Anda di halaman 1dari 3

4. b.

Pemurnian udara dan komposisi udara


Proses pemurnian
Gas yang dihasilkan dari kolom pemisahan memiliki kemurnian ± 85% untuk argon dan
oksigen, sedangkan untuk nitrogen gas yang dihasilkan dari kolom pemisahan sebesar ±
99,9% sehingga untuk produk gas nitrogen dapat langsun dikemas. Sedangkan untuk argon
akan mengalami proses pemurnian dengan cara memasukan argon mentah hasil pemisahan
kolom 1 ke kolom khusus untuk pemurnian gas argon.
5.a Bahan baku pupuk urea lengkap dengan pemurniannya
Pabrik urea memproduksi pupuk urea dari bahan baku ammonia cair (NH3) dan karbon
dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pabrik ammonia.Proses pemurnian yang dipakai adalah
proses Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved yang memanfaatkan kembali gas-gas yang
tidak bereaksi sebagai larutan karbamat dan di recycle ke reaktor urea.
b. uraikan secara lengkap proses yang terjadi pada reactor sintesa { bahan
baku,komposisi,kondisi operasi ,reaksi lengkap dan proses yang terjadi}
Bahan baku :
Pabrik urea memproduksi pupuk urea dari bahan baku ammonia (NH3) dan karbon dioksida
(CO2) yang dihasilkan dari pabrik ammonia.Proses pemurnian yang dipakai adalah proses
Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved yang memanfaatkan kembali gas-gas yang tidak
bereaksi sebagai larutan karbamat dan di recycle ke reaktor urea.
Komposisi:
- Amonia
Ammonia diperoleh dari hasil reaksi antara gas hidrogen dengan gas nitrogen yang dilakukan
pada unit ammonia. Hidrogen untuk proses pembuatan ammonia diperoleh dari hidrokarbon
pada gas alam, cokes maupun besi pijar sedangkan gas nitrogen dapat diperoleh dari udara
bebas.
Spesifikasi ammonia cair:
• Kadar ammonia : 99,5-99,98 % berat
• Kadar air : 0,02-0,5 % berat
• Tekanan : 16,5 kg/cm2G
• Temperature : 25-350C
• Jumlah normal : 40,983 kg/jam
• Jumlah rancang : 49,180 kg/jam
- Karbon Dioksida
Karbon dioksida diambil dari unit ammonia yang merupakan hasil samping
dari pembuatan ammonia sintesis dari hidrokarbon.
Spesifikasi gas karbon dioksida:
• CO2 : 98,12-98,5 % volume
• H2 : 0,5-0,63 % volume
• N2 dan H2 : (0,15-0,22) dan (0,01-0,03) %
volume
• Total Sulfur : 0,84-1,0 % volume
• Tekanan : 0,6 kg/cm2G
• Temperature : 38 0C
• Kadar Penyerap : 0,001 %
• Jumlah normal: 27,450 kg/jam
• Jumlah rancang : 32,940 kg/jam

Kondisi operasi :
Kondisi reaktor urea PUSRI IV adalah autoclave yang dinding dalamnya dibuat dari bahan
stainless steel dan didesain untuk beroperasi pada tekanan 250 kg/cm2G dan temperature
2000C waktu tinggal selama 25 menit.
Reaksi :
Pada tahap ini urea diproduksi melalui reaksi eksotermis yang tinggi dari ammonia dan
karbon dioksida membentuk ammonium karbamat, diikuti dehidrasi endotermis ammonium
karbamat membentuk urea. Reaksi yang terjadi :
2NH3 + CO2  NH2COONH4 ∆H = -38 Kcal/mol
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O ∆H = -38 Kcal/mol
Proses terjadi :
Karbon dioksida (CO2) dengan tekanan 0,6 kg/cm2G dari pabrik urea bersama-sama dengan
udara anti korosi sebesar 2500 ppm dilewatkan suction separator (FA-161) untuk
menghilangkan tetes-tetes cairan yang dan partikel padat yang mungkin ada di dalamnya. Hal
ini dimaksudkan untuk menghambat terjadinya korosi pada Urea Syntesis Reactor akibat dari
zat pereaksi dan produk yang bersifat korosif. Kemudian gas CO2 dikompresikan oleh CO2
Booster compressor (GB-102) tipe Multistage centrifugal sehingga tekanan menjadi 30
kg/cm2G.
Tekanan ini belum cukup tinggi untuk terjadinya reaksi direaktor, maka dikompresikan lagi
tekanan menjadi 250kg/cm2G. oleh CO2 compressor (Gb-101) tipe two-stage reciprocating,
CO2 diumpankan ke Urea Syntesis Reactor (DC-101) melalui bagian bawah atau bottom
reaktor. CO2 dari CO2 Booster Compressor(Gb-101) sebagian dialirkan ke CO2 Compressor
(Gb-101) dan sebagian ke Low Pressure Decompsser (DA-202).
Ammonia cair sebagai bahan baku diperoleh dari Unit Ammonia yang laju alirnya diukur
oleh LCV-406 dialirkan ke Ammonia Reservoir (FA-401), dan dicampur dengan recovery
ammonia dari Ammonia Condenser (EA-404). Gas inert dalam ammonia cair dipisahkan oleh
Gas Releaser. Ammonia cair dipompa dengan Ammonia Booster Up Pump (GA-404)
(centrifugal type) sehingga tekanan menjadi 25 kg/cm2G. Aliran ini dibagi menjadi dua yang
satu sebagai penyerap pada High Pressure Absorber (DA-401) dan sebagian dilewatkan pada
Liquid Ammonia Feed Up Pump (GA-401 A-D) (Recyprocating type) dan diumpankan ke
bagian bawah Urea Syntesis Reactor (DC-101) yang dipanaskan dahulu di Ammonia
Preheater (EA-101 dan EA-102). Liquid ammonia dipanaskan oleh air panas dari Hot Water
Tank (FA-701) dan steam condensat dari Flash Drum (FA-701)
Larutan karbamat recycle dari High Pressure Absorber Cooler (EA-401) dipompakan oleh
Recycle Solution Booster Up Pump (GA-401 A,B) (Centrifugal Type) sehingga tekanan
menjadi 24kg/cm2G , kemudian oleh Recycle Solution Feed Pump (GA-201 A,B)
(Centrifugal Type) diumpankan ke bagian dasar dari Urea Syntesis Reactor (DC-101). Reaksi
yang terjadi :
2NH3(I) + CO2 NH2COONH4∆H = -38 Kcal/mol
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O ∆H = 7,7 Kcal/mol
Produk reaksi yang keluar dari reaktor adalah urea, ammonium karbamat, ekses
ammonia, biuret dan uap air.

Anda mungkin juga menyukai