Anda di halaman 1dari 6

Langkah Langkah Membeli Perusahaan Restoran Siap Saji

1. Keuntungan dan Kerugian


1.1. Keuntungan Membeli Restoran yang Sudah Ada
- Hemat biaya, waktu, dan energi.
- Restoran yang sudah dikenal dapat terus sukses.
- Restoran berada pada lokasi terbaik.
- Kondisi restoran sudah stabil.
- Sudah memiliki pelanggan.
- Sudah memiliki karyawan dan pemasok.
- Peralatan telah terpasang dan kapasitas produksi telah diketahui.
- Sudah tersedia persediaan.
- Pemilik baru dapat langsung menjalankan restorannya.
- Pemilik baru dapat memanfaatkan pemilik sebelumnya.
- Pembiayaan yang lebih murah.

1.2. Kerugian Membeli Restoran yang Sudah Ada


- Susah menemukan restoran yang sesuai.
- Restoran yang sudah berjalan dengan baik biasanya lebih mahal.
- Kemungkinan masih ada campur tangan pemilik lama.
- Pemilik lama mungkin menciptakan citra buruk.
- Karyawan yang diwariskan tidak mengikuti arahan pemilik baru.
- Peralatan dan fasilitas mengalami depresiasi dan sudah tidak efisien lagi.
- Perubahan dan inovasi sulit diterapkan.
- Persediaan sudah kadaluarsa.
2. Langkah Langkah Membeli Restoran
2.1.Analisis Keahlian, Kemampuan, dan Minat
- Pada tahap ini calon pembeli harus sudah meyakini bahwa keahlian,
kemampuan, dan minat memang dalam bidang kuliner karena akan membeli
restoran.

2.2. Siapkan Daftar Calon Potensial


- Pembeli harus menyiapkan beberapa calon potensial yang nantinya akan
dibeli, agar jika ada ketidakcocokan dengan satu calon maka sudah ada calon
yang lainnya.

2.3. Investigasi Calon Tersebut dan Evaluasi yang Terbaik


- Pembeli menyelidiki calon yang sudah ada untuk mengetahui sejarah,
karakter, dan reputasinya serta dapat mengevaluasi mana calon terbaik yang
nantinya akan dibeli.

2.4. Identifikasi Sumber Pendanaan


- Pembeli mengidentifikasi dan mencari tahu sumber awal pendanaan agar
dikemudian hari tidak ada masalah yang ditimbulkan akibat sumber dana yang
tidak jelas.

2.5. Pastikan Transaksi Pembelian Berjalan Lancar


- Pertimbangkan hal-hal seperti waktu, ahli waris, piutang, dan kepemilikan.
Sebelum melakukan transaksi ada baiknya merencanakan beberapa pertemuan
untuk mewawancarai calon restoran potensial.

3. Proses Evaluasi
3.1.Mengapa Restoran Ini Dijual
- Beberapa alasan pemilik menjualnya karena ingin mengurangi risiko terhadap
aset pribadi, persaingan pasar, tekanan eksternal, gaya hidup, kekurangan
modal, dan persoalan internal.
3.2.Bagaimana Kondisi Fisik Restoran
- Pembeli harus menganalisis beberapa hal seperti financial statements, catatan
pajak, proyeksi arus kas, properti disewa atau dibeli, catatan aset tidak
berwujud, serta peralatan dan persediaan.

3.3.Apa Potensi Restoran Ini


- Pembeli terlebih dahulu menganalisis pesaing restoran yang ada di sekitar
lokasi dan juga harus mengetahui karakteristik konsumen.

3.4.Aspek Hukum yang Harus Dipertimbangkan


- Beberapa aspek hukum yang harus dipertimbangkan seperti gadai, bulk
transfer, pengalihan kontrak, dan Non complete Agreement.

3.5.Apakah Keuangan Restoran Sehat


- Pembeli harus mengetahui keuangan yang dikelola restoran agar dapat
menentukan rencana ke depannya.

4. Menetapkan Nilai Restoran yang Akan


Dibeli 4.1.Pendekatan Pasar
- Mendapatkan perusahaan sejenis sebagai pembanding (benchmark).
- Perlu membandingkan antara restoran publik/franchise dengan yang dimiliki
secara perseorangan.
- Menerapkan pendapatan setelah pajak pada perusahaan perseorangan untuk
menentukan nilai perusahaan.

4.2. Pendekatan Biaya


- Pendekatan biaya dapat dilakukan dengan Teknik-teknik neraca antara lain
seperti teknik neraca (Balance sheet technique) dan teknik neraca yang
disesuaikan (Adjusted balance technique).

4.3. Pendekatan Pendapatan


- Hitung kekayaan bersih aset berwujud yang disesuaikan.
- Hitung biaya peluang berinvestasi dalam restoran tersebut.
- Proyeksikan laba bersih.
- Hitung kekuatan menghasilkan laba tambahan.
- Perkirakan nilai aset tak berwujud.
- Menentukan nilai perusahaan.

5. Negosiasi
5.1.Memahami Jalan Pikiran Penjual
- Menjual sebuah restoran membutuhkan waktu, kesabaran, dan persiapan untuk
mencari pembeli yang cocok, menghasilkan kesepakatan, dan melaksanakan
pengalihan. Penjual juga harus selalu memikirkan konsekuensi pajak.

5.2. Menegosiasikan Kesepakatan Harga


- Sebaiknya melakukan persiapan dengan baik dan disenjatai dengan
pengetahuan yang cukup di bidang negosiasi restoran.
- Aturan utama dalam negosiasi adalah jangan mengacaukan antara harga
dengan nilai.
- Sebelum bernegosiasi, pembeli harus mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi negosiasi dan kemudian mengembangkan strategi negosiasi.
- Sudah mempersiapkan harga negosiasi dan mengetahui harga negosiasi
penjual.

Gambar 1. Zona Negosiasi


6. Studi Kelayakan
6.1.Aspek Hukum dan Legalitas
- Aspek hukum dan legalitas perusahaan berkaitan dengan masalah kelengkapan
dan keabsahan dokumen restoran yang berkaitan dengan keberadaannya secara
legal.

6.2.Aspek Finansial
6.2.1. Asset-Based Value
- Menilai asetnya setelah dikurangi semua kewajiban (liabilities) = kekayaan
(net worth) / ekuitas bersih (equity).
- Menentukan nilai aset berwujud.
- Seringkali aset tidak berwujud jauh lebih berharga, seperti nama merek, merek
dagang (trademark).

6.2.2. Market-Based Value


- Sangat bergantung pada penjualan sebelumnya dari bisnis serupa di masa lalu
di lokasi yang sebanding.
- Ambil rata-rata harga jual dari bisnis yang sebanding setelah beberapa
penyesuaian untuk meningkatkan kesamaan dan menghitung perbedaan
utama.
- Perluas dengan mencari tahu hubungan antara harga jual dan pendapatan
tahunan untuk setiap bisnis serupa yang baru-baru ini dijual.
- Tidak mudah untuk menemukan lebih dari satu perusahaan yang sangat mirip
yang telah dijual baru-baru ini.

6.2.3. Financial Ratios-Based Value


- Rasio yang paling umum adalah rasio harga (price) – pendapatan (earning)
(P/E).
- Nilai bisnis dapat diperkirakan dengan mengalikan pendapatan tahunan bisnis
dengan rasio P/E rata-rata dari bisnis serupa yang dipilih dalam industri yang
sama.
6.2.4. Perhitungan Finansial Lainnya
- Break Even Point (BEP)
- Depresiasi dan Amortisasi
- Perhitungan Pajak Penghasilan
- Aliran Tunai Bersih (Net Cash Flow)
- Perhitungan Net Present Value
- Perhitungan Internal Rate Of Return (IRR)
- Perhitungan Payback Period
- Perhitungan Profitability Index

Anda mungkin juga menyukai