Anda di halaman 1dari 27

Apartemen Sudirman One Tang city BAB.

VII PENGUJIAN BORED PILE

BAB VII

PENGUJIAN BORED PILE

7.1 Umum

Uji pembebanan tiang (pile loading test) adalah suatu metode yang
digunakan dalam Pemeriksaan terhadap sejumlah beban yang dapat didukung oleh
suatu struktur dalam hal ini adalah pondasi. Pile loading test diperlukan untuk
membuktikan akurasi perhitungan desain dengan kapasitas daya dukung tiang di
lapangan

Ada 2 jenis pile load test yang dilakukan dilapangan yaitu :

1. Static load test : compression, tension dan lateral


2. Dynamic load test : Pile Driving Analizer (PDA)

Pada proyek apartemen sudirman one tang city dilakukan 2 jenis pengujian yaitu
dengan cara static load test dan dynamic load test.

Adapun pengujian jenis pengujian dengan cara static load test adalah seperti :

1. Loading test

Dan jenis pegujian secara dynamic load test adalah seperti :

1. Pile Driving Analyzer (PDA)


2. Pile Integrity Test (PIT)

Pada proses pengujian loading test proyek apartemen sudirman one tangcity ada
penambahan instrumentasi yaitu penanaman VWSG dan Tell – Tale Extensometer
pada bagian tulangan pondasi bored pie dengan memasangakan pipa pvc pada
tulangan tersebut yang digunakan sebagai tempat penanaman VWSG dan Tell-
Tale Extensometer.

Dede Suryanto 41110010007 VII- 1


M. Nur Septianadar 41110010024

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
Pada proses pekerjaan pembuat test pile ada sedikit perbedaan yang di lakukan
yakni pada saat proses pengecoran. Bila pada lubang bored pile yang tidak akan
diuji tinggi muka pengecoran berada pada – 8,00 m namun tidak demikian pada
proses pembuatan test pile tinggi pengecoran dilakukan sampai level top casing
atau sampai permukaan casing. Hal ini dilakukan untuk mempermudah saat
melakukan pengujian terhadap tiang pondasi tersebut. Selain tinggi level muka
pengecoran ada satu tambahan pekerjaan yang tidak dilakukan pada proses
pekerjaan bored pile lainnya pada proses pembuatan test pile tulangan bored pile
akan dilapisi oleh karpet hitam yaitu (Geogundle membrane) hal ini dilakukan
agar kondisi beton pada tiang pondasi tersebut tidak rusak atau tercampur dengan
sedimen lainnya yang ada dalam lubang pengeboran karena pada proses pengujian
test pile biasanya lokasi titik test pile digali sedalah – 2,00 meter hal ini dilakukan
untuk mempermudah pada saat pemasangan instrumentasi yang dibutuhkan saat
pengujian test pile.

Pada pembahasan bab ini penulis hanya menjelaskan tata cara pelaksanaan
pengujian test pile dengan cara loading test dan Pile Driving Analyzer (PDA) test
pada proyek apartemen sudirman one tang city.

7.2 Loading test

Pengujian loading test merupakan jenis pengujian yang dilakukan untuk


mengetahui daya dukung tiang terhadap beban yang diterima oleh tiang pondasi
tersebut. Dengan menganalisa jarak penurunan (settelment) yang terjadi pada
tiang tersebut.

a. Peralatan yang digunkan dalam pembuatan tset pile


- Drilling bor/machine bor zoomilion
- Crawler crane
- Geogundle membrane
- Pipa tremi
- casing
- Pipa pvc
b. Langkah pengerjaan test pile :
1. Pabrikasi tulangan utama dan sengkang pondasi bored pile
2. Instalasi pipa tremi
3. Pengeboran titik bor dengan mata bor auger mulai dari muka tanah
sampai kedalaman – 12,00 m.
4. Pemasangan casing pada lubang bor
5. Pengeboran dengan menggunakan mata bor bucket mulai dari
kedalaman -12,00 m – 49,5 m
6. Pengeboran dengan mata bor cleaning atau sering disebut proses
pembersihan lubang bor.
7. Pemasangan tulangan pada lubang bor. Pada pembuatan test pile
panjang tulangan lebih panjang yakni sampai level top casing
dibandingkan dengan panjang tulangan untuk pile lainnya, yaitu
berada pada kedalaman – 9,00 m. Hal ini dilakukan karena pada tiang
pondasi yang akan diuji harus bisa terlihat sampai muka tanah agar
pada proses pengujian bisa dilakukan dengan mudah. Dan pada proses
pembuatan test pile section/bagian paling atas dari tulangan tersebut
yakni bagian tulangan yang memiliki panjang ± 4,00 m di selimuti
oleh karpet hitam atau geogundle membrane hal ini dilakukan untuk
menjaga keutuhan beton yang dituangkan kedalam lubang bor agar
tidak tercampur dengan sedimen lain dalam lubang bor tersebut karena
untuk memberikan hasil yang baik dalam pengujian dan mengurangi
nilai friction terhadap tanah sekelilingnya yang nantinya akan digali
pada proses pengujian untuk memasangan instrumentasi pada test pile
tersebut.
8. pengecoran test pile dalam pengerjaan test pile volume beton yang di
butuhkan lebih banyak di bandingkan dengan pengerjaan pile lainnya
hal ini dikarenakan pada pembuatan test pile tinggi muka pengecoran
yaitu sampai level top casing sama seperti pada proses pemasangan
tulangan yang tujuannya adalah memberikan kemudahan dalam proses
pengujian test pile.
Dokumentasi peralatan pembuatan test pile

Drilling bor machine Crawler Crane Geogundle membrane

Pipa tremi Casing Pipa Pvc

Gambar. 7.1 Peralatan pembuatan test pile

Dokumentasi proses pembuatan test pile

Pabrikasi tulangan test pile

Gambar 7.2 Proses pabrikasi tulangan test pile


Gambar. 7.3 Proses pengeboran dan pemasangan casing

Gambar. 7.4 Proses pemasangan tulangan dan pengecoran


c. Peralatan yang digunakan pada proses pengujian loading test
- Hydraulik Jack
- Dial gauges
- Reference beam
- Presseure gauge
- Beban yang diterima berupa kentlage (Kubus beton) & reaction pile
- Cross head/ load test beam

d. Langkah pengujian test pile dengan cara loading test


1. Persiapan tes
Sistem pembebanan yang digunakan adalah sistem Kentledge dengan
blok-blok beton yang diletakkan diatas suatu platform yang dibuat dari
profil-profil baja dengan ukuran denah 6.00 x 12.00 m2 yang ditopang
oleh blok-blok beton yang disusun vertikal sampai ketinggian tertentu.
Untuk menghindari terjadinya differential settlement pada platform
support dipasang steel plate di bawah masing-masing support dan di
bawah steel plate diberi landasan batu-batu yang dipadatkan. Jumlah berat
blok-blok beton yang diletakkan diatas platform adalah sebesar ± 1,293
ton ditambah dengan berat dari profil dan platform ± 20 ton.

Besarnya beban percobaan dapat dibaca pada manometer yang dipasang


pada pompa tangan. Penurunan (settlement) dari pondasi tiang diukur
dengan mempergunakan 4 (empat) buah dial gauge yang dipasang secara
diagonal pada kepala tiang percobaan yang dihubungkan dengan profi
profil baja kanal sebagai reference. Untuk menghindari terjadinya
konsentrasi tegangan antara hidrolik jack dan pile cap dipasang plat-plat
baja dengan ukuran 1.20 x 1.20 x 0.07 m, plat-plat ini dipasang juga antara
ram/piston hidrolik jack dan main beam.
Gambra.7.5 Penempatan blok beton

Cross Beam

Main Beam

Main beam dan cross beam


Data- data Alat Ukur:
1. Hydraulic Jack
- Jumlah hidrolik jack : 2 bh
- Kapasitas : 1000 ton
- Tinggi : 54.00 cm
- Diameter luar : 56.00 cm
- Diameter ram : 43.18 cm
- Travel ram maximum : 15.24 cm
- Merk : ENERPAC
- Type : CLS 1006

Hydraulic Jack
2. Manometer (Dial Indicator)
- Kapasitas : 0 - 10.000 psi
- Graduation : 0 – 100 psi
- Merk : ENERPAC

Manometer

3. Pompa tangan
- Tinggi : 24.62 cm
- Lebar : 58.50 cm
- Panjang : 58.50 cm
- Kapasitas : 0 - 10.000 psi
- Merk : ENERPAC
- Type : P – 462

Pompa tangan
4. Dial Gauge
- Merk : TECLOCK
- Type : KM - 155
- Diameter : 83 mm
- Reading : 0.01 mm per grad
- Graduation : 0 - 100
- Max. total travel : 50 mm

Gambar. 7.9 Dial gauge


5. Reference Beam
Dibuat dari 2 (dua) buah profil baja 20 dengan panjang total 12.00 m
yang dipasang/disupport ke tanah secara kaku (dicor beton) dengan
jarak tumpuan ± 8.00 m.

Reference beam

2. Syarat-syarat Prosedur Percobaan

Percobaan pembebanan dilaksanakan sesuai dengan American Society for Testing


Material (ASTM) Designation D 1143-81 section 5.2 Rencana Pembebanan (merupakan
prosentase dari beban rencana)

Cycle I: 0% - 25% - 50% - 25% -0%

Cycle II : 0% - 50% - 75% - 100% -75% -50% -0%

Cycle III : 0% - 50% - 100% - 125% -150% -125% -100% - 50% -0%

Cycle IV : 0% - 50% - 100% - 150% -175% -200% -175% - 150% -100% - 50% -0%

Cycle V : 0% - 50% - 100% - 150% -200% -225% -250% - 200% -150% - 100% -50% -
0%
Beban rencana : 470 ton

Beban maximum percobaan : 1175 ton (250% x beban rencana)


Gambar. 7.11 Pembacaan cycle
Gambar. 7.12 Form pembacaan loading test
Gambar. 7.13 Form pembacaan loading test
3. Ringkasan hasil percobaan pembebanan TE-3
- No. Tiang = TE-3
- Lokasi Tiang = Tower
- Beban Desain = 470 Ton
- Beban Uji Maksimum = 1175 Ton
- Dimensi Tiang = 100 cm
- Elevasi Muka Tanah = -2.02 m
- Cut-off-level (desain) = -9.06 m
- Elevasi Tip Tiang = -41.9 m
- Elevasi Top Tiang = -1.80 m (during load test)
- Panjang Total Tiang = 40.10 m
- Panjang Efektif = 32.30 m
- Tanggal Pengujian Tiang = 02-05 November 2013
- Tanggal Pembuatan = 15 Oktober 2013

Setelah data load settlement didapat, maka grafik hubungan antara besarnya
settlement (mm) dengan applied load (tons). Karena percobaan TE-3 tidak
dilakukan sampai dengan tiang mengalami failure, maka untuk memperoleh nilai
daya dukung ultimit (P ult) digunakan dengan metode Mazurkiewicz dan metode
Davissons untuk mencari P ultimit.
7.3 Pile Driving Analyzer test (PDA)

Tujuan pengujian tiang dengan Pile Driving Analyzer ( PDA ) adalah


untuk mendapatkan data tentang :

1. Daya dukung aksial tiang.


2. Keutuhan / integritas tiang.
3. Efisiensi enerji yang ditransfer.

Jenis fondasi tiang yang dapat diuji dengan ‘PDA’ tidak terbatas pada tiang
pancang saja. ‘PDA’ juga dapat digunakan untuk tiang yang dicor di tempat
seperti tiang bor, tiang franki dan jenis fondasi tiang lainnya.

1. Daya Dukung Aksial Tiang

Penentuan daya dukung aksial tiang didasarkan pada karakteristik


dari pantulan gelombang yang diberikan oleh reaksi tanah ( lengketan dan
tahanan ujung ).

Korelasi yang baik antara daya dukung tiang yang diberikan dari hasil ‘PDA’
dengan cara statis yang konvensional telah diakui, yang membawa pada
pengakuan ‘PDA’ sebagai metode yang sah dalam ASTM D-4945-1996.

Meski demikian, harus dicatat korelasi yang ditujukan dalam grafik


didasar kan pada hasil pengujian jika daya dukung batas ( ultimate ) dicapai
baik dengan ‘PDA’ maupun dengan pengujian statis yang konvensional.
Keutuhan Tiang

Kerusakan pada fondasi tiang dapat terjadi karena beberapa hal


antara lain pada saat pengangkatan tiang atau selama pemancangan tiang.
Untuk tiang bor, pengecilan penampang dan longsornya tanah adalah kerusakan
yang paling umum dijumpai. Kerusakan ini dapat dideteksi dengan ‘PDA’.

Berdasarkan ‘F’ ( gaya ) dan ‘V’ ( kecepatan ) yang terekam dari


gelombang selama perambatannya sepanjang tiang, lokasi dari kerusakan
dapat dideteksi dan luas penampang sisa dari tiang dapat diperkirakan.
Jika hanya keutuhan tiang saja yang dibutuhkan, sebuah sub-sistem dari
‘PDA’ yang disebut ‘ Pile Integrity Tester ‘ lebih ekonomis untuk digunakan
dari pada ‘PDA’.

Efisiensi Palu Pancang

PDA mengukur enerji pemancangan actual yang ditranfer selama


pengujian. Karena berat palu pancang dan tinggi jatuh palu pancang dapat
diketahui, maka efisiensi enerji yang ditransfer dapat dihitung.

Peralatan PDA test

Peralatan untuk pengujian ‘PDA’ terdiri dari :

1. Pile Driving Analyzer ( PDA ),

2. Dua (2) strain transducer.

3. Dua (2) accelerometer

4. Kabel Penghubung.

Peralatan dapat dimasukkan dalam kotak perjalanan yang cukup kuat. Setiap
set ‘PDA’ dan perlengkapannya membutuhkan satu atau dua kotak yaitu
berukuran sekitar 600 mm x 500 mm x 400 mm: dengan berat sekitar 30 kg.

PROSEDUR PENGUJIAN PDA TEST

Pengujian dinamis tiang didasarkan pada analisis gelombang satu dimensi


yang terjadi ketika tiang dipukul oleh palu.

Regangan dan percepatan selama pemancangan diukur menggunakan strain


transducer dan accelerometer. Dua buah strain transducer dan dua buah
accelerometer dipasang pada bagian atas dari tiang yang diuji ( kira-kira 1,5-
x diameter dari kepala tiang ).
Pemasangan kedua instrument pada setiap pengukuran dimaksudkan untuk
menjamin hasil rekaman yang baik dan pengukuran tambahan jika salah
satu instrument tidak bekerja dengan baik.

Pengukuran direkam oleh ‘PDA’ dan dianalisis dengan ‘ Case Method’ yang
sudah umum dikenal, berdasarkan teori gelombang satu dimensi. Latar
belakang teoristis pengujian dinamis tiang dapat dibaca pada lampiran A.

Pemasangan Instrumen Pengujian dinamis dilaksanakan untuk memperkirakan


daya dukung aksial tiang. Karena itu, pemasangan instrument dilakukan
sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur selama pengujian dapat
dihilangkan sebanyak mungkin.

Untuk itu harus dilakukan adalah :

1. Strain transducer harus dipasang pada garis netral dan accelerometer


pada lokasi berlawanan secara diametral.
2. Posisi dari palu pancang harus tegak lurus terhadap garis strain
transducer.

Informasi yang diperlukan dalam PDA test.

1. Gambar yang menunjukan lokasi dan identifikasi tiang.

2. Tanggal pemancangan.

3. Panjang tiang dan luas penampang tiang.

4. Panjang tiang tertanam.

pedoman pengujian

Pengujian ‘PDA’ dilaksanakan berdasarkan prosedur yang tercantum dalam


ASTMD-4945-1996.

Waktu Pengujian PDA test


Pengujian ‘PDA’ dapat dilakukan selama pemancangan untuk memonitori
perkembangan daya dukung tiang sejalan dengan tiang masuk makin dalam,
kenerja dari sistem pemancangan atau memonitor tegangan pada saat
pemancangan yang ekstrim.

Tetapi umumnya ‘PDA’ digunakan untuk menentukan daya dukung jangka


panjang tiang fondasi. Untuk tujuan ini, pengujian ‘PDA’ sebaiknya
dilakukan beberapa hari setelah pemancangan, setelah gaya lengketan tanah
mulai bekerja.

7.3.1 Langkah-langkah pengujian PDA test

- Persiapan lokasi
Persiapan lokasi yang dilakukan dalam persiapan pengujian PDA test
meliputi pembongkaran test pile dan merapihkan test pile yang akan di
uji.

Gambar.7.14 Persiapan PDA test


- Pengeboran lubang kecil pada tiang untuk pemasangan strain
transducer dan accelerometer.

Gambar. 7.15 Pengobran titik strain transducer dan accelerometer.


- Pemasangan instrument.
Pemasangan instrumen dilakukan untuk mengetahui tentang data dari
pengujian pemukulan test pile oleh hammer.

strain transducer

Gambar. 7.16 Pemasangan instrumen


- Persiapan pemasangan hammer
Hammer dalam pengujian PDA test berfungsi sebgai beban dinamic yang
di ujikan terhadap test pile.

Gambar. 7.16 Persiapan pemasangan hammer


- Proses pengujian PDA test
Pada proses ini adalah proses pengujian test pile menggunakan hemmer
yuitu dengan cara di jatuhkan/dipukulkan ke test pile dengan ketinggian
yang berbeda-beda hal ini dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung
tiang terhadap beban jatuh dari hammer tersebut.

Gambar. 7.17. Proses pengujian PDA test


- Pembacaan pile driving analyzer
Pembacaan hasil test yaitu dengan menggunakan alat elektronik yaitu pile
driving analizer yaitu merupakan alat yang mampu membaca output
pemukulan hammer terhadap test pile yang ditransfer melalui sensor strain
transducer ke pile driving analizer dan output data yang muncul dari hasil
pengujian berupa nilai
Qwp : adalah tahanan tegangan titik ujung tiang pada tanah
Qws : adalah tahanan gesek tiang sepanjang lapisan tanah.

Nilai Qws

Nilai Qwp

Gambar. 7. 19 Pembacaan PDA test pukulan pertama (Test pile 1)


Gambar. 7. 19 Pembacaan PDA test pukulan kedua (Test pile 1)

Gambar. 7. 19 Pembacaan PDA test pukulan pertama (Test pile 2)


Gambar. 7. 19 Pembacaan PDA test pukulan kedua (Test pile 2)

Anda mungkin juga menyukai