Oleh Kelompok 7 :
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019/2020
1. Biaya Per Unit
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biaya pada
objek biaya, seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran.
Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya perunit dihitung dengan membagi
jumlah biaya yang dibebankan dengan jumlah unit dari objek biaya tertentu. Karena
hal ini penting, perhitungan biaya produk per unit akan dibahas pertama. Secara
konseptual perhitungan biaya produk per unit adalah sederhana.
Biaya per unit (uni cost) adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Pengukur biaya (cost
measurement) meliputi penentuan jumlah dolar dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead yang digunakan produksi. Nilai biayanya dapat berupa
biaya aktual yang dibebankan pada input produksi atau dapat pula berupa angka
perkiraan. Nilai perkiraan sering digunakan untuk memastikan ketepatan waktu
informasi biaya untuk pengendalian biaya. Setelah diukur proses penghubungan biaya
dengan unit yang diproduksi disebut pembebanan biaya (cost assignment).
Pendekatan antara fungsi dan aktivitas berdasarkan dua cara yang penggunaannya
bersaing untuk proses pembebanan biaya pada produk.
a. Pentingnya Biaya Produk per Unit
Sistem akuntansi biaya mengukur dan membebankan biaya agar biaya per unit
dari suatu produk atau jasa dapat ditentukan. Biaya per unit adalah bagian bagian
penting dari informasi bagi suatu perusahaan manufaktur. Sebagai contoh,
penawaran adalah persyaratan umum dipasar untuk produk dan jasa khusus
(pertimbangkan penawaran untuk peralatan khusus, audit, tes medis, dan
prosedur). Menyerahkan penawaran yang berarti tanpa mengetahui biaya perunit
dari produk atau jasa yang akan dihasilkan merupakan hal yang tidak mungkin.
Contoh lain dapat disebutkan keputusan mengenai desain serta pengenalan
produk dan jasa baru dipengaruhi oleh perkiraan biaya perunit.
b. Cara Mendapatkan Informasi Biaya per Unit
Beberapa cara berbeda yang digunakan untuk mengukur dan membebankan
biaya. Dua kemungkinan sistem pengukur tersebut adalah perhitungan biaya
aktual dan perhitungan biaya normal. Perhitungan biaya aktual membebankan
biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pada
produk. Pada praktiknya sistem perhitungan biaya aktual murni jarang digunakan
karena tidak dapat menyediakan informasi biaya perunit yang akurat secara tepat
waktu. Perhitungan biaya normal membebankan biaya aktual bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung pada produk. Akan tetapi biaya overhead
dibebankan pada produk dengan menggunakan tarif perkiraan. Tarif perkiraan
overhead adalah suatu tarif yang didasarkan pada data yang diperkirakan dan
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Cara tarif yang overhead digunakan untuk membebankan biaya pada produk akan
menjadi jelas dalam pembahasan mengenai perhitungan biaya berdasarkan fungsi
dan aktivitas. Karena perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat dipandang
sebagai kasus khusus dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
2. Perhitungan Harga Pokok Produk Berdasarkan Fungsi
BIAYA OVERHEAD
Jadi tarif berdasarkan jam tenaga kerja langsung untuk tahun 2008 diharapkan
dapat dihitung sebagai berikut :
Biaya per unit suatu produk dihitung dengan menjumlahkan biaya utama
produk dengan biaya overhead yang dibebankan, kemudian membagi jumlah biaya
biaya ini dengan unit yang diproduksi.
Tarif Departemen
= $252.000/40.000
= $108.000/80.000
Pabrikasi Perakitan
Overhead yang dianggarkan : $252.000 $108.000
penggunaan aktual dan yang diharapkan (jam tenaga kerja
langsung) :
Nirkabel 7.000 3.000
Reguler 13.000 77.000
20.000 80.000
Penggunaan aktual dan yang diharapkan (jam mesin) :
Nirkabel 4.000 1.000
Reguler 36.000 9.000
40.000 10.000
Tampilan 4-5
= ($6,30 x jam mesin aktual + ($1,35 x jam tenaga kerja langsung aktual )
= $252.000 + $108.000
= $360.000
Keanekaragaman Produk
Keberadaan biaya nonunit yang signifikan adalah suatu kondisi yang memeng
harus ada, tetapi bukan kondisi penentu atas timbulnya kesalahan tarif keseluruhan
pabrik dan departemen. Keanekaragaman produk (product diversity) berarti produk
menggunakan aktivitas overhead dalam proporsi yang secara signifikan berbeda.
Terdapat beberapa alasan mengapa produk dapat menggunakan overhead dalam
proporsi yang berbeda.apapun bentuk keanekaragam produknya, biaya produk aka
terdistorsi apabila jumlah overhead berdasarkan unit yang digunakan produk, tidak
berubah dalam proporsi langsung dengan jumlah yang digunakan produksi nonunit.
Proporsi setiap aktivitas yang digunakan suatu produk didefinisikan sebagai rasio
kosumsi (comsumption ratio).
Masalah utama dengan setiap prosedur ini adalah asumsi bahwa jam mesin
atau jam tenaga kerja langsung yang menggerakkan atau menyebabkan biaya
overhead.
Setelah biaya dan aktivitas primer ditentukan, biaya tersebut dapat dibebankan
pada produk dalam suatu proporsi sesuai dengan aktivitas penggunanya, seperti yang
diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan
suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih dahulu dan menglikan tarif ini dengan
penggunaan aktual aktivitas. Untuk membebankan biaya, jumlah dari setiap aktivitas
yang digunakan setiap produk juga perlu diketahui. Dalam memenuhi tujuan ini, akan
diasumsikan bahwa kapasitas praktis aktivitas sebanding dengan jumlah penggunaan
akivitas oleh semua produk.
Perincian Klasifikasi Aktivitas
Dari keempat tingkat umum tersebut, tiga yang pertama mengandung aktivitas
yang berkaitan dengan produk. Dalam ketiga tingkat ini, permintaan atas aktivitas
dapat diukur oleh setiap produk. Aktivitas dalam tiga tingkat ini dapat dibagi lebih
lanjut berdasarkan rasio konsumsi. Aktivitas dengan rasio konsumsi yang sama dapat
menggunakan penggerak aktivitas yang sama untuk membebankan biaya.
Sistem yang relevan dan mirip (aproksimasi) ABC bisa digunakan di beberapa
organisasi dari pada sistem ABC murni yang sulit diterapkan. Salah satu cara
mengurangi jumlah tarif adalah dengan hanya menggunakan aktivitas yang paling
mahal dan menggunakan penggeraknya untuk membebankan biaya pada produk.
Biaya dari aktivitas yang tidak terlalu mahal dialokasikan dalam kelompok biaya dari
aktivitas yang mahal. Dengan cara ini, sebagian besar biaya akan dibebankan pada
berbagai produk secara akurat. Biaya-biaya dari kebanyakan aktivitas yang biayanya
tinggi dibebankan dengan menggunakan berbagai penggerak sebab dan akibat,
sedangkan berbagai biaya aktivitas yang tidak mahal dibebankan secara lebih arbitrer.
Pendekatan ini sederhana, mudah dipahami dan sering mengarah pada perkiraan
pembebanan (aproaksimasi) ABC yang cukup bagus.