Pada orang dewasa mengeluhkan nyeri kadang ngak bisa tidur, dimana biasanya pasien
gigi belakangnya tindak tumbuh atau tumbuh sebagian dengan posisi yang tidak sesuai.
Secara awal definisinya adalah Impaksi gigi atau gigi terpendam merupakan kondisi gigi
yang terjebak di dalam gusi dan umumnya terjadi pada gigi geraham bungsu orang
dewasa.
1. Definisi
Impaksi adalah suatu keadaan adanya gangguan erupsi gigi dari gigi dimana gigi tidak
dapat keluar secara sempurna yang biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Tidak cukupnya ruang gigi untuk erupsi
Pertumbuhan dari rahang yang tidak cukup untuk memberikan ruang pada gigi yang
akan erupsi
Adanya kelainan patologi seperti tumor( misalnya odontoma) kista(seperti dentigerus,
kista folikuler, adenomatoid)
-Odontoma adalah tumor jinak odontogenik, non agresif dan merupakan kelainan
perkembangan gigi
Ruang tidak cukup: dari genetic (lebar rahang gigi besar gigi kecil), pertumbuhan rahang
Kepadatan tulang:
Jaringan lunak terlallu tebal: karena hiperkeratin tebal. Logika gigi erupsi gigi sebagian
2. Etiologi
Herediter: Hubunganya dengan genetik Contohnya orang tua yang memiliki lengkung
rahang kecil, dengan ukuran gigi geligi relatif besar dapat menurunkan kondisi
tersebut pada keturunannya. Seseorang biasanya dengan mudah diduga memiliki gigi
bungsu impaksi bila gigi di bagian anterior tampak berjejal.
Nutrisi: pola hidup dan jenis makanan
Jenis makanan: Rangsangan yang diterima mandibular dan maksila yang kurang:
kadrena konsistensi makanan lunak kurang sehingga rangansangan yang
diterima lebih sedikit..Proses mengunyah makanan yang keras dianggap dapat
merangsang pertumbuhan rahang karena terjadi aktivasi otot mastikasi sehingga
rahang terangsang untuk tumbuh maksimal. Pada saat sekarang orang lebih banyak
makan makanan yang lunak.
Pola hidup/lifestyle: masyarakat sekarang cenderung suka makan mananan yang tidak
bernutrisi dan lebih cenderung kearah junk food dan fast food sehingga nutrisi yang
dapat membantu dalam pertumbuhan rahang kurang
3. Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari gigi Impaksi antara lain:
Neuralgia
Adanya Karies
Pericoronitis
Menganggu dari perawatan orthodonti dan pada perawatan gigi tiruan cekat
Pell–Gregory classification
Pederson scale
Parant scale
Winter's Lines (WAR)
WHARFE Scale
klas,posisi,winter
Untuk mudah memahami dari klasifikasi ini pada pell dan Gregory ada berdasarkan level/posisi
dan class
Untuk level itu kita lihat secara garis horizontal dilihat ketinggian gigi m3 yang erupsi
berdasarkan garis oklusal dan servikal. Garis servikal daritarik dari bagian interdental gigi m3
dan m2
POSISI A : Bagian tertinggi molar ketiga impaksi terletak sejajar atau lebih tinggi dari dataran
oklusal.
Posisi B: Bagian tertinggi molar ketiga impaksi terletak dibawah permukaan oklusal tetapi masih
diatas garis servikal atau setingkat dengan garis servikal gigi molar kedua.
Posisi C: Bagian tertinggi molar ketiga impaksi terletak dibawah garis servikal gigi molar kedua
Untuk klas kita lihat secara garis vertical dan dilihat Berdasarkan hubungan antara ramus
mandibular /ascendance dan distal molar kedua bawah
Klas 1: Ruangan yang tersedia cukup untuk ukuran mesiodistal mahkota gigi molar ketiga
bawah antara ramus mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua bawah.
Klas 2: Ruangan antara permukaan distal gigi molar kedua bawah dan ramus mandibula lebih
kecil dari ukuran mesiodistal mahkota gigi molar ketiga bawah
Klas 3: Seluruh atau sebagian besar molar tiga berada dalam ramus mandibular lebih dari ½
mahkota
1. Horizontal
2. Vertical
3. Distoangular
4. Mesioangular
5. Bukoangular/linguoangular
6. Inverted
Posisi dan kedalaman gigi molar tiga rahang bawah yang terkena dapat ditentukan dengan
menggunakan garis WAR George Winter. George Winter menggambarkan tiga garis imajiner
yang digambar pada radiograf standar dengan warna berbeda seperti putih, kuning dan merah
a. White lines: garis yang sejajar dengan oklusal plane molar 1 dan 2 menggambarkan
kedalaman dari impaksi
b. Amber Lines: Garis kuning diambil dari permukaan tulang pada aspek distal gigi molar
tiga ke puncak septum interdental antara gigi molar satu dan kedua. Garis ini mewakili
batas tulang alveolar yang menutupi gigi molar tiga
c. Red Lines: garis imajiner yang menghubungkan amber line dengan titik tumpu
penggunakan elevator (titik ungkitan) Garis merah adalah garis imajiner yang ditarik
tegak lurus dari garis kuning ke titik imajiner penerapan elevator. Biasanya titik ini
adalah CEJ pada permukaan mesial gigi impaksi (pengecualian adalah impaksi
distoangular dimana titik penerapan elevator berada pada CEJ pada aspek distal).
Cuci Tangan
Saat memperoleh persetujuan yang diinformasikan, dokter harus melakukan diskusi yang jujur
dan memberikan informasi tentang tujuh area:
(7) ketidakpastian tentang hasil akhir, termasuk pernyataan bahwa pengobatan yang
direncanakan tidak memiliki jaminan keberhasilan mutlak.
FLAP
Tindakan ini dilakukan untuk mendapatkan jalan masuk ke struktur di bawahnya, biasanya untuk
mencapai bagian tulang atau gigi. Selain itu pembuatan flap juga dapat dilakukan untuk prosedur
koreksi, untuk mencapai daerah patologis, untuk merawat luka, atau untuk memperbaiki
kerusakan jaringan.
flap harus memberikan lapang pandang yang luas sehingga dapat memudahkan akses
pembedahan. Dengan kata lain ukuran flap harus cukup besar dan jangan terlalu kecil. Retraksi
flap harus dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin dan menghindari ketegangan berlebih agar
tidak terjadi nekrosis jaringan.
insisi flap harus bersifat continuous dan jangan terputus-putus. Tindakan insisi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan skalpel yang secara konstan menyentuh tulang dibawahnya
1. Flap Envelope
Insisi dimulai dari mesial papila M1 melewati leher gigisampai ke sudut distobukal M2
dan kemudian lurus kebelakang ke samping anterior border mandibula harus dalam garis
lurus dan tetap di atas tulang. Tidak boleh masuk ke sublingual space agar tidak mencederai
N.lingualis
2. Flap Triangular
PREPARASI TULANG
Pengurangan Tulang Korteks bukal berkontribusi besar pada proses odontektomi. Oleh karena
itu, pengurangan tulang bukal harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya fraktur
mandibular. Preparasi tulang dilakukan dengan pemborana pengurangan tulang secara verikal
dalam di sepanjang aspek bukal dan jika diperlukan hingga pada aspek distal gigi. Celah hasil
dari penggurangandi sekitar gigi membuat gigi mudah untuk di elevasi