Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran dan Kompetensi Bidan

Peran adalah seseorang yang melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya dalam menjalankan suatu peranan baik secara

individu maupun kelompok. Pemahaman aneka macam peran yang melekat

pada individu dalam masyarakat menjadi sangat penting, hal-hal tersebut

meliputi:

1. Peran secara tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat

hendak mempertahankan kelangsungannya.

2. Peran yang seharusnya dilekatkan pada individu-individu yang dianggap

mampu dilaksanakan oleh masyarakat.

3. Terkadang dalam masyarakat ditemukan Individu yang tidak mampu

melaksanakan peranannya sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

Karena mungkin dalam proses pelaksanaannya memelurkan pengorbanan

yang melibatkan kepentingan pribadi.

4. Apabila semua orang dianggap sanggup dan mampu melaksanakan

peranannya, belum tentu masyarakat dapat memberikan peluang-peluang

yang seimbang. Bahkan seringkali masyarakat justru membatasi peluang-

peluang tersebut (Panggabean, 2018).

4
5

2.2 Pasien Pelayanan Kebidanan

Mulyohadi Ali menyebutkan bahwa pasien (klien pelayanan medik)

adalah orang yang memerlukan pertolongan karena penyakitnya dan orang

yang diminta pertolongan karena kemampuan profesinya yang dianggap

mampu mengobati. Walaupun ia sebenarnya atau mungkin tidak sakit dalam

arti umum. Atas dasar penafsiran itu, maka dapat dibedakan antara lain:

1. Pasien yang benar-benar sakit, sehingga secara yuridis ada perjanjian

terapeutik dengan dokter/rumah sakit.

2. Pasien yang sebenarnya “tidak sakit”, dan datang kedokter atau rumah

sakit hanya untuk:

a) Mejalankan pemerikasaan kesehatan.

b) Menjadi donor darah.

c) Menjadi peserta keluarga berencana dan sebagainya (Panggabean,

2018).

2.3 Pengertian (Etika, Etiket, Moral, dan Hukum) Etika.

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethos” (dalam bentuk

tunggal) yang berarti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adat, akhlak,

watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir.

Etika yang berasal dari bahasa inggris “ethich” artinya pengertian,

ukuran, tingkah laku atau perilakumanusia yang baik. Etika yang berasal dari

bahasa latin “mos” atau “mores’’ (jamak) artinya moral, yang berarti jugaadat,
6

kebiasaan, sehingga makna dari kata moral dan etika adalah sama, hanya

bahasa asalnya berbeda.

a. Etiket

Etiket berasal dari bahasa inggris “etiquette”. Etika bararti moral,

sedangkan etiket berarti sopan santun, Persamaan etiket dan etika:

1. Sama-sama menyangkut perilaku manusia.

2. Memberi norma bagi perilaku Manusia, yaitu menyatakan tentang

apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

b. Moral

Moral adalah nilai nilai dan norma yang menjadi penganan bagi

seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga

berarti mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam

suatu kurun waktu tertentu sesuai perkembangan atau perubahan norma

atau nilai. Moralitas berasal dari bahasa latin “moralis” yang artinya: Segi

moral suatu perbuatan atau baik buruknya, Sifat moral atau keseluruhan

asas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk. Moralitas merupakan

suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas hanya terdapat

pada manusia serta tidak terdapat pada mahluk lain selain manusia.

Moralitas pada dasarnya sama dengan moral, moralitas suatu pembuatan

artinya sepi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.

Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang

menyangkat baik dan buruk.Kaitan etika dan moralitas adalah bahwa etika
7

merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu

yang membahas tentang moralitas.

c. Hukum

Hukum berhubungan erat dengan moral.Hukum membutuhkan

moral.Hukum tidak mempunyai arti kalau tidak dijiwai oleh

moralitas.Sebaliknya moral juga berhubungan erat dengan hukum.Moral

hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum.

Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan :

1. Menjaga Otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien.

2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah

tindakan yang. merugikan/membahayakan orang lain.

3. Menjaga privasinya setiap individu.

4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan

porsinya.

5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima

dan apa alasannya.

6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam

menganalisis suatu masalah.

7. Menghasilkan tindakan yang benar.

8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya.


8

9. Memberikan petunjuk terhadap tingkat laku/perilaku manusia antara

baik,benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada

umumnya.

10.Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak.

11.Memfasilitasi proses pemecahan masalah etika.

12.Mengatur hal-hal yang bersifat praktis.

13.Mengatur tata cara pergaulan baik didalam tata tertib masyarakat

maupun tata cara didalam organisasi profesi.

14.Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas

profesinya yang biasa disebut kode etik profesi (Ristico, 2014).

Kode Etik Profesi

Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap

profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya di dalam hidupnya di

masyarakat.Kode etik juga diartikan sebagai suatu ciri profesi yang bersumber

dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan

pengetahuan komprrhensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi

anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

Kode etik profesi merupakan suatu pernyataan komprehensif dari

profesi yang memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan

praktik dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien/pasien,

keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya sendiri.


9

Kode Etik Bidan

1. Pengertian Kode Etik Bidan

Kode Etik Kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif

professional yang menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik

yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman

sejawat, profesi dan dirinya sendiri.

2. Dasar pembentukan kode etik bidan

Bila alternatif tindakan tidak sama kuat. Satu tindakan dianggap

“benar” sedangkan tindakan lainnya “salah” (Ristico, 2014).

2.4 Flosofi Asuhan Kebidanan

Filosofi berasal dari bahasa Yunani : philosophy yang berarti

menyukai kearifan “seseatu yang memberikan gambaran dan berperan

sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar

untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktik tradisional.

Praktik Kebidanan

Praktik kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh

bidang yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya,

didasari etika dan kode etik dank ode etik bidan.

Asuhan Kebidanan

Asuhan Kebidanan adalah proses Pengambilan keputusan dan

tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang

lingkup praktikya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan (Yanti, 2015).

Anda mungkin juga menyukai