Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambahan jumlah penduduk khususnya pada sektor ekonomi mempengaruhi


tingkat perjalanan, pada akhirnya mengakibatkan kebutuhan akan transportasi menjadi
meningkat. Prasarana transportasi darat terutama jalan raya berpengaruh paling besar
terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat dari perkembangan sosial maupun
perkembangan ekonomi. Permasalahan transportasi darat antara lain kemacetan,
kecelakaan, antrian ruang kapasitas jalan, salah satu contoh yang sering terjadi di
Kabupaten Majalengka.

Majalengka adalah salah satu kabupaten yang berkembang di Provinsi Jawa


Barat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 120.424 Hektar. Adapun batas wilayah
administrasinya adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, sebelah
selatan dengan Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Tasikmaya, sebelah barat Kabupaten
Sumedang, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten
Cirebon. Jumlah penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2010 sebanyak 1.165.500
jiwa dan pada tahun 2020 sebanyak 1.211.000 jiwa (BPS,2020). Potensi ini
mengembangkan dengan banyaknya tempat wisata dan rekreasi, pertokoan, dan pasar
swalayan. Pembangunan ini mendorong perkembangan perkotaan dalam skala besar
dengan adaya perdagangan, pariwisata, maupun pendididikan. Kegiatan yang semakin
meningkat ini juga mengakibatkan meningkatnya pada pergerakan orang dan barang.
Namun, peningkatan pergerakan tidak terdukung secara optimal dengan adanya sarana
dan prasarana transportasi yang telah ada.

Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan yang diakibatkan bertambahnya


kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan jalan raya,
merupakan persoalan utama di banyak negara (MKJI,1997). Besarnya angka penggunaan
kendaaan bermotor tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang memadai, baik dalam
segi konstruksi maupun dalam segi kemampuan jalan untuk melayani lalu lintas yang
ada. Karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan di jalan raya akan menimbulkan
kemacetan lalu lintas yang dapat memengaruhi kualitas pelayanan jalan tersebut.

1
2

Kemacetan serta kesibukkan lalu lintas itu sering terjadi pada ruas jalan atau
persimpangan jalan, terutama pada jam puncak.
Perencanaan simpang berbentuk bundaran merupakan bagian dari perencanaan
jalan raya yang penting. Pada bundaran terjadi permasalahan antara kendaraan yang
berbeda kepentingan, asal maupun tujuan. Berkaitan dengan hal tersebut perencanaan
bundaran harus direncana dengan cermat, sehingga tidak terjadi akses jalan yang lebih
buruk, misalnya kemacetan lalu lintas. Bundaran paling efektif jika digunakan untuk
persimpangan antara jalan dengan ukuran dan tingkat arus yang sama. Karena itu bundaran
sangat sesuai untuk persimpangan antara jalan dua lajur atau empat lajur. Untuk
persimpangan anatara jalan yang lebih besar, penutupan daerah jalinan mudah terjadi
dan keselamatan bundaran menurun. Meskipun dampak lalu lintas bundaran berupa
tundaan selalu lebih baik dari tipe simpang yang lain terutama simpang bersinyal.
Pada umumnya, bundaran dengan pengaturan hak jalan (prioritas dari kiri)
digunakan di daerah perkotaan dan pedalaman bagi persimpangan antara jalan, dengan arus
lalu lintas sedang. Pada arus lalu lintas yang tinggi dan kemacetan pada daerah keluar
simpang, bundaran tersebut terhalang, yang mungkin menyebabkan kapasitas terganggu
pasa semua arah.
Bundaran Taman Dirgantara Kabupaten Majalengka adalah pertemuan jalan
antara Jl. Raya K H Abdul Halim dan Jl. Siti Armilah. Kepadatan arus lalu lintas, antrian
dan tundaan di sekitar bundaraan oleh adanya tempat rekreasi dan wisata kuliner,
perkantoran pemerintah, serta bertemunya arus kendaraan dari berbagai daerah atau
menuju ke Majalengka. Berasarkan permasalahan yang ada, maka akan dicoba mengalisis
kinerja bundaran Taman Dirgantara Kabupaten Majalengka sehingga dapat menemukan
solusi ntuk mengetahui konflik yang terjadi pada arus bundaran lalu lintas tersebut.
Sehingga dapat menghindari kemacetan yang lebih besar dari volume kendaraan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian


Penelitian ini dimaksudkan untuk meninjau dan juga upaya mengatasi
permasalahan lalu lintas yang terjadi pada bundaran Taman Dirgantara Kabupaten
Majalengka, kemudian dijadikan sebagai alternatif yang perlu dilakukan dalam mengatasi
permasalahan yang yang sering terjadi dibundaran tersebut. Adapun tujuan penelitian ini
sebagai berikut :
3

1. Untuk mengetahui kinerja pada bundaran Taman Dirgantara Kabupaten


Majalengka kondisi saat ini.
2. Mengetahui jam puncak dan kondisi existing pada bundaran tersebut.
3. Melakukan penelitian dan perhitungan dengan metode MJKI 1997, dengan
mengambil data berupa kapasitas dan derajat kejenuhan, panjang antrian, serta
waktu siklus.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diambil dapat penelitian ini diantaranya, adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Perhubungan
Kabupaten Majalengka guna menjadi saran mengenai tingkat pelayanan
Bundaran Taman Dirgantara Kabupaten Majalengka.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai rekayasa lalu
lintas khususnya yang berkaitan dengan bundaran .
3. Sebagai bahan pertimbangan pembangunan di masa yang akan datang guna
menciptakan suasana yang nyaman dan aman dalam berkendara serta upaya
mengurangi permasalahan lalu lintas terutama kemacetan.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka pokok
permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :
1. Bagaimana kinerja pada bundaran Taman Dirgantara Kabupaten Majalengka pada
kondisi saat ini?
2. Kapankah terjadinya waktu puncak dan kondisi existing pada bundaran terebut?
3. Bagaimana penelitian dan perhitungan dengan metode MJKI 1997, dengan
menggabil data berupa kapasitasdan derajat kejenuhan, panjang antrian, serta waktu
siklus?

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah ini diakukan agar lebih terrah dan tidak terlalu luas serta diperoleh
langkah – langkah yang sistematis, sehingga pembahasan penulisan tugas akhir ini di
fokuskan pada masalah yang dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian dilkukan pada kawasan Bundaran Taman Dirgantara Kabupaten
Majalengka.
4

2. Jenis kendaraan yang diteliti sesuai klarifikasi Bina Marga adalah :


a. Kendraan ringan (LV), seperti: minibus, micro truck, sedan, jeep, mobil box,
dan pick up.
b. Kendaraan berat (HV), seperti: truck 2 as dan bus besar.
c. Sepeda motor (MC)
d. Kendaraan tak bermotor, seperti: gerobak, sepeda, dan becak.
3. Untuk Jl. Raya K H Abdul Halim disebut dengan kaki Timur, untuk Jl. Siliwangi
disebut kaki Barat, untuk Jl. Pemuda disebut dengan kaki Utara, dan untuk Jl. Siti
Armilah disebut dengan kaki Selatan.
4. Dasar dalam penelitian ini beracuan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 1997.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memberikan gambaran mengenai keseluruhan isi penulisan penelitian ini,
maka susun bab yang merupakan pokok uraian masalah penelitian disusun secara
sitematika dalam 5 (lima) bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisikan penjelasan mengenai latar belakang dan permasalah baik
empiris maupun teoritis, maksud dan tjuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan
masalah, btasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Menguraikan teori – teori yang mendukung pencapaian tujuan penelitian dan teori
yang mendukung penemuan jawaban dari rumusan masalah, serta referensi yang
melandasi atau ada korelasinya dengan isi/judul Skipsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Menguraikan secara rinci tentang tempat dan kondisi atau waktu penelitian, prosedur
pada saat penelitian, bagan alir dan data – data pendukung lainnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Menguraikan hasil dan pembahasan dari penelitian yang terdiri dari pembahasan hasi
dari pengolahan data lalu lintas yang di dapat pada saat penelitian sudah dilakukan
5

dan hasil dari tingkat pelayanan simpang yang akan menjadi acuan pada saat
menganalisis evaluasi kinerja bundaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam bab ini berisi hasi data penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
yang merupakan kesimpulan dari hasil penelitian data yang telah dilakukan. Selain
itu, pula terdapat saran atau rekomendasi yang akan diberikan kepada pihak yang
terkait sehubungan dengan idi dari penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai