Anda di halaman 1dari 4

Pengambilan Keputusan

(Studi Literatur)

Muthiara Yalfi Putri Hade Afriansyah


Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Indonesia Indonesia
E-mail : muthiarayalfiputri04@gmail.com E-mail : hadeafriansyah@fip.unp.ac.id

Abstrak—This article aims to describe learning decision harus benar-benar paham terhadap suatu keputusan yang
making in higher education. The methode used to manage this diambilnya.
article is Systematic Literature Riview (SLR). First, find relevant
theories, and then make conclusions about it, then analyze, and
finally make new researchers who analyze based on information. A. Pengambilan Keputusan Secara Umunm
Secara umum pengambilan keputusan (decision making)
Keywords—decision making in higher education adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan
I. PENDAHULUAN dan pertimbangan alternatif.
Suatu kelompok atau organisasi akan dapat menyelesaikan B. Pengambilan Keputusan Menurut GR Terry (2016:138)
masalahnya dengan baik dan efektif apabila seorang pimpinan
bijaksana dan cerdas membaca kemungkinan resiko yang akan GR Terry (20016:138) menyatakan (dalam buku
terjadi jika suatu keputusan diambil. Namun, dalam Manajemen Pendidikan Dalam Multi Perspektif oleh Connie
pengambilan keputusan tidak sepenuhnya tanggung jawab dari Chairunnisa) “Decision making can be defined as the
pimpinan setiap individu dalam organisasi juga berhak selection based on same criteria of one behaviore alternative
mengemukakan ide-ide dan pendapatnya dalam mengambil from two or more possible alternative.”
sebuah keputusan. Semua kenijakan yang diambil adalah
tanggung jawab bersama. Dalam pengambilan keputusan C. Pengambilan Keputusan Menurut Morhead dan
biasanya ada beberapa alternatif yang diambil, apabila Griffin(2014:174)
alternatif pertama tidak berhasil maka gunakan alternatif yang Morhead dan Griffin (2014:174) menyatakan (dalam buku
kedua berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah Melalui
Managerial Skills oleh Helmawati) menyatakan bahwa aturan
II. METODE untuk mengambil keputusan menuntut para pemimpin untuk
mencari informasi untuk digunakan dalam pengambilan
Artikel ini disusun dengan metode Systematic Literature keputusan dan kemudian mengkomunikasikan keputusan-
Review (SLR), yaitu dengan terlebih dahulu mengumpulkan keputusan tersebur kepada yang lain.
bahan-bahan kajian terkait administrasi/manajemen
pendidikan baik berupa buku, artikel, dan sumber lainnya.
Setelah bahan kajian dikumpulkan, selanjutnya bahan tersebut D. Pengambilan Keputusan Menurut Salusu (2011:164)
diteliti dan dipelajari, kemudian penulis berusaha
menyimpulkan sebuah pengetahuan baru hasil dari analisis Salusu (2011:164) menyatakan (dalam buku Anatomi
terhadap bahan kajian tersebut. Oranisasi dan Kepemimpinan Pendidikan oleh Abdul Aziz
Wahab) Keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang
dicapai sesudah dilakukan pertimbangan , yang terjadi setelah
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain
Bagian ini merupakan bagian inti dari penulisan artikel. dikesampingkan. Yang dimaksud dengan pertimbangan ialah
Karena bagian ini memuat bahan kajian dan pembahasan teori menganalisis beberapa kemunkinan atau alternatif, lalu
yang diteliti mengenai pengambilan keputusan. Setiap memilih salah satu diantaranya.
individu atau kelompok pasti pernah dihadapkan kepada
beberapa pilihan. Keputusan (decision) berarti pilihan (choice) E. Pengambilan Keputusan Menurut Sondang P.Siagian
yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Setiap (Siagian, 1997)
keputusan yang diambil memiliki kadar kemungkinan yang Sondang P.Siagian menyatakan(dalam buku Manajemen
berbeda-beda, oleh karena itu sebagai seorang pemimpin Pendidikan Dalam Multi Perspektif oleh Connie Chairunnisa)
menyatakan, “Pengambilan keputusan adalah sesuatu

1
Pengambilan Keputusan, padang 2019
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah Pengambilan keputusan tidak terpogram adalah
pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang pengambilan keputusan yang baru dan tidak tersusun.
atas alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang Oleh karena pengambilan keputusan tersebut
paling tepat. memiliki karakteristik demikian maka tidak ada
prosedur yang pasti untuk menangani permasalahan.
F. Pengambilan Keputusan Menurut Steers Jenis-jenis keputusan di atas dapat diaplikasikan pada
Steers mengemukakan bahwa “decision making is a segala bidang, baik pada tataran individu maupun kelompok.
process of selecting among available alternatives”. Di sini Di samping jenis-jenis pengambilan keputusan sebagaimana
jelas bahwa pengambilan keputusan menyangkut pilihan dari yang telah dikemukakan di atas, khusus pada tataran
berbagai macam alternatif yang ada dalam organisasi. kepemimpinan manajemen, Sondang P. Siagian
Selanjutnya Koontz mengatakan bahwa pengambilan mengemukakan bahwa pada umumnya terdapat tiga tingkatan
keputusan merupakan seleksi berbagai alternatif tindakan yang keputusan yang terdapat dalam suatu kepemimpinan dalam
akan ditempuh merupakan inti perencanaan [Koontz, organisasi/manajemen, yaitu :
Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas Ekonomi Universitas a. Keputusan strategik
Indonesia, (1998:13)] b. Keputusan teknis
c. Keputusan operasional

Semakin tinggi kedudukan kepemimpinan manajemen


G. Pembahasan (manajerial) seseorang, maka ia semakin banyak terlibat
1) Jenis-jenis pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan strategik. Pada tingkat
kepemimpinan manajemen menengah sifat keputusan yang
J. Supranto mengemukakan bahwa secara umum diambilnya lebih banyak bersifat teknis. Sedangkan pada
pengambilan keputusan dapat dibagi kepada empat jenjang kepemimpinan manajemen yang terendah, maka
kategori, yaitu: keputusan yang diambilnya adalah keputusan operasional
a. Pengambilan keputusan dalam keadaan ada kepastian
b. Pengambilan keputusan dalam keadaan ada resiko 2) Prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan
c. Pengambilan keputusan dalam keadaan ketidakpastian
d. Pengambilan keputusan dalam keadaan ada konflik. Pembuatan keputusan mengenal berbagai prinsip dasar
sehingga baik dalam tahapan perumusan maupun
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk implementasinya pembuatan keputusan tersebut memenuhi
mengambil keputusan lengkap dan hasil dari tindakan dapat syarat sebagai alat manajemen yang dapat memberikan
diprediksi secara tepat, maka pengambilan keputusan panduan bagi anggota dalam bertindak dan berprilaku
dikatakan dalam keadaan atau situasi ada kepastian. (Suryadi). Adapun Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
Apabila semua informasi tidak dapat diketahui secara pasti a. Keputusan pada dasarnya ditujukan untuk
namun dapat diketahui masih ada nilai kemungkinan dalam memecahkan masalah, karena itu setiap alternatif
memprediksi secara tepat, maka pengambilan keputusan hendaknya tepat untuk masalah yang dituju.
dikatakan dalam keadaan ada resiko. b. Setiap keputusan hendaknya merupakan alternatif
Pengambilan keputusan dalam keadaan ketidakpastian terbaik dengan resiko yang amat minial.
akan terjadi bila hasil keputusan sama sekali tidak diketahui c. Keputusan hendaknya sudah mempertimbangkan
karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi lingkup dan resiko secara sistematik dan sistemik.
sebelumnya. d. Keputusan hendaknya tidak berada diluar zona of
Pengambilan keputusan dalam situasi konflik terjadi bila acceptance manusia.
kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling e. Keputusan yang efektif adalah keputusan yang dapat
bertentangan dalam situasi yang kompetitif. dilaksanakan.
f. Keputusan hendaknya memecahkan masalah yang
Sementara itu Herbert A Simon sebagaimana yang dikutip generik bukan masalah yang oprasional teknis.
oleh H.B Siswanto mengemukakan jenis pengambilan g. Pembuatan keputusan terdiri dari tahap perumusan
keputusan kepada dua kategori, yaitu: keputusan dan implementasi keputusan.
a. Pengambilan keputusan yang diprogram h. Pembuatan keputusan hendaknya menghasilkan suatu
Pengambilan keputusan yang diprogram adalah hasil yang dapat diukur.
pengambilan keputusan yang telah diprogramkan i. Keputusan tidak selalu harus dimulai dari data, tapi
karena terus berjalan secara rutin dan berulang dari judgement.
sehingga dapat dikembangkan prosedur tertentu
untuk menanganinya.
b. Pengambilan keputusan tidak terpogram 3) Aliran-aliran Teori Pengambilan Keputusan

2
Pengambilan Keputusan, padang 2019
subsistem yang keseluruhannya merupakan satu
Menurut J.Salusu (2015: 51-52) mengemukakan kesatuan seperti terlihat pada kata-kata dalam kotak
beberapa aliran dalam teori pengambilan keputusan, sebagai teka-teki dimana setiap kata mempunyai kaitan dan
berikut : dampak satu terhadap yang lain.
a. Aliran Birokratik (Bureaucratic School)
Teori ini memberi tekanan yang cukup besar
pada arus dan ajalannya pekerjaandalam struktur 4 ) Teori Pengambilan Keputusan ( T h e o r y O f
organisasi. Tugas dari eselon bawah ialah Decision Making)
melaporkan masalah, memberi informasi, a. Teori Rasional Komprehensif
menyiapkan fakta dan keterangan-keterangan lain Menurut Charles Lindblom , 1965 (Ahli
kepada atasannya. Dengan menggunakan segala Ekonomi dan Matematika) dalam Mulyono (2015)
pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan itu
atasan tadi membuat sebuah keputusan berdasarkan sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah-
informasi yang diterima dari bawahannya. masalah yang konkrit akan tetapi mereka seringkali
mengambil keputusan yang kurang tepat terhadap
b. Aliran Manajemen Saintifik ( Scientific Management akar permasalahan.
School) Teori rasional komprehensif ini menuntut hal-
Teori ini menekankan pada pandangan bahwa hal yang tidak rasional dalam diri pengambil
tugas-tugas itu dapat dijabarkan ke dalam elemen- keputusan. Asumsinya adalah seorang pengambil
elemen logis yang dapat digambarkan secara keputusan memiliki cukup informasi mengenahi
saintific. Sementara, manajemen sendiri memilki berbagai alternatif sehingga mampu meramalkan
kemmapuan untuk menganalisis dan menyelesaikan secara tepat akibat-akibat dari pilihan alternatif yang
suatu masalah. ada, serta memperhitungkan asas biaya
manfaatnya.dan mempertimbangkan banyak masalah
c. Aliran Hubungan Kemanusiaan (Human Relation yang saling berkaitan.
school)
Teori ini menganggap bahwa organisasi b. Teori Inkremental
dapat berbuat lebih baik apabila lebih banyak
Menurit (Mulyono, 2015) teori ini dalam
perhatian diberikan kepada manusia dalam organisasi
mengambil keputusan dengan cara menghindari
itu, seperti yang menimbulkan kepuasan kerja, peran
banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan
serta dalam pengmbilan keputusan, konflik internal,
merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-
dan memberlakukan organisasi sebagai suatu
pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan.
kelompok sosial yang mempunyai tujuan.
c. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
d. Aliran Rasionalitas Ekonomi (Economic Rationality
Menurut Aitai Etzioni (ahli sosiologi) dalam
School)
Teori ini mengakui bahwa organisasi adalah (Mulyono, 2015) yaitu pengamatan terpadu (Mixid
suatu unit ekonomi yang mengkonversi masukan Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil
(input) dan menjadi keluaran (output), dan yang keputusan baik yang bersifat fundamental maupun
harus dilakukan dengan cara yang efisien. Menurut inkremental. Keputusan-keputusan inkremental
aliran ini satu langkah kebijakan akan terus memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan
berlansung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah
tinggi daripada biayanya. keputusan-keputusan itu tercapai.

e. Aliran Satisficing d. Model rasionalitas terbatas (The model of bounded


Aliran ini tidak mengharapkan suatu keputusan rationality)
yang sempurna. Aliran ini yakin bahwa para manajer Pandangan "memuaskan", berorientasi pada
selalu dipenuhi berbagai masalah mampu membuat proses didasarkan terutama pada karya Simon (1979)
keputusan yang cukup rasional. Para manajer tentang rasionalitas terbatas, mengakui bahwa
sesungguhnya bermaksud membuat keputusan yang manajer rasional tidak selalu memiliki informasi
rasional, tetapi keterbatasan kognitif, ketidakpastian lengkap, dan bahwa pilihan optimal tidak selalu
dan keterbatasan waktu memaksa mereka mengambil diperlukan.
keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas. Menurut Simon (seperti dikutip oleh Chase et al.
(1998)), "perilaku rasional manusia dibentuk oleh
f. Aliran Analisis Sistem gunting yang dua bilahnya adalah struktur
Aliran ini percaya bahwa setiap masalah berada lingkungan tugas dan kemampuan komputasi aktor."
dalam suatu sistem yang terdiri atas berbagai Gunting ini memotong ruang masalah menjadi area

3
Pengambilan Keputusan, padang 2019
yang jauh lebih kecil yang layak untuk dicari. dengan biaya inovasi. Di sisi lain, Krabuanrat dan
Rasionalitas terikat ditandai oleh aktivitas pencarian Phelps (1998) memandang pandangan ini secara
dan kepuasan. Alternatif dicari dan dievaluasi secara positif, yaitu sebagai penggunaan pengalaman
berurutan. Jika suatu alternatif memuaskan kriteria organisasi yang terkodifikasi.
minimum tertentu yang secara implisit atau eksplisit
dinyatakan, dikatakan "memuaskan" dan pencarian f. Pandangan politik (The political view)
dihentikan. Proses pencarian mungkin dipermudah Pandangan politik melihat pengambilan
dengan mengidentifikasi keteraturan dalam keputusan sebagai proses tawar-menawar yang
lingkungan tugas. dipersonalisasi, didorong oleh agenda peserta
daripada proses rasional. Orang-orang berbeda
e. Tampilan prosedur organisasi (The organisational mengenai tujuan, nilai, dan relevansi informasi
procedures view) organisasi. Proses pengambilan keputusan tidak
Tampilan prosedur organisasi berupaya pernah berakhir, tetapi tetap merupakan pertempuran
memahami keputusan sebagai hasil dari prosedur berkelanjutan antara koalisi yang berbeda. Setelah
operasi standar yang diminta oleh subunit organisasi. satu kelompok memenangkan putaran pertempuran,
Huber menyebut pandangan ini "model program," pihak lain mungkin berkumpul kembali atau menjadi
yang menunjukkan bahwa keputusan diprogram lebih bertekad untuk memenangkan putaran
sebelumnya dalam prosedur yang ada serta pemikiran berikutnya. Pengaruh dan kekuasaan dipegang
rutin orang-orang yang terlibat. Das dan Teng (1999) dengan sengaja dan demi kepentingan diri sendiri.
menyebutnya sebagai "mode penghindaran" yang Tujuan koalisi ditentukan oleh kepentingan diri
memandang pengambilan keputusan sebagai proses sendiri dan bukan oleh apa yang baik untuk itu
sistematis yang bertujuan mempertahankan status quo organisasi secara keseluruhan.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini maka dapat Koontz.1998.Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas
disimpulkan bahwa secara garis besar mengenai Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta: Erlangga.
pengambilan keputusan ada 4 bagian, yaitu (1) jenis jenis
pengambilan keputusan , (2) prinsip-prinsip pengabilan Sondang P. Siagian.2005.Fungsi-Fungsi Manajerial.
keputusan, (3) aliran-aliran dan (4) teori-teori pengambilan Jakarta: Bumi Aksara.
keputusan.

Daftar Pustaka
Mulyono. (2015). Teori Pengambilan Keputusan. Retrieved
from http://mulyono.staff.uns.ac.id/22009/06/08

Siagian, S. P. (1997). Teori dan praktek pengambilan


keputusan. Jakarta: Gunung Agung

Cairunnisa, Connie.2016.Manajemen Pendidikan Dalam


Multi Perspektif.Jakarta: Rajawali Pers.

Gitosudarmo Indriyo. 2000. Perilaku Keorganisasian.


Yogyakarta : BPFE

Helmawati. 2014. Meningkatkan Kinerja Kepala


Sekolah/Madrasah melalui Managerial
Sklills.Jakarta: Rineka Cipta

J. Supranto.2009.Teknik Pengambilan Keputusan.Jakarta:


Rineka Cipta.

4
Pengambilan Keputusan, padang 2019

Anda mungkin juga menyukai