INDUSTRI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah manajemen pemasaran masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat
bertahan di era persaingan saat ini. Kompetisi yang bergerak cepat mengharuskan strategi
perusahaan lebih dinamis dalam menghadapi persaingan di pasar saat ini, di mana dunia
bisnis mengalami perubahan karena persaingan dengan adanya pergeseran kekuatan pasar
dari pasar domestik menjadi pasar regional dan akhirnya secara perlahan tapi pasti menjadi
pasar Global.
Konsekuensi dari perubahan ini akan membuat strategi menghadapi persaingan
berkembang secara dinamis. Strategi awal dari suatu perusahaan akan dibaca oleh pesaingnya
dan ditentukan oleh langkah–langkah selanjutnya dari pesaingnya.
Kekuatan dari suatu perusahaan tidak hanya ditentukan dari langkah awal yang dilakukan
oleh perusahaan tetapi lebih pada seberapa baik suatu perusahaan melakukan antisipasi-
antisipasi dari langkah–langkah yang sedang dan akan dilakukan oleh pesaingnya serta
mengantisipasi perpindahan kebutuhan konsumen setiap saat .
Karena tidak mungkin di dunia ini tanpa ada persaingan, segala sesuatunya pasti ingin
yang lebih baik dan unggul. Dalam makalah kami ini akan dibahas tentang menghadapi
persaingan dengan beberapa aspek sub judul, yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk
pembaca tentunya, dan kami juga akan mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok kami.
Pentingnya perihal ini adalah agar supaya kita mengetahui persaingan yang sebenarnya dan
kita semua dapat memberikan pendapat yang logis dan berimbang sesuai dengan
pembahasan.
Dalam struktur pengertiannya menghadapi persaingan adalah sesuatu yang terjadi secara
sengaja untuk menjadi lebih utama dan unggul terutama dalam suatu perdagangan ataupun
yang lainnya, dan kita harus bisa dan mau untuk berlomba-lomba sebagai kebijakan yang
abstrak dan sesuai dengan kebenarannya (fundamental).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja
(bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-
hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal
sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi)
yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan
pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh
dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik
B. Mengidentifikasikan hambatan masuk, keluar sebuah industri
Hambatan Masuk dan Mobilitas
Idealnya perusahaan harus bebas memasuki industri yang memperlihatkan laba yang
memperlihatkan laba yang menarik. Masuknya mereka akan membuat lebih banyak
penawaran dan akhirnya menurunkan laba sampai ke tingkat pengembalian normal.
Kemudahan masuk mencegah perusahaan yang ada saat ini untuk mengeruk kelebihan
laba jangka panjang. Hambatan masuk utama meliputi kebutuhan modal yang besar,
skala ekonomis, persyaratan paten dan lisensi, kelangkaan lokasi, bahan baku, atau
distributor, kebutuhan kan reputasi, dan lain-lain. Bahkan setelah suatu perusahaan
memasuki suatu industri mungkin akan menghadapi hambatan mobiltas pada saat
mencoba untuk memasuki segmen pasar yang lebih menarik.
Perusahaan harus bebas meninggalkan industri yang labanya tidak menarik, tetapi
mereka seringkali menghadapi hambatan keluar. Di antara hambatan keluar tersebut
adlah kewajiban moral atau hukum pada pelanggan, kreditor, dan para karyawan,
larangan pemerintah, nilai sisa aktiva yang rendah karena terlalu terspesialisasi atau
telah usang, kurangnya kesempatan alternatif, tingginya integrasi vertikal, hambatan
emosional, dan lainnya. Banyak perusahaan bertahan dalam suatu industri selama
mereka masih dapat menutup biaya variabel dan sebagian atau seluruh biaya tetap
mereka. Mereka dapat menawarkan untuk membeli aktiva pesaing, memenuhi
kewajiban pada pelanggan. Bahkan jika beberapa perusahaan tidak akan keluar,
mereka disarankan untuk merampingkan ukuran mereka. Dengan demikian juga
terdapat hambatan perampingan di mana pesaing yang lebih agresif berusaha
menguranginya.
C. Kekuatan Persaingan
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Kualitas manusia akan
meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang–orang
yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan
persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan
menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik
jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia
untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi
sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan
manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan.
Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam
kehidupan yang keras ini.
Identifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan
yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap.
Peta persaingan ini digunakan untuk analisa pesaing secara tepat sasaran dan
tidak salah arah. Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi seluruh
pesaing yang ada. Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
E. Menyeleksi Pesaing
Setiap industry terdiri dari pesaing yang baik dan buruk. Perusahaan harus
mendukungpara pesaing yang baik dan menyerang para pesaing yang buruk.
Karena pesaing yangburuk berusahaa membeli pangsa pasar dari pada
mendapatkannya.
I. Persaingan industri
Persaingan konvensional terjadi di mana setiap perusahaan selalu berusaha
sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen
merupakan obyek persaingan dari perusahaan sejenis yang bermain di pasar.
Perusahaan yang dapat memikat hati konsumen akan dapat memenangkan
persaingan. Untuk dapat memikat konsumen, berbagai cara dilakukan, mulai dari
memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah,
atau diskon.
Dalam konteks industri media, perusahaan-perusahaan media bersaing dalam dua
pasar yang berhubungan. Mereka menghadapi persaingan dalam menjual konten ke
konsumen. Misalnya, berbagai stasiun TV bersaing lewat program siarannya, untuk
meningkatkan rating atau jumlah pemirsa. Pada saat yang sama, mereka juga
bersaing untuk meraih pemasukan iklan, dari para pengiklan yang butuh akses untuk
menjual produknya ke para konsumen atau pemirsa televisi tersebut.
Persaingan industri berarti intensitas kompetisi di antara para pesaing yang sudah
ada di pasar. Intensitas persaingan ini tergantung pada jumlah pesaing dan
kapabilitas atau kemampuan mereka.
Persaingan industri itu tinggi, ketika:
a. Ada banyak pesaing yang kecil dan kekuatannya merata. Persaingan akan
rendah ketika terdapat pemimpin pasar yang jelas
b. Konsumen menikmati biaya berpindah produk yang rendah (low switching
costs)
c. Industri itu sedang tumbuh. Hambatan keluar (exit barriers) itu tinggi dan para
pesaing itu tetap bertahan di dalam industri bersangkutan dan bersaing.
d. Biaya tetap (fixed cost) itu tinggi, yang menyebabkan produksi yang sangat
besar dan pengurangan harga. Situasi-situasi seperti ini memberi alasan bagi
terjadinya perang iklan, perang harga, modifikasi-modifikasi, yang memuncak
pada peningkatan biaya dan sulit untuk bersaing.
J. Mengidentifikasi Pesaing dengan Konsep Pasar
1) Persaingan Industri
Industri didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang menawarkan
produk atau jenis-jenis produk yang merupakan subsitusi dekat satu sama lain.
Para ekonom mendefinisikan subsitusi dekat sebagai produk dengan elastisitas-
silang permintaan yang tinggi. Jika harga suatu produk meningkat dan
menyebabkan permintaan akan produk lain meningkat, maka kedua produk
tersebut merupakan subsitusi dekat.
Pada dasarnya analisis dimulai dengan memahami kondisi dasar yang
mendasari permintaan dan penawaran. Kondisi ini selanjutnya mempengaruhi
struktur industri. Struktur industri selanjutnya mempengaruhi perilaku industri
dalam bidang tertentu, seperti pengembangan produk, penetapan harga, dan
strategi periklanan. Perilaku industri kemudian membentuk kinerja industri,
misalnya, efesiensi industri, kemajuan teknologi, profitabilitas, dan penggunaan
tenaga kerja. (contoh: Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu
industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya
tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu
pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain).
Lima jenis struktur industri :
a. Monopoli murni: monopoli murni terjadi apabila hanay ada satu perusahaan yang
menyediakan barang atau jasa tertentu dalam negara atau wilayah tertentu.
Monopolis yang tidak diatur akan berusaha memaksimumkan laba dengan
membebankan harga yang tinggi, sedikit atsu tidak beriklan sama sekali, dengan
menawarkan layanan yang minim karena pelanggan harus membeli produknya
sehubungan dengan tidak adanya subsitusi yang mendekati.
b. Oligopoli murni: oligopoli murni terditi dari beberapa perusahaan yang
menghasilkan komoditas yang pada dasarnya sama. Suatu perusahaan akan
mengalami kesulitan untuk mengalami kesulitan untuk mengubah segala sesuatu
melebihi harga saat ini jika ia tidak dapat mendeferensiasi layanannya.
c. Oligopoli yang terdiferensiasi: oligopoli yang terdeferensiasi terdiri dari beberap
perusahaan yang menghasilkan produk yng berbeda, sebagian mobil, kamera, dan
sebagainya. Deferensiasi tersebut dapat dilakukan pada lini kualitas, bentuk,
mode, atau layanan.
d. Persaingan monopolistik: industri persaingan monopolistik terdiri dari banyak
pesaing yang dapat mendeferensiasi penawaran mereka secara keseluruhan atau
sebagian (restoran, salon kecantikan).
e. Persaingan murni: industri dengan persaingan murni terdiri dari banyak pesaing
yang menawarkan produk dan jasa yang sama (pasar kodal, pasar komoditas).
2) Persaingan Pasar
Kita dapat mengidentifikasikan pesaing dengan menggunakan pendekatan
pasar. Para pesaing adalah perusahaan-perusahaan yng memuaskan kebutuhan
pelanggan yang sama. Contohnya pelanggan yang membeli paket pengolah kata
sesungguhnya menginginkan kemampuan menulis, kebutuhan itu dapat
dipuaskan oleh pensil, pena, mesin tik. Pemasar harus mengatasi myopia
pemasaran dan berhenti mendefinisikan persaingan dalam lingkup tradisional.
Coca-cola berfokus pada bisnis minuman ringannya, tidak melihat pasar untuk
bar kopi dan bar untuk buah segar yang akhirnya menimpa bisnis minuman
ringannya.
Pada persaingan pasar terdapat 2 jenis persaingan, yaitu:
a) Persaingan Aktual: Pesaing pasar yang sudah ada di pasar.
b) Persaingan Potensial: Pesaing yang memiliki potensi di pasar
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna,
bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen
untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
3. Strategi promosi
4. Strategi distribusi
BAB III
KESIMPULAN
Untuk mempersiapkan strategi bersaing yang efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing
serta pelanggan actual dan potensial. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, tujuan,
kekuatan, dan kelemahan pesaing. Pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang berusaha
memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama.
Untuk menghadapi pesaing-pesaing, perusahaan perlu menentukan strategi-strategi agar
dapat bertahan di dunia Industry.