ABSTRAK
Manajemen pengobatan medis merupakan sebuah proses yang sangat kompleks dengan banyak
tahapan dan multi-disiplin yang melibatkan dokter, perawat, apoteker, pasien. Dalam kegiatan pelayanan
pasien di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM) telah terjadi insiden-insiden keselamatan pasien
baik yang terlaporkan maupun yang secara tidak sengaja ditemukan, hal ini sesuai dengan beberapa
penelitian kesehatan masyarakat yang juga melaporkan bahwa eror yang terjadi di rumah sakit dapat terjadi
10 kali lipat dari yang teridentifikasi1. Tujuan penelitian ini untuk: memberikan input kepada pihak
manajemen mengenai tingkat Keselamatan Pasien dan memberikan rekomendasi upaya perbaikan Mutu
Pelayanan terutama untuk mengurangi cedera pada pasien dan peningkatan Keselamatan Pasien di RS UGM
khususnya dengan cara mengidentifikasi dan mengklasifikasi trigger yang terjadi, mengidentifikasi insiden
yang terjadi, menilai tingkat cedera pada setiap insiden, dan memberikan gambaran tingkat keselamatan
pasien di RS UGM.
Penelitian dilaksanakan di RS UGM dengan melakukan review terhadap rekam medis pasien rawat
inap dewasa (n=60) yang dirawat dalam periode September 2015 untuk mendeteksi trigger dan adverse
event menggunakan IHI Global Triggers Tool for Measuring Adverse event2. Readmisi pasien menurut IHI
Global Triggers Tool diamati dalam 30 hari sehingga Rekam medis yang terpilih harus diamati dalam 30
hari sebelum dan sesudahnya apakah ada riwayat admisi. Proses review menggunakan 5 modul sebagai
pengelompokan triggers, meliputi Cares, Surgical, Medication, Intensive Care, dan Emergency Departemen.
Teknis analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif (descriptive statistics).
Hasil penelitian menemukan 111 triggers yang terjadi pada 38 pasien (n=60) terdiri atas 49 trigger
pada kelompok perawatan, 15 trigger pada kelompok pembedahan, 2 trigger pada perawatan intensif, 5
trigger pada IGD dan 40 trigger Pengobatan. Dari trigger yang sudah diidentifikasi, ditemukan 25 insiden
pada 19 pasien dalam masa perawatan di RS UGM yang meliputi Health-care Associated Infections (HAIs)
(32%), Dekubitus (32%), Komplikasi Operasi (12%), Komplikasi Tindakan Keperawatan (12%), Oversedasi
(8%) dan Cardiac Arrest (4%). Jika insiden tersebut dikelompokkan sesuai level cideranya, 48% tergolong
dalam kategori F (initial/prolonged hosptalization) dan tidak ada kasus kematian serta cidera permanen.
Kesimpulan: Trigger ditemukan pada semua kategori sesuai modul, yaitu Perawatan,
Pembedahan, Perawatan Intensif, IGD dan Pengobatan dengan insiden terbanyak adalah trigger perawatan,
dan insiden terkecil pada perawatan intensif. Dari trigger yang ditemukan memicu insiden yang bisa
memperpanjang lama perawatan dan membutuhkan intervensi lebih banyak. Tidak ada kasus kematian dan
cidera permanen pada sampel yang diteliti.
SAMPEL
60
49
Trigger Berdasarkan Kelompok Modul
Triggers
40
15
5
2
Care Module Surgical Module Emergency Intensive Care Module Medication Module
Departement Module
Tabel 4. Modul Institute for Healthcare Improvement (IHI) Global Triggers Tools tahun 20091
No. Kode Triggers Jenis Insiden
Modul Perawatan (Care Module)
1. C1 Tranfusi atau penggunaan produk darah
2. C2 Tim Respon Cepat/Code Blue/arrest
3. C3 Dialisis Akut
4. C4 Kultur Darah Positif
5. C5 Deep Vein Trombosis (Pemeriksaan X-ray atau Doppler)
6. C6 Penurunan 25% atau lebih Hemoglobin atau Hematokrit
7. C7 Pasien Jatuh
8. C8 Dekubitus
9. C9 Readmisi dalam 30 hari
10. C10 Penggunaan Restrain
11. C11 Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan
12. C12 Stroke di dalam perawatan
13. C13 Admisi ke level perawatan yang lebih tinggi
14. C14 Komplikasi Tindakan
15. C15 Lain-lain
Modul Pembedahan (Surgical Module)
1. S1 Re-Operasi
2. S2 Perubahan Prosedur Operasi
3. S3 Admisi ke ICU post operasi
4. S4 Intubasi/Re-intubasi di PACU/ICU post operasi
5. S5 X-ray Intra operasi atau post operasi di PACU/ICU
6. S6 Kematian Intra/Post Operasi
7. S7 Ventilasi Mekanik >24 jam post operasi
8. S8 Penggunaan Epineprin/norepineprin atau Naloxon atau Romazicon intra operasi
9. S9 Troponin post operasi > 1,5 ng/mL
10. S10 Cedera/Repair/Removal organ
11. S11 Komplikasi Operasi
Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada 4
Modul Instalasi Gawat Darurat (Emergency Department Module)
1. I1 Terjadinya Pneumonia
2. I2 Readmisi ke ICU
3. I3 Tindakan selama di ICU
4. I4 Intubasi/Re-intubasi
Modul Perawatan Intensif (Intensive Care Module)
1. E1 Readmisi IGD 48 jam
2. E2 Waktu di IGD lebih dari 6 jam
Modul Pengobatan (Medication Module)
1. M1 Tinja positif Clostridium diffecile
2. M2 Thromboplastin parsial > 100 detik
3. M3 International Normalized Ratio (INR) > 6
4. M4 Glukosa < 50 mg/dl
5. M5 Kenaikan BUN atau serum kreatin >2 kali ambang batas
6. M6 Pemberian Anti Histamin
7. M7 Menggunakan Benadryl (Diphenhydramine)
8. M8 Menggunakan Naloxone (Nocoba)
9. M9 Menggunakan Anti Emetic (Ondansetron / Metoclopramid)
10. M10 Over sedation/ Hipotensi
11. M11 Menghentikan obat secara tiba-tiba
12. M12 Lain-Lain
1. Trigger Perawatan
Trigger perawatan yang diidentifikasi 10 Surgical Modul
9
menurut modul perawatan meliputi 15
8 7
kategori (Gambar. 2), menunjukkan trigger
7
terbanyak adalah pada C8 yaitu kejadian
6
dekubitus, diikuti C1 dan C6 yaitu tranfusi
5 4
darah dan penurunan Hb lebih dari 25%
4
serta C6 (admisi dari bangsal ke ICU).
3
2 1 1 1 1
Care Modul 1
10
0 0 0 0 0
9 0
9 8 8 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
8 7
7 6 Gambar 3. Distribusi Trigger pada Modul
6 Pembedahan
5 4
4 3 Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi yang
3 2 terjadi pada tempat insisi dan sekitarnya
2 1 1 yang terjadi dalam masa 30 hari (atau 1
1 0 0 0 0 0 tahun pada operasi dengan implant) setelah
0
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 operasi dimana hari pertama adalah hari
dilakukannya operasi. Perdarahan pasca
Gambar 2. Distribusi Trigger pada Modul Perawatan operasi adalah perdarahan yang terjadi 24
jam – 10 hari pasca operasi baik yang ringan
2. Trigger Pembedahan (<750cc) maupun yang berat hingga
Distribusi trigger pembedahan digambarkan menimbulkan syok.
dalam 11 triggers menunjukkan trigger
terbanyak adalah S11 yaitu Komplikasi 3. Trigger Instalasi Gawat Darurat
Operasi meliputi Infeksi Daerah Operasi dan Data dari sampel terpilih menunjukkan
Perdarahan Post Operasi (Gambar. 3). jumlah pasien yang masuk melalui Instalasi
Gawat Darurat sebanyak 21 pasien dan 5
diantaranya ditemukan adanya trigger
(Tabel. 5).
Keperawatan (12%), Oversedasi (8%) dan Gambar.9. Insiden Menurut Tingkat Cidera
Cardiac Arrest (4%) (Gambar. 8).
DISKUSI
DESKRIPSI INSIDEN Manajemen Keselamatan pasien salah satunya
adalah manajemen insiden untuk pembelajaran atau
4%
8% upaya perbaikan sistem. Salah satu aspek dalam
manajemen insiden adalah langkah mitigasi berupa
12%
32% identifikasi insiden yang terjadi dan analisisnya10.
Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, rumah sakit dapat belajar dari 4 model mayor
12% yaitu 1) belajar dari pengalaman institusi/ rumah
sakit lain, 2) belajar dari hasil analisa defek/
kesalahan yang terjadi, 3) belajar dari pengukuran
32% indikator proses dan luaran, dan 4) belajar dari
respon atas ancaman yang tak diharapkan terhadap
HAIs Dekubitus mutu dan keselamatan pasien. Model tersebut
Komplikasi Operasi Komplikasi Tindakan Perawatan berkaitan dengan kolaborasi, tidak ada budaya
Oversedasi Cardiac Arrest menyalahkan atas kesalahan manusia, akuntabilitas
Gambar 8. Diskripsi Insiden
B. Saran
1. Perlu monitoring dan evaluasi program keselamatan pasien di RS UGM saat ini.
2. Review keselamatan pasien dapat dilakukan rutin/ periodik menggunakan Institute for Healthcare
Improvement (IHI) Global Triggers Tools untuk menilai efektivitas program keselamatan pasien.
3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya insiden
keselamatan pasien dan dilakukan upaya perbaikannya dengan program yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Classen, DC, Resar R, Griffin F, et al. (2011). „„Global trigger tool‟‟ shows that adverse events in
hospitals may be ten times greater than previously measured. Health Aff. 2011;30:581Y589.
2. Griffin FA, Resar RK. (2009), “IHI Global Triggers Tool for Measuring Adverse events (Second
Edition). IHI Innovation Series white paper”, Cambridge, Massachusetts: Institute for Healthcare
Improvement. (Available on www.IHI.org) .
3. Layde PM, Maas LA, Teret SP, et al. (2002), “Patient safety efforts should focus on medical injuries”,
Journal of the American Medical Association, 287 (15): 1993-1997
4. Linda T. Kohn, Janet M. Corrigan, and Molla S. Donaldson, To Err Is Human: Building a Safer Health
System. Editors; Committee on Quality of Health Care in America, Institute of Medicine. ISBN: 0-309-
51563-7, 312 pages, 6 x 9, (2000).
5. Philip Aspden, Janet M. Corrigan, Julie Wolcott, Shari M. (2004)Patient Safety: Achieving a New
Standard for Care. Erickson, Editors, Committee on Data Standards for Patient Safety ISBN: 0-309-
52932-8, 550 pages, 6 x 9.
6. Brennan TA, Leape LL, Laird N et al. (1991a), “Insidence of adverse event and negligence in
hospitalized patients: result of the Harvard Medical Practice Study”. New England Journal of Medicine,
324 (6): 370-7
7. Leape LL, Brennan TA, Laird N et al. (1991), “The Nature of adverse event in hospitalized patients, :
result of the Harvard Medical Practice Study II”. New England Journal of Medicine, 324 (6): 377-84
Nomor RM : Total Event : Total LOS : (Tulis detail diskripsi dan katagori cidera)