Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK S DENGAN DHF DI RUANG


AMARILIS RSUD GONDO SOEWARNO
KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH :
PUTRI ISMAULIDIA
P.1337420920152

PROGRAM STUDI SARJANAN TERAPAN KEPERAWATAN DAN


PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN - POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK E DENGAN DIARE DI RUANG
AMARILIS 2 RSUD DR.GONDO SUWARNO KABUPATEN SEMARANG

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS

identitas pasien Identitas penanggung jawab


Nama: Anak S Nama: Tn. A
Umur: 12 Tahun Umur: 35 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki Jenis Kelamin: Laki-laki
Diagnosa medis: DBD Agama: ISLAM
Alamat: Ungaran Pekerjaan: Wiraswasta
Hubungan klien: Ayah

B. KELUHAN UTAMA
Ibu Klien mengatakan bahwa Anak E mengalami diare lima kali untuk
pagi hari ini, dan badan anaknya masih cukup panas.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya mual, demam, dan panasnya naik
turun selama 3 hari terakhir.

2. Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu klien mengatakan selama 4 tahun terakhir anaknya pernah sakit
tifus dan hanya dirawat 3 hari, dan ibu klien merasa khawatir dengan
anaknya sakit lebih dari 3 hari ini.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa keluarganya dan keluarga ayah anak E
tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus
ataupun penyakit lainnya.

D. Keadaan Umum Pasien


1. Penampilan umum
a. Keadaan Umum
Klien lemas dan sedikit bicara saat dikaji GCS: E:4 V:5 M:6
b. Pemeriksaan Tanda – tanda vital
RR : 20 x/menit
Suhu : 38,5oC
Nadi : 100 x/menit
SpO2 : 98 %
2. Oksigenasi
Irama nafas : Regular (teratur)
Kedalaman nafas : normal, tidak dalam dan tidak dangkal
Penggunaan otot bantu napas : tidak ada otot bantu nafas , tidak ada
sianosis
3. Nutrisi
a. Antropometri
Berat badan saat ini : 30 kg Tinggi badan : 135 cm
Indeks massa tubuh (IMT): 30 kg: (1,35 cm x 1,35 cm) =16,48
(karena dibawah 18,5)
b. Biochemical
Hemoglobin : 12.8 g/dL
Leukosit : 3,37
Trombosit : 54x10^3 / uL
Hematokrit : 37,3
c. Clinical sign
Mata anemis, mukosa bibir kering, capiler refill < 2 detik.
d. Dietary
Kebutuhan kalori :
Jenis makanan : diit bubur
Alergi makanan : An. S tidak memiliki alergi pada makanan
Kesulitan saat makan : An. S kesulitan makan karena merasa mual
saat minum maupun makan.
Keluhan : terasa mual
Kebutuhan kalori (untuk usia 10-14 th= 50-70 kkal)
KK= 30 Kg x 70kkal= 2100 kkal

4. Cairan

a. Jenis cairan : Infus tridex dan infus assering


b. Jenis minuman : air putih, sari kurma, teh manis, hidrococo, susu.
c. Kebutuhan cairan klien:

Untuk klien 30 kg (perjam)

4x10 kg (pertama) = 40 cc

2x10 kg (kedua) =20 cc total dalam 1 hari

1x10 kg (sisa) = 10 cc 70x24 jam = 1680 cc=1,68 liter

total=70cc/jam
d. Jenis makanan : Tinggi protein, karbohidrat dan tinggi serat
e. Turgor kulit : kembali dengan segera kurang dari 2 detik
f. Bibir : kering
g. Ubun ubun : tidak cekung, normal
h. Mata : conjungtiva anemis
i. Kapilary refil : kurang dari 2 detik
j. Balance cairan :
Input Output

Via oral Air metabolism


- Paracetamol (3x150mg) 5x30 kg = 150 cc
(klien minum dengan 1/5 gelas
kecil) IWL saat tidak panas
- Total: 50 cc x 3 = 150 cc
25 x 30 kg =750 cc
Via injeksi IWL saat panas
- Infus asering = 1500 cc
- Ranitidine (1/2 x 2 kali)= 2 cc IWL panas =

Total: 1002 cc (IWL)+ 200 (Suhu Tinggi-36,8 OC


(750)+ 200 (38,5 OC-36,8 OC)
Minuman
½ botol le mineral = 300 cc 750 +200(1,7) = 750+340
= 1090 cc
Makan
3 x ½ porsi = 3x 200 cc= 600 BAK
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
Total input:
Via oral+via injeksi+ minum+makan=
150+502+300+600= 2552 Total output: 150+496,25+1440 =
2086,25 cc
Saat keadaan demam
BC=output-input= 2086,25-2552 = 465,75
k. Istirahat tidur: Status tidur – terjaga : klien selalu berada ditempat tidur
karena merasa lemah, ibu klien mengatakan anaknya dapat tidur selama
8-9 jam perhari saat sakit.
l. Aktivitas
1. Gerakan : lemah, karena klien merasa sangat lemas
2. System Muskuloskeletal :Tonus otot baik, tidak terjadi gangguan

E. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Respon Hospitalisasi
Kondisi klien dalam keadaan lemah dan jarang berinteraksi dengan
pasien lain di ruangannya, dan hanya sang ibu yang berkomunikasi
dengannya.
2. Pengetahuan orang tua tentang kondisi bayi
Orang tua klien tahu tentang kondisi klien dengan segera membawa
klien ke dokter keluarga untuk diperiksa dan saat kondisi panas tubuh
anaknya yang baik turun selama tiga hari berturut-turut dan nafsu
makan anaknya yang berkurang, keluarga membawa klien ke rumah
sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
3. Kunjungan orang tua terhadap anak
Ibu klien menjaga klien di rumah sakit dan ayah klien sering
menengok anaknya
4. Interaksi orang tua dan anak
Klien dengan ibu sering bercerita meskipun saat sakit, sang ibu selalu
menyemangati anaknya untuk cepat sembuh.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Integumen
- Suhu : 38,5o C, akral hangat
- Warna kulit : coklat
2. Kepala dan leher
- Tengkorak : simetris , tidak ada kelainan
- Warna dan distribusi rambut : hitam
- Kelopak mata : bentuk simetris , gerak simetris
- Warna konjungtiva : anemis
- Sklera : tidak mengalami ikterik.
- Telinga : bentuk simetris , bersih
- Hidung : bentuk simetris , terdapat serumen
- Leher : bentuk normal, dan tidak terdapat benjolan

3. Dada, Paru-paru dan jantung


- Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi
- Ictus cordis tidak teraba
- suara paru vesikuler
- suara jantung s1 s2 murni
4. Abdomen
- Bentuk simetris
- Tidak terdapat distensi abdomen
- Lambung tympani
- Bising usus 19 x/menit
5. Alat Kelamin
- Tidak ada kelainan
- Kebersihan terjaga bersih
- Tidak ada kemerahan /iritasi
6. Ekstermitas
- Atas : Simetris, tidak ada oedema. Akral hangat, terpasang infus di
tangan kiri
- Bawah : simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan

kiri kanan
5 5
5 5
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK MEDIK

Laboratorium Darah
Tanggal : 15 Maret 2021
Hasil :

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 14,3 g/dl 10,8-15,6 Flowcytometro
Lekosit 4,25 103/ul 4,5-13,5 Flowcytometro
Trombosit 149 103/ul 156-408 Flowcytometro
Hematokrit 41,9 % 33-45 Flowcytometro
Eritrosit 5.30 106/ul 3,8-5,8 Flowcytometro
MCV 79,1 Fl 80-100 Flowcytometro
MCH 27,0 Pg 26-34 Flowcytometro
MCHC 34,1 g/dl 26-36 Flowcytometro
Hitung Jenis (diff) ECLIA
Eosinofil 1,2 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,5 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 57,8 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 28,5 % 20-50 Flowcytometro
Monosit 12.0 % 1-6 Flowcytometro
SEROLOGI
Widal Paratyphi ECLIA
s. Typhi O Negative <1/160 Aglutinase
S.Typhi H Negative <1/160 Aglutinase
S.Typhi A H Negative <1/160 Aglutinase
Laboratorium Darah
Tanggal : 16 Maret 2021
Hasil :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 14,3 g/dl 10,8-15,6 Flowcytometro
Lekosit 4,10 103/ul 4,5-13,5 Flowcytometro
Trombosit 128 103/ul 156-408 Flowcytometro
Hematokrit 38.8 % 33-45 Flowcytometro
Eritrosit 4,95 106/ul 3,8-5,8 Flowcytometro
MCV 78,4 Fl 80-100 Flowcytometro
MCH 26,9 Pg 26-34 Flowcytometro
MCHC 34,3 g/dl 26-36 Flowcytometro
Hitung Jenis (diff) ECLIA
Eosinofil 0.0 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,0 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 65,1 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 24,4 % 20-50 Flowcytometro
Monosit 10.0 % 1-6 Flowcytometro

Laboratorium Darah
Tanggal : 17 Maret 2021
Hasil :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 12,8 g/dl 10,8-15,6 Flowcytometro
Lekosit 3,37 103/ul 4,5-13,5 Flowcytometro
Trombosit 54 103/ul 156-408 Flowcytometro
Hematokrit 37.8 % 33-45 Flowcytometro
Eritrosit 4,75 106/ul 3,8-5,8 Flowcytometro
MCV 78,0 Fl 80-100 Flowcytometro
MCH 26,8 Pg 26-34 Flowcytometro
MCHC 34,3 g/dl 26-36 Flowcytometro
Hitung Jenis (diff) ECLIA
Eosinofil 0.0 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,3 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 62,1 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 26,4 % 20-50 Flowcytometro
Monosit 11.0 % 1-6 Flowcytometro
Laboratorium Darah
Tanggal : 18 Maret 2021
Hasil :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 15,1 g/dl 10,8-15,6 Flowcytometro
Lekosit 3,66 103/ul 4,5-13,5 Flowcytometro
Trombosit 20 103/ul 156-408 Flowcytometro
Hematokrit 43,7 % 33-45 Flowcytometro
Eritrosit 5,67 106/ul 3,8-5,8 Flowcytometro
MCV 77,1 Fl 80-100 Flowcytometro
MCH 26,6 Pg 26-34 Flowcytometro
MCHC 34,6 g/dl 26-36 Flowcytometro
Hitung Jenis (diff) ECLIA
Eosinofil 0.0 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,3 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 45,9 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 43,4 % 20-50 Flowcytometro
Monosit 10,4 % 1-6 Flowcytometro

Laboratorium Darah
Tanggal : 19 Maret 2021
Hasil :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 15,9 g/dl 10,8-15,6 Flowcytometro
Lekosit 4,77 103/ul 4,5-13,5 Flowcytometro
Trombosit 24 103/ul 156-408 Flowcytometro
Hematokrit 46,4 % 33-45 Flowcytometro
Eritrosit 6,03 106/ul 3,8-5,8 Flowcytometro
MCV 76,0 Fl 80-100 Flowcytometro
MCH 26,8 Pg 26-34 Flowcytometro
MCHC 34,3 g/dl 26-36 Flowcytometro
Hitung Jenis (diff) ECLIA
Eosinofil 0.0 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,2 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 22,5 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 61,6 % 20-50 Flowcytometro
Monosit 15.0 % 1-6 Flowcytometro
Laboratorium Darah
Tanggal : 20 Maret 2021
Hasil :

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


H.
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 15,6 g/dl 10,8-15,6 Flowcytometro
Lekosit 4,77 103/ul 4,5-13,5 Flowcytometro
Trombosit 64 103/ul 156-408 Flowcytometro
Hematokrit 46,4 % 33-45 Flowcytometro
Eritrosit 5,1 106/ul 3,8-5,8 Flowcytometro
MCV 79,0 Fl 80-100 Flowcytometro
MCH 26,8 Pg 26-34 Flowcytometro
MCHC 34,3 g/dl 26-36 Flowcytometro
Hitung Jenis (diff) ECLIA
Eosinofil 0.0 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,2 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 22,3 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 61,4 % 20-50 Flowcytometro
Monosit 15.0 % 1-6 Flowcytometro

TERAPI

Dosis dan
Nama obat waktu Fungsi
pemberian

Injeksi Ceftriaxon 500/12jam Antibiotik yang berguna untuk pengobatan


sejumlah infeksi bakteri

Injeksi Ondan ½ /12 jam Obat yang digunakan untuk mencegah serta
mengobati mual dan muntah yang bisa
disebabkan oleh efek samping kemoterapi,
radioterapi, atau operasi

Injeksi Ranitidine ½ /12 jam Obat yang digunakan untuk menangani gejala
atau penyakit yang berkaitan dengan produksi
asam berlebih di dalam lambung. Produksi asam
lambung yang berlebihan dapat membuat
memicu iritasi dan peradangan pada dinding
lambung dan saluran pencernaan.

Paracetamol tablet 3x 500 ml Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti


sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, serta
menurunkan demam

Oral Zinc 1 sdm (5 Zinc bermanfaat untuk membantu penyembuhan


ml) x1 luka, memperkuat sistem kekebalan tubuh,
pagi hari membantu pertumbuhan sel, membantu sintesis
DNA, serta berperan penting dalam tumbuh
kembang anak.

Infus Asering 20 tpm (15 Asering adalah larutan infus yang mengandung


maret berbagai elektrolit. Asering masuk ke dalam
2020) golongan larutan yang digunakan untuk
mempengaruhi keseimbangan elektrolit dan
tersedia dalam bentuk larutan injeksi intravena
(disuntikkan melalui pembuluh darah).

Infus Tridex 20 tpm (16 Tridex Plain mengandung Dextrose Anhydrate,


maret 2020) Sodium Chloride. Sediaan ini diindikasikan sebagai
Suplemen untuk menggantikan cairan tubuh dan
elektrolit, kesulitan dalam asupan oral air dan
elektrolit pasca operasi dan untuk dehidrasi
hipertonik dengan hipokalemia, penyakit karena
penyebab yang tidak diketahui

Vitamin B tablet 3x1 (50mg) sebagai pemecah nutrisi penting yang masuk ke
dalam tubuh dan mengubahnya menjadi energi.

Vitamin C tablet 3x1 untuk mencegah penyakit demam berdarah. Sebagai


antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh
dari kerusakan akibat radikal bebas
II. ANALISA DATA

NO Tang Data Problem Etiologi TTD


gal
1 16/3/ DS = Hipertermi Proses penyakit putri
Ibu klien mengatakan
2021 anaknya sudah demam 3
hari terakhir, panas
anaknya naik turun, dan
anaknya lemas

DO =
- Suhu : 38,5OC
- Akral hangat
- Trombosit: 128

2 16/3/ DS: Resiko ketidak Proses penyakit putri


Ibu klien mengatakan hari
2021 ini anaknya minum sedikit seimbangan
sekali, hari ini saja hanya
habis separuh botol air cairan dan
mineral saja dikarenakan
rasa mual anaknya.
elektrolit
DO:
- Klien minum air putih:
300 cc
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik
- Klien lemas
- Tekanan darah:
120/100 mmHg
- Nadi: 100x/menit
- Trombosit: 128
- Leukosit : 4,10
- Balance cairan: -83 cc

3 16/3/ DS: Resiko Defisit Ketidak putri


Ibu klien mengatakan rasa
2021 mual klien muncul jika Nutrisi mampuan
minum ataupun makan.
Hari ini hanya makan bubur mencerna
dan sedikit telur
DO:
makanan
- Porsi bubur habis
separuh
- Klien lemas

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d proses penyakit
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan yang
berlebih
3. Resiko Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. DIAG. TUJUAN DAN


INTERVENSI TTD
DX KEP KRITERIA HASIL
1 Hipertermia Tujuan: Manajemen Hipertermia Putri
Termoregulasi
Membaik Tindakan
1. Observasi
Setelah dilakukan
intervensi - Identifikasi penyebab
keperawatan 3x24 hipertermia (mis,
jam, maka dehidrasi, teroaoar
termoregulasi pasien lingkungan panas,
membaik dengan penggunaan incubator)
kriteria hasil: - Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh dari 1
- Monitor kadar elektrolit
(memburuk) ke 2 - Monitor haluaran urine
(cukup memburuk) - Monitor komplikasi
- Suhu kulit dari 1 akibat hipertermia
(memburuk) ke 3 2. Terapeutik
(sedang) - Sediakan lingkungan
- Pucat dari 1 yang dingin
(meningkat) ke 4 - Longgarkan atau
(cukup menurun) lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hyperhidrosis (keringat
berlebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis, selimut
hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
- Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika
perlu
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2 Gangguan Tujuan : Pemantauan cairan Putri
keseimbanga Keseimbangan cairan
n cairan dan Setelah dilakukan Observasi
elektrolit intervensi - Monitor frekuensi dan
keperawatan selama kekuatan nadi
3x24 jam diharapkan - Monitor berat badan
 Asupan cairan - Monitor elastisitas atau
meningkat dari turgor kulit
skala 1 - Monitor jumlah, warna
(menurun) ke dan berat jenis urine
skala 5 - Monitor hasil
(meningkat) pemeriksaan serum (mis.
 berat badan Osmolaritas serum,
dari skala 1 hematokrit, natrium,
(memburuk) kalium, BUN)
ke skala 4 - Identifikasi tanda-tanda
(cukup hipovolemia (mis.
membaik) Frekuensi nadi
 Haluaran urin meningkat, nadi teraba
dari skala 1 lemah, tekanan darah
(menurun) ke menurun, tekanan nadi
skala 4 (cukup menyempit, turgor kulit
meningkat) menurun, membran

 Kelembaban mukosa kering, volume

membran urin menurun, hematokrit

mukosa dari meningkat, haus, lemah,

skala 1 konsentrasi urine

(menurun) ke meningkat, berat badan


skala 4 (cukup menurun)
meningkat) - Identifikasi tanda-tanda
 Denyut nadi hipervolemia (mis.
radial dari Dispnea, edema perifer,
skala 3 edema anasarka, JVP
(sedang) ke meningkat, CVP
skala 5 meningkat, refleks
(membaik) hepatojugular positif,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
- Identifikasi faktor risiko
ketidakseimbangan
cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor,
trauma/perdarahan, luka
bakar, aferesis, obstruksi
intestinal, peradangan
pankreas, penyakit ginjal
dan kelenjar, disfugsi
intestinal)
Terapeutik
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
-
3 Resiko Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
defisit tindakan keperawatan Observasi
nutrisi selama 2 kali 1. Monitor asupan
pertemuan diharapkan makanan
resiko defisit nutrisi 2. Monitor hasil
tidak terjadi dengan pemerikasaan lab
kriteria : Kolaborasi
Status nutrisi 1. Kolaborasi dengan ahli
membaik gizi untuk menentukan
1. Porsi makan jumlah kalori dan jenis
membaik nutrient yang
Dari 2 (cukup dibutuhkan
menurun)
menjadi 4 (cukup
meningkat)
2. Frekuensi makan
membaik
Dari 2 (cukup
menurun) menjadi 4
(cukup meningkat)
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/ No. RESPON


IMPLEMENTASI TTD
TANGGAL Diag KLIEN
Senin, 16 Melakukan DS:
Ibu klien mengatakan hari ini anaknya
maret 2021 pengkajian/observasi minum sedikit sekali, hari ini saja hanya
habis separuh botol air mineral saja
pada anak S dikarenakan rasa mual anaknya.
DO:
- Klien minum air putih: 300 cc
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik
- Klien lemas
- Tekanan darah: 120/100 mmHg
- Nadi: 100x/menit
17.00 2
- Trombosit: 128
- Leukosit : 4,10
- Spo2: 98%
Putri
- BC:-83cc

DS =
Ibu klien mengatakan anaknya sudah
demam 3 hari terakhir, panas anaknya
naik turun, dan anaknya lemas

Melakukan DO =
- Suhu : 38,5OC
17.00 1 pengukuran suhu - Akral hangat Putri
tubuh klien
DS:
Ibu klien mengatakan rasa mual klien
muncul jika minum ataupun makan. Hari
ini hanya makan bubur dan sedikit telur

DO:
- Porsi buburhabis separuh
17.00 3 Melakukan - Klien lemas Putri
- Kebutuhan kalori (untuk usia 10-
pengkajian nutrisi 14 th= 50-70 kkal)
klien KK= 30 Kg x 70kkal= 2100 kkal

Selasa, 17 Melakukan
DS:
maret 2021 kolaborasi terapi
Ibu klien mengatakan anaknya
obat berupa kembali akralnya panas
1 paracetamol, vit b, Putri
DO:
06.00 dan vitamin c dalam - Suhu tubuh: 37,8 OC
- Akral hangat
bentuk tablet

Melakukan
kolaborasi dengan DS:
Ibu klien mengatakan anaknya masih
ahli gizi untuk
merasa mual apabila makan ataupun
menentukan jumlah minum
kalori dan jenis Putri
DO:
07.00 3 nutrien yang - Terapi diet berupa bubur nasi
dan telur rebus
dibutuhkan
- Klien merasa mual

Melakukan
DS:
pengukuran suhu Putri
Ibu klien mengatakan anaknya tidak
tubuh klien panas
12.00 1
DO:
- Suhu tubuh: 37 OC
- Akral hangat
Melakukan
kolaborasi dengan
ahli gizi
untuk DS:
Ibu klien mengatakan anaknya masih
menentukan jumlah
merasa mual apabila makan ataupun
17.00 3 kalori dan jenis minum Putri
DO:
nutrien yang
- Terapi diet berupa bubur nasi
dibutuhkan dan telur rebus
- Klien merasa mual

Melakukan
kolaborasi
DS:
pemberian terapi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak
berupa paracetamol
panas
tablet dan injek
ceftriaxone
DO:
- Suhu tubuh: 37,3 OC Putri
- Akral hangat

Melakukan DS:
monitoring hidrasi Ibu klien mengatakan hari ini anaknya
masih minum sedikit, hari ini saja hanya
klien habis separuh botol air mineral saja
dikarenakan rasa mual anaknya masih
sering muncul

DO:
17.30 2 - Klien minum air putih: 400 cc
- Hari ini klien masih belum BAB sejak
hari senin Putri
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik
- Klien lemas
- Tekanan darah: 110/90 mmHg
- Nadi: 98x/menit
- Trombosit: 54
- Leukosit : 3,37
- MCV: 78
- Balance cairan: output-input
Input
Oral: paracetamol (+ minum 50 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 300 cc+500 cc:
800 cc
Total:2368

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750 cc
IWL panas: (iwl)+ 200(37,3-36,8)=
156,25+200(0,5)=700+100=800
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
Total: 2390cc
BC:input-output: 2368-2390= -22cc
Rabu, 18
maret 2021 Melakukan
DS:
kolaborasi terapi Ibu klien mengatakan anaknya
06.00 1 obat berupa kembali akralnya panas
paracetamol, vit b,
DO:
dan vitamin c dalam - Suhu tubuh: 38,2 OC Putri
- Akral hangat
bentuk tablet

Melakukan
kolaborasi dengan DS:
Ibu klien mengatakan anaknya masih
ahli gizi untuk
merasa mual apabila makan ataupun
07.00 menentukan jumlah minum
3 kalori dan jenis
DO:
nutrien yang - Terapi diet berupa bubur nasi Putri
dan telur rebus
dibutuhkan
- Klien merasa mual

Melakukan
pengukuran suhu
DS:
tubuh klien
Ibu klien mengatakan anaknya tidak
12.00 1 panas Putri

DO:
- Suhu tubuh: 37,5 OC
- Akral hangat
Melakukan
kolaborasi
pemberian terapi
DS:
2 injeksi ondan
Ibu klien mengatakan anaknya masih
13.00
merasa mual
Putri

DO:
-klien lemas
- rasa mual sering muncul

Melakukan
kolaborasi dengan
DS:
ahli gizi untuk Ibu klien mengatakan anaknya masih
merasa mual apabila makan ataupun
menentukan jumlah minum
kalori dan jenis Putri
DO:
17.00 3 nutrien yang - Terapi diet berupa bubur nasi
dan telur rebus
dibutuhkan
- Klien merasa mual

Melakukan
kolaborasi
pemberian terapi
berupa paracetamol
tablet dan injek DS:
ceftriaxone Ibu klien mengatakan anaknya tidak
1 panas Putri

DO:
- Suhu tubuh: 37,5 OC
- Akral hangat

Melakukan
monitoring hidrasi DS:
Ibu klien mengatakan hari ini anaknya
klien masih sedikit minumnya, badannya
lemas sekali, dan rasa mual sering
muncul
17.30 2 DO:
- Klien minum air putih: 400 cc
- Hari ini klien masih belum BAB sejak
hari senin
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik
- Klien lemas
- Tekanan darah: 100/80 mmHg
- Nadi: 92x/menit
- Trombosit: 20
- Leukosit : 3,36
- MCV: 77,1
BC:output-input=
Oral: paracetamol (+ minum 50 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 300 cc+600 cc:
900 cc
Total:2468

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750
IWL panas: (iwl)+ 200(37,5-36,8)=
156,25+200(0,7)=750+140=890
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
Total: 150+890+1440=2480 cc
BC:input-output: 2468-2480cc=-12
Kamis, 19 Melakukan DS:
Ibu klien mengatakan anaknya
maret 2021 kolaborasi terapi
kembali akralnya panas
obat berupa injeksi
DO:
06.00 1 ceftriaxone, ondan
- Suhu tubuh: 38,2 OC
paracetamol, dalam - Akral hangat
bentuk tablet Putri

Melakukan
DS:
kolaborasi dengan Ibu klien mengatakan anaknya masih
merasa mual apabila makan ataupun
ahli gizi untuk
minum
menentukan jumlah
DO:
07.00 3 kalori dan jenis
- Terapi diet berupa bubur nasi
nutrien yang dan telur rebus
- Klien merasa mual
dibutuhkan Putri

Melakukan DS:
Ibu klien mengatakan anaknya tidak
pengukuran suhu
panas
12.00 1 tubuh klien
DO:
Putri
- Suhu tubuh: 37,5 OC
- Akral hangat

Melakukan
kolaborasi dengan
DS:
3 ahli gizi
untuk Ibu klien mengatakan anaknya masih
merasa mual. Dan anaknya dapat
17.00 menentukan jumlah
menghabiskan makanannya separuh
kalori dan jenis porsi
nutrien yang Putri
DO:
dibutuhkan - Terapi diet berupa bubur nasi
dan telur rebus
- Klien merasa mual

Melakukan
kolaborasi
pemberian terapi
berupa paracetamol
DS:
tablet dan injek
1 Ibu klien mengatakan anaknya panas
ceftriaxone
DO:
- Suhu tubuh: 38,2 OC Putri
- Akral hangat

Melakukan DS:
monitoring hidrasi Ibu klien mengatakan hari ini anaknya
sudah mulai minum sedikit lebih banyak
2 klien dari pada hari kemarin meskipun mual
masih sedikit muncul
17.30
DO:
- Klien minum air putih: 600 cc
- Hari ini klien sudah bisa BAB
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik Putri
- Klien lemas
- Tekanan darah: 120/90 mmHg
- SpO2: 98%
- Nadi: 92x/menit
- Trombosit: 24
- MCV: 76
- Balance cairan
Input
Oral: paracetamol (+ minum 50 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 300 cc+400 cc:
700 cc
Total:2268

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750
IWL panas: (iwl)+ 200(38,2-36,8)=
750+200(1,4)=750+280=1030
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
BAB: ±50 ml x 30 kg= 150
Total: 150+1030+1440=2620
BC:input-output: 2268-2620=-352 cc

Jumat, 20
maret 2021 Melakukan
DS:
06.00 kolaborasi terapi Ibu klien mengatakan anaknya
kembali sedikit hangat
1 obat berupa injeksi
ceftriaxone, ondan DO:
- Suhu tubuh: 36,8 OC
paracetamol, dalam Putri
- Akral hangat
bentuk tablet

Melakukan
DS:
kolaborasi dengan
Ibu klien mengatakan anaknya masih
07.00 ahli gizi untuk merasa mual apabila makan ataupun
minum , namun sudah dapat
menentukan jumlah
menghabiskan separuh porsi lebih
3 kalori dan jenis makan pagi ini
nutrien yang Putri
DO:
dibutuhkan - Terapi diet berupa bubur nasi
dan telur rebus
- Klien merasa mual

Melakukan
pengukuran suhu
DS:
tubuh klien
Ibu klien mengatakan anaknya tidak
12.00 1 panas
Putri
DO:
- Suhu tubuh: 37 OC
- Akral hangat
Melakukan
kolaborasi dengan
ahli gizi
untuk DS:
Ibu klien mengatakan anaknya masih
17.00 3 menentukan jumlah
merasa mual apabila makan ataupun
kalori dan jenis minum
nutrien yang Putri
DO:
dibutuhkan - Terapi diet berupa bubur nasi
dan telur rebus
- Klien merasa mual

Melakukan
kolaborasi
pemberian terapi
berupa paracetamol
DS:
tablet dan injek
Ibu klien mengatakan anaknya panas
ceftriaxone
1
DO:
- Suhu tubuh: 36,4 OC Putri
- Akral hangat

Melakukan
monitoring hidrasi
klien DS:
Ibu klien mengatakan hari ini anaknya
sudah minum agak banyakan, dan
minum sari kurma, klien sudah bisa jalan
2 keluar ruangan. Putri
17.30 DO:
- Klien minum air putih: 700 cc
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik

- Klien mulai dapat diajak


berkomunikasi dua arah dengan baik
- Tekanan darah: 120/80 mmHg
- SpO2: 96%
- Nadi: 92x/menit
- Trombosit: 64
- Balance cairan:
Input
Oral: paracetamol (+ minum 100 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 500 cc+400 cc:
900 cc
Total:2518

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750 cc
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
BAB: 50ccx30kg= 150 cc
Total: 150+750+150+1440=2490
BC:input-output:2518-2490=+28 cc

VI. EVALUASI
Tanggal No Evaluasi TTD
Dx
Rabu , 18 1 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih hangat Putri
maret 2021 O: Suhu: 37,3oC
- Trombosit: 20
- Leukosit : 3,36

- MCV: 77,1

A: Masalah keperawatan belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi dalam pemberian kolaborasi
berupa obat paracetamol

Rabu , 18 2 S: putri
maret 2021 Ibu klien mengatakan hari ini anaknya masih sedikit
minumnya, badannya lemas sekali, dan rasa mual sering
muncul

O:
- Klien minum air putih: 400 cc
- Hari ini klien masih belum BAB sejak hari senin
- Konjungtiva anemis
- Turgor kulit <2 detik
- Klien lemas
- Tekanan darah: 100/80 mmHg
- Nadi: 92x/menit
- BC:output-input=
Oral: paracetamol (+ minum 50 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 300 cc+600 cc: 900 cc
Total:2468

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750
IWL panas: (iwl)+ 200(37,5-36,8)=
156,25+200(0,7)=750+140=890
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
Total: 150+890+1440=2480 cc
- BC:input-output: 2468-2480cc=-12 cc

A: masalah keperawatan belum teratasi


P: lanjutkan intervensi dalam memberikan cairan
tubuh klien, monitoring hidrasi klien. Motivasi klien
untuk minum lebih banyak
Rabu , 18 3 S: putri
maret 2021 Ibu klien mengatakan anaknya masih merasa mual
apabila makan ataupun minum, meskipun tidak
dapat menghabiskan separuh porsi

O:
- Terapi diet bubur
- Klien masih mual
- Porsi tidak habis separuh lebih untuk hari ini
-
A: masalah belum teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi dalam memberikan nutrisi
tinggi protein dan karbohidrat serta serat untuk
meningkatkan imun klien. dan lanjutkan intervensi
pemberian terapi ondan

Tanggal No Evaluasi TTD


Dx

Kamis, 19 1 S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak panas putri


maret 2021 O: Suhu: 38,2oC
- Trombosit: 24
- MCV: 76

A: Masalah keperawatan belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi dalam pemberian kolaborasi
terapi paracetamol
Kamis, 19 2 S: putri
maret 2021 Ibu klien mengatakan hari ini anaknya sudah minum
agak banyakan, dan minum sari kurma, klien sudah bisa
jalan keluar ruangan.

O:
- Klien minum air putih: 500 cc
- Turgor kulit <2 detik
- Mukosa bibir kering
- Tekanan darah: 100/80 mmHg
- SpO2: 98%
- Nadi: 92x/menit
- Balance cairan
Input
Oral: paracetamol (+ minum 50 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 300 cc+400 cc: 700 cc
Total:2268

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750 cc
IWL panas: (iwl)+ 200(38,2-36,8)=
750+200(1,4)=750+280=1030
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
BAB: ±50 ml x 30 kg= 150
Total: 150+1030+1440=2620
BC:input-output: 2268-2620=-352 cc

A: masalah keperawatan belum teratasi


P: lanjutkan intervensi dalam memberikan cairan
tubuh klien, monitoring hidrasi klien.
Kamis, 19 3 S: putri
maret 2021 Ibu klien mengatakan anaknya masih merasa mual
apabila makan ataupun minum , namun sudah dapat
menghabiskan separuh porsi lebih makan pagi ini

O:
- Terapi diet berubah dari bubur menjadi nasi
- Klien masih sedikit mual
- Porsi habis separuh lebih untuk hari ini
-
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi dalam memberikan nutrisi
tinggi protein dan karbohidrat serta serat untuk
meningkatkan imun klien.dan lanjutkan intervensi
pemberian terapi ondan
Tanggal No Evaluasi TTD
Dx

Jumat, 20 1 S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak panas putri


maret 2021 O: Suhu: 36,4oC
- Trombosit: 64
A: Masalah keperawatan teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Jumat, 20 2 S: putri
maret 2021 Ibu klien mengatakan hari ini anaknya sudah minum
agak banyakan, dan minum sari kurma, klien sudah bisa
jalan keluar ruangan.

O:
- Klien minum air putih: 500 cc
- Konjungtiva
- Turgor kulit <2 detik
- Mukosa bibir lembab
- Klien mulai dapat diajak berkomunikasi dua arah
dengan baik
- Tekanan darah: 120/80 mmHg
- SpO2: 96%
- Nadi: 92x/menit
- Balance cairan
Input
Oral: paracetamol (+ minum 100 cc)
ZINC: 5 cc
Infus asering: 1500 cc
Injeksi:
Ondan: 2 ml
Ranitidine: 1 ml
Ceftriaxone: 10 ml
Minum dan makan: 500 cc+400 cc: 900 cc
Total:2518

Output
Air metabolisme: 150 cc
IWL Biasa:750 cc
BAK:2x30kgx24 jam=1440ml
BAB: 50ccx30kg= 150 cc
Total: 150+750+150+1440=2490
BC:input-output:2518-2490=+28 cc
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi dalam memberikan cairan
tubuh klien, monitoring hidrasi klien.
Jumat, 20 3 S: putri
maret 2021 Ibu klien mengatakan anaknya masih merasa mual
apabila makan ataupun minum, namun sudah dapat
menghabiskan separuh porsi lebih makan pagi ini
O:
- Terapi diet berubah dari bubur menjadi nasi
- Klien masih sedikit mual
- Porsi habis separuh lebih untuk hari ini
-
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi dalam memberikan nutrisi
tinggi protein dan karbohidrat serta serat untuk
meningkatkan imun klien.

Anda mungkin juga menyukai