Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAGU PEMBUKA
PENGANTAR
P : Saudara/i yang terkasih dalam Kristus. Bagi orang beriman, peristiwa syukuran
hendaknya dilihat sebagai momen rasa syukur atas penyelenggaraan Allah.
Bahwa Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk selalu
memperbaiki dan menyempurnaan hidup. Soal panjang usia, keberhasilan hidup
memang menjadi harapan kita semua, namun kita serahkan saja kepada-Nya.
Kebijaksanaan Allah sendirilah yang akan menentukan. Dan kita percaya bahwa
Allah selalu memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.
TOBAT
P : Sebelum kita melanjutkan ibadat ini, marilah kita memeriksa hati dan menyesali
kesalahan serta dosa kita serta sejenak merenungkan perjalanan hidup kita
selama ini. Kita sesali segala dosa yang menghambat perjalanan kita, agar pantas
merayakan ibadat syukur ini di hadapan-Nya.
U : Saya mengaku………
DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang Mahabaik, saat ini Saudara kami, Johanes Haryo Yudono, sedang
merayakan hari ulang tahunnya. Kami bersyukur dan berterima kasih karena
Engkau telah menganugerahkan keselamatan kepadanya. Curahkan Roh-Mu atas
saudara kami, jagalah pula kesehatan jiwa dan raganya, agar semakin dewasa
dalam setiap langkah yang ditempuhnya, lebih-lebih kehidupan imannya.
Berkatilah pula seluruh anggota keluarganya, sanak saudara yang ada di
sekitarnya, agar tercipta suasana rukun dan damai. Demi Kristus, Putra-Mu,
Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
BACAAN I (Filipi 1:9-17)
NYANYIAN
RENUNGAN
Kue tart. Tiup lilin. Lagu Happy Birthday. Kado. Mungkin itu yang nyantol di pikiran
banyak orang, begitu mendengar kata ‘ulang tahun’. Mungkin ketika kita masih anak-
anak, hal-hal itulah juga yang muncul di pikiran kita, jika kita berulang tahun. Tapi seiring
dengan bertambahnya umur, kita melihat bahwa peringatan ulang tahun bermakna lebih
dalam daripada sekedar berhura-hura. Ulang tahun semestinya membuat kita bersyukur
untuk karunia hidup yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita. Ulang tahun adalah
saat untuk merenungkan apakah waktu yang sudah Tuhan beri kepada kita, telah kita
gunakan sesuai dengan kehendak-Nya. Apakah kita sudah sungguh mengasihi Tuhan baik
di saat senang ataupun susah?
Hari ini kita memperingati hari kelahiran Pak Yoyok. Namun Injil hari ini tidak bernuansa
hura-hura. Sebaliknya, Injil mengisahkan tentang bahwa kita perlu memanggul salib. Lho,
kok gitu?! Ya, karena bagi kita umat Kristiani, salib tidak terpisahkan dari makna dan
sukacita kehidupan. Bukankah tidak menjadi rahasia, bahwa saat-saat bahagia umumnya
dicapai melalui pengorbanan? Sukacita akan kelahiran anak dicapai melalui pengorbanan
ibunya selama 9 bulan mengandung dan mengalami sakit melahirkan. Kebahagiaan
keluarga dicapai melalui pengorbanan orang tua. Lulus sekolah dicapai dari bertahun-
tahun jerih payah belajar. Dan masih banyak contoh lain, termasuk hal pertumbuhan
rohani untuk menjadi murid Kristus. Kedewasaan iman kita dibuktikan dengan seberapa
tulus kasih kita kepada Tuhan, yaitu dengan kesediaan untuk mengikuti-Nya dengan setia
memikul salib kita sehari-hari. Yesus bersabda, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan
mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku…. yang tidak melepaskan diri dari segala
miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Luk 14:27,33)
Maka, murid Yesus yang tulus hati adalah ia yang setia mengikuti Yesus, tanpa
mengharapkan balasan apapun, tanpa takut akan kesulitan yang dihadapi. Ketulusan ini
dinyatakan dengan keterpautan hati sepenuhnya kepada Tuhan. Jika kita mau menjadi
murid Tuhan, kita tak boleh menolak salib, dan kita tidak sepantasnya menempatkan
milik kita: kekayaan, kecantikan, nama baik, dst- di tempat utama di hati kita, yang
harusnya menjadi milik Tuhan. Untuk itulah kita perlu melihat teladan Bunda Maria. Ia
mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya, saat ia berkata: “Terjadilah padaku, menurut
perkataan-Mu.” (Luk 1:38) Bunda Maria menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan,
tanpa takut menanggung derita, dan ia taat setia menyertai Putera-nya sampai akhir.
DOA UMAT
P : Saudara/i terkasih, marilah kita panjatkan puji syukur dan permohonan kita
kepada Allah yang mahabaik karena telah mencurahkan berkatnya bagi kita
semua, terutama atas Saudara kita yang pada saat ini merayakan ulang
tahunnya.
BAPA KAMI
P : Marilah kita sempurnakan semua doa kita tadi dalam doa yang diajarkan oleh
Yesus sendiri.
U : Bapa kami …………………..
DOA PENUTUP
P : Marilah berdoa
Ya Allah, Bapa kami yang mahakasih. Semoga peristiwa perayaan ulang tahun
selalu mengingatkan kami untuk semakin menyadari arti hidup ini dan setiap kali
berusaha menghayati dengan lebih baik dari hari sebelumnya. Kami percaya,
walaupun banyak rintangan yang menghadang, Engkau tidak akan merelakan
hamba-Mu ini jatuh ke dalam pencobaan. Oleh karena itu, berkatilah kami,
terutama Saudara kami, Johanes Haryo Yudono, agar tetap tegar dalam
membela kebenaran sebagai saksi Putra-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan
Pengantara Kami
U : Amin.
BERKAT PENUTUP
P : Bapak / Ibu dan Saudara ( i ) yang terkasih dalam Kristus, marilah kita mohon
berkat sebelum menutup Ibadat syukur kali ini
Semoga kita semua diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa. Demi nama Bapa
dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Ibadat syukur sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah
NYANYIAN PENUTUP