilase.
(C6H10O5)10 + 5 H2O  5 (C12H22O11)
Dekstrin Maltosa
Enzim maltase

C12H22O11 + H2O  2 C6H12O6


Maltosa Glukosa
Hidrolisis dan fermentasi
1. Likuifaksi
 pengubahan pati menjadi dekstrin oleh enzim -
amilase melalui proses pemutusan ikatan α,1-4
glikosidik molekul pati secara acak.
 berlangsung pada suhu sekitar 80-85 °C, pH optimum
tergantung sumber enzim -amilase

2. Sakarifikasi
pengubahan dekstrin menjadi glukosa dengan mengguna-
kan enzim glukoamilase pada suhu 60 – 65 °C.

3. Fermentasi
glukosa diubah menjadi etanol dengan bantuan ragi
Saccharomyces cerevisiae.

20
21
22
23
Penyusun utama bahan lignoselulosa

• Terdiri atas 3 komponen penyusun utama :


• selulosa (30 – 50 %-berat),
• hemiselulosa (15 – 35 %-berat), dan
• lignin (13 – 30 %-berat)

• Rumus kimia empirik keseluruhan bahan :


CH1,4O0,66 ( C6H9O4 atau C6H8O4)

24
• Selulosa [(C6H10O5)n] adalah karbohidrat (non pangan) yang
merupakan polimer dari glukosa (C6H12O6).
• Hemiselulosa [(C5H8O4)m] adalah karbohidrat yang merupakan
heteropolimer dari pentosa (C5H10O5), terutama xilosa, dan sedikit
heksosa (seperti glukosa).
• Lignin adalah bahan non karbohidrat yang berupa polimer kompleks
3-dimensi berbasis fenilpropan.

25
Ester  kompleks lignin-karbohidrat, ikatan yang
terbentuk antara lignin dengan hemiselulosa atau
selulosa.

26
Konsep teknologi
bioetanol generasi 2
• Selulosa dapat dihidrolisis menjadi glukosa dengan
bantuan enzim selulase atau, dengan bantuan asam.

• Hemiselulosa dapat dihidrolisis menjadi pentosa


(terutama xilosa) dan heksosa (minor) dengan bantuan
asam encer atau enzim hemiselulase.

27
Reaksi Fermentasi
• Glukosa dan heksosa lain dapat difermentasi menjadi etanol oleh ragi
yang sesuai (terpopuler : Saccharomyces cerevisiae) :
C6H12O6  2 C2H5OH + 2 CO2
• Xilosa dan pentosa lain dapat (a). difermentasi menjadi etanol oleh
ragi yang sesuai (terpopuler : Pichia stipitis) :
3 C5H10O5  5 C2H5OH + 5 CO2
atau (b). dikonversi menjadi produk lain (xilitol, furfural, dll.).

28
• Lignoselulosa tersusun dari mikrofibril-mikrofibril selulosa yang
membentuk kluster-kluster, dengan ruang antar mikrofibril terisi dengan
hemiselulosa, dan kluster-klusternya tsb terbebat kuat menjadi satu
kesatuan oleh lignin.
• Akibatnya, lignoselulosa merupakan bahan yang amat rapat, sehingga pada
kondisi biasa bersifat inert dan tak bisa ditembus/ diterobosi oleh air apalagi
enzim.
• Bahan lignoselulosa perlu terlebih dahulu diolah agar selulosa nya dapat
dicapai oleh enzim selulase dan air , melalui proses :
 Pengolahan awal (pretreatment).
 Merupakan tahap krusial/kritikal dalam pemanfaatan bahan
lignoselulosa untuk memproduksi bioetanol

29
Konsep dasar pengolahan awal lignoselulosa

• Tujuan :
membuka
struktur rapat
bahan agar
enzim selulase
dapat mencapai
selulosa.

• Menurunkan derajat kristalinitas selulosa.

• Harus murah
30

Anda mungkin juga menyukai