Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Akuntansi Manajemen Lanjutan

“The Changing Role Of Managerial Accounting


In A Dynamic Business Environment”
Dosen Pengampu:

Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:

1. Niken Hustilah (C1C018044)


2. Elva Clarissa Salsabila (C1C018076)
3. Raras Aroyo (C1C018102)

KELAS R010

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pekerjaan Manajemen Dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Manajerial.....................................3
2.2 Perbandingan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajerial..................................................4
2.3 Struktur organisasi.......................................................................................................................6
2.4 Perubahan Lingkungan Bisnis yang Dinamis..............................................................................7
2.5 Etika Profesional..........................................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
karunia-Nya sehingga makalah Akuntansi Manajemen Lanjutan ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan Peran Perubahan Akuntansi Manajerial Dalam Lingkungan Bisnis Yang
Dinamis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing dan
memberi arahan kepada kami.

Kami sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena
itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak. Kami
selaku penyusun mengucapkan terima kasih.

Jambi, 11 September 2020

Penyusu

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi manajerial mempunyai sistem akuntansi yang memiliki keterkaitan dengan


pengguna informasi akuntansi oleh tingkat manajerial suatu organisasi dan untuk memberikan
dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. Lingkungan
bisnis menjadi kian dinamis. Perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis terjadi begitu
cepat. Lingkungan bisnis saat ini mampu mempengaruhi setiap aktivitas bisnis dalam suatu
lembaga organisasi maupun perusahaan.
Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan adalah mengumpulkan beberapa informasi
berisi fakta, data, pengamatan dan persepsi. Fungsi sistem informasi akuntansi bagi manusia
adalah untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang yang mengandung ketidakpastian dan
pemilihan suatu alternatif tindakan yang tersedia. Oleh karena itu, para pembuat keputusan
selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya
dalam memilih alternatif tindakan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah, sebagai berikut :


1. Bagaimana pekerjaan manajemen dan kebutuhan informasi akuntansi manajerial ?
2. Apa yang menjadi perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial ?
3. Bagaimana struktur organisasi dalam akuntansi manajerial dan lingkungan bisnis ?
4. Bagaimana perubahan dalam lingkungan bisnis?
5. Bagaimana etika profesional dalam akuntansi manajerial dan lingkungan bisnis?
1
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan, sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pekerjaan manajemen dan kebutuhan informasi akuntansi manajerial.
2. Untuk mengetahui perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial.
3. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam akuntansi manajerial dan lingkungan bisnis.
4. Untuk mengetahui perubahan dalam lingkungan bisnis.
5. Untuk mengetahui etika profesional dalam akuntansi manajerial dan lingkungan bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pekerjaan Manajemen Dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Manajerial

Akuntansi manajerial berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang-
orang di dalam organisasi yang mengarahkan dan mengendalikan operasi organisasi. Sebaliknya
akuntansi keuangan berkaitan dengan penyediaan informasi untuk pemegang saham, kreditor,
dan pihak-pihak lain yang berada di luar organisai. Akuntansi manajerial menyediakan data-data
penting yang memberikan informasi kegiatan organisasi. Akuntan manajemen menyiapkan
berbagai macam laporan. Beberapa laporan berkaitan dengan kinerja manajer atau unit bisnis,
membandingkan hasil yang sesungguhnya dengan pembanding yang telah ditentukan. Karena
akuntansi manajerial berorientasi pada manajer, studi apapun mengenai akuntansi manajerial
harus didahului dengan pemahaman apa yang dikerjakan oleh manajemen, informasi yang
dibutuhkan oleh manajer, dan lingkungan bisnisnya secara umum.
Setiap organisasi baik besar maupun kecil memiliki manajer. Harus ada orang yang
bertanggung jawab untuk membuat perencanaan, mengelola sumberdaya, mengarahkan
karyawan dan mengendalikan operasi. Hal ini juga berlaku pada Bank of America, Peace Corps,
University of Illinois, Palang Merah, Coca-Cola Corporation, dan juga jaringan toko penjual
barang sehari-hari seperti 7- Eleven..
Setiap organisasi harus memiliki manajer untuk melakukan 3 kegiatan utama :
1. Perencanaan, mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia dan memilih alternatif
yang terbaik untuk memenuhi tujuan organisasi.
2. Pengarahan dan pemberian motivasi, sebagai aktivitas lanjutan dari perencanaan dimasa
mendatang manajer harus memantau kegiatan sehari-hari dan menjaga agar fungsi
organisasi dapat berjalan dengan lancar. Untuk melaksanakan aktivitas itu, dibutuhkan
kemampuan untuk memotivasi dan mengarahkan para karyawan. Para peneliti motivasi
telah mengembangkan berbagai teori untuk memprediksi motivasi dan kinerja. Diantara
teori yang dikembangkan tersebut, expectancy theory merupakan alat terbaik untuk

3
memprediksi motivasi dan kinerja. Menurut teori tersebut, perilaku seseorang
dipengaruhi oleh probabilitas yang dilekatkan orang tersebut terhadap hubungan berikut
ini seperti usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan, kinerja dan penghargaan serta
penghargaan yang memuaskan tujuan pribadi.
3. Pengendalian, untuk melaksanakan fungsi pengendalian, manajer berusaha untuk
mendapatkan keyakinan bahwa perencanaan telah ditindak lajuti. Dalam aktivitas ini
manajer membutuhkan umpan balik(feed back), yang merupakan sinyal apakah operasi
organisasi berada dalam jalur yang telah direncanakan.

Siklus Perencanaan dan Pengendalian


1. Merumuskan rencana jangka panjang dan jangka pendek ( Perencanaan )
2. Menerapkan rencana ( Pengarahan dan Pemberian Motivasi )
3. Mengukur kinerja ( Pengendalian )
4. Membandingkan kinerja yang direncanakan dan kinerja aktual ( Pengendalian )

2.2 Perbandingan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajerial

Penekanan Pada Masa Depan

Tujuan dasar dari informasi akuntansi adalah membantu seseorang dalam membuat
keputusan. Informasi akuntansi tersebut sangat berguna bagi manajer akuntansi untuk membuat
keputusan yang terbaik bagi perusahaan. Fungsi informasi akuntansi: a. Manajer internal yang
menggunakan informasi untuk perencanaan jangka pendek dan mengontrol operasi-operasi lain.
b. Manajer internal yang menggunakan informasi untuk membuat keputusan yang tidak rutin
(sebagai contoh: investasi peralatan, penetapan harga produk dan jasa) dan memformulasikan
kebijakan keseluruhan dan rencana jangka panjang.
Baik manajer internal maupun manajer eksternal sama-sama menggunakan informasi
akuntansi, tetapi cara mereka menggunakannya berbeda. Jenis kebutuhan akuntansi yang disusun
bagi manajer berkaitan dengan sebuah organisasi.
Perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen :
Akuntansi keuangan :
1. Melapor kepada pihak-pihak di luar organisasi: Pemilik, Pemberi pinjaman, Otoritas
pajak, Regulator.

4
2. Penekanan pada ikhtisar hasil-hasil keuangan dari aktivitas di masa lalu.
3. Penekanan pada data yang objektif dan dapat diverifikasi.
4. Dibutuhkan informasi yangakurat.
5. Yang disusun hanya ikhtisar data untuk seluruh organisasi.
6. Harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
7. Bersifat wajib untuk pelaporan eksternal.
Akuntansi manajerial :
1. Melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk: Perencanaan, Pengarahan dan
pemberian motivasi, Pengendalian
2. Penekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan.
3. Penekanan pada data yang relevan.
4. Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.
5. Yang disusun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk, pelanggan,
dan pegawai.
6. Tidak perlu mengikuti prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum.
7. Tidak bersifat wajib.

Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU)

Akuntansi keuangan yang disiapkan untuk kepentingan eksternal harus disusun

berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU). Para pengguna eksternal harus

memiliki keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah disusun dengan berdasarkan

pada Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Dengan adanya aturan ini diharapkan dapat

mengurangi adanya penyelewengan dan kesalahan interprestasi, tetapi aturan tersebut tidak

memberikan panduan tipe laporan yang berguna bagi pengambilan keputusan internal. Sebagai

contoh, PABU menentukan bahwa tanah dinilai berdasarkan historical cost untuk akuntansi

keuangan. Meskipun demikian, jika manajemen mempertimbangkan untuk memindahkan

outletnya ke lokasi yang baru dan menjual lokasi yang lama, manajemen akan membutuhkan

informasi harga pasar tanah informasi yang penting dengan mengabaikan PABU. Akuntansi

5
manajerial tidak dibatasi oleh PABU. Manajer dapat merancang sendiri aturan main untuk isi dan

format laporan untuk laporan internal. Kendalanya adalah bahwa diharapkan keuntungan yang

didapatkan dari penggunaan informasi tersebut lebih banyak dari biaya untuk pengumpulan,

analisis dan peringkasan data. Meskipun demikian, sebagaimana yang akan dapat dilihat pada

bab berikut ini, tidak dapat dihindari bahwa ketentuan dalam penyusunan laporan keuangan

banyak memberikan pengaruh dalam praktik akuntansi manajemen.

Akuntansi manajerial – bukan suatu keharusan


Akuntansi keuangan bersifat mandatory, harus dilakukan. Pihak-pihak eksternal seperti
Security and Exchange Commission (SEC) dan otoritas pajak membutuhkan informasi keuangan
periodik. Di lain pihak, akuntansi manajerial tidak mandatory. Perusahaan memiliki kebebasan
untuk membuatnya sesuai dengan kebutuhannya. Tidak ada badan pengatur atau pihak luar yang
lain yang memiliki kewenangan untuk mengatur apa yang harus dikerjakan.

2.3 Struktur organisasi

Organisasi terdiri dari sekumpulan orang, manajemen harus mencapai tujuan dengan
bekerja melalui orang. mereka harus mengandalkan orang lain. Pimpinan perusahaan tidak akan
dapat melaksanakan seluruh strategi perusahaan dengan bekerja sendirian. Mereka harus
mengandalkan orang lain. Hal ini dilakukan dengan merancang struktur organisasi yang
memungkinkan desentralisasi tanggung jawab manajemen.
Desentralisasi ( decentralization  ) adalah delegasi otoritas pembuatan keputusan dalam
organisasi dengan memberikan otoritas kepada manajer dalam berbagai tingkat operasional
untuk membuat keputusan yang tekait dengan bidang pertanggungjawabannya. Bagan organisasi
menjadi petunjuk bagaimana pertanggungjawaban dibagi di antara para manajer, dan
menunjukkan garis formal pelaporan dan komunikasi atau rantai komando.
Hubungan lini dan staf, bagan organisasi juga menggambarkan posisi line dan staf.
Seseorang dalam posisi lini terlibat secara langsung dalam pencapaian tujuan organisasi. Orang
dalam posisi staf terlibat secara tidak langsung. Posisi staf membagikan dukungan atau bantuan

6
terhadap posisi lini atau bagian lain dalam organisasi, tetapi mereka tidak memiliki kewenangan
langsung terhadap posisi lini.

2.4 Perubahan Lingkungan Bisnis yang Dinamis

Perusahaan telah melakukan serangkaian tahapan program perbaikan yaitu :


1. Just In Time ( JIT ) adalah usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan yang
merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah nilai bagi customer.
Suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan
mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis
pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu
menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat
waktu.
2. Total Quality Management ( TQM ) adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu
organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya
dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta
memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.
3. Rekayasa ulang proses adalah pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan
kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan dari sumber daya organisasi yang
tersedia.
4. Teori kendala adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan
dalam meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan produksinya dan
meminimalisasi semua ongkos atau biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya
langsung, biaya tidak langsung, dan biaya modal.
5. Persaingan global adalah suatu bentuk kompetisi tingkat dunia dimana setiap negara
berhak untuk ikut bersaing tanpa dibatasi oleh wilayah.
6. E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. Perkembangan penggunaan internet terus menerus berkembang sesuai dengan
perubahan zaman.

7
Di samping itu perubahan lingkungan bisnis yang terjadi mempunyai dampak
terhadap perusahaan yang selalu untuk dituntut flexible dalam merespon perubahan
tersebut. Jika profesi akuntan manajemen ingin bertahan dan kepercayaan masyarakat
pemakai jasa akuntansi tetap terjaga maka langkah yang paling tepat adalah segera
merekayasa ulang peran akuntan melalui proses pendidikan yang mengarah ke
kebutuhan dunia bisnis. Akuntan manajemen makin dituntut untuk menjalankan
profesinya dengan baik. Akuntan manajemen sebagai pihak yang
mempertanggungjawabkan informasi keuangan kepada pimpinan, perannya mulai
bergeser. Akuntan manajemen dapat memberikan informasi yang lebih relevan untuk
pengambilan keputusan, sehingga keberadaannya tidak kalah pentingnya dengan akuntan
publik. Di samping itu akuntan manajemen harus memiliki kemampuan untuk
memberikan analisis dan menjelaskan implikasi bisnis terhadap informasi keuangan
yang tepat untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan.

2.5 Etika Profesional

Ikatan akuntansi manajemen (Institute of Management Accountant) di Amerika Serikat


telah mengembangkan kode etik yang disebut standar kode etik untuk praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan. Meskipun standar tersebut dikembangkan secara khusus
oleh akuntan manajemen tetapi penggunaannya untuk kalangan yang lebih luas.

Aturan bertindak bagi akuntan manajemen


Standar kode etik untuk praktisi akuntan manajemen dan manajemen keuangan dibagi
menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi tuntutan untuk berperilaku etis. Akuntan manajemen
memiliki tanggung jawab etik dalam 4 bidang yaitu mempertahankan kompetensi profesional,
menjaga kerahasiaan hal-hal yang sensitif, mempertahankan integritas, dan menjaga objektivitas
dalam semua pengungkapan. Bagian kedua berisi panduan khusus Bagaimana cara seseorang
mencari bukti perilaku yang tidak aktif dalam organisasi.

8
Aturan perilaku perusahaan
Kebanyakan perusahaan mengadopsi kode etik formal, kode ini pada umumnya berisi
tanggung jawab perusahaan terhadap para karyawan, pelanggan, pemasok, dan komunitas di
mana perusahaan beroperasi. Kode tersebut sangat jarang berisi aturan teknis apa yang boleh
dikerjakan, dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Kode tersebut memberikan panduan secara
umum.

Kode etik pada tingkat internasional


Panduan etika untuk akuntan profesional dikeluarkan pada bulan Juli 1990 oleh
International Federation of Accountants (IFAC). Aturan itu mengatur aktivitas seluruh akuntan
profesional di seluruh dunia, tanpa memperhatikan apakah mereka berpraktik sebagai akuntan
independen, akuntan pemerintah, atau sebagai akuntan internal. Selanjutnya untuk menguraikan
tuntutan Etik yang berkaitan dengan kompetensi, objektivitas, independensi dan kerahasiaan,
kode etik yang dikeluarkan oleh IFAC juga menguraikan tanggung jawab akuntan untuk hal-hal
yang berkaitan dengan perpajakan, fee dan komisi, pengiklanan dan pendaftaran, penggunaan
uang, dan aktivitas lintas negara. Jika terdapat pada ada aktivitas lintas negara, kode etik dari
IFAC harus digunakan apabila kode etik tersebut ternyata lebih ketat dibandingkan dengan
tuntutan etik dari negara tertentu.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi manajerial berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer, yaitu orang-
orang di dalam organisasi yang mengarahkan dan mengendalikan operasi organisasi. Akuntansi
manajerial menyediakan data-data penting yang memberikan informasi kegiatan organisasi.
Setiap organisasi baik besar maupun kecil memiliki manajer. Harus ada orang yang bertanggung
jawab untuk membuat perencanaan, mengelola sumberdaya, mengarahkan karyawan dan
mengendalikan operasi. Setiap organisasi harus memiliki manajer untuk melakukan 3 kegiatan
utama : perencanaan, pengarahan dan pemberian motivasi, serta pengendalian. Perbandingan
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen : akuntansi keuangan meliputi melapor kepada
pihak-pihak di luar organisasi, penekanan pada ikhtisar hasil-hasil keuangan dari aktivitas di
masa lalu, penekanan pada data yang objektif dan dapat diverifikasi, dibutuhkan informasi
yangakurat, yang disusun hanya ikhtisar data untuk seluruh organisasi, harus mengikuti prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum, bersifat wajib untuk pelaporan eksternal. dan untuk
akuntansi manajerial meliputi melapor kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk
perencanaan, pengarahan dan pemberian motivasi serta pengendalian, penekanan pada
pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan, penekanan pada data yang relevan,
dibutuhkan informasi yang tepat waktu, yang disusun adalah laporan segmen terinci mengenai
departemen, produk, pelanggan, dan pegawai, tidak perlu mengikuti prinsip- prinsip akuntansi
yang berlaku umum, tidak bersifat wajib.

Struktur organisasi terdiri dari sekumpulan orang, manajemen harus mencapai tujuan
dengan bekerja melalui orang. mereka harus mengandalkan orang lain. Pimpinan perusahaan
tidak akan dapat melaksanakan seluruh strategi perusahaan dengan bekerja sendirian. Mereka
harus mengandalkan orang lain.. Perubahan lingkungan bisnis yang terjadi mempunyai dampak
terhadap perusahaan yang selalu untuk dituntut flexible dalam merespon perubahan tersebut. Jika
profesi akuntan manajemen ingin bertahan dan kepercayaan masyarakat pemakai jasa akuntansi
tetap terjaga maka langkah yang paling tepat adalah segera merekayasa ulang peran akuntan

10
melalui proses pendidikan yang mengarah ke kebutuhan dunia bisnis. Dan untuk etika
profesional, Ikatan Akuntansi Manajemen (Institute of Management Accountant) di Amerika
Serikat telah mengembangkan kode etik yang disebut standar kode etik untuk praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan. Meskipun standar tersebut dikembangkan secara khusus
oleh akuntan manajemen tetapi penggunaannya untuk kalangan yang lebih luas.

3.2 Saran

Saran penyusunan terhadap makalah yang berjudul “The Changing Role Of Managerial
Accounting In A Dynamic Business Environment” yakni masih banyaknya teori-teori yang
berkaitan, sehingga kami menyarankan untuk mencari lagi teori-teori tersebut. Selain itu kami
juga mengharapkan masukan terhadap makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan pembaca mengenai The Changing Role Of Managerial Accounting In
A Dynamic Business Environment.

11
DAFTAR PUSTAKA

Garisson, Ray H, Eric W Noreen dan Peter C Brewer. 2006. Managerial Accounting. Jakarta:
Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Bangun, N. (2006). Peranan Akuntan Manajemen dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan


Bisnis. Akuntansi Krida Wacana, 6(3).

12

Anda mungkin juga menyukai