Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
Maya Sari
Jurusan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Batusangkar.
Jalan Sudirman No. 137 Kubu Rajo Lima Kaum Batusangkar
Email: mayasari_1985@yahoo.com
ABSTRACT
Biscuits Feed Forage is obtained by the technique Silage. These biscuits can be made from
agricultural waste including corn waste. As one of the agricultural centers in West Sumatra, corn
production in the District Batusangkar very high. However, agricultural production is not followed
by the management of agricultural waste are mostly just burned. The purpose of the study was to
test to make biscuits forage from corn waste using techniques silage accompanied with the addition
of nutrients, the test mold making biscuits conventionally made using the technique of pressure,
conducting organoleptic test and analysis proximate to product biscuit feed forage already made.
The results were obtained from waste animal feed forage of good quality corn silage by using the
technique. treatment P2 (corn leaves 1 kg + 5% + molasses urea 10%) and T1 (1minggu after
harvest). Green feed made with the best formula is packaged in the form of biscuits using
conventional printing equipment.
Keywords: feed, corn straw, silage
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
166
Sari., M. 2016. Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
167
Sari., M. 2016. Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
setelah kering didinginkan dalam desikator dan Hasil Pengujian organoleptik terhadap Pakan
ditimbang kembali (c gram). Hijauan yang dibuat dengan teknik silase dapat
Pengukuran bahan organik dapat dilihat secara keseluruhan pada tabel 1 dibawah
dilakukan sebagai berikut; Sampel dari analisa ini.
bahan kering dimasukkan kedalam tanur listrik Dari Tabel 1 dapat diperoleh kesimpulan
selama 3 jam pada suhu 6000C. Tanur bahwa pakan hijauan yang dibuat dengan teknik
dimatikan dan dibiarkan agak dingin kemudian silase rata-rata berkualitas baik.
tanur dibuka lalu sampel diambil dan Hasil Analisa Proksimat Terhadap Pakan
dimasukkan kedalam desikator selama 30 Hijauan yang dibuat dengan Teknik Silase
menit, kemudian ditimbang (d gram). Analisa Proximate hanya dapat dilakukan untuk
Pengukuran protein kasar dapat penghitungan kadar berat kering. Pengujian
dilakukan sebagai berikut; Menimbang sampel Bahan organik dan penghitungan protein kasar
± 0,5 gram, Masukkan kedalam labu khjedal belum dapat dilakukan karena terkendala
100 ml , Tambahkan ± 1 gram campuran dengan alat dan bahan kimia yang tersedia.
selenium dan 10 ml H2SO4 pekat (teknis), Tabel 2 dibawah ini adalah hasil penghitungan
Labu khjedal bersama isinya digoyangkan berat kering (BK) untuk pakan hijuan yang
sampai semua sampel terbasahi dengan H2SO4, sudah dibuat dengan variasi waktu dan
Destruksi dalam lemari asam sampai jernih , perlakuan serta pengulangan.
Setelah dingin, tuang dalam labu ukur 100 ml
dan dibilas dengan air suling , Tambahkan air Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
suling sampai pada tanda garis , Pipet sampai kandungan Bahan kering tertinggi rata-rata
10 ml ke dalam labu destilasi dan ditambah berada pada perlakuan P0(kontrol).
dengan 5 ml larutan NaOH 30% dan air suling , Pakan Hijauan yang dibuat dengan
Siapkan labu penanmpung yang terdiri dari 10 teknik silase rata-rata berkualitas baik.
ml H3BO3 2% ditambah dengan 4 tetes Berkualitas sedang hanya ditemukan pada
indikator campuran dalam erlenmeyer 100 ml , sampel jagung yang diberi perlakuan P3
Suling hingga volume penampung menjadi 50 (sampel + urea %% + molases 10% + CaCO3
ml , Bilas ujung penyuling dengan air suling 0,5%) untuk ketiga variasi waktu dan tiga kali
kemudian penampung bersama isinya dititrasi pengulangan. Pakan hijaun berkualitas sedang
dengan larutan H2SO4 0,022 N. ditandai dengan warna pakan yang sudah
Pengemasan dalam bentuk biskuit mendekati hijau pucat, bahkan beberapa nya
Silase yang sudah selesai dibuat dikemas mendekati warna hitam. Hal ini kemungkinan
dalam bentuk biskuit. Pembuatan biskuit disebabkan oleh penambahan zat aditif yang
dilakukan dengan cara sebagai berikut: berlebihan, sehingga kadar air meningkat.
Masukkan silase dalam cetakan biskuit Meningkatnya kadar air mengakibatkan
kemudian padatkan dan dilanjutkan dengan pertumbuhan jamur dan mikroorganisme
proses pemanasan menjadi tidak terkendali. Identifikasi pakan
hijauan yang baik juga ditinjau dari bau pakan
yang keasaman. Bau keasaman berasal dari
HASIL DAN PEMBAHASAN produksi asam laktat sebagai hasil dari proses
fermentasi karbohidrat.
Hasil Uji Organoleptik terhadap Pakan
Hijauan yang dibuat dengan Teknik Silase
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
168
Sari., M. 2016. Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
169
Sari., M. 2016. Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
170
Sari., M. 2016. Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
Hasil Pengukuran bahan kering pada Pakan Hijauan yang sudah dibuat dengan
pakan hijauan yang dibuat dengan teknik silase teknik silase dikemas menjadi biskuit. Biskuit
dapat dilihat bahwa kandungan Bahan kering pakan yang berbentuk padat, kompak, dan
tertinggi rata-rata berada pada perlakuan remah. Biskuit pakan yang berasal dari hijauan
P0(kontrol). Sesuai dengan pendapat atau limbah pertanian merupakan salah satu
Faharuddin, dkk bahwa tidak adanya solusi untuk menjawab harapan peternak.
penambahan zat aditif pada perlakuan akan Biskuit pakan dibuat dari bahan yang mudah
mengakibatkan tidak terjadinya peningkatan didapatkan dan diformulasikan dengan
kadar air dalam pakan hijauan. Penurunan kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
Kadar berat kering ditunjukkan dengan adanya ternak.
penambahan zat aditif dalam perlakuan.
Pernyataan ini sependapat dengan Surono, dkk
dalam Faharuddin bahwa terjadi peningkatan KESIMPULAN
kehilangan bahan kering yang semakin besar
Jerami jagung sebagai limbah hasil
seiring dengan meningkatnya level aditif.
pertanian ternyata dapat digunakan untuk
Semakin besar ketersediaan karbohidrat terlarut
membuat pakan hijauan yang dibuat dengan
menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas
teknik silase. Pakan hijauan yang dibuat sudah
fermentasi oleh bakteri untuk menghasilkan
memenuhi standar dari kementerian pertanian.
asam laktat sehingga menyebabkan kehilangan
Agar pakan menjadi lebih padat, pakan hijauan
bahan kering yang lebih besar dalam ensilase
dicetak dalam bentuk biskuit yang padat,
tersebut. Menurut Sartini (2003) Penurunan
kompak dan remah dengan memanfaatkan
bahan kering pada pakan hijauan dipengaruhi
panas dan tekanan.
oleh respirasi dan fermentasi. Respirasi akan
menyebabkan kandungan nutrien banyak yang
terurai sehingga akan menurunkan bahan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
kering, sedangkan fermentasi akan
menghasilkan asam laktat dan air. AOAC. 1990. Association of Official Analytical
Chemist. 15th Ed. Washington DC.
Surono juga menyatakan menyatakan Bolsen KK & DA Sapienza. 1983. Teknologi
bahwa Peningkatan level aditif diduga memacu Silase diterjemahkan oleh B.S
aktivitas fermentasi sehingga menyebabkan Martoyoedo. Pone. Foundation for Asia
produksi air meningkat. Peningkatan and The Pacific.
kandungan air selama ensilase menyebabkan Dirjen Peternakan. 2005. Statistik Peternakan.
kandungan bahan kering menurun sehingga Dirjen Peternakan Departemen Pertanian
menyebabkan peningkatan kehilangan bahan Republik Indonesia
kering. Semakin tinggi air yang dihasilkan Erpoman, dkk.. 2011. Kajian Nutrisi dan
selama ensilase, maka kehilangan bahan kering Optimalisasi Proses Pengolahan Silase
semakin meningkat. Oleh karena itu, Jerami Jagung Muda sebagai Pakan
peningkatan kehilangan bahan kering juga Ternak Ruminansia. Artikel Penelitian
dipengaruhi oleh peningkatan kadar air yang Dosen Muda-Universitas Andalas.
berasal dari fermentasi gula sederhana. Faharudin. 2014. Analisis Kandungan Bahan
Pada penelitian ini, bagian dari Kering, Bahan Organik, Protein Kasar
jagung yang diambil untuk sampel Pakan Silase Pucuk Tebu yang di Fermentasi
Hijauan adalah daun jagung. Menurut Yuli dengan Urea, Molases dan Kalsium
Retnani, dkk (2014) Dan jagung memiliki Karbonat. Universitas Hasanudin.
Gaspersz V. 1991. Metode Perancangan
Palatabilitas yang baik sebagai pakan ternak
Percobaan untuk Ilmu-ilmu Pertanian.
sehingga sering digunakan sebagai pakan Bandung : CV Armico.
hijauan untuk pakan ruminansi.
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
171
Sari., M. 2016. Pemanfaatan Limbah Jagung Untuk Pembuatan Biskuit Pakan Hijauan di Kecamatan Lima Kaum
Batusangkar. Journal of Sainstek 8(2): 166-172
Hanafi ND. 2008. Teknologi Pengawetan Retnani Y. 2015. Teknik Membuat Biskuit
Pakan Ternak. Universitas Sumatera Pakan Ternak dari Limbah Pertanian.
Utara. Penebar Swadaya.
Mariyono dan E Romjali. 2007. Petunjuk Ridwan R, G Kartina dan Y Widyastuti. 2005.
7HNQLV 7HNQRORJL ,QRYDVL µ3DNDQ 0XUDK¶ Pengaruh Penambahan Dedak dan
Untuk Usaha Pembibitan Sapi Potong. Lactobacillus Plantarium dalam
Jakarta: Pusat Penelitian Pembuatan Silase Rumput Gajah. Media
DanmPengembangan Peternakan Badan Peternakan.
Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Yuanita NL 2012. Urea Molases.
Departemen Pertanian. http://nailyuthfiyasari Y.blog.ugm.ac.id.
Mc Donalds P, RA Edward and JFD Zakariah MA. 2012. Fermentasi Asam Laktat
Greenhalgh. 1973. Animal Nutrition.4th. pada Silase. Fakultas Peternakan.
ed. New York: LongmanScientific and Universitas Gajah Mada. Yogjakarta.
Technology. http://ntb.litbang.pertanian.go.id/ind/pu/psds/Pa
Mcllroy RJ. 1997. Pengantar Budidaya Potong kan.pdfhttp://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PN
Rumput Trapioka. Jakarta: Pradnya AAR370.pdf
Paramita. http://BPS.go.id
Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
172