OLEH
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, pencipta alam semesta, tidak lupa
sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. karena atas rahmat
dan karunia Allah tugas ini dapat kami selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada teman–teman semua yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun.Dengan harapan dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, semua krtik dan saran senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini agar menjadi lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa di mana individu yang sedang mencari identitas
dirinya. Namun, jika remaja tidak dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dengan
baik maka akan membuat remaja merasa kebingungan akan perannya. Saat masa inilah
remaja sangat rentan mengalami masalah-masalah yang berhubungan dengan
kehidupan sosial dan kesehatan. Terdapat berbagai masalah kesehatan di usia remaja
yang saat ini marak terjadi di komunitas masyarakat (Wong, 2008), yaitu merokok,
kehamilan remaja, penularan penyakit menular seksual, dan penyalahgunaan zat. Hal-
hal tersebut bisa diatasi dengan melakukan berbagai macam pencegahan. Perawat
berperan dalam menanggulangi permasalahan-permasalahn tersebut sesuai tingkatan
pencegahan baik pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Prevalensi merokok di Indonesia sangat tinggi di berbagai lapisan masyarakat,
terutama pada laki-laki mulai dari anak-anak, remaja, dewasa.Kecenderungan merokok
terus meningkat dari tahun ke tahun baik pada laki-laki dan perempuan, hal ini
mengkhawatirkan kita semua.Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan
Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi merokok untuk semua kelompok umur
mengalami kelonjakan. Berdasarkan data Susenas tahun 1995, 2001, 2004 dan data
Riskesdas tahun 2007 dan 2010 prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki
(65,85%) dibandingkan perempuan (4,2%). Hampir 80% perokok mulai merokok pada
usianya belum mencapai 19 tahun.Umumnya orang mulai merokok sejak muda dan
tidak tahu resiko mengenai bahaya adiktif rokok.
Trend usia merokok meningkat pada usia remaja, yaitu pada sekelompok umur
10-14 tahun dan 15-19 tahun. Hasil Riskesdas pada tahun 2007,2010 dan 2013
menunjukkan bahwa usia merokok pertama kali paling tinggi adalah pada kelompok
umur 15-19 tahun.
Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menyatakan Indonesia sebagai negara
dengan angka perokok remaja tertinggi di dunia. Selain itu, usia pertama kali mencoba
merokok berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin berdasarkan GYTS 2014,
dimana sebagian besar laki-laki pertama kali merokok pada umur 12-13 tahun, dan
sebagian besar perempuan pertama kali mencoba merokok pada umur ≤ 7 tahun dan
14-15 tahun.
Berdasarkan data survey dari GYTS tahun 2014 dari total remaja yang di survey
ditemukan 19,4% remaja pengisap tembakau selama 30 hari terakhir. Pada remaja yang
disurvei tersebut didapatkan 35,3% remaja laki-laki dan 3,4% remaja perempuan.
Sementara itu dari total remaja yang disurvei didapatkan 18,3% remaja peghisap rokok
selama 30 hari terakhir, sebanyak 33,9% pada ramaja lakilaki dan 2,5% pada remaja
perempuan. Sedangkan dari total remaja yang di survey ditemukan 2,1% remaja
penghisap rokok elektrik selama 30 hari terakhir, dan hal ini terjadi pada 3% remaja laki-
laki dan 1,1% remaja perempuan. Kemudian didapatkan total remaja yang disurvei
sebanyak 32,1% pernah merokok walaupun 1-2 isapan, dan pada remaja tersebut
ditemukan 54,1% remaja lakilaki dan 9,1% remaja perempuan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi remaja
Batasan usia remaja menurut WHO(2007) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada
usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa dan bukan lagi
remaja. Sebaliknya jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada
orang tua (tidak mandiri), maka tetap dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada diantara fase anak dan
dewasa yag ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif dan emosi. Untuk
mendeskripsikan remaja dari waktu ke waktu memang berubah sesuai perkembangan
zaman. Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri mendapatkan
haid pertama semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi 12 tahun, demikina pula
remaja pria. Kebanyakan orang menggolongkan remaja dari usia 12 tahun – 24 tahun
dan beberapa literature yang menyebutkan 15 -24 tahun. Hal yang terpenting adalah
seseorang mengalami perubahan pesat dalam hidupnya di berbagai aspek [CITATION
Eff09 \l 1033 ]
Menurut[ CITATION Tim10 \l 1033 ], Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada
masa remaja antara lain:
1. Perubahan Fisik
Perubahan fisik dan psikologis remaja oleh adanya perubahan
hormonal.Hormone yang dihasilkan oleh kelnjar endokrin yang dikontrol oleh
sususnan saraf pusat, khususnya hipotalamus. Beberapa jenis hormone yang
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon pertumbuhan
(Growth hormone), hormone gonadotropik, esterogen , progesterone serta
testosterone.
d. Perkembangan otak
Pada masa remaja awal sampai akhir, otak nelum sepenuhnya berkembang
secara sempurna, sehingga pada masa ini kemampuan pengendalian emosi dan
mental masih belum stabil.
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang
ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam
tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini,
idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha
memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir
para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat
membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat
atau hasilnya.Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang
sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan.
3. Perkembang Psikososial
Masa remaja merupakan masa transisi emosional, yang ditandai dengan
perubahan dalam cara melihat diriny sendiri. Sebagai remaja dewasa, intelektual
dan kognitif juga mengalami perubahan, yaitu dengan merasa alebih dari yang lain,
cenderung bekerja secara lebih kompleks dan abstrak, serta lebih tertarik untuk
memahami kepribadian mereka sendiri dan berprilaku menurut cara mereka.
Transisional social yang dialami oleh remaja ditunjukkan dengan adanya
perubahan hubungan social.Salah satu hal yang pernting dalan perubahan social
pada remaja adalah meningkatnya waktu untuk berhubungan dengan rekan-rekan
mereka, serta lebih intens dan akrab dengan lawan jenis.
a. Kenakalan biasa, seperti berkelahi, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa
pamit dan berkelahi dengan teman.
b. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti:
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin, mencuri
dan kebut-kebutan.
c. Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan obat, hubungan seks di luar nikah,
pemerkosaan, kasus pembunuhan dan menggugurkan kandungan.
2. Penyimpangan PerilakuSeksual
Menurut Depkes (2010), mengartikan perilaku seksual sebagai tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun dengan
sesama jenis.Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari
berupa orang( baik sejenis maupun lawan jenis), orang dalam khayalan atau diri
sendiri.
3) Disfungsi Psikoseksual
a) Gambaran utama dari Disfungsi Psikoseksual adalah terdapat
hambatan pada perubahan psikofisiologik yang biasanya terjadi pada
orang yang sedang bergairah seksual.
Hambatan selera seksual
Sukar atau tidak bis timbul minat seksual sama sekali
secara menetap dan meresap.
Hambatan gairah seksual
Pada laki-laki: gagal sebagian atau seluruhnya untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi sampai akhir aktivitas
seksual (impotensia).
Pada wanita: gagal sebagai atau seluruhnya untuk
mencapai atau mempertahankan pelumasan dan pembengkakan
vagina (yang merupakan respons gairah seksual wanita) sehingga
akhir dari aktivitas seksual (frigiditas).
Hambatan orgasme wanita
Berulang-ulang atau menetap tidak terjadi orgasme pada
wanita setelah terjadi gairah seksual yang lazim selama aktivitas
seksual.
Ejakulasi prematur
Secara berulang-ulang dan menetap terjadi ejakulasi
sebelum dikehendaki karena tidak adanya pengendalian yang
wajar terhadap ejakulasi selama aktivitas seksual.
Dispareunia fungsional
Rasa nyeri yang berulang dan menetap pada alat kelamin
sewaktu senggama, baik pada pria maupun wanita.
Vagina fungsional
Ketegangan otot vagina yang tidak terkendali sehingga
mengalami senggama.
b) Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan “Raja Singa”.Penyakit ini sangat
berbahaya.Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunaan barang-barang dari seseorang yang tertular (seperti baju,
handuk, dan jarum suntik).Penyebab timbulnya penyakit ini adalah adanya
kuman Treponema pallidum.
c) Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit tua karena sudah ada sejak lama,
ditularkan oleh bangsa yunani, romawi, dan louis XV. Herpes termasuk jenis
penyakit biasa, disebabkan oleh virus harpes simpleks.
d) Klamidia
Klamidia berasal dari kata chlamydia, sejenis organisme mikroskopik
yang dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim, rahim, saluran indung
telur, dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai pada penderita
penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang berwarna kuning ,
disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing.
e) Candida
Penyakit ini biasa juga disebut sebagai infeksi ragi.Sebenarnya,
dalam vagina terdapat berjuta-juta ragi. Meskipun tidak akan menimbulkan
masalah, karena ragi berkembang terlalu pesat, dalam keadaan tertentu
dapat menyebabkan infeksi.
f) Chancroid
Chancroid adalah sejenis bakteri yang menyerang kulit kelamin dan
menyebabkan luka kecil bernanah. Jika luka ini pecah, bakteri akan menjalar
ke daerah pubik dan kelamin.
g) Granuloma inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid, yaitu disebabkan oleh bakteri.
Bagian yang terserang biasanya permukaan kulit penis, bibir vagina, klitoris,
dan anus, akan berubah membentuk jaringan berisi cairan yang
mengeluarkan bau tidak sedap.
h) Lymphogranuloma venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV, disebabkan oleh virus dan dapat
mempengaruhi seluruh organ tubuh.Penyakit ini sangat berbahaya karena
antibiotik tidak dapat menanggulanginya.
i) AIDS
AIDS adalah sebuah singkatan dari “Acquired Immuno Deficiency”
Syndrome.Artinya, suatu gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh
seseorang.
j) HIV
HIV adalah singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”, yaitu
sejenis virus yang menyebabkan AIDS.
k) ARC
ARC merupakan singkatan dari “AIDS Related Complex”,
menyebabkan timbulnya pembekakan pada kalenjar di sekitar pangkal paha
dan daerah lainnya.
l) Scabies
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis serangga yang disebut “mite”.Serangga
tersebut dapat masuk melalui daerah kelamin dan dapat berkembangbiak
secara cepat.
m) PID
Merupakan singkatan dari “Pelvis Inflammatory Disease”, yaitu suatu
penyakit infeksi sistem saluran reproduksi perempuan, seperti gonorea atau
clamydia.
n) Trichomonas infection
Penyakit ini merupakan suatu penyakit yang menyerang vagina
perempuan dan menyebabkan terjadinya infeksi dengan mengeluarkan
cairan busa disertai dengan rasa gatal dan panas pada vagina tersebut.
o) Venereal warts
a. Ciri-ciri Umum
1) Terjadi perubahan perilaku yang signifikan
2) Sulit diajak bicara
3) Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
4) Mulai sering pulang terlambat tanpa alasan
5) Mudah tersinggung
6) Mulai berani membolos dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari
b. Perubahan Fisik dan Lingkungan
1) Jalan sempoyongan, bicara pelo, dan tampak terkantuk-kantuk
2) Mata merah dan berair
3) Hidung berair atau seperti pilek
4) Pola tidur berubah, bangun di malam hari dan bangun di siang hari
5) Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
6) Sering menerima telpon atau tamu yang tidak dikenal
7) Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, dan korek api di kamar
atau di dalam tas
8) Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan di bagian tubuh
9) Sering kehilangan uang atau barang di rumah
10) Mengabaikan kebersihan diri
c. Perubahan Perilaku Sosial
1) Menghindari kontak mata langsung ketika berbicara dengan orang lain
2) Berbohong atau memanipulasi keadaan
3) Kurang disiplin
4) Bengong atau linglung
5) Suka membolos sekolah atau dari pekerjaan kantor
6) Mengabaikan kegiatan ibadah
7) Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
8) Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
d. Perubahan Psikologis
1) Mudah tersinggung
2) Sering terjadi perubahan mood yang mendadak
3) Malas melakukan aktivitas sehari-hari
4) Sulit berkonsentrasi
5) Tidak memiliki tanggung jawab
6) Emosi tidak terkendali
7) Tidak peduli dengan nilai dan norma yang ada
8) Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
9) Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
A. Pengkajian :
a. Data inti, terdiri dari :
1) Sejarah singkat kelurahan Bunga
Kelurahan Bunga adalah sebuah kelurahan di wilayah kecamatan Melati
Kota Wangi Sekali. Sebelum tahun 2009 Kelurahan Bunga masih masuk wilayah
kelurahan Gading, karena jumlah penduduk yang semakin banyak, keputusan
Wali Kota Wangi Sekali memisahkan Kelurahan Bunga berdiri menjadi kelurahan
tersendiri, terdiri dari 8 RW. Kelurahan Bunga sebelum pemukiman berupa rawa-
rawa tempat pembuangan mahluk halus (mitos warga setempat).Seiring dengan
bergesernya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk mitos itu sudah tidak
dipercaya lagi oleh penduduk setempat.Sebagian warga yang masih percaya
tentang hal tersebut setiap tahun melakukan ritual sedekah bumi (nyadranan).
Diagram tabel 1
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-Laki
46%
54%
2)
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Di Rt 01 Rw 02
Agama Frekuensi %
Islam 25 71,4%
Kristen 10 28,5%
Jumlah 35% 100%
Agama
80.00%
70.00%
60.00% Agama
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Islam Kristen
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan TPA ( tempat pendidikan alquran) Di
Rt 01 Rw 02
TPA Frekuensi %
Ya 14 40%
Tidak 21 60%
Jumlah 35 100%
TPA
Ya Tidak
40%
60%
Berdasarkan tabel status gizi diatas jumlah yang lebih banyak kurus 34.3%
gemuk 25.7% normal 25.7% dan obesitas 17.1%
Diagram Tabel 2
Status Gizi
Kurus Normal Gemuk Obesitas
17%
34%
26%
23%
3) Tabel 3
Tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA
Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
Kurang 15 42.9%
Cukup 9 25.7%
Baik 11 31.4%
Jumlah 35 100%
Diagram 3
31%
43%
26%
4) Tabel
Tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja
Diagram 4
Analisa Data
.1. Remaja mengaku belum 1. Rata – rata remaja tidak Defisiensi kesehatan
pernah mendapatkan mengetahui bahaya merokok komunitas
penyuluhan atau peniikan
kesehatan terutama masalah
merokok
Penapisan Masalah
Kriteria Jumlah
No Diagnosa Keperawatan
A B C D E F G H I J K L
1 Perilaku kesehatan 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 34
cenderung beresiko pada
anak usia remaja di RT
01 RW 01Kelurahan
Bunga Kecamatan
MelatiKota Wangi Sekali
berhubungan dengan
akibat perilaku remaja
yang cenderung merokok
dari usia 10.3 tahun
dengan alasan coba-coba
2. Ketidak efektifan 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 29
pemeliharaan kesehatan
anak usia remaja di
RT01 RW 01 kelurahan
bunga kecamatan melati
kota berhubungan
dengan akibat tidak
adanya wabah kegiatan
remaja sehingga tidak
ada kegiatan untuk
perbaiikan perilaku
kesehatan.
3. Defisiensi kesehatan 2 4 2 2 2 2 2 3 3 5 2 2 31
komunitas berhubungan
dengan tidak adanya
program untuk
menghilangkan satu atau
lebih masalah kesehatan
terutama masalah
bahaya merokok.
Keterangan:
A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
B = Sesuai dengan programpemerintah
C = Sesuai dengan Intervensi pendidikan kesehatan
D = Risiko Terjadi
E = Risiko parah
F = Minat masyarakat
G = Kemudahan untuk diatasi
H =Tempat
I =Dana
J =Waktu
K =Fasilitas
L = Petugas PengisianSkor
1 = SangatRendah
2 =Rendah
3 =Cukup
4 =Tinggi
5 = Sangat
A. Diagnosa
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada anak usia remaja di RT 01 RW 01
Kelurahan Bunga Kecamatan Melat iKota Wangi Sekali berhubungan dengan
akibat perilaku remaja yang cenderung merokok dari usia 10.3 tahun dengan
alasan coba-coba
2. Defisiensi kesehatan komunitas berhubungan dengan tidak adanya program untuk
menghilangkan satu atau lebih masalah kesehatan terutama masalah bahaya
merokok
3. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak usia remaja di RT01 RW 01
kelurahan bunga kecamatan melati kota berhubungan dengan akibat tidak adanya
wabah kegiatan remaja sehingga tidak ada kegiatan untuk perbaiikan perilaku
kesehatan.
B. Intervensi
NO MASALAH RENCANA KEGIATAN PENANGG WAKTU TEMPAT TTD
UNG KEGIATA KEGIATAN
JAWAB N
1. Perilaku 1. Penyuluhan atau pendid Senin jam Balai
kesehatan
ikan kesehatan tentang 09:00 pertemuan
cenderung
beresiko pada penyalahgunaan Napza
anak usia
2. Pemberian informasi
remaja di RT
01 RW tentang barang-barang
01Kelurahan
atau hal yang dapat
Bunga
Kecamatan membahayakan klien
MelatiKota
3. Penyuluhan atau pendid
Wangi Sekali
berhubungan ikan kesehatan tentang
dengan akibat
reproduksi
perilaku
remaja yang 4. Identifikasi faktor
cenderung
internal maupun
merokok dari
usia 10.3 eksternal yang dapat
tahun dengan
meningkatkan atau
alasan coba-
coba mengurangi motivasi
untuk berperilaku sehat.
5. Bantu indidividu,
keluarga dan
masyarakat untuk
memperjelas keyakinan
dan nilai-nilai
kesehatan.
C. Implementasi
Evaluasi