Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika menurut penjelasan barthens berasal dari bahasa yunani kuno yaitu

ethos, sedangkan dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat,

akhlak yang baik. Bentuk jamak dari ethos adalah to ether adat kebiasaan. Secara

etimologi, ada dua pendapat mengenai asal usul kata etika menurut ayi sofyan

yakni; pertama, etika berasal dari bahasa inggris, yang disebut dengan ethis yang

berarti suatu system, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi,

terkadang ethis dapat berarti singular. Jika ini yang yang dimaksud maka ethics

berarti satu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip moral. Jika

ethics dengan maksud plural (jamak) berarti prinsp-prinsp moral yang

dipengaruhi oleh perilaku pribadi. Etika berasal dari bahasa yunani, yang berarti

ethikos yang mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan,

dan sikap yang mengandung analisis konsep-konsep seperti harus, mesti benar

salah, mengandung pencarian kedalam watak moralitas atau tindakan-tindakan

moral, serta mengandung pencarian kehidupan yang baik secara moral.

Sedangkan dalam bahasa yunani kuno,etika berarti ethos, yang apabila dalam

bentuk tunggal mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput,

kandang, adat akhlak, watak perasaan, sikap, cara berfikir. Dalam bentuk jamak

1
2

artinya adalah adat kebiasaan. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal usul kata

ini, maka “etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang

adat kebiasaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia etika dirumuskan dalam

:meraihnya. Disinilah moralitas dipertanyakan terutama dalam moralitas

berhukum (Herniwati, dkk, 2020).

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas matakuliah dengan judul nilai dan prinsip etika

serta etik praktek profesionl bidan yang relevan yang mempengaruhi

kebijakan terhadap praktik kebidanan.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apa itu prinsip etika kebidanan

2. Untuk memahami praktek professional bidan

3. Untuk mengetahui etika kebidanan.

1.3 Manfaat

a. Bagi Pemakalah Selanjutnya

Kepada pemakalah selanjutnya menjadi acuan atau keterangan

informasi, dengan adanya pemakalah selanjutnya saya berharap dapat

menerapkan pengetahuan tentang nilai dan prinsip etika serta etik praktek

professional bidan.
3

b. Bagi STIKes Getsempena Lhoksukon.

Kepada STIKes Getsempena Lhoksukon dapat dipergunakan sebagai

bahan penelitian lebih lanjut, dan menambah wawasan serta dapat dijadikan

daftar pustaka yang bermanfaat bagi pembaca.

c. Bagi Petugas Kesehatan

Kepada petugas kesehatan, diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi mengenai nilai dan prinsip etika serta etik professional bidan.

d. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat dapat mudah memahami apa yang disampaikan oleh

bidan dengan cara konsep atau cara berkomunikasi dalam kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai